PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Tidak ada guru pendamping khusus dan tidak ada kurikulum khusus bagi anak berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah Bodon Bantul. Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis belum mampu memenuhi indikator pembelajaran menulis yang ditetapkan di SD Muhammadiyah Bodon Bantul. Kesulitan anak dalam belajar menulis tidak hanya berdampak pada aspek akademik saja, namun juga aspek sosial dan emosional yang jarang diperhatikan baik oleh orang tua maupun guru.
Fokus Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Dalam hal ini, anak yang mengalami kesulitan belajar menulis juga mempunyai permasalahan pada aspek tulisan tangan (menulis dengan tangan) dan permasalahan pada aspek motorik (Naset, Uden år). Terdapat beberapa kondisi sosial emosional pada anak dengan ketidakmampuan belajar, khususnya anak dengan ketidakmampuan belajar menulis. Penelitian dampak ketidakmampuan belajar pada aspek sosial emosional siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Bodon Bantul menggunakan pendekatan kualitatif.
Studi menunjukkan bahwa kesulitan Ad dalam belajar menulis berdampak pada aspek sosial. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar menulis pada anak dapat berdampak pada aspek sosial dan emosional. Triangulasi sumber temuan wawancara mengenai dampak kesulitan belajar menulis terhadap aspek sosial emosional siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Bodon Bantul.
Wawancara dilakukan mengenai dampak pembelajaran anak tentang masalah menulis terhadap aspek sosial dan emosional Ad di rumah.
Manfaat Hasil Penelitian
LANDASAN PUSTAKA
Kajian Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar
Pada tahap ini anak sudah mengetahui bentuk dan ukuran huruf, namun belum dapat menyusunnya menjadi tulisan kata. Pembelajaran menulis di sekolah dasar pada kelas bawah sendiri juga mencakup pembelajaran menulis di awal (Zuhdi & Budiarsih, 2001). Capaian pembelajaran menulis di kelas dasar adalah anak dapat menulis simbol-simbol tertulis yang jika disatukan dapat bermakna.
Misalnya saja belajar menulis adalah menulis kalimat dan paragraf sederhana yang dapat diungkapkan dalam bentuk karangan sederhana. Berdasarkan teori di atas, maka tujuan atau capaian pembelajaran menulis bagi anak kelas bawah adalah kemampuan menguasai aspek menulis permulaan, seperti menulis kalimat sederhana. Pada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar menulis pada penelitian ini, hambatan tahap perkembangan menulis yang dialami anak-anak berada pada tahap parafonemik dimana mereka seharusnya sudah bisa mengenal bentuk dan ukuran huruf, namun anak-anak masih kesulitan. kesulitan. Hal ini dilakukan agar ketika belajar menulis, bentuk dan ukuran hurufnya berbeda-beda.
Capaian belajar menulis di kelas bawah secara umum adalah anak mampu menulis kalimat sederhana, namun anak yang kesulitan belajar menulis belum mampu mencapai indikator belajar menulis seperti tersebut di atas karena anak mempunyai kendala dalam menulis. tahap perkembangan tulisan mereka ini.
Dinamika Psikologis
Selain itu, terdapat kendala pada tahap penamaan huruf dimana anak harus bisa menggunakan huruf yang mewakili bunyi untuk membentuk kata, namun anak kesulitan dalam mengaplikasikannya sehingga tulisan seringkali sulit dibaca. Anak kesulitan dalam belajar menulis, dan juga mengalami kendala pada tahap transisi perkembangan menulis, dimana pada tahap tersebut anak belum mampu menguasai tata bahasa menulis, menggunakan ejaan yang benar dan memberikan spasi antara kata dan huruf. Pendapat di atas didukung oleh Rummel (2011) dan Supartini & Purwandari (2000:86) yang mengungkapkan hal yang sama mengenai dinamika psikologis, yaitu dinamika psikologis mencakup hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, perilaku, kestabilan emosi dan karakter sosial emosional.
Dinamika psikologis yang diuraikan di atas tidak hanya terjadi pada orang pada umumnya, tetapi juga pada anak dengan ketidakmampuan belajar tertentu. Perubahan psikologis yang terjadi pada anak dengan ketidakmampuan belajar merupakan wujud dari ketidakmampuan belajarnya.
Tinjauan mengenai Aspek Sosial-Emosi
Penelitian deskriptif kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai dampak kesulitan belajar menulis terhadap aspek sosial emosional siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Bodon. Dalam mereduksi data, penelitian ini berfokus pada data hasil wawancara dan observasi mengenai dampak kesulitan belajar menulis pada aspek tertentu. Perilaku sosial a) Kesulitan dalam belajar menulis suatu mata pelajaran mempengaruhi perilaku mata pelajaran di sekolah dan di rumah.
Ketidakstabilan emosi akibat kesulitan yang dialaminya dalam belajar menulis menyebabkan Ad mengerjakan tugas belajarnya secara sembarangan.
Kajian Penelitian yang Relevan
Pertanyaan Penelitian
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Sumber Data
- Sumber Data
- Subjek Penelitian
- Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
- Metode Pengumpulan Data
- Instrumen Pengumpulan Data
- Keabsahan Data
- Analisis Data
Dalam penelitian mengenai dampak kesulitan belajar menulis terhadap aspek sosial emosional siswa kelas 2 SD Muhamadiyah Bodon ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disiapkan untuk informan. Selain itu peneliti melakukan observasi terkait pentingnya kesulitan belajar menulis pada aspek sosial dan emosional subjek, yang dilakukan sesuai dengan panduan observasi yang telah dibuat. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data hasil kegiatan reduksi data mengenai dampak kesulitan belajar menulis pada aspek sosial dan emosional.
Hasil reduksi data dan penyajian data mengenai dampak kesulitan belajar menulis terhadap aspek sosial dan emosional siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Bodon masih berupa data mentah. Tampilan data dinamika psikologis akibat kesulitan belajar menulis aspek sumber data yang diteliti Hasil Penelitian. Selain di sekolah, kesulitan Ad dalam belajar menulis juga berdampak pada komunikasi interpersonal Ad dengan anggota keluarga di rumah.
Hasil Wawancara Ibu Ad Terdapat perubahan atau dinamika psikologis akibat kesulitan anak dalam belajar menulis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Muhammadiyah Bodon merupakan sekolah dasar reguler yang beralamat di Jagalan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung pertama untuk siswa kelas besar, sedangkan gedung kedua untuk siswa kelas bawah. Tidak ada guru pendamping khusus di sekolah tersebut, namun SD Muhammadiyah Bodon sudah memiliki psikolog.
Selain sekolah, lokasi penelitian dalam kajian dampak ketidakmampuan belajar terhadap aspek sosial emosional siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Bodon adalah tempat tinggal subjek. Lingkungan subjek meliputi anggota keluarga seperti nenek, paman, dan sepupu subjek yang tinggal berdekatan.
Deskripsi Subjek Penelitian
Hasil Penelitian
Ibu Adi : “ Kalau ngomong sama guru biasanya seperti ini, itu kakak beradik, lain halnya kalau di kelas. Ad lebih dekat dengan ibunya, meski ibu Ad sering memarahinya karena pekerjaan rumah Ad tak kunjung selesai. Ibu Ad mengatakan bahwa sifat ayah Ad adalah pemarah dan Ad mengalami kesulitan belajar.
Ibu Ad : “Dulu kakak di-bully oleh teman-temannya dekat rumah sini. Hal ini diperkuat dengan pernyataan ibu Ad dan Ad bahwa memang ada penolakan dari teman-teman Ad di sekolah saat diberi tugas belajar kelompok. Sedangkan interaksi sosial subjek Ad dengan lingkungan sekitar tidak menunjukkan dampak yang terlalu signifikan. Berikut hasil wawancara dengan ibu Ad.
Ibu Ad : “Kalau orang sekitar menurutku biasa saja, Kak. Kata guru kelas Ad, ibu Ad sering menyempatkan diri di siang hari untuk melihat aktivitas Ad di sekolah. Dari hasil observasi di rumah subjek ternyata bahwa ibu Ad lebih interaktif dengan anaknya.
Ibu Ad pun membenarkan bahwa sikap Ad sangat ceroboh dan terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Ibu Ad menambahkan, ibu Ad sudah mengetahui kesulitan anaknya dalam belajar menulis sejak kelas satu sekolah dasar. Ibu Ad : “Kalau soal tanggung jawab, itu tergantung situasi ya kak, tanggung jawabnya apa.
