• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN COPPER SLAG SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP BERAT ISI DAN KUAT TEKAN BETON

N/A
N/A
Ilham Kurniawan

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN COPPER SLAG SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP BERAT ISI DAN KUAT TEKAN BETON "

Copied!
56
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Deskripsi
  • Karakter Fisik dan Mekanik
  • Agregat
    • Deskripsi
    • Agregat Halus
    • Agregat Kasar
  • Semen
  • Air
  • Copper Slag…
    • Definisi Copper Slag
    • Sifat Material Copper Slag
  • Berat isi beton
  • Kuat tekan beton
  • Hipotesis Penelitian

Dari hasil pengujian akan terlihat pengaruh penambahan terak tembaga sebagai agregat halus terhadap berat isi dan kuat tekan beton. Analisis data meliputi perhitungan berat satuan dan kuat tekan beton akibat penambahan terak tembaga sebagai agregat halus. Untuk menguji apakah penambahan terak tembaga sebagai agregat halus mempunyai pengaruh terhadap berat isi dan nilai kuat tekan beton terhadap perubahan komposisi campuran digunakan metode rancangan acak lengkap.

Pada diagram diatas terlihat perubahan komposisi terak tembaga mempengaruhi nilai massa jenis beton. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan variasi penambahan terak tembaga terdapat pada Tabel 4.8 berikut. Pada diagram diatas terlihat perubahan komposisi terak tembaga mempengaruhi nilai kuat tekan beton.

Pengaruh penggunaan variasi komposisi campuran beton tertentu, penggunaan penambahan terak tembaga sebagai agregat halus pada pasir alam, dapat mempengaruhi berat isi dan kuat tekan beton, sehingga hipotesis ini perlu diuji. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis variansi satu arah antara variasi penambahan terak tembaga sebagai agregat halus per satuan berat dan nilai kuat tekan. 30 Pengujian analisis metode random keseluruhan pengaruh penambahan terak tembaga sebagai agregat halus terhadap kuat tekan dengan menggunakan perhitungan manual diperoleh pada tabel berikut.

Pengujian analisis metode acak lengkap pengaruh penambahan terak tembaga sebagai agregat halus terhadap berat jenis dengan menggunakan perhitungan manual diperoleh pada tabel berikut. Hubungan variasi komposisi terak tembaga halus dengan nilai kuat tekan beton. Secara statistik, hubungan variasi komposisi terak tembaga halus (%) dengan nilai kuat tekan beton (MPa) dapat ditulis dengan menggunakan persamaan regresi berikut. Dengan demikian, nilai kuat tekan maksimum dengan menggunakan uji regresi diperoleh sebesar 34,697 MPa dengan variasi komposisi terak tembaga sebesar 51,39.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan komposisi agregat halus terak tembaga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap berat satuan dan nilai kuat tekan beton. Di antara berbagai komposisi campuran agregat halus terak tembaga, ternyata yang menunjukkan kenaikan nilai kuat tekan beton paling besar (maksimum) adalah dengan penggunaan variasi komposisi agregat halus terak tembaga sebesar 40% - 50. %. %. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan nilai berat satuan pada komposisi 60% dan kuat tekan 50% pada agregat halus terak tembaga.

Tabel 2.1. Gradasi Pasir
Tabel 2.1. Gradasi Pasir

METODOLOGI PENELITIAN

Peralatan dan Bahan

Agregat kerikil kasar (batu pecah) daerah Malang - Agregat halus Copper Slag dari PT Smelting Gresik - Air PDAM Malang.

Rancangan Penelitian

Pembuatan benda uji

Diagram Alir Penelitian

Variasi Benda uji

Prosedur Penelitian

Variabel Penelitian

Dimana penambahan terak tembaga sebagai variabel bebas, sedangkan berat isi dan kuat tekan beton sebagai variabel terikat, penelitian ini menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini merupakan terak tembaga yang bersumber dari industri peleburan dan pemurnian tembaga PT. Perhitungan berat jenis, serapan dan kadar air agregat halus terak tembaga ditunjukkan pada Lampiran 3 - 4, dan hasil pemeriksaan ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Hasil perhitungan grading terak tembaga dapat dilihat pada lampiran 3 – 4, dan luas terak tembaga terlampir pada grafik 4.2 di bawah ini. Ketika persentase agregat terak tembaga dalam campuran beton meningkat, berat kandungannya meningkat. Pada komposisi campuran terak tembaga 50%, berat isi beton bertambah dan pada komposisi lebih besar dari 50% berat isi berkurang.

