• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR ISTILAH "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Radio link yang digunakan pada BTS Telkomsel adalah Mini-Link TN dan Pasolink Ipaso 1000. Hal ini membuat penulis tertarik untuk memilih judul Analisis Perbandingan Mini-Link dan Pasolink pada BTS di PT. Namun radio link yang digunakan pada BTS Telkomsel adalah Mini-Link TN, sedangkan Pasolink adalah Ipaso 1000 dan Neo C.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Batasan Masalah
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Untuk memfokuskan permasalahan yang ada, penulis mempersempit permasalahan dengan memfokuskan analisis perbandingan kualitas Mini-Link TN dan Pasolink Ipaso 1000 yang digunakan oleh PT. Agar lebih sistematis dan mudah dipahami, penulis menyusun laporan tugas akhir ini secara sistematik sebagai berikut.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Dasar Transmisi

  • Media Transmisi Fisik
  • Media Transmisi Non Fisik

Media transmisi non fisik disebut juga media transmisi radio karena menggunakan gelombang radio (elektromagnetik) sebagai saluran informasinya. Terestrial (Terra = bumi) merupakan gelombang radio yang merambat tidak jauh dan sejajar dengan permukaan bumi atau searah yang mana penggunaan gelombang radio sebagai media transmisi biasanya ditentukan berdasarkan panjang gelombang.

Gelombang Mikro

  • Sifat Gelombang Mikro
  • Spektrum Gelombang Mikro
  • Sistem Komunikasi Microwave
  • Prinsip KerjaSistem Komunikasi Microwave

Gelombang mikro mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek, sifat-sifat gelombang mikro sama dengan sifat-sifat gelombang cahaya yaitu mempunyai sifat optik. Sistem komunikasi gelombang mikro dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang informasi yang dikirimkan, terdiri dari suara, gambar (TV) dan data (komputer).

Modulasi

  • Modulasi Analog
  • Modulasi Digital

Modulasi amplitudo adalah proses modulasi dengan mengubah amplitudo gelombang pembawa yang dibawa oleh sinyal informasi. Modulasi frekuensi merupakan proses modulasi dengan mengubah frekuensi gelombang pembawa yang bersifat sinusoidal, yaitu dengan memasukkan sinyal informasi ke dalam gelombang pembawa. Modulasi pulsa adalah proses modulasi menggunakan pulsa tegangan atau arus.

Pada modulasi pulsa, gelombang pembawa yang digunakan bukanlah gelombang sinusoidal, melainkan terdiri dari pulsa-pulsa persegi panjang yang berulang. Dalam teknik ini, informasi digital yang dikirimkan ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan mengubah amplitudo sinyal pembawa. Dengan teknik ini, sinyal informasi digital yang akan dikirimkan digunakan untuk mengubah frekuensi sinyal pembawa.

Pada modulasi analog sulit dibedakan antara modulasi frekuensi dan modulasi fasa, sehingga keduanya dikategorikan sama karena keduanya mempunyai pengaruh yang sama terhadap sinyal pembawa yaitu perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi. itulah yang memodulasinya. Dengan proses modulasi pada fasa gelombang pembawa yaitu pada sistem Phase Shift Keying (PSK).

Multiplexing

Sebab teknik ini juga mencakup ide pengiriman informasi dengan bandwidth sekecil mungkin, namun tetap kebal terhadap interferensi. FDM memungkinkan penggunaan satu jalur fisik (sistem 2-kabel/4-kabel) untuk mengirimkan beberapa saluran ucapan secara bersamaan. Ini adalah cara menyalurkan beberapa percakapan telepon hanya dengan menggunakan saluran konduktor, sehingga lebih banyak percakapan dapat ditransfer sekaligus dibandingkan dengan percakapan proses FDM.

Gambar 2.4 Struktur Multiplexing
Gambar 2.4 Struktur Multiplexing

Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

Synchronous Digital Hierarchy (SDH)

Transport layer terdiri dari peralatan DxC (Digital Cross Connect) yang terletak pada pusat data telepon, sinyal digital dikirimkan ke lokasi pusat jaringan telepon/data yang disebut DxC. DxC berfungsi untuk menyediakan tempat interkoneksi koneksi. Sinyal digital standar DS-1 yaitu 1,554 Mbps disebut DxC-1, standar DS-4 yaitu 274,176 Mbps disebut DxC-4. DxC 4/4 artinya merupakan penghubung antar jaringan pada multiplexing hierarki ke-4. Lapisan akses terdiri dari peralatan ADM (Add Drop Multiplexer) yang menyediakan bandwidth saluran untuk pengguna akhir.

Jaringan transport SDH adalah STM-1 (n x 155 Mbps) yang dihubungkan dengan peralatan DxC 4/4 (Digital Cross Connect). Tugas utama jaringan adalah menyediakan trunk antara pertukaran telepon/jaringan data dan DxC 4/4 untuk memungkinkan koneksi jika penutup jatuh atau tidak berfungsi. Hierarki jaringan lebih jauh ke bawah, yaitu DxC 4/1 (menghubungkan hierarki ke-4 ke hierarki ke-1) membagi bandwidth STM-1 menjadi level UC-12 (membawa E1). Portnya adalah E1 atau 2 Mbps (untuk Amerika T1 = 1,544 Mbps). DxC 4/1 digunakan untuk memberikan granularitas VC-12 (E1) antara lapisan transport dan lapisan akses.

Gambar 2.5 Perbandingan Hirarki Antara PDH dan SDH
Gambar 2.5 Perbandingan Hirarki Antara PDH dan SDH

Pembagian Jaringan GSM

  • Base Station Subsystem (BSS)
  • Network and Switching Subsystem (NSS)
  • Operation Subsystem (OOS)

Unit ini terdiri dari tiga unit fungsional: BSC (Base Station Controller) sebagai unit kendali, BTS (Base Tranceiver Station) sebagai unit transisi dan TCE (Transcoding Equipment) sebagai unit untuk mengadaptasi berbagai metode pengkodean suara pada jaringan GSM dan jaringan tetap. . jaringan. jaringan). Mobile Station adalah perangkat radio yang berfungsi sebagai sarana penghubung pelanggan ke jaringan GSM Mobile Station merupakan gabungan perangkat Mobile berupa perangkat radio dan kartu SIM sebagai modul identifikasi pelanggan. Secara arsitektural, MS terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data, dan dua bagian pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi dengan jaringan melalui antarmuka radio.

NSS terdiri dari fungsi-fungsi yang diperlukan untuk menangani penyediaan koneksi, pemrosesan dan pelepasan perintah (fungsi switching atau koneksi), serta mekanisme pemrosesan database yang mendukungnya. Fungsi-fungsi tersebut antara lain: fungsi khusus yang berkaitan dengan mobilitas pelanggan (misalnya paging: memanggil MS selama panggilan atau mengatur panggilan), alokasi saluran radio yang dilakukan oleh BSC ke setiap MS selama panggilan, menentukan area lokasi MS. Merupakan area penyimpanan dan administrasi pelanggan yang diperlukan untuk menyediakan layanan (setara dengan pusat lokal pada jaringan kabel).

OOS adalah unit fungsional yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengendalikan sistem (keseluruhan seluruh elemen jaringan) dan integrasi semua fungsi yang diperlukan untuk menjaga konsistensi fungsional sistem secara global. Fungsi operasi, berupa seluruh aktivitas teknis dan administratif yang diperlukan akibat perubahan kondisi eksternal, misalnya pengenalan layanan baru sebagai respons terhadap kebutuhan baru.

Interface Pada Jaringan Sistem GSM

  • A – Interface (Link MSC – XCDR)
  • A – Sub Interface (Link XCDR - BSC)
  • A – Bis Interface (Link BSC – BTS)
  • Air Interface (Link BTS – MS)

Pada sub antarmuka A - sama seperti pada antarmuka A, slot waktu 0 digunakan sebagai FAS (Frame Alignment Signal) yang berfungsi sebagai slot waktu yang memperbaiki kesalahan atau kerusakan pada transmisi sinyal dan juga untuk sinkronisasi. Time slot 16 digunakan untuk signaling antara BSC dan XCDR dan time slot 31 digunakan untuk koneksi LAPD PCMS (koneksi antara BSC dan XCDR). Komunikasi antara BTS dan MS menggunakan media udara yang terdiri dari 2 subband frekuensi yang ditetapkan untuk antarmuka udara antara MS dan BTS.

Sistem Transmisi Telkomsel Makassar

Fungsi Mini-Link dan Pasolink adalah sebagai penghubung aliran sinyal informasi, baik yang dikirim maupun diterima.

Mini - Link

  • Jenis Mini - Link
  • Antena Mini - Link

Antena merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang elektromagnetik dan memancarkannya ke udara bebas disekitarnya atau sebaliknya mengumpulkan radiasi gelombang elektromagnetik dari udara bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena Mini-Link standar pabrik dengan diameter 0,3 m dan 0,6 m dapat dipasang bersama dengan unit radio atau dipasang secara terpisah.

Gambar 2.9 Blok Diagram Sistem Transmisi Mini-Link  2.10.1.  Jenis Mini-Link
Gambar 2.9 Blok Diagram Sistem Transmisi Mini-Link 2.10.1. Jenis Mini-Link

Pengertian Pasolink

  • Pasolink
  • Pasolink Plus
  • Pasolink NEO
  • Pasolink MX

Sistem Pasolink dirancang untuk menyediakan akses link seluler berkapasitas rendah dan menengah, beroperasi pada pita frekuensi 7 hingga 38 GHz. Pasolink mudah dipasang dengan layanan cepat, efisien, dan solusi hemat biaya untuk kebutuhan transmisi harian dan darurat. Pasolink Plus beroperasi pada pita frekuensi 6 hingga 38 GHz dan kapasitas lalu lintas berkisar dari 1x155 Mbps hingga 2x155 untuk kapasitas yang lebih besar dari 2X155 Mbps yang digunakan oleh XPIC.

Pasolink plus dirancang sebagai layanan sederhana, cepat, solusi yang sangat tangguh dan ekonomis untuk transmisi performa tinggi. Pasolink NEO beroperasi pada pita frekuensi 6 hingga 52 GHz dan dengan kapasitas trafik dari 5x2 Mbps hingga 2x155 Mbps (STM-1). XPIC adalah transmisi nirkabel berkemampuan daoule yang berguna untuk jaringan operator di pita frekuensi padat.

Pada teknologi ini, energi radio gelombang mikro membawa gelombang dan mengirimkannya ke dua arah, yaitu vertikal dan horizontal. Pasolink MX adalah Pasolink yang didesain sederhana dan merupakan sistem radio berkualitas tinggi dan andal.

Aplikasi Mini – Link dan Pasolink

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu, dan Tempat

  • Waktu
  • Tempat Pelaksanaan

Metode Penelitian

  • Metode Kepustakaan
  • Metode Observasi
  • Metode Tanya Jawab

Data tersebut merupakan data kualitas dari Mini Link TN dan IPASO 1000, kualitas masing-masing akan dibandingkan kemudian dianalisis untuk kedua properti peralatan tersebut, dan diambil kesimpulan dari kedua properti peralatan tersebut. Metode tanya jawab merupakan metode yang dilakukan dengan cara bertanya langsung mengenai permasalahan pokok kepada supervisor di PT.

Bagan Penelitian

Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6, dapat dibuat gambaran perbandingan antara Mini-Link TN dengan Pasolink Ipaso 1000, yaitu: 1. Bandwidth frekuensi yang digunakan Mini-Link TN lebih lebar dibandingkan Pasolink Ipaso 1000. Dari RF- matikan. Outputnya, dapat memudahkan pengguna dalam memilih Pasolink Ipaso 1000 atau Mini-Link TN sesuai dengan desain yang dibuat.

Dari tabel 4.8 diatas terlihat Mini-link TN dan Pasolink Ipaso 1000 mempunyai kapasitas trafik yang sama. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa antena Mini-Link TN memiliki pilihan yang lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan Pasolink Ipaso 1000. Jadi unit outdoor Pasolink Ipaso 1000 lebih berat dibandingkan dengan unit outdoor Mini-Link TN, namun dari segi dimensi Mini-Link TN lebih berat dibandingkan Pasolink Ipaso 1000.

Suhu dalam ruangan pada unit Pasolink Ipaso 1000 adalah -33 oC hingga +50 oC, sedangkan suhu dalam ruangan pada unit Mini-Link TN adalah -20 oC hingga +60 oC. Spesifikasi suhu menunjukkan bahwa Mini-Link TN lebih andal dan tahan/dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan Pasolink Ipaso 1000/untuk IDU dan ODU.

HASIL PEMBAHASAN

Spesifikasi Teknis

Dari data pada tabel 4.1 diperoleh data kinerja Pasolink Ipaso 1000 yaitu lebar dan panjang frekuensi, pemisahan saluran, RF TX, EMS dan daya minimum hingga maksimum (Power Supply). 43 Dari tabel 4.2 spesifikasi teknis unit outdoor Pasolink Ipaso1000 diperoleh data yaitu daya keluaran, kendali daya, frekuensi kestabilan, Angka kebisingan penerima, Level segitiga, Penguatan sistem, Frekuensi kelincahan, Level input maksimum, Akses untuk bahan dan kisaran suhu. Dari tabel 4.3 diperoleh data berupa data spesifikasi teknis peralatan pada peralatan Pasolink Ipaso 1000 yaitu Modulation Type, Baseband Interface, Channel Recovery, Lookback, Spectrum Shaping, Residual BER, BER Alarm Output, ODU Monitor Item , Layar LED, kisaran suhu terjamin dan dimensi/berat.

Dari data pada tabel 4.4 diperoleh spesifikasi teknis Mini Link TN berupa frekuensi, C-QPSK, 12 QAM, ATPC, jarak saluran, stabilitas frekuensi, antena, pembagi daya terintegrasi, antarmuka lalu lintas, catu daya, daya konsumsi, berat dan dimensi, suhu pengoperasian serta standar dan rekomendasi.

Tabel 4.3 IDU (Indoor Unit) of Pasolink Ipaso 1000
Tabel 4.3 IDU (Indoor Unit) of Pasolink Ipaso 1000

Hasil Data Teknis

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Dilihat dari prinsip kerja/fungsi kerja Mini-Link TN dan Pasolink Ipaso 1000, cara kerjanya sama seperti sebuah perangkat/media untuk dapat melakukan koneksi transmisi dari satu node ke node lainnya. Dari segi keandalan perangkat, perangkat Mini-Link TN lebih andal dibandingkan Pasolink Ipaso 1000 karena lebih tahan terhadap suhu panas, cocok untuk iklim tropis Indonesia, dan lebih andal terhadap gangguan cuaca/faktor alam (misalnya . : gangguan fading dan petir) 3. Radio Pasolink Ipaso 1000 mempunyai beberapa variasi frekuensi rendah (7 GHz, 7.5 GHz, 8 GHz, 13 GHz dan 15 GHz), sehingga memungkinkan untuk digunakan pada link transmisi jarak jauh, misalnya digunakan di daerah pedesaan (rural area), sedangkan Mini-Link TN memiliki lebih banyak variasi pada frekuensi tinggi, sehingga memungkinkan Mini-Link TN menjadi lebih banyak digunakan untuk sambungan transmisi jarak pendek.

Saran

Telkomsel menggunakan radio Mini-Link TN mengingat persaingan telekomunikasi saat ini cukup ketat jika pertimbangan harga pembelian bisa diminimalisir.

Gambar

Gambar 2.4 Struktur Multiplexing
Gambar 2.5 Perbandingan Hirarki Antara PDH dan SDH
Gambar 2.6 Modul Transport sinkron
Gambar 2.8 Interface Pada GSM  2.9. Sistem Transmisi Telkomsel Makassar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Modul RFM22B dapat digunakan bersama Arduino Uno untuk dapat berkomunikasi dari satu node ke node lainnya sehingga dapat diaplikasikan pada Wireless Sensor Networks