• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Skripsi Siti Aisyah 13103244030

N/A
N/A
Fitroh Satrio

Academic year: 2023

Membagikan "Contoh Skripsi Siti Aisyah 13103244030"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

RND rentan terhadap perilaku seksual menyimpang karena RND mengalami hambatan emosi dan melakukan perilaku yang bersifat kelainan.

Fokus Masalah

Rumusan Masalah

Apa saja faktor risiko yang dapat memperparah penyimpangan seksual yang dilakukan RND pada remaja penderita gangguan perilaku? Apa saja faktor protektif yang dapat mengurangi atau menghilangkan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh RND pada remaja dengan gangguan perilaku?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN PUSTAKA

  • Remaja
  • Conduct Disorder
  • Penyimpangan Seksual
  • Penyimpangan Seksual pada Remaja Conduct Disorder
  • Kajian Penelitian yang Relevan
  • Kerangka Berpikir
  • Pertanyaan Penelitian

Perilaku gangguan perilaku dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga diperlukan pengobatan atau pengobatan untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku tersebut. Scott (2012:2) menjelaskan bahwa gangguan perilaku terjadi ketika gejala gangguan perilaku, perilaku, atau karakter terjadi setidaknya selama enam bulan, dan perilaku tersebut berdampak negatif pada orang lain. Menurut pendapat beberapa ahli, yang terlihat dari ciri-ciri gangguan tingkah laku, pemaksaan orang lain untuk melakukan hubungan seksual bahkan kekerasan seksual merupakan salah satu ciri orang yang menderita kelainan tingkah laku.

Tujuan penelitian ini berbeda yaitu untuk memperoleh informasi mengenai faktor protektif dan faktor risiko terjadinya penyimpangan seksual pada gangguan perilaku. Gangguan tingkah laku merupakan salah satu hambatan dalam emosi dan perilaku, dimana mayoritas penderitanya adalah kalangan muda (remaja). Salah satu gejala gangguan perilaku adalah memaksa orang lain untuk melakukan hubungan seksual, yang merupakan perilaku menyimpang secara seksual.

Remaja dengan gangguan perilaku sangat rentan terhadap risiko terjadinya penyimpangan seksual yang dapat membahayakan masa depannya.

Gambar 1. Kerangka berpikir penyimpangan seksual pada remaja Conduct disorder
Gambar 1. Kerangka berpikir penyimpangan seksual pada remaja Conduct disorder

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Sumber Data

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

  • Metode Observasi Nonpartisipan
  • Metode Wawancara Terbuka

Pedoman Pengamatan Remaja Gangguan Perilaku Jaringan No Aspek Yang Diamati Sub Aspek Yang Diamati Nomor No Satuan 1 Bentuk. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terbuka, artinya informan diberikan kebebasan menjawab dan mengemukakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh jawaban yang telah disiapkan dalam pedoman wawancara. Instrumen observasi dan instrumen wawancara dikembangkan dari teori Merry Magdalena tentang penyebab penyimpangan seksual dan faktor pelindung penyimpangan seksual Kartini Cartono, Sarlito Wirawan Sarwono, Shaheda Omar tentang bentuk-bentuk penyimpangan seksual.

Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari siswa, guru, dan teman-teman RND dengan Conduct Disorder. Instrumen teknik wawancara dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang diklasifikasikan menurut sumber/informan yang akan diwawancarai.

Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi untuk remaja Conduct disorder No Aspek yang diamati Sub Aspek yang diamati Jumlah No Item 1 Bentuk-bentuk
Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi untuk remaja Conduct disorder No Aspek yang diamati Sub Aspek yang diamati Jumlah No Item 1 Bentuk-bentuk

Keabsahan Data

Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Penyajian Data
  • Menarik Kesimpulan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Subjek Penelitian

Bentuk Penyimpangan Seksual

Subjek mengatakan dia mendapatkan video porno tersebut dari YouTube dan dikirimkan kepadanya oleh seorang teman yang tidak satu sekolah dengannya. Selama di sekolah, subjek menonton video porno bersama teman-temannya di ayunan sudut sekolah, di dalam kelas, dan saat berenang di kolam renang. Dua guru mengatakan mereka belum pernah melihat atau diberitahu oleh orang lain bahwa RND menonton video porno.

Sementara itu, guru lainnya mengaku pernah melihatnya sendiri, diceritakan oleh teman subjek, bahkan subjek menceritakan pada dirinya sendiri bahwa subjek pernah melihat video porno. DIK: “RND pernah mengungkapkan bahwa dia telah menonton video porno dan juga diberitahu oleh siswa lain bahwa dia telah menonton video porno. Subjek beberapa kali menyentuh alat kelaminnya di bagian luar celana di sekolah dan memeluk dirinya sendiri di dekat rumahnya sambil menggosok alat kelaminnya.

Keempat, kecenderungan berulang untuk melihat atau melihat orang sedang berganti pakaian atau berhubungan seks. Subjek pernah melihat orang-orang yang sedang mandi yaitu tetangganya sendiri dan siswi lain yang berada di lokasi perkemahan. RND : “Kalau aku di Jakarta, aku sering melihat tanteku ganti baju, dia tahu, tapi itu biasa saja, Kak.”

Subjek pernah menyentuh 4 (empat) orang temannya pada bagian rambut, payudara, pakaian dan bagian lainnya. RND: “Aku menyentuh rambut, payudara, dan hal lainnya pada teman-temanku, kalau tidak salah aku melakukan ini pada 4 orang. RND mengingat dengan jelas 4 orang yang menerima pengobatan tersebut, namun RND mengaku lebih dari itu, kadang sehari sekali.

RND : “Tahukah kamu, Templek-Templekke crewu neng susune konkoku pas neng duwur sepeda motor” (saya pernah menempelkan badan saya ke dada teman saya saat mengendarai sepeda motor). Dari penjelasan di atas terlihat bahwa penyimpangan perilaku seksual yang dilakukan RND berupa: 1) mengucapkan kata-kata kotor dan humor seksual;

Tabel 5. Ringkasan hasil penelitian bentuk penyimpangan seksual yang dilakukan oleh subjek RND
Tabel 5. Ringkasan hasil penelitian bentuk penyimpangan seksual yang dilakukan oleh subjek RND

Penyebab Penyimpangan Seksual

Ketika mereka berkumpul dengan teman-temannya tidak ada batasan mengenai laki-laki dan perempuan, mereka duduk bercampur dan berkerumun. RND sendiri menggunakan aplikasi chatting seperti BlackBerry Messenger untuk menghubungi teman pria dan wanitanya. Teman-teman RND menganggap berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman adalah hal yang lumrah karena dilakukan secara rutin.

RND mengaku tidak pernah berbuat macam-macam dengan pacarnya, namun RND pernah melakukan hal-hal yang berujung pada aktivitas seksual terhadap temannya. Semua guru mengatakan bahwa perilaku teman RND kurang baik, tidak sopan dan kurang rajin beribadah. PAR: “RND pernah bercerita padaku bahwa dia pernah mencuri ayam bersama teman-temannya dengan cara memberikan jamur lethong (jamur yang bisa memabukkan) kepada ayam tersebut.”

UD : “Teman-teman RND sering nongkrong malam-malam, rumah saya dekat Alkid (Alun-Alun Selatan Kota Yogyakarta) saya sering lihat mereka nongkrong-nongkrong sambil merokok kalau malam.” RND tak kuasa mengontrol libidonya, terbukti RND mengaku tiba-tiba meraih payudara seorang wanita setelah mengamatinya beberapa saat. Selain itu, sahabat RND juga mengatakan bahwa RND tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk memegang payudara wanita.

Guru tersebut juga mengatakan bahwa RND sendiri mengatakan bahwa RND tiba-tiba memegang payudara seorang wanita yang tidak dikenalnya lalu meremasnya. Masih ada dua penyebab umum terjadinya penyimpangan seksual yang dilakukan remaja, yaitu konsumsi alkohol dan viktimisasi penyimpangan seksual. Sedangkan alasan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh RND sendiri tidak ditemukan dalam hasil wawancara.

Selain itu, RND juga sering tidak terima dengan perkataan tetangganya yang mengatakan bahwa ibunya adalah wanita nakal karena sering pulang lebih awal. Dalam hubungan persahabatan, sahabat RND juga menganggap berciuman, berpelukan, meremas lawan jenis adalah hal yang wajar.

Tabel 6. Ringkasan hasil penelitian penyebab perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh subjek RND
Tabel 6. Ringkasan hasil penelitian penyebab perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh subjek RND

Faktor Risiko Penyimpangan Seksual

2 Paparan pornografi RND berulang kali melihat video porno dan gambar porno dengan telepon seluler; mereka memperoleh video tersebut dari teman-teman di luar sekolah.

Faktor Protektif Penyimpangan Seksual

Pemahamannya terhadap ilmu agama juga kurang karena orang tersebut malas membaca, tidak memperhatikan di kelas dan sering diijinkan ke toilet namun tidak ke toilet.” Topik kesehatan reproduksi sendiri tidak ada. namun, pada saat pembelajaran dimasukkan dalam materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan hal tersebut, seperti ilmu pengetahuan alam dan pendidikan jasmani (olahraga).TUG : “Belum ada pelajaran tersendiri, namun selama pembelajaran saya sesekali mentransfernya dan menghubungkannya dengan pelajaran sains."

Bentuk bimbingan yang diberikan pihak sekolah terhadap RND sama dengan siswa lainnya yaitu berupa nasehat dan peringatan kepada RND. Sedangkan pengawasan berupa menjalin komunikasi dengan orang tua, namun terkendala dengan orang tua yang sulit ditemui, nomor ponsel yang tidak diketahui karena berganti-ganti, dan undangan dari sekolah yang jarang dipenuhi. Direktur : “Pengawasan dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan orang tua atau dengan kunjungan ke rumah, pertemuan secara langsung maupun melalui telepon.

Ibu RND pernah mengecek smartphone subjek dan membaca chat yang ada di aplikasi BBM, sehingga ibu subjek marah dan membanting smartphone RND. Sejak saat itu, sebelum diperiksa ibunya, subjek menghapus chat di aplikasi BBM tersebut. membuka video porno melalui media sosial Instagram. Berikut ini adalah bukti dari wawancara dengan kepala sekolah mengenai pemberian wawasan kepada siswa RND tentang penggunaan Internet yang positif. Ada topik pengembangan diri dan sosial untuk RND. Pelaksanaan pembelajaran selama ini berupa guru mendengarkan cerita subjek dan memberikan jawaban.

Selain itu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran video untuk memberikan pemahaman kepada RND tentang perilaku apa yang baik dan apa yang tidak. Rangkuman hasil wawancara dan observasi Faktor pelindung perilaku menyimpang seksual yang dilakukan subjek RND. Mata pelajaran kesehatan reproduksi sendiri belum ada, namun pada pembelajarannya termasuk dalam mata pelajaran yang dapat dikaitkan, seperti pelajaran IPA dan pendidikan jasmani.

Meskipun pengawasan berbentuk menjalin komunikasi dengan orang tua, namun hal ini terhambat karena sulitnya menemukan orang tua.4 Perlindungan terhadap pengaruh. Pembelajaran biasanya dilakukan dengan cara guru mendengarkan cerita siswa selain menggunakan media video dari youtube, namun jika menunggu beberapa saat, RND justru mencari konten penyanyi dangdut seksi dan erotis di youtube.

Tabel 8.  Ringkasan  hasil  wawancara  dan  observasi  Faktor  protektif  dalam perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh subjek RND
Tabel 8. Ringkasan hasil wawancara dan observasi Faktor protektif dalam perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh subjek RND

Pembahasan

Penyebab perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh RND adalah lingkungan yang kurang mendukung dan libido yang tidak terkendali. Pertama, lingkungan yang kurang baik.Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa teman-teman RND menganggap berciuman dengan lawan jenis, berpegangan tangan dan berpelukan adalah hal yang wajar dan wajar. Hal ini sesuai dengan teori Magdalena (2010:33) yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya perilaku menyimpang seksual pada remaja dan anak adalah: pertama, lingkungan yang kurang baik, anak yang...

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan perilaku menyimpang seksual RND. Sayangnya, faktor risiko berupa pergaulan yang buruk adalah yang dimiliki RND, terbukti dari hasil wawancara dan observasi sebagai berikut: 1) RND beberapa kali diajak mencuri oleh teman-temannya; Faktor risiko ini sesuai dengan penjelasan Alaska Division of Behavioral Health (2:2011) tentang faktor risiko yang didefinisikan sebagai.

Karena RND tidak dipindahkan ke lingkungan yang lebih baik, maka pengaruh lingkungan yang semula menyebabkan RND melakukan penyimpangan seksual kini menjadi faktor risiko yang memperparah perilaku menyimpang seksual RND. Dalam pengertiannya, menurut Alaska Division of Behavioral Health (2:2011), faktor risiko diartikan sebagai karakteristik individu atau kondisi dalam keluarga, sekolah, atau komunitas yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Sehingga dampak lingkungan yang semula menjadi penyebab menjadi faktor risiko akibat RND tidak ditangani.

Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa RND juga memiliki sejumlah faktor protektif, antara lain faktor protektif internal dan eksternal, dimana faktor tersebut dapat menekan perilaku menyimpang seksual RND. RND sendiri dikaitkan dengan perilaku menyimpang seksual dan memiliki beberapa kondisi yang menjadi faktor protektif terhadap perilaku menyimpang seksualnya. Pendidikan kesehatan seksual atau reproduksi yang dilakukan tidak memiliki tujuan utama, materi pembelajaran, atau penilaian.

Ketiga, adanya bimbingan dan pengendalian dari lingkungan, apabila adanya bimbingan dan pengendalian yang baik dari pihak sekitar lingkungan RND maka perilaku menyimpang dapat dimungkinkan terjadi. Namun sangat disayangkan pembinaan dan pengawasan yang diberikan kepada RND oleh guru masih sama dengan teman-teman lainnya sehingga kurang spesifik mengenai masalah perilaku menyimpang secara seksual.

Keterbatasan Penelitian

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 1. Kerangka berpikir penyimpangan seksual pada remaja Conduct disorder
Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi untuk remaja Conduct disorder No Aspek yang diamati Sub Aspek yang diamati Jumlah No Item 1 Bentuk-bentuk
Tabel 2. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru
Tabel 3. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk subjek
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lewis Addison Drummond 1926-2004 served the bulk of his ministry in a Southern Baptist context whether it was in a local church or a seminary advocating and teaching a theology of