Saat Ad melakukan kesalahan yang tidak diketahui orangtuanya, Ad diam saja karena Ad takut dimarahi orangtuanya. Berikut hasil wawancara ibu Ad dan guru kelas. Ibu Ad: “...Waktu Ad berumur 3 tahun, aku hampir menceraikan suamiku. Mungkin dia melihat kami sering bertengkar.
Pembahasan
Kesulitan Ad dalam belajar menulis juga menunjukkan bahwa Ad kesulitan beradaptasi dengan situasi yang berubah secara tiba-tiba. Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan belajar yang dialami Adi membuatnya kesulitan menjalin komunikasi interpersonal dengan guru, orang tua, dan teman. Kesulitan Ad dalam belajar menulis menyebabkan subjek Ad mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikiran, pendapat dan gagasannya kepada guru.
Kesulitan Ad dalam belajar menulis membuat Ad sering terlihat pendiam dan pasif dibandingkan teman-temannya di kelas yang saling bersaing saat diminta menjawab pertanyaan. Teori ini mengemukakan bahwa perasaan takut yang dirasakan Ado akibat kesulitannya belajar menulis dapat mempengaruhi komunikasi interpersonalnya dengan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan dalam belajar menulis iklan juga mempengaruhi interaksi sosial dengan orang-orang disekitarnya.
Hal ini menegaskan bahwa dampak dari kesulitan belajar Ad dapat mempengaruhi persahabatannya, walaupun anak-anak kelas bawah yang meliputi kelas 1, 2 dan 3 sudah menunjukkan kemampuan untuk membentuk kelompok bermain dengan teman sebayanya, namun Ad masih mempunyai kendala dalam berinteraksi dengan teman – teman sekelasnya. Ejekan teman-teman Ad merupakan hal yang tidak menyenangkan karena kesulitan belajar Ad. Teori ini menekankan bahwa salah satu pengalaman tidak menyenangkan yang dialami Ad adalah ejekan teman-temannya karena kesulitannya dalam belajar menulis.
Berikut pembahasan dampak kesulitan belajar menulis terhadap aspek emosional Ad yang mengacu pada teori Yusuf yang menjelaskan tentang emosi psikologis subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan Ad dalam belajar menulis mempengaruhi emosi psikologis, meliputi perasaan sosial dan perasaan moral sesuai dengan kategori emosi psikologis menurut Yusuf. Di bawah ini pembahasan hasil penelitian mengenai perasaan sosial dan perasaan moral Ad akibat permasalahan belajar yang dialami. a) Perasaan sosial.
Temuan ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Kavale & Forness (1996) yang menemukan bahwa hingga 75% anak-anak yang mengalami kesulitan belajar mempunyai masalah dalam berteman dan Ad termasuk dalam persentase ini. Kesulitan yang dialaminya dalam belajar menulis membuat Ad enggan menyelesaikan tugas belajar, akibatnya tugas belajar sering terbengkalai dan hampir tidak pernah selesai.
Keterbatasan Penelitian
Jawab : “Kalau biasa ngomong sama guru seperti itu, nyambung ya Kak, lain halnya kalau di kelas. Jawaban : “Iya, ada yang biasa saja, tapi ada juga yang sering mengintimidasi Ad. Jawaban: “Jujur saya dan suami sudah tidak sabar jika anak kami tidak bisa melakukan hal ini.
Jawab: “Kalau aku ajak dia ke tempat yang baru atau jarang, dia susah banget penyesuaiannya, kalaupun itu lingkungan keluarganya sendiri, dia diam saja. Jawab : “Dari yang aku lihat, Ad sangat jarang dekat dengan ibu, adik, dan bapaknya. Jawaban: “Kalau soal tanggung jawab, biasanya kalau belajar di sekolah sepertinya dia cuek, Kak.
Iya, kalau aku salah, aku minta maaf ya kakak." Pernahkah kamu melakukan kesalahan pada orang tuamu? Tapi kalau itu berkaitan dengan hobinya, maka dia bisa bertanggung jawab, kakak. Kalau dia merasa bersalah, ya, dialah yang bersalah. ketahuan berbohong padaku saat itu, dia bilang dia meminta uang untuk membeli sesuatu, tapi ternyata dia membeli sesuatu yang lain yang tidak berguna.
SIMPULAN DAN SARAN
Impilkasi
Saran
Jawaban: “Iya lho mbak, dia jadi gampang marah-mara kalau misalnya pekerjaan rumahnya gak selesai-selesai.