LAPORAN PRAKTIKUM MODELER
Muhammad Fiqri E3401211050
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
IPB UNIVERSITY 2023
I PENDAHULUAN
Normalize Difference Vegetation Index (NDVI) adalah salah satu metrik yang sering digunakan untuk mengukur aktivitas fotosintesis dalam vegetasi. NDVI berdasarkan pada pengamatan bahwa permukaan yang berbeda-beda akan merefleksikan berbagai jenis gelombang cahaya dengan cara yang berbeda. Vegetasi yang sedang aktif melakukan fotosintesis akan menyerap sebagian besar gelombang merah dari sinar matahari dan memantulkan gelombang inframerah dekat dengan intensitas yang lebih tinggi (Noviliansari et al. 2020).
Tutupan lahan adalah gambaran visual dari kondisi fisik dan biologis di atas permukaan bumi, yang mencakup penampilan vegetasi dan struktur buatan seperti permukaan tanah (Pravitasi et al. 2020). Perubahan tutupan lahan (Landcover Change - LCC) mengacu pada perubahan dalam jenis tutupan lahan di suatu wilayah seiring berjalannya waktu. Ini termasuk transformasi dari satu jenis tutupan lahan ke jenis lainnya, seperti perubahan dari hutan menjadi lahan pertanian atau dari area perkotaan menjadi lahan terbuka. NDVI merupakan suatu metode yang paling sering digunakan untuk menghitung dan menentukan nilai indeks vegetasi. NDVI dihitung dengan membandingkan refleksi yang terdeteksi dari band merah (R) dan band inframerah (NIR). Rentang nilai NDVI berkisar dari -1 hingga +1 (Danoedoro 2012). Rumus perhitungan NDVI yaitu:
Keterangan:
II METODE
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Spatial Model Language, atau Bahasa spasial merupakan metode dalam pemodelan secara berfokus pada deskripsi spasial objek yang digunakan sebagai sarana perancangan sistem berorientasi objek (Carlson dan Logan 2005).
Berikut langkah-langkah modeller dalam praktikum :
Gambar 1 Membuat New model
Gambar 2 Membuat bagan dan panahnya
Gambar 3 Memasukkan nir dan red
Gambar 4 Nir red (kiri dikurang dan kanan ditambah)
Gambar 5 Checklist temporary Raster Only dan pastikan disamping kanan “float” pada began kanan dan kiri yang ketiga (sebelum 1 bagan bulat)
Gambar 6 Memasukkan rumus NDVI
Gambar 7 Mengimpan file NDVI
Gambar 7 Tekan petir lalu akan terjadi pemprosesan modeller
Gambar 8 Hasil akhir
III PEMBAHASAN
LCC digunakan untuk mengenali perubahan dalam tutupan lahan di suatu wilayah yang diamati pada berbagai waktu. Untuk mencapai hal ini, langkah penting yang perlu dilakukan adalah menginterpretasi citra dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk setiap citra. Sedangkan, NDVI digunakan untuk menentukan indeks vegetasi dengan menggunakan data citra satelit (Januar et al. 2016). Selain NDVI, terdapat metode lain yang digunakan, yaitu UML (Unified Modeling Language), yang merupakan suatu metode pemodelan visual yang digunakan sebagai alat perancangan sistem berbasis objek. UML memiliki cakupan yang lebih komprehensif dan dapat digunakan untuk memodelkan berbagai aspek sistem, termasuk struktur, perilaku, interaksi, dan prosesnya.
DAFTAR PUSTAKA
Carlson LA, Logan GD. 2005. Attention and Spatial Language. In Itti,L.,Rees, G.,& Tsotsos, J. K.(Eds). Neurobiology of attention (pp. 330–336). Burlington, MA: Elsevier Academic Press.https://doi.org/10.1016/B978-012375731-9/50058-6
Januar D, Suprayogi A, Prasetyo Y. 2016. Analisis penggunaan NDVI dan BSI untuk identifikasi tutupan lahan pada citra LANDSAT 8 (Studi kasus: wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah). Jurnal Geodesi Undip, 5(1): 135-144.
Noviliansari W, Kurnia SD, Yulianandha MA. 2020. Penggunaan Metode Ndvi (Normalized Difference Vegetation Index) Dan Savi (Soil Adjusted Vegetation Index) Untuk Mengetahui Ketersediaan Ruang Terbuka Hujau Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Oksigen (Studi Kasus: Kota Yogyakarta). J Tek Sipil ITM. 1(1):1–9.
http://eprints.itn.ac.id/4597/
Pravitasari AE, Rustiadi, E, Adiwibowo S, Wardani IK, Kurniawan I, Murtadho A. 2020.
Dinamika dan Proyeksi perubahan tutupan lahan serta inkonsistensi tata ruang di wilayah Pegunungan Kendeng. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 4(2), 99-112.