• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI INSTANSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

A. Sejarah Berdirinya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta

Sejarah dan Perkembangan KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Surakarta berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta berdiri sejak zaman Kolonial Hindia dengan nama “Taback Accyns”, yang berarti Kantor Cukai Tembakau. Cukai Tembakau dimulai pada tahun 1932. Setelah kemerdekaan, Taback Accyns Kantor Cabang Surakarta kemudian diganti dengan nama Kantor Cukai Cabang Surakarta yang berkedudukan di Jalan Slamet Riyadi No. 3 Surakarta. Pada tahun 1957 Kantor Cukai Cabang Surakarta dinaikkan statusnya menjadi Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B Surakarta yang bertempat di Jalan Bawean No. 23 Pasar Legi, Banjarsari, Surakarta. Kemudian lokasi kantor dipindahkan lagi ke Jalan Dr. Lambuan Tobing No. 35 Surakarta.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 32/KMK.01/1998 tanggal 4 Februari 1998 Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B meningkat statusnya menjadi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta.

Kemudian tanggal 2 November 1998, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta dipindahkan ke Jalan LU Adi Sucipto No. 36 Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Surakarta. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.01/2007 tanggal 26 Juni 2007 Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta dinaikkan statusnya dan berubah nama menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Surakarta. Berdasarkan status baru tersebut, tugas instansi ini adalah melakukan pengawasan dan pelayanan kepabeanan dan cukai berdasar

(2)

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dari Tipe A3 menjadi Tipe Madya Pabean adalah berdasarkan Peraturan Menteri keuangan Nomor 74/PMK.01/2009 tanggal 8 April 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK/.01/2011 tanggal 18 Agustus 2011menjadiKantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B,adalah Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memberikan pelayanan prima serta pengawasan yang efektif kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efesien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa dengan dukungan instansi yang terkait.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga berperan aktif untuk mendukung kegiatan perekonomian, khususnya industri ekspor impor dan industri rokok juga minuman yang mengandung etil alkohol di wilayah Surakarta. Peran aktif Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang dilaksanakan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta ini, terlihat dari pelayanan yang diberikan untuk kelancaran industri dan kegiatan cukai yang menjadi kegiatan utama dari KPPBC Surakarta.Wilayah kerja pengawasan dan pelayanan dari KPPBC Surakarta terbilang cukup luas kurang lebih dari 5.724 Km2 yang dikenal dengan sebutan “Subosuka Wonosraten”, yang merupakan singkatan dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah dan Yogyakarta.. Menurut kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta, Yosef Andriansyah, kegiatan

(3)

yang ada di KPPBC Surakarta terbilang cukup lengkap dan berimbang antara kegiatan kepabeanan dan cukai.

B. Logo Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya pabean B Surakarta

Gambar 3.1 Logo KPPBC TMP B Surakarta

DASAR HUKUM : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI No : 52/KMK.05/1996 TANGGAL 29 JANUARI 1996

LUKISAN

a. Segi lima dengan gambar laut, gunung, dan angkasa di dalamnya b. Tongkat dengan ulir berjumlah 8 di bagian bawahnya

c. Sayap yang terdiri dari 30 sayap kecil dan 10 sayap besar d. Malai padi berjumlah 24 membentuk lingkaran

MAKNA;

a. Segi lima melambangkan negara R.I. yang berdasarkan Pancasila.

Laut, gunung dan angkasa melambangkan Daerah Pabean Indonesia, yang merupakan wilayah berlakunya Undang-undang Kepabeanan dan Undang-undang Cukai.

b. Tongkat melambangkan hubungan perdagangan internasional R.I.

dengan mancanegara dari/ke 8 penjuru angin

(4)

c. Sayap melambangkan Hari Keuangan R.I. 30 Oktober dan melambangkan Bea dan Cukai sebagai unsur pelaksana tugas pokok Departemen Keuangan di bidang Kepabeanan dan Cukai.

d. Lingkaran Malai Padi melambangkan tujuan pelaksanaan tugas Bea dan Cukai adalah kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

WARNA;

Disesuaikan dengan warna dasar dan penggunaanya.

C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean B Surakarta

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di bawah dan langsung bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Pengawasan dan Pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala dan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai dalam daerah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dalam melaksanakan tugas seperti yang dimaksud di atas sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI No.168/PMK.01/2012, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai.

b. Pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai.

c. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal.

d. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai.

e. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.

(5)

f. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan kepabeanan dan cukai.

g. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.

h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kerja, dan

i. Pelaksanaan administrasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan terdiri dari 6 (enam) Tipe sebagai berikut:

a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean.

b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai.

c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan CukaiTipe Madya Pabean A.

d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B.

e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C.

f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang berada di bawah Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas

b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya CukaiKudus

c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta

d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta

(6)

e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Cilacap

f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Pekalongan

g. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Purwokerto

h. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Tegal Wilayah kerja KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah meliputi seluruh wilayah eks-Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari:

a. Kota Surakarta b. Kabupaten Boyolali c. Kabupaten Sukoharjo d. Kabupaten Karanganyar e. Kabupaten Wonogiri f. Kabupaten Sragen g. Kabupaten Klaten

Pengawasan dan Pelayanan KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta meliputi:

a. Bandara Internasional Adi Sumarmo b. Kantor Pos Lalu Bea Surakarta c. Tempat Penimbunan Sementara d. Kawasan Berikat dan Gudang Berikat

e. Perusahaan yang mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor f. Pabrik Hasil Tembakau (Pabrik Rokok dan Pabrik Tembakau Iris) g. Pabrik Etil Alkohol (EA)

h. Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) i. Tempat Penjualan Eceran EA dan MMEA

(7)

D. Visi, Misi, dan Motto Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta

a. Visi

Visi dari Kantor Pebngawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah “Menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai bertaraf Internasional dalam pengawasan dan pelayanannya”.

b. Misi

Misi dari Kantor Pebngawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah “Pelayanan yang terbaik dengan hati serta profesional kepada masyarakat, lingkungan serta pengguna jasa kepabeanan dan cukai”.

c. Motto

Motto dari Kantor Pebngawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah “Leladi Kanthi Ati lan Setiti (Pelayanan dengan Hati dan Teliti secaraProfesional)”.

E. Stuktur Organisasi Kantor Pegawasan dan Pelayanan Bea dan CukaiTipe Madya Pabean B Surakarta

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 168/PMK/.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Berikut ini Susunan Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta :

a) SubbagianUmum,terdiridari:

1. UrusanTataUsahadanKepegawaian 2. UrusanKeuangan

3. Urusan RumahTangga

b) SeksiPenindakandanPenyidikan,terdiridari:

1. SubseksiIntelijen

2. SubseksiPenindakandanSaranaOperasi

(8)

3. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan c) Seksi Perbendaharaan, terdiri dari:

1. Subseksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan 2. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian 3. Subseksi Administrasi Manifes

d) Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai masing-masing membawahi Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai

e) Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, terdiri dari:

1. Subseksi Penyuluhan

2. Subseksi Layanan Informasi f) Subseksi Kepatuhan Internal

1. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan Administrasi.

2. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan.

g) Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen tidak memiliki subseksi.

Berikut bagan struktur organisasi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta :

(9)

9

37 Gambar 3.2

Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta

(14)

(10)

10

F. Deskripsi Jabatan

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta terdiri dari:

1. Subbagian Umum

Subbagian umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian keuangan dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan Pelayanan, pengawasan dan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja, penyulluhan dan publikasi peraturan perundang- undangan kepabeanan dan cukai, pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat, serta penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.

Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.

b. Pengawasan pelaksaan tugas dan evaluasi kinerja.

c. Perumusan laporan pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat serta pelayanan informasi kepabeanan dan cukai.

d. Pelaksaan urusan keuangan, anggaran, kesejahteraan pegawai, serta rumah tangga dan perlengkapan.

Subbagian Umum terdiri dari:

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian

Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan kepegawaian, pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja, penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas, perumusan laporan pelaksana tindak lanjut laporan hasil pemeriksa aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat serta pelayanan informasi kepabeanan dan cukai.

(11)

b. Urusan Keuangan

Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, anggaran dan kesejahteraan pegawai.

c. Urusan Rumah Tangga

Urusan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

2. Seksi Penindakan dan Penyidikan

Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas melakukan intelijen, patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai, penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai serta pengelolaan dan pengadministrasian saran operasi, sarana komunikasi dan senjata api.

Dalam melaksanakan tugas, Seksi Penindakan dan Penyidikan menyelenggarakan fungsi:

a. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penyampaian informasi dan hasil intelijen di bidang kepabeanan dan cukai.

b. Pengelolaan pangkalan data intelijen di bidang kepabeanan dan cukai.

c. Pelaksanaan patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.

d. Penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai.

e. Pemeriksaan sarana pengangkut.

f. Pengawasan pembongkaran barang.

g. Perhitungan bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terhadap kekurangan dan kelebihan bongkar, serta denda administrasi atas pelanggaran lainnya.

h. Penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti.

i. Pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai.

(12)

j. Pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai.

k. Pengelolaan dan pengadministrasian saran operasi, sarana komunikasi dan senjata api Kantor Pengawasan dan Pelayanan.

Seksi Penindakan dan Penyidikan terdiri dari:

a. Subseksi Intelijen

Subseksi Intalijen mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengelohan, penyajian, dan penyampaian informasidan hasil intelejen, analisis laporan pemeriksaan sarana pengangkut, laporan pembongkaran dan penimbunan barang, dan pengawasanlainnya serta pengeloloaan pangkalan data intelejen.

b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi

Subseksi penindakan dan sarana operasi mempunyai tugas melakukan pelayanan pemeriksaan sarana pengangkut, patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang kepabean dan cukai serta pengawasan pembongkaran barang, serta pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi dan senjata api kontor pengawasan dan pelayanan.

c. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

Subseksi penyidikan dan barang hasil penindakan mempunyai tugas melakukan penyidikan tindakan pidana di bidang kepabean dan cukai, penghitungan bea masuk, pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terhadap kekurangan atau kelebihan bongkar dan denda administrasi terhadap kekurangan atau kelebihan bongkar dan denda administrasi atas pelanggaran lainnya, pemantau tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan, serta penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti.

(13)

3. Seksi Perbendaharaan

Seksi Perbendeharaan mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, pelayanan kepabeanan atas sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang. Dalam melaksanakan tugas Seksi Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

a. Pengadministrasian penerimaan bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal.

b. Pengadministrasian jaminan serta pemrosesan penyelesaian jaminan penangguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam rangka keberatan dan banding serta jaminan lainnya.

c. Penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, pengurusan permintaan dan pengembalian pita cukai.

d. Penagihan dan pengembalian bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbun pabean, pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Diraktorat Jenderal serta pengadministrasian dan penyelesaian premi.

e. Penerbitan dan pengadministrasian surat teguran atas kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean dan pungutan negara lainnya yang telahjatuh tempo.

f. Penerbitan dan pengadministrasian surat paksa dan penyitaan, serta administrasi pelelangan.

g. Pengadminstrasian dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor.

h. Penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, cukai dan pungutan negara lainnya.

(14)

i. Penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan sarana pengangkut.

j. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian, penelitian dan penyelesaian manifest kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut serta pelayanan pemberitahuan pengangkut barang.

k. Perhitungan denda administrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana pengangkut.

Seksi Perbendaharaan terdiri dari:

a. Subseksi Adminstrasi Penerimaan dan Jaminan

Subseksi Adminstrasi Penerimaan dan Jaminan mempunyai tugas melakukan administrasian penerimaan bea masuk, cukai, denda adminstrasi,bunga, sewa tempat penimbun pabean, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, dan penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, dan pengurusan pita cukai, pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor, penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, cukai, dan pungutan negara lainnya, pelayanan fasilitas pembebasan, penangguhan bea masuk, penundaan pembayaran cukai, pengadministrasian jaminan dan pemrosesan jaminan penangguhan bea masuk, jaminan PPJK, jaminan dalam rangka keberatan dan banding serta jaminan lainnya.

b. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengambilan

Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengambilan mempunyai tugas melakukan penagihan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, penerbitan dan pengadministrasian surat teguran, surat paksa, penyitaan, dan pengadministrasian pelelangan serta pengadministrasian dan penyelesaian premi, pengadministrasian pengembalian bea masuk, cukai, denda

(15)

administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pita cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Diraktorat Jenderal.

c. Subseksi Adminstrasi Manifest

Subseksi Adminstrasi Manifest mempunyai tugas melakukan penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan pemberitahuan pengangkutan barang, serta perhitungan denda administrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana pengangkut.

4. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai

Seksi Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai. Seksi yang menangani Kepabeanan dan Cukai paling banyak 4 (empat).

Dalam melaksanakan tugas, Seksi Kepabeanan dan Cukai menyelenggarakan fungsi:

a. Pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan dan cukai.

b. Penelitian pemberitahuan impor, ekspor, dokumen cukai dan Pengusaha Barang Kena Cukai.

c. Pemeriksaan barang, pemeriksaan badan dan pengoperasian sarana deteksi.

d. Penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, pungutan dalam rangka ekspor, dan pungutan negara lainnya.

e. Penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, dan nilai pabean.

f. Pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean.

g. Pelayanan dan pengawasan pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke sarana pengangkut.

h. Pelaksanaan urusan pembukuan dokumen cukai.

i. Pelaksaan urusan pemusnahan dan penukaran pita cukai.

(16)

j. Pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan dokumen yang berhubungan dengan barang kena cukai.

k. Pelaksanaan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena cukai.

Subseksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai masing-masing membawahi Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai. Subseksi yang menangani Hanggar Pabean dan Cukai paling banyak 2 (dua).

- Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan, penelitian pemberitahuan impor dan ekspor, pemeriksaan barang, pemeriksaan badan dan pengoperasian sarana deteksi, penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, nilai pabean dan fasilitas impor serta penelitian kebenaran perhitungan bea masuk, pajak dalam rangka impor, pungutan dalam rangkaekspor, dan pungutan negar lainnya, penetapan klasifikasi barang, tari bea masuk, dan nilai pabean, pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean, pelayanan dan pengawasan pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke sarana pengangkut, pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang cukai, penatausahaan dan penelitian pemberitahuan dokumen cukai dan pungutan negara lainnya, pelaksaan urusan pembukuan dokumen cukai, pelaksanaan urusan pemusnahan dan penukaran pita cukai, pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan dokumen yang berhubungan dengan barang kena cukai, serta pelaksaan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena cukai.

5. Seksi Penyuluhan Dan Layanan Informasi

Seksi penyuluhan dan layanan informasi mempunyai tugas sebagai berikut :

(17)

a. Penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.

b. Pelayanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai.

c. Bimbingan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai.

d. Konsultasi di bidang kepabeanan dan cukai.

6. Seksi Kepatuhan Internal

Seksi kepatuhan internal mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepabeanan dan cukai.

b. Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang administrasi.

c. Pengawasan pelaksanaan tugas intelijen, penindakan dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai.

d. Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

e. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

7. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen

Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen mempunyai tugas melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, pengelolaan dan penyimpanan data dan file, pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta penyajian data kepabeanan dan cukai.

(18)

G. KINERJA PEGAWAI KPPBC TMP B SURAKARTA

 Hari kerja

Hari kerja pegawai KPPBC TMP B Surakarta dimulai hari Senin s/d Jumat

 Jam kerja

Jam kerja pegawai KPPBC TMP B Surakarta dimulai pukul 07.30 - 17.00 WIB

 Jam Istirahat

Jam istirahat dimulai pukul 12.00 – 13.00 WIB

 Seragam

Seragam yang digunakan setiap hari oleh pegawai KPPBC TMP B Surakarta berwarna biru tua dengan identitas customs.

 Jumlah Pegawai

Gol

Jabatan Kepala kantor

(eselon III)

Kepala Seksi (eselon IV)

Kepala Sub Seksi (eselon

V)

Pelaksana Jml

IV 1 2 - - 3

III - 10 28 28 66

II - - - 32 32

Jml 1 12 28 60 101

Berdasarkan umur dan jenis kelamin Umur

(Tahun)

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

50-58 26 7 33

40-50 13 3 16

30-40 23 8 31

20-30 18 3 21

Jumlah 80 21 101

(19)

19

Referensi

Dokumen terkait

Untuk setiap patch resolusi rendah dihubungkan terhadap satu r esolusi tinggi di tengah daripada pixel yang sama tetapi tidak perlu dengan ukuran yang sama.Namun

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian di bagian inventory perusahaan, untuk pemesanan bahan baku CCO adalah (1) Jumlah pesanan bahan baku CCO yang paling optimal

Teknologi dari yang sederhana sampai canggih mempunyai peranan yang sangat penting dalam transformasi suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai

Menjadi program Studi Ilmu Hukum Program Magister yang Unggul dalam bidang hukum Ekonomi yang membentuk manusia yang memiliki kemampuan intelektual yang dilandasi

Seorang penulis skenario yang baik akan memilih sebuah permasalahan atau isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan untuk dapat dituangkan ke dalam ide cerita,

Penelitian ini juga berfokus pada proses hubungan industrial pada sebuah perusahaan industri jasa difabilitas, sedangkan belum pernah ada yang mengkaji mengenai hubungan

Mata Kuliah Keahlian (MKK), merupakan mata kuliah untuk mengembangkan kemampuan dalam penguasaan keahlian bidang studi diakhiri dengan tugas akhir untuk mengembangkan kompetensi

Prosedur Kepabeanan Impor yang meliputi tata laksanana kepabeanan impor menggunakan pertukaran data elektronik, perhitungan bea masuk dan pajak dalam rangka impor serta