Ketika persentase agregat terak tembaga dalam campuran beton meningkat, kekuatan tekannya meningkat. Dengan komposisi campuran terak tembaga 40% maka kuat tekan beton meningkat dan dengan komposisi lebih besar dari 50% kuat tekannya menurun. 33 Hubungan variasi komposisi agregat halus terak tembaga dengan berat satuan beton, secara statistik dapat ditulis hubungan antara variasi komposisi agregat halus terak tembaga (%) dengan berat satuan beton (Kg/ m3) menggunakan persamaan regresi berikut.

Jadi nilai berat satuan maksimum dengan menggunakan uji regresi diperoleh sebesar 2556,149 kg/m3 dengan variasi komposisi terak tembaga sebesar 59,44. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat halus Copper Slag menunjukkan peningkatan nilai kuat tekan beton yang maksimal pada komposisi campuran 40% Copper Slag dan 60% pasir alam yaitu meningkat sebesar 8,34%. Kuat tekan yang tinggi disebabkan oleh berat jenis terak tembaga yang relatif tinggi karena porositasnya yang kecil sehingga terak tembaga tersebut keras.

Penggunaan agregat halus Copper Slag menunjukkan peningkatan nilai kepadatan beton yang maksimal pada komposisi campuran 50% Copper Slag dan 50% pasir alam yaitu terjadi peningkatan sebesar 5,30%. Variasi komposisi campuran agregat halus terak tembaga mempunyai pengaruh yang besar terhadap berat satuan dan kuat tekan beton, yaitu nilai berat jenis dan kuat tekan beton meningkat pada persentase tertentu dari campuran halus. agregat Terak Tembaga dan pasir alam. Penelitian telah dilakukan dengan variasi campuran agregat halus terak tembaga yang lebih luas dan dengan variasi faktor air semen (FAS) yang paling optimal.

Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Semen

Air

Agregat Halus

Berdasarkan berat jenisnya, agregat di atas merupakan agregat normal karena mempunyai berat jenis antara 2,5 dan 2,7.

Copper Slag

Berdasarkan berat jenisnya, agregat di atas merupakan agregat berat karena mempunyai berat jenis lebih besar dari 2,8. Sedangkan berat curah agregat adalah 2165 kg/m3 berdasarkan berat curah, terak tembaga merupakan agregat berat karena mempunyai berat curah melebihi 2162,70 kg/m3.

Agregat Kasar

Hasil perhitungan gradasi agregat kasar dapat dilihat pada lampiran 5 – 7, dan luas gradasi butir agregat kasar terlampir pada grafik 4.3 dibawah ini.

Agregat Gabungan

  • Agregat Gabungan Copper Slag dengan Pasir Alam
  • Agregat Gabungan Agregat Halus dengan Agregat Kasar

Pada penelitian ini digunakan nilai slump yang sama pada setiap campuran beton yaitu 60 mm, namun menghasilkan nilai FAS yang berbeda karena pengaruh penggunaan variasi komposisi terak tembaga yang berbeda. Hal ini dikarenakan terak tembaga mempunyai massa jenis yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi penyerapan air oleh terak tembaga. Jadi perubahan komposisi agregat halus terak tembaga berpengaruh nyata terhadap berat isi dan kuat tekan beton pada tingkat kepercayaan 95%.

Karena penggunaan bahan beton dengan berat jenis yang tinggi maka berat benda uji juga tinggi, artinya beton yang dicampur terak tembaga mempunyai berat per benda uji yang lebih tinggi dibandingkan beton non terak tembaga biasa. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan beton sebesar 34,938 MPa pada campuran 40% agregat halus terak tembaga dengan 60% pasir alam. Pada uji analisis regresi Y-Slak dengan kuat tekan sebesar 34,697 Mpa. Hal ini dimungkinkan karena sebaran terak tembaga dalam campuran tidak merata, karena perbedaan berat jenis dan berat volumetrik agregat besar sehingga cenderung menimbulkan segregasi.

Tabel 4.5. Hasil pemeriksaan gradasi agregat campuran
Tabel 4.5. Hasil pemeriksaan gradasi agregat campuran

Pengujuan Adukan Beton

Perawatan Beton

Perawatan yang dilakukan untuk menjamin ketersediaan air, untuk proses hidrasi dan perawatan pada benda uji adalah sebagai berikut.

Pengujian Beton

  • Pemeriksaan Berat Isi Beton
  • Pemeriksaan Kuat Tekan Beton

Pengujian dilakukan dengan meletakkan benda uji secara tegak lurus dan menambahkan beban tetap hingga benda uji tampak retak yang ditandai dengan tidak adanya lagi gaya tekan yang bertambah.

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA KOMPOSISI COPPER  SLAG DENGAN BERAT ISI
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA KOMPOSISI COPPER SLAG DENGAN BERAT ISI

Metode Pengujian Hipotesis

Analisis Metode Penerapan Acak Lengkap

Analisis Regresi

Terlihat Fhitung regresi, regresi parsial X2 dan X3 signifikan, sedangkan deviasi model tidak signifikan yang berarti hipotesis H0: b0 = b2 = b3 = 0 ditolak dan model tidak menyimpang. Dapat dilihat bahwa Fscore regresi, regresi parsial X dan Hubungan antara berat isi beton dengan kuat tekan beton, secara statistik dapat terdapat hubungan antara berat isi beton (Kg/m3) dengan kuat tekan beton. (MPa) dengan menggunakan persamaan regresi berikut dituliskan.

Terlihat F hitung regresi, regresi parsial X2 signifikan, sedangkan deviasi model tidak signifikan, artinya hipotesis H0: b0= b2 = 0 ditolak dan model tidak menyimpang. Model Y E-06

Pembahasan

  • Pembahasan Hasil Analisis Metode Penerapan Acak Lengkap
  • Pembahasan Hasil Analisis Regresi
  • Pembahasan Hasil Nilai Kuat Tekan Beton
  • Pembahasan Hasil Nilai Berat Isi Beton
  • Pembahasan hubungan berat isi dan kuat tekan beton

Jadi, nilai kuat tekan maksimum dengan menggunakan uji regresi diperoleh sebesar 34,697 MPa dengan variasi komposisi terak Cpper sebesar 51,39. Berat jenis suatu bahan identik dengan kekuatannya, dimana beton terbuat dari bahan yang mempunyai berat jenis yang tinggi maka kuat tekan beton akan lebih besar dibandingkan dengan beton yang terbuat dari bahan yang berat jenisnya rendah. Sedangkan penurunan kuat tekan yang terjadi disebabkan oleh gabungan gradasi yang buruk atau sangat kasar.

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa dengan bertambahnya nilai berat volume beton maka kuat tekan beton cenderung meningkat, sehingga diperoleh persamaan Y E-06 X2. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan suatu jenis agregat dan persentasenya dalam suatu campuran akan mempengaruhi sifat dan karakteristik beton, sesuai dengan sifat dan karakteristik agregat batuan yang digunakan. Begitu pula hubungan antara berat curah dengan kuat tekan, dimana berat curah menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kuat tekan beton.

Hal ini menunjukkan bahwa sifat agregat dan persentase dalam campuran mempengaruhi sifat dan karakteristik beton. Dari analisis regresi persamaan Y E-06 Penelitian telah dicoba dengan variasi komposisi campuran beton (semen: agregat halus: agregat kasar) yang paling optimal.

PENUTUP

Gambar

Tabel 2.1. Gradasi Pasir
Tabel 2.3. Susunan unsur semen
Gambar 2.1. Grafik hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran  dan berat beton
Tabel 2.6. Tipikal sifat kimia copper slag
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kadar optimum penambahan limbah kaleng pada campuran beton dengan agregat halus pasir Mahakam dan agregat kasar Palu adalah 2,4628% dengan kuat tekan 24,77805 Mpa.. Dimana

“Kajian Kuat Tekan Beton dengan Perbandingan Volume dan Perbandingan Berat untuk Produksi Beton Massa Menggunakan Agregat Kasar Batu Pecah Merapi”.. Jurnal Pendidikan

Dari hasil pengujian berat isi beton yang telah dilakukan terhadap benda uji menunjukkan adanya pengaruh penggunaan variasi copper slag sebagai pengganti sebagian

Berdasarkan penelitian kuat tekan beton menggunakan Abu Sekam Padi sebagai bahan tambah dengan agregat kasar koral Long Iram dan halus pasir Mahakam, penggunaan

Setelah melakukan analisa hasil pengujian, hasil penelitian Pengaruh Penambahan Tumbukan Kulit Kerang Jenis Anadara Granosa Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu K-

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kandungan lumpur pada agregat halus terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton normal pada umur 28 hari dengan

Substitusi Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton dengan Penambahan Zat Epoxy ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCES www.dot.state.mn.us Internet

v PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MUTU NORMAL K-175 MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BARITO DENGAN AGREGAT HALUS PALANGKA RAYA Khafiz Ridhani Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan