• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM)

N/A
N/A
Agus Fauzi

Academic year: 2023

Membagikan "KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Penulis puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, artikel skripsi yang berjudul “Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Meningkatkan Keunggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Studi Kasus Dinas Industri Provinsi NTB” adalah salah satu tentang syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. Dengan diberikannya pelatihan kepada UMKM/IKM oleh Dinas Perindustrian Provinsi NTB, maka dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan selanjutnya mampu bersaing di pasar. Untuk mengetahui kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perindustrian Provinsi NTB dalam mengembangkan keberhasilan kelompok UMKM, maka dilakukan penelitian ini.

Rumusan Masalah

Dalam penyusunan Renstra tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan atau perbaikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku. Segala ketentuan yang ditetapkan merupakan suatu inovasi atau perbaikan dalam mengoptimalkan stabilitas perekonomian masyarakat dan daerah. Namun, tidak semua kelompok UMKM yakin akan kualitas kegiatannya; di Pulau Lombok ada yang maju dan berdaya saing, ada juga kelompok yang usahanya tidak berkembang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian .1 Tujuan Penelitian .1 Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat akademis, penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan sumbangsih dan sumbangan pemikiran dari sudut pandang administrasi publik terhadap kinerja institusi. Manfaat praktis, digunakan sebagai pemahaman permasalahan manajemen kepegawaian melalui sumbangan pemikiran dan materi informatif dalam implementasi Rencana Strategis (Renstra) kaitannya dengan kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara) Dinas Perindustrian yang merupakan pembaharuan. proses. sirkuit dari Badan Kepegawaian Negara.

Penelitian Terdahulu

Pengertian Kinerja

Tidak mempedulikan pekerjaan karyawan merupakan suatu hal yang buruk bagi suatu perusahaan yang berakibat sangat buruk. Dalam konteks manajemen, kinerja diartikan sebagai kuantitas dan kualitas usaha kerja individu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diberikan. Dalam hal ini kita bisa melihat antara lain pendapat para ahli tentang bagaimana kinerjanya.

Mengungkapkan pendapat bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi yang diberikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas merupakan prestasi kerja yang biasa diartikan sebagai prestasi. Mengartikan pengertian kinerja sebagai suatu kegiatan membandingkan hasil kerja yang dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan, yang biasa disebut kinerja. Meyakini bahwa proses kerja yang dilakukan oleh pegawai dalam unit organisasi pada waktu dan tempat telah direncanakan dengan sangat baik adalah arti dari kata kinerja.

Mendefinisikan pandangan bahwa sekumpulan prestasi dan mengacu pada tindakan mencapai dan melaksanakan tugas tertentu adalah suatu prestasi. Donnelly menyatakan bahwa prestasi kerja adalah kemampuan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang merupakan tingkat keberhasilan pekerjaan.

Sejarah Singkat Perkembangan Kelembagaan Manajemen PNS

Kebijakan yang dimaksud antara lain program penyederhanaan organisasi pemerintah pusat yang dilaksanakan pada masa kabinet Wilopo (April 1952–Agustus 1953). Sementara itu, pada masa pemerintahan Ali Sastroamidjojo (Agustus 1953–Agustus 1955), ia menciptakan program yang bertujuan untuk mengembangkan aparatur negara yang efisien dan distribusi energi yang rasional dengan mengupayakan peningkatan taraf hidup pegawai dan memberantas korupsi di birokrasi. Situasi politik yang saat itu belum mendukung terciptanya aparatur negara yang sehat dan bersih, tidak menyurutkan upaya pemerintah untuk menata birokrasi dan pengelolaan pegawai negeri sipil secara lebih profesional.

30 Tahun 1957 mempunyai tugas memperbaiki aparatur dan administrasi negara; dan kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Selain kedua lembaga tersebut, juga dibentuk Panitia Penyesuaian Aparatur Negara (PARAN) yang menghasilkan PP Nomor 5 Tahun 1962 tentang Pokok-Pokok Organisasi Pimpinan Tinggi Aparatur Negara. Kesadaran pemerintah akan pentingnya aparatur negara yang bersih dan berwibawa semakin meningkat ketika kabinet pembangunan pertama membentuk Menteri Pendayagunaan dan Kebersihan Aparatur Negara (MENPAN) yang pertama kali dijabat oleh H.

