DAFTAR PUSTAKA
Achmad Afendhi, A. (2016) ‘PENGARUH EFEKTIFITAS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILI-TAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUB-LIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA SEMA-RANG TAHUN 2015’. Universitas Wahid Hasyim.
Andareto, O., 2015. Penyakit Menular dis Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.
Angina (2019). Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun. Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
Anisa, P. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibaru Depok tahun 2012. Universitas Indonesia.
Anisa, P. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibaru Depok tahun 2012. Universitas Indonesia.
Anshori H. 2013. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Universitas Diponegoro.
Anugraheni, H S. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Journal Of Nutrition College.
Anugraheni, H. S., & Kartasurya, M. I. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Aprilia, G. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang asi eksklusif dengan pemberian asi eksklusif di Desa Harjobinangun Purworejo. Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 5), 3(02).
Arisman, Dr., M. Gizi dalam Daur Kehidupan. (Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2008)
Asih, N. G. Y., 2003. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Balitbangkes Kemenkes, R. I. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas 2018). Kemenkes RI, Jakarta.
Beal, A. S. 2017. A Review of Child Stunting Determinants in Indonesia. Maternal
& Child Nutrition.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti, F. (2017). PERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA STUNTING DAN NON STUNTING. Media Gizi
Indonesia, 11(1), 61-69.
Davey, P., 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Situasi Diare di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI : Jakarta
Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition, 1(3), 243-251.
Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition, 1(3), Diah Tantri Suhendrawidi, K. (2018) ‘HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNT-ING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG III’. Jurusan Kebidanan 2018.
Dinkes Prop. Jatim 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2013, Surabaya,
Djojodibroto, D., 2007. Respirologi. Jakarta: EGC.
EFENDHI, A. (2015). Hubungan Kejadian Stunting Dengan Frekuensi Penyakit Ispa Dan Diare Pada Balita Usia 12-48 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gilingan Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Eko, S. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhub-ungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018’. Uni-versitas Andalas.
Eko, S. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhub-ungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018’. Uni-versitas Andalas.
Embun, B. (2012). Banjir Embun. Retrieved from Penelitian Kepustakaan:
http://banjirembun.blogspot.co.id/2012/04/penelitian-kepustakaan.html.
Fikawati, S. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: Rajawali Pers Kementerian Fikawati, S., & Syafiq, A. (2010). Kajian implementasi dan kebijakan air susu ibu
eksklusif dan inisiasi menyusu dini di Indonesia. Makara kesehatan, 14(1), 17-24.
Fitri, L. (2018). Hubungan BBLR Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(1), 131-137.
Hadiana, S. Y. M. (2013) ‘Hubungan status gizi terhadap terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta’. Univer-sitas Muhammadiyah Surakarta.
IDAI, 2008. Bedah ASI, Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Indrawati, N. l., 2013. Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit.
Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Kartikawati. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunted Growth Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember.
Skripsi.Jember :Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Kemenkes RI 2015. Situasi dan Analisis Gizi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes RI 2016. Situasi dan Analisis Gizi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes, 2011. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut.
Jakarta: Kemennkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Status Gizi Anak Balita. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1995/MENKES/SK/XI/2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Indonesia.
Larasati, D. A., Nindya, T. S., & Arief, Y. S. (2018). Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Amerta Nutrition, 2(4), 392-401.
Menko Kesra RI, 2013. Pedoman Perencanaan Program. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta.
P, Fictor. F., 2009. Prkatik Belajar Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Picauly, I. (2013). Analisa Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumba Timur NTT. Diperoleh Tanggal 10 Januari 2019. Jurnal Gizi dan Pangan.
Prasetyono, D.S, 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif 3rd ed, Yogyakarta: Diva Press.
Purwanti, 2004. Konsep Penerapan ASI eksklusif, Bandung Cendekia.
Putri, M. S., 2015. Hubungan antara Riwayat Penyakit Infeksi. e-biomedik, p.
580.
Roesli & Utami, (005. Panduan Praktis Menyusui, Jakarta: Sentra Laktasi Indonesia
Soetjiningsih, 2010. Indonesia Menyusui, Jakarta: IDAI
Sri Indrawati, 2016. Hubungan Pemberian Asi Esklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta
Udin, M. F., 2019. Penyakit Resporasi pada Anak. Malang: UB Press.
Wahdah, S. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Wahdah, S. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Wahyuni, N. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting padaBalita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolono. Program Sarjana Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan.
Weisz, A., Meuli, G., Thakwalakwa, C., Trehan, I., Maleta, K., & Manary, M.
(2011). The duration of diarrhea and fever is associated with growth faltering in rural Malawian children aged 6-18 months. Nutrition journal, 10(1), 25.
Widari, D. (2018). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Desa Maron Kidul Kabupaten Probolinggo. Diperoleh Tanggal 19 Januari 2019. Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Widari, D. (2018). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Desa Maron Kidul Kabupaten Probolinggo. Diperoleh Tanggal 19 Januari 2019. Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.