• Tidak ada hasil yang ditemukan

COVID-19 RUMAH SAKIT UNS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "COVID-19 RUMAH SAKIT UNS "

Copied!
146
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Peran perawat sebagai tenaga kesehatan dalam perawatan pasien Covid-19 sangat diperlukan pada masa pandemi Covid-19 ini, sehingga motivasi kerja juga sangat penting dalam pelaksanaan tugas tersebut, akibat adanya Covid-19 ini. Sedangkan motivasi kerja dapat memberikan pengaruh terhadap pembentukan atau pemeliharaan perilaku yang berkaitan dengan lingkungan kerja. Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan peneliti, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Hubungan Kepribadian (Big Five Personality) Dengan Motivasi Kerja Perawat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di RS UNS?”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Perawat

Menurut Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dijelaskan sebagai berikut: “Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Ilmu Keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri dan diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Menurut ICN (International Council of Nursing, 1965), perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pelatihan keperawatan, memenuhi persyaratan dan diberi wewenang di negara yang bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan pasien. Fungsi utama perawat adalah membantu pasien atau klien yang sakit atau sehat dan meningkatkan derajat kesehatan melalui pelayanan keperawatan (Nisya & Hartanti, 2013). Advokat pasien/klien membela dan melindungi hak-hak pasien dengan menafsirkan berbagai informasi dari penyedia layanan atau informasi lainnya, terutama ketika memberikan informed consent atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

Kolaborator, peran ini terpenuhi karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain yang berusaha mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan, termasuk berdiskusi atau bertukar pikiran dalam menentukan bentuk pelayanan selanjutnya. Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam manajemen pelayanan keperawatan di seluruh lingkungan pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dll) serta lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan.

Kepribadian ( Big Five Personality )

Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat memperoleh teman lebih cepat dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Agreeableness dapat dicirikan sebagai kemampuan beradaptasi dengan baik dalam pergaulan, yang menunjukkan individu yang ramah, berkepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan cenderung mengikuti orang lain. Seseorang yang sangat baik digambarkan memiliki nilai-nilai seperti suka menolong, memaafkan, dan kasih sayang. Ketika seseorang yang memiliki tingkat keramahan yang tinggi dihadapkan pada konflik, maka harga dirinya cenderung menurun, sedangkan orang yang memiliki tingkat keramahan yang rendah cenderung menjadi lebih agresif dan tidak kooperatif.

Seseorang yang mempunyai tingkat neurotisme yang rendah akan lebih bahagia dan puas terhadap kehidupannya dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neurotisisme yang tinggi. Individu yang mempunyai skor tinggi pada dimensi kepribadian ini mudah mengalami kecemasan, kemarahan, depresi dan cenderung reaktif secara emosional (Iskandar & Zulkarnain, 2013).

Motivasi

Teori ini dikemukakan oleh Maslow yang menyatakan bahwa seseorang berperilaku karena mempunyai dorongan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh McClelland yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan seseorang untuk berprestasi. Teori ini dikemukakan oleh Herzberg yang mengemukakan model motivasi dua faktor, yaitu faktor motivasi dan faktor kebersihan atau pemeliharaan.

Pekerjaan itu sendiri adalah jumlah tantangan yang dirasakan karyawan dari pekerjaan mereka. d) Tanggung Jawab Kemajuan adalah besarnya kesempatan karyawan untuk maju dalam pekerjaannya a) Kebijakan dan administrasi perusahaan.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Keaslian Penelitian

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi Dan Sampel

Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono., 2016). Sampel penelitian sebagai unit yang lebih kecil lagi adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari populasi yang dapat diakses dimana peneliti secara langsung mengumpulkan data atau melakukan observasi/pengukuran terhadap unit tersebut (Dharma, 2011). Alasan pengambilan sampel total adalah karena jumlah populasi kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, semuanya menurut (Sugiyono., 2016).

Tempat Dan Waktu Penelitian

Analisis univariat dilakukan untuk menilai kepribadian (big five kepribadian) dan motivasi kerja perawat pada masa pandemi Covid-19. Jika p-value < 0,05 berarti ada hubungan antara kepribadian (big five kepribadian) dengan motivasi kerja perawat pada masa pandemi Covid-19 dan jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara kepribadian (big five). lima kepribadian) dan motivasi kerja perawat pada masa pandemi Covid-19. Terlihat hasil uji rank spearman pada variabel kepribadian (big five kepribadian) dengan motivasi kerja perawat didapatkan hasil bahwa extraversion, neuroticism dan persistence memiliki nilai 𝜌 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 <.

0,05 pada kolom tanda. (2-tailed) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja perawat. Dengan demikian dapat diketahui adanya hubungan yang signifikan antara ketekunan pribadi dengan motivasi kerja perawat. Dengan demikian dapat diketahui adanya hubungan yang signifikan antara kepribadian extraverted dengan motivasi kerja perawat.

Motivasi kerja perawat bagian Covid-19 RS UNS berada pada tingkat rendah yaitu 24 orang dengan persentase 60,0%. Topik penelitian: “Hubungan Kepribadian (big five kepribadian) dengan motivasi kerja perawat pada masa pandemi Covid-19 di RS UNS”. Adakah “hubungan antara kepribadian (big five kepribadian) dengan motivasi bekerja sebagai perawat pada masa pandemi Covid-19 di RS UNS?”.

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN (BIG FVE PERSONALITY) DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PANDEMI COVID-19 UNS?”. HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN (BIG FVE PERSONALITY) DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT SELAMA MASA PANDEMI RUMAH SAKIT UNS COVID-19". Judul Skripsi: Hubungan Kepribadian (Big Five Personality) dengan Motivasi Kerja Perawat di Masa Pandemi Covid-19 RS UNS.

Berniat untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepribadian (Big Five Personality) Dengan Motivasi Kerja Perawat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di RS UNS”. Penelitian tersebut berjudul “Hubungan Kepribadian (Big Five Personality) Dengan Motivasi Kerja Perawat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di RS UNS”. Judul Topik: HUBUNGAN KEPRIBADIAN (BIG FIVE KEPRIBADIAN) DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PANDEMI COVID-19 UNS.

JUDUL : “Hubungan Kepribadian (Big Five. Personality) Dengan Motivasi Kerja Perawat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di RS UNS”.

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran
Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Variabel, Definisi Operasional, Skala Pengukuran

Alat Penelitian Dan Cara Pengumpulan data

Jadi dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja perawat, sedangkan dimensi lain seperti keterbukaan dan keramahan 𝜌 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > 0,05 pada kolom sig.(2 tail) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini sangat mempengaruhi motivasi dalam bekerja, karena apabila seorang perawat mempunyai kepribadian asertif yang rendah maka perawat tersebut juga mempunyai motivasi kerja yang rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa hasil motivasi kerja yang paling besar ditunjukkan pada tingkat rendah sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 60,0%.

Apabila seseorang mempunyai motivasi kerja yang rendah dalam bekerja maka hasilnya kurang maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga bila dikaitkan dengan motivasi kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan karena hasil dari motivasi kerja itu sendiri rendah. Apabila perawat mempunyai kepribadian terbuka dengan hasil rendah dan motivasi kerja rendah maka terdapat hubungan yang signifikan.

Menurut peneliti, hasil penelitian ini menemukan bahwa sifat kepribadian sosiabilitas memperoleh skor yang rendah dan p-value > 0,05 sehingga sifat kepribadian ini tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja perawat. Apabila perawat mempunyai kepribadian yang ramah dengan hasil yang rendah dan motivasi kerja yang rendah maka terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan uji korelasi menggunakan variabel kepribadian spearman rank (big five kepribadian) dengan motivasi kerja perawat diperoleh bahwa dimensi kepribadian neuroticism dan persistence mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat.

Didapatkan p-value sebesar 0,341 (𝜌 = 0,031 < 0,05) Dimensi lain seperti keterbukaan dan keramahan tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat. Hubungan karakteristik perawat dengan motivasi kerja dalam pelaksanaan terapi aktivitas kelompok di RS Khusus Duren Sawit Jakarta Timur. Hubungan motivasi perawat dengan perilaku pengasuhan perawat di ruang rawat inap RSU Wisma Prashanti Tabanan.

Hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RS Islam Siti Aisyah Madiun.

Tabel  3.2  Kisi-kisi  kuesioner  Kepribadian  (  Big  Five  Personality  )  dan Motivasi Kerja
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner Kepribadian ( Big Five Personality ) dan Motivasi Kerja

Uji Validitas Dan Reliabilitas

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Teknik pengolahan dan analisis data merupakan langkah penting untuk memperoleh kesimpulan atau hasil dari permasalahan yang diteliti. Editing adalah penyempurnaan data yang hilang atau tidak sesuai, tidak lengkap, mengenai kejelasan data, konsistensi data dan kesesuaian responden (koreksi terhadap data yang telah diterima. Pada tahap ini jawaban responden sama dikelompokkan secara cermat dan teratur, kemudian dimasukkan ke dalam program komputer untuk dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan perangkat lunak statistik.

Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian untuk menjawab hipotesis penelitian. Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk menganalisis setiap variabel berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Analisis ini menggunakan uji korelasi Spearman Rank (Rho) yaitu analisis bivariat yang berguna untuk menghubungkan variabel independen terhadap variabel dependen.

Peneliti menggunakan uji korelasi Spearmen Rank (Rho) karena tes ini dirancang untuk mengetahui kebugaran antara 2 subjek yang berbeda atau tidak berpasangan dengan skala data ordinal. Uji Spearman Rank (Rho) mempunyai hubungan dengan sampel yang digunakan peneliti karena kedua variabel (Kepribadian (Kepribadian Big Five) dengan motivasi kerja) diberikan tingkatan yaitu untuk variabel kepribadian (Kepribadian Big Five) tinggi, sedang dan rendah. Uji ini mengukur tingkat atau derajat keeratan hubungan antara dua variabel berskala ordinal dengan menggunakan SPSS.

Etika Penelitian

Individu dengan motivasi kerja yang tinggi akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan diimbangi dengan kepribadian yang berkaitan dengan tingkat kenyamanan dalam suatu hubungan atau persahabatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Kepribadian ini berkaitan dengan motivasi kerja yang baik, karena salah satu tujuan motivasi kerja adalah meningkatkan loyalitas dan kreativitas pegawai. Menurut peneliti, hubungan extraversion dengan motivasi kerja perawat disebabkan karena seorang perawat mempunyai kepribadian ekstrovert yang artinya mudah mengenal satu sama lain dalam bidang pekerjaannya karena kepribadiannya yang terbuka.

Pengaruh kepribadian dan motivasi kerja terhadap kinerja guru yang diarahkan oleh budaya organisasi di Madrasah Swasta Tsanawiyah Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Selain itu, terdapat pula perawat yang memiliki motivasi kerja sedang, hal ini dikarenakan insentif yang dimiliki setiap individu berbeda-beda sehingga motivasi yang dimiliki juga akan berbeda pada setiap individu (Prihandhani dan Kio, 2019).

HASIL PENELITIAN

Analisis Bivariat

Kepribadian (Big Five Personality) Perawat

Motivasi Kerja Perawat di Masa Pandemik Covid-19

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka teori
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran
Tabel  3.2  Kisi-kisi  kuesioner  Kepribadian  (  Big  Five  Personality  )  dan Motivasi Kerja

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2022 PENGARUH EDUKASI TENTANG PENANGANAN KEJANG DEMAM DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2021 PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN RICE TERHADAP KETERAMPILAN PENANGANAN CEDERA STRAIN