19 Tahun 1968, kementerian ini mempunyai tugas membantu presiden dalam menyempurnakan dan memurnikan aparatur negara dalam operasionalisasinya, dibantu oleh Tim PAAP dan Sekretariat Badan Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Perekonomian Negara Aparatur Pemerintah sebagai unsur staf . Perubahan lain yang sangat penting pada masa Kabinet Pembangunan Pertama adalah transformasi KUP menjadi Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) berdasarkan PP No.

Lembaga Lembaga Pengelolah PNS

  • Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
  • Lembaga Administrasi Negara (LAN)
  • Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Koordinasi dan peningkatan keterpaduan perencanaan dan penyusunan program, pemantauan, analisis, dan evaluasi di bidang pendayagunaan aparatur negara. Namun Perpres ini telah menetapkan Kantor Menpan sebagai lembaga yang berwenang mengambil kebijakan penggunaan aparatur negara. 43 Tahun 1999 dengan tegas menjelaskan bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kebijakan manajemen pegawai negeri sipil, dibentuk Badan Kepegawaian Negara.

Bukan tidak mungkin posisi tersebut berpotensi berbenturan dengan lembaga lain yang juga bertugas mengambil kebijakan terkait PNS, termasuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Untuk mengatasi kesenjangan kewenangan antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan BKN, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Lembaga pemerintah non departemen menyatakan bahwa LAN bertugas melaksanakan tugas pemerintahan pada bidang penyelenggaraan negara tertentu, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memperhatikan fungsi yang tertuang dalam Perpres tersebut, LAN berfungsi terutama sebagai wadah penelitian dan pengkajian aparatur negara, serta berperan dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur negara melalui pendidikan dan pelatihan. Meski lembaga ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, namun pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kantor Menpan.

Penataan Organisasi dan Kepegawaian

  • Menentukan kebijakan strategis
  • Organizing Mode, Menentukan Jenis, dan Jumlah Satuan Organisasinya (Pembagian Satuan Organisasi)
  • Memadukan Orang Orang dalam Organisasi

Sebelum diberlakukannya otonomi daerah, seluruh urusan kepegawaian berada di tangan pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya berperan sebagai pelaksana pengelolaan kepegawaian kebijakan pemerintah pusat. Sebelum menjelaskan kebijakan struktur organisasi pemerintah pusat dan daerah, penelitian ini terlebih dahulu memaparkan konsep rightizing yang dapat dilihat di bawah ini. Kebijakan strategis ditentukan baik di dalam departemen pemerintah pusat maupun di dalam pemerintah daerah. Isinya meliputi visi, misi, tujuan dan domain masing-masing unit yang ada.

Konsep ini juga dapat dijadikan argumen hipotetis yang dapat menjadi pedoman dalam upaya penerapan hak di pemerintah pusat dan daerah. Undang-undang ini mengubah organisasi pemerintahan daerah, dari organisasi vertikal masing-masing departemen di pusat, menjadi kantor daerah (Kanwil) di provinsi, dan kantor departemen (Kandep) di kabupaten/kota, menjadi organisasi daerah yang berbentuk departemen pelayanan. Secara singkat hal ini dapat dianalisa sebagai pemberian kebebasan kepada daerah untuk menyelenggarakan organisasinya, memperhatikan peralihan pegawai dari pegawai pemerintah pusat menjadi pegawai yang bekerja dan dibiayai oleh pemerintah daerah.

Besar kecilnya organisasi pemerintahan daerah terlihat dari semakin banyaknya pejabat di pemerintahan daerah. Karena bertambahnya jumlah pegawai dan organisasi di lingkungan pemerintah daerah, maka pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan PP No.

Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) di Indonesia

  • Nilai-nilai Dasar Profesi dan Budaya Kerja ASN
  • Tugas dan Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)

Untuk dapat memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan efisien, diperlukan kinerja aparatur sipil negara dalam memberikan pelayanan publik. Pemberian pelayanan publik, menurut undang-undang no. 5 Tahun 2014 disebut Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu pegawai negeri/seumur hidup yang mempunyai tanggung jawab. Terkait dengan harapan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara adalah keandalan kinerja yang diberikan dalam pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar profesi dan budaya kerja aparatur sipil negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, meliputi: (1) mendukung ideologi Pancasila; (2) Setia dan membela Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan pemerintahan yang sah; (3) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; (4) pelaksanaan tugas secara profesional dan tidak memihak; (5) mengambil keputusan berdasarkan prinsip profesionalisme; (6) menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif; (7) memelihara dan mendukung standar etika yang tinggi; (8) bertanggung jawab kepada publik atas tindakan dan kinerjanya; (9) mempunyai kemampuan melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; (10) memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil, tanggap, cepat, akurat, tepat waktu, berdaya guna, berhasil, dan santun; (11) mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas; (12) menghargai komunikasi, konsultasi dan kolaborasi; (13) Mengutamakan pencapaian hasil dan kinerja berkendara. Pegawai Negeri Sipil (ASN) terdiri dari dua jenis, yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Negeri Sipil dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengertian pegawai negeri sipil adalah bagian dari aparatur sipil negara yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menduduki jabatan-jabatan negara.

Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai. Adapun mengenai kewajiban Pegawai Negeri Sipil, tercantum dalam pasal 10 UU No. 5 Tahun 2014 Republik Indonesia Tentang Pegawai Negeri Sipil dinyatakan.

Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha menengah ini juga memiliki kriteria yang sama dengan usaha mikro dan kecil yang telah dijelaskan sebelumnya, dimana keuntungan bersih dari usaha ini berkisar antara 500 juta hingga pencapaian tertinggi sebesar Rp 10 miliar. Apalagi penjualan tahunannya bisa lebih dari 2,5 miliar hingga maksimal Rp 50 miliar. Definisi di atas sebenarnya lebih mengacu pada kinerja operasional, karena jumlah karyawan di sebuah perusahaan besar sekalipun bisa berubah menjadi usaha kecil jika aset yang dimiliki memiliki pendapatan tahunan yang rendah.

Sebaliknya suatu perusahaan dapat menjadi perusahaan besar jika pendapatan dan aset tahunannya besar, meskipun jumlah karyawannya hanya sedikit. UMKM yang menggunakan kriteria artisanal namun tidak memiliki karakter wirausaha disebut Usaha Mikro. UMKM yang telah memiliki jiwa wirausaha dan juga mempunyai kemampuan menerima pekerjaan ekspor dan subkontrak dikenal dengan Usaha Kecil Dinamis.

Fast Moving Enterprise adalah UMKM yang telah mempunyai sifat wirausaha dan akan mendirikan atau bertransformasi menjadi suatu usaha besar. Menurut sektor perekonomiannya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu.

Kerangkah Berpikir

Pada dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data untuk kegunaan tertentu. Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada sifat-sifat keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara yang wajar, sehingga berada dalam jangkauan nalar manusia.

Empiris artinya metode yang digunakan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui metode yang digunakan. Sistematis artinya proses yang dilakukan dalam penelitian mempunyai langkah-langkah logis tertentu (2013: 2). Sesuai dengan data yang diperlukan untuk penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan informasi yang tidak berbentuk simbol atau angka, yang disebut dengan data kualitatif Arikunto.

Metode yang digunakan peneliti selama penelitian adalah metode kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan berupa gambar benda-benda yang diperiksa langsung oleh setiap orang dan tindakan-tindakan yang dapat diperhatikan. Sugiyono (2010:291). Menurut Surakhmad (1985), penggambaran suatu gejala secara akurat dalam penelitian kualitatif, pelaksanaannya tidak hanya terbatas pada pengumpulan data dan penyiapan data saja, tetapi juga harus mencakup analisis data dan interpretasi makna data tersebut.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Teknik Penentuan Informan

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

  • Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul

v KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat