• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Hj, Mustika Hermin. NPM. 16.12.0303. Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.Latar belakang penelitian ini dilakukan, karena proses pembinaan dapat meningkatkan kinerja pegawai yang efektif dapat melaksanakan tertib administrasi di Kantor Satpol PP Kabupaten Kotabaru. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru dapat meningkatkan tertib Administrasi. Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk mengembangkan konsep-konsep maupun teori yang berkaitan dengan proses pembinaan meningkatkan disiplin pegawai untuk melaksanakaan tertib administrasi di kantor Satpol PP Kabupaten Kotabaru.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-korelational. Artinya peneliti berusaha menggambarkan dan kemudian mencoba menghubungkan adanya kaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian menemukan bukti bahwa Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru telah terbukti dapat melaksanakan tertib administrasi, terbukti cukup signifikan. Hal ini ditunjang dari analisis data yang menunjukkan bahwa ada 62.96 % responden yang sangat setuju bahwa proses pembinaan dapat meningkatkan disiplin pegawai untuk menjalankan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kebutuhan para anggotanya; ada 66.67 % responden yang membenarkan bahwa proses pembinaan dapat meningkatkan disiplin pegawai untuk mendorong para pegawai untuk berprestasi dalam melayani masyarakat; ada 70.37 % responden yang membenarkan bahwa proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin pegawai dapat memberikan kebebasan penuh kepada bawahannya untuk melakukan pekerjaannya secara profesional; ada 66.67 % responden yang membenarkan bahwa proses pembinaan dalam menjalankan disiplin pegawai dapat meningkatkan efektivitas kinerja pegawai secara maksimal;

ada 77.78 % responden yang membenarkan bahwa proses pembinaan sangat berpengaruh terhadap peningkatkn kinerja pegawainya; dan ada 85.18 % responden yang membenarkan bahwa proses pembinaan dalaam meningkatkan disiplin pegawai dapat memberikan hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan dan sebaliknya.

Kata Kunci : Proses pembinaan dan disiplin kerja

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut Suit dan Almasdi (2006), idealnya pembinaan dasar sumber daya manusia sebetulnya harus dimulai pertama kalinya dari dalam lingkungan keluarga, serta ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan formal dan informal. Bila hal ini terlaksana dengan baik, berarti kualitas SDM yang tersedia cukup memadai untuk dikembangkan. Tetapi

(2)

kenyataanyya dirasakan bahwa proses pembinaan dasar sumber daya manusia belum berjalan sebagimana yang diharapkan, yaitu belum tersdianya tenaga kerja yang berhasil menyerap pendidikan yang dilewatinya dan telah melewati mentalitas yang mendukung keberhasilan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pada umumnya mereka belum memiliki sikap mental yang bersungguh-sungguh, atau belum ingin memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Perbaikan mentalitas bukan sekedar untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada, tetapi yang lebih penting adalah untuk memperbaiki perilaku manusia.

Dari pandangan tersebut, jelas menunjukkan bahwa para pemimpin dalam suatu organisasi pemerintahan sekarang ini perlu melakukan pembinaan kepada para aparaturnya, supaya dapat memberikan disiplin kerja yang maksimal. Jadi pembinaan bagi pegawai negeri sipil khususnya bagi satuan polisi pamong praja (satpol PP) di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, maka pegawai negeri sipil secara normatif telah tertuang dalam undang- undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok kepegawaian tentang pokok-pokok kepegawaian.

Dalam bab penjelasan undang-undang tersebut disebutkan bahwa sebagai bagian dari pembinaan pegawai negeri sipil, pembinaan PNS perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya berdasarkan pada perpaduan sistem perestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberi peluang bagi PNS yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuan secara profesional dan berkompetisi secara sehat. Secara implisit, penjelasan dalam undang-undang tersebut menegaskan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan secara profesional, terencana, sistematis, terintegrasi malalui organisasi penyelenggaraan manajemen kepegawaian negara akan berpengaruh terhadap prilaku pegawai.

1

(3)

Dari uraian-uraian di atas dapat di perhatikan setiap bidang organisasi atau instansi pemerintah yang berada dibawah Korps Pegawai Republik Indonesia harus mempunyai jiwa disiplin yang tinggi guna memberikan kinerja yang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi kadang-kadang kenyataannnya, berdasarkan pada observasi di lapangan, masih ada PNS yang terlambat datang ke kantor, keluar kantor pada saat jam kerja tanpa disertai surat dinas, bolos, tidak mengikuti apel, menambah hari libur, mengobrol santai pada saat jam kerja, serta kurang semangat.

Menyadari hal tersebut kiranya sangat penting di terapkan proses pembinaan dalam peningkatan disiplin kerja pegawai Aparatur Negara, termasuk Satpol PP maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian, yaitu : " Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru ”.

B. Permasalahan

Berdasarkan permasalahn yang didapat dilapangan, ternyata PNS sering melakukan hal-hal yang dapat melanggar disiplin kerja pegawai, yang mana peraturannya telah dituangkan pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, yaitu :

1. Seberapa jauhkan proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

2. Faktor yang mempengaruhi proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

3. Masih kurangnya kesadaran pegawai untuk berbuat dan bersikap disiplin dalam melaksanakan kewajiban tugasnya sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS).

(4)

4. Masih minimnya perangkat peraturan mengenai penegakan disiplin pegawai di proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

5. Masih kurang tegasnya kepemimpinan terhadap proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

C. Perumusan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Maka pembatasan masalah tersebut adalah :

1. Bagaimana proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru?

2. Faktor apa yang menjadi hambatan dalam proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru?

3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pada proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru..

(5)

b. Untuk mengetahui faktor yang menjadi hambatan pada proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

c. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pada proses pembinaan dalam meningkatkan disiplin kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah :

a. Bagi pihak Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan Disiplin Pegawai Satpol PP.

b. Bagi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) diharapkan dapat memperkaya ragam penelitian dan menambah bahan buku bacaan bagi Mahasiswa. khususnya Jurusan Administrasi Publik.

c. Bagi Peneliti/penulis akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi yang ada selama maupun sesudah proses penelitian berlangsung, bahkan dapat mengaplikasikan Ilmu yang telah di peroleh selama perkuliahan pada tempat kerja mendatang.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam mengadakan penelitian, penulis menjalalankan beberapa prosedur untuk mendapatkan data-data.Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode sebagai berikut :

(6)

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), bertujuan untuk memperoleh gambaran secara teoritis dengan jalan mempelajari buku-buku perpustakaan, keterangan- keterangan, bahan-bahan lainnya, yang ada hubungannnya dengan objek penelitinnya.

Pengetahuan yang diteliti diperoleh dari hasil penelitian ini akan dipergunakan sebagai bahan dasar analisa.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu peneliti terjun langsung kelapangan atau ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan bahan-bahan data berkenaan dengan objek penelitian.

B. Tipe Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif analisis yaitu menggambarkan permasalahan yang terjadi dilapangan kemudian dibuat dalam suatu analisa untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.

C. Pendekatan Penelitian

Mengingat objek analisisnya adalah manusia dengan perilaku yang akan dikembangkan maka pendekatan penelitian ini lebih bersifat kualitatif yaitu strategi dan objek yang di teliti banyak menggunakan atau memanfaatkan informasi yang didapat dari responden, kemudian dikembangkan dan dikumpulkan guna dapat mendalami fenomena yang akan diteliti, sehingga nantinya dapat menggambarkan secara terperinci sesuai dengan sebenarnya, tanpa menggunakan kalkulasi baik matematik maupun statistik.

D. Teknik Pengumpulan Data

14

(7)

Adapun teknik yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah :

1. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data secara sistematik melalui wawancara langsung untuk memperoleh keterangan dari pihak-pihak yang dapat memberikan informasi dan data yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.

2. Observasi, yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk mendapatkan informasi secara rinci yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.

3. Angket, yaitu sistem yang digunakan ditujukan pada pegawai Kantor Satpol PP Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Satpol PP Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, selama satu semester, tepatnya dari bulan september 2019 sampai dengan bulan desember 2019.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyek / subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 55). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, khususnya bagian

(8)

satpol PP dan pegawai yang mendukung kerja di Satpol PP, yang berhasil ditemui kebetulan berjumlah sebanyak 54 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik atau separo yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 56).

Besaran sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah separo dari jumlah populasi, sudah dapat dikatakan mewakili responden yang ada, adapun teknik yang dipaakai dalam penelitian ini menggunakan “proporsional sampling” yakni dengan mengambil sampel yang dipertimbangkan dapat mewakili populasi pegawai Kantor Satpol PP pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, adapun sampel yang diambil dari Kantor atersebut adalah sebagai berikut :

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja 1 orang

- Sekretaris 1 orang

- Kepala Administrasi 1 orang

- Perwakilan pegawai dan staf 13 orang

Jumlah 16 orang

Jadi keseluruhan responden yang dijadikan sampel dalam penelitan ini berjumlah 16 orang.

G. Analisa Data

Untuk menganalisa data yang telah peneliti kumpulkan selanjutnya disesuaikan penyesuaian dengan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan bahan dan menggambarkan objek yang diteliti secara sistematis dan terperinci, kemudian menelaahnya

(9)

dengan berdasarkan pada teori, konsep ataupun logika yang relevan dengan objek penelitian, sehingga berdasarkan kesimpulan inilah nantinya akan diperoleh kesimpulan secara induktif.

Analisis data dalam rangka memahami hasil data yang dikumpulkan, maka untuk menganalisis datanya digunakan analisis statistika sederhana yaitu menggunakan tabel frekuensi, dengan rumus:

f

Rumus: p = X 100 % n

Keterangan:

p = persen f = frekuensi n = jumlah sampel

Kemudian dari analisis tersebut diatas, diinterpretasikan atau ditafsirkan sesuai dengan teori- teori yang dikuasai oleh peneliti

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Akademik, (2012), Panduan Penulisan Skripsi Fisip, Banjarmasin, Webside:

www.uniska-bjm.ac.id Email.

Djarwanto & Pangestu, (2008), Statistik Induktif, Yogyakarta, BPFE.

Draha, Taliziduhu, (2008), Pengantar Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta, Rineka Cipta.

Gibson, James L. John M.I, James H. Donely, (2009), Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta, Inter Aksara.

Gie, Liang The, (2009), Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, Liberty.

Hadi, Sutrisno, (1993), Statistik Jilid II, Yogyakarta, Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Hasibuan, Malayu H, (2007), Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta, Aksara.

(10)

Ikun MS, (2002), Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai

Indra, Juli, (2000), Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Hotel Melia Purosani.

Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, (1999), Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta.

Kartono, Kartini, (2006), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Rajawali.

Kootz, Harold, O’ Donnel, Cyril dan Heinz, Weihrich, (2008), Manajemen, Singapura, Mc Grow Hill Book Company.

Kusriyanto, Bambang, (2006), Meningkatkan Produktifitas Karyawan, Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo.

Masri Singarimbun & Sofian Effendi. 2005. Metode Penelitian Survei. Jakarta : PTPustaka LP3S Indonesia

Nitisemito, Alex S, (2005), Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Jakarta, Ghalatia Indonesia.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2001, (2001), Pembentukan. Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang.

Quade, Es, (2000), Analysis for Public Decission, New York, Second Edition, Fourth Printing Elservier Science Publishing.

Reksohadiprajo & Handoko, T.H, (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE.

Robbins, P. Stephen, (2006), Perilaku Organisasi : Edisis Bahasa Indonesia Jilid I & II, Jakarta, PT Prinhalindo.

Rue, L.W. & LL. Byars, (2000), Manajemen Theory and Application, Ricard D. Irwin Inc.

Homewood IL.

Saydam, Ghozali, (2006), Manajemen Sumber Daya Manausia, Human Resources Management, Terjemahan, Jakarta, Bina Rupa Aksara.

Soeryadi, Drs & Cilmenes Forang, (2005), Buku Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta;

Bumi Aksara.

63

Referensi

Dokumen terkait

pengelolaan administrasi yang terkait dengan pembinaan aparatur ketertiban dan ketentraman serta pengembangan kapasitas kelembagaan; 3 Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud