• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Rosydawati NPM. 16.12.0143, Proses Pembinaan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Kantor BKPPD Kabupaten Kotabaru. Pembimbing Utama : Dr. Murdiansyah Herman,S.Sos.,M.AP., dan C0-Pembimbing : Drs. H. Abdul Wahid.,M.AP.

Latar belakang penelitian ini dilakukan, karena proses pembinaan yang dilakukan pimpinan di Kantor BKPPD Kabupaten Kotabaru diharapkan dapat memberikan peningkatkan disiplin pegawai.

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui proses pembinaan yang dilakukan pimpinan di Kantor Kantor BKPPD Kabupaten Kotabaru, apakah dapat memberikan peningkatkan disiplin pegawai.

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk mengembangkan konsep-konsep maupun teori yang berkaitan dengan proses pembinaan yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin pegawai.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-korelational. Artinya peneliti berusaha menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Hasil penelitian menemukan bukti bahwa proses pembinaan yang dilakukan pimpinan diharapkan dapat memberikan peningkatkan disiplin pegawai, terbukti dapat berjalan dengan baik. Hal ini ditunjang dari analisis pengamatan penulis yang menunjukkan bahwa, bahwa dengan proses pembinaan mendorong pegawai untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang berlaku; proses pembinaan mendorong pegawai untuk menegakkan disiplin diri tanpa harus dipaksa; proses pembinaan dapat mendorong pegawai untuk menentukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri; proses pembinaan dapat meningkatkan motivasi kerja dan disiplin pegawai;

proses pembinaan bertujuan untuk mentaati disiplin pegawai: dan proses pembinaan disiplin pegawai terhadap pemberian pemakaian seragam yang lengkap dengan atribut dan tanda pengenalnya dapat mencerminkan kedidiplinan pegawai selalu diterapkan.

Kata Kunci : Pembinaan, dan Disiplin Pegawai

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beberapa sikap tidak terpuji dari komunitas PNS sebagaimana ilustrasi di atas, pada dasarnya tidak terlepas dari bagaimana organisasi yang umumnya direpresentasikan oleh pemimpin memposisikan, menginterpretasi, mengapresiasi, dan memperlakukan sumber daya manusia yang ada, termasuk bagaimana mengelola sumber daya manusia lainnya. Adalah tugas dan kewajiban organisasi terutama di tingkat pimpinan untuk melakukan pembinaan agar pegawai yang memiliki potensi, karekteristik, keinginan, harapan dan cita-cita yang berbeda diarahkan menjadi perilaku organisasional. Meminjam analogi Santoso (2002, 81), suatu organisasi pemerintah adalah ibarat building team yang di indenifikasikan sebagai

(2)

sebuah orchestra. Diregen tidak akan fungsional manakala tidak didukung oleh para pemain yang kompak dalam satu laras atau lakon tertentu.

Bagitu juga dengan organisasi pemerintah seperti Inspektorat bagian Evaluasi dan Pelaporan Kabupaten Kotabaru, baik tidaknya kinerja organisasi tersebut sangat ditentukan oleh disiplin pegawainya, pembinaan disiplin SDM Inspektorat bagian Informasi dan Pelayanan Kabupaten Kotabaru memegang peranan yang sangat menentukan terhadap perilaku dan keberhasilan kerja pegawai dalam menjalankan organisasi pemerintahan. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru merupakan organisasi yang mewadahi para Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia. Dalam rangka menanamkan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil, pemerintah RI telah menetapkan PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru berdasarkan Peraturan Bupati Tentang Tugas pokok Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru disebutkan bahwa Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru mempunyai tugas melaksanakan dukungan teknis operasional dan administrasi kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, serta pembinaan Jiwa Korps serta mensejahterakan anggota dan keluarganya.

Menurut Suit dan Almasdi (1996; 14), idealnya pembinaan dasar sumber daya manusia sebetulnya harus dimulai pertama kalinya dari dalam lingkungan keluarga, serta ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan formal dan informal. Bila hal ini terlaksana dengan baik, berarti kualitas SDM yang tersedia cukup memadai untuk dikembangkan. Tetapi

1

(3)

kenyataanyya dirasakan bahwa pembinaan dasar sumber daya manusia belum berjalan sebagimana yang diharapkan, yaitu belum tersdianya tenaga kerja yang berhasil menyerap pendidikan yang dilewatinya dan telah melewati mentalitas yang mendukung keberhasilan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pada umumnya mereka belum memiliki sikap mental yang bersungguh-sungguh, atau belum ingin memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Perbaikan mentalitas bukan sekedar untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada, tetapi yang lebih penting adalah untuk memperbaiki perilaku manusia.

Dari pandangan tersebut, jelas menunjukkan bahwa para pemimpin dalam suatu pemerintahan sekarang ini perlu melakukan pembinaan kepada pegawainya agar dapat memberikan disiplin kerja yang maksimal. Pentingnya pembinaan bagi pegawai negeri sipil khususnya Inspektorat bagian Informasi dan Pelayanan Kabupaten Kotabaru, maka pegawai negeri sipil secara normatif telah tertuang dalam undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok kepegawaian tentang pokok-pokok kepegawaian. Dalam bab penjelasan undang-undang tersebut disebutkan bahwa sebagai bagian dari pembinaan pegawai negeri sipil, pembinaan PNS perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya berdasarkan pada perpaduan sistem perestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberi peluang bagi PNS yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuan secara profesional dan berkompetisi secara sehat. Secara implisit, penjelasan dalam undang-undang tersebut menegaskan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan secara profesional, terencana, sistematis, terintegrasi malalui organisasi penyelenggaraan manajemen kepegawaian negara akan berpengaruh terhadap prilaku pegawai.

(4)

Dari uraian-uraian di atas dapat di perhatikan setiap bidang organisasi atau instansi pemerintah yang berada dibawah Persatuan Pegawai diseluruh Indonesia harus mempunyai jiwa disiplin yang tinggi guna memberikan kinerja yang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi kadang-kadang kenyataannnya, berdasarkan pada observasi di lapangan, masih ada PNS yang terlambat datang ke kantor, keluar kantor pada saat jam kerja tanpa disertai surat dinas, bolos, tidak mengikuti apel, menambah hari libur, mengobrol santai pada saat jam kerja, serta kurang semangat.

Menyadari hal tersebut kiranya sangat penting di terapkan pembinaan dalam peningkatan kualitas kinerja pegawai Aparatur Negara maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana" Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD)”.

B. Permasalahan

Berdasarkan permasalahn yang didapat dilapangan, ternyata PNS sering melakukan hal-hal yang dapat melanggar disiplin kerja pegawai, yang mana peraturannya telah dituangkan pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru, antara lain:

1. Masih adanya pegawai yang tidak mentaati jam kerja yang telah ditetapkan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

2. Masih kurangnya kesadaran PNS yang tidak ikut apel atau upacara yang diwajibkan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

3. Masih kurangnya kesadaran pegawai untuk berbuat dan bersikap disiplin dalam melaksanakan kewajiban tugasnya sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS).

(5)

4. Masih minimnya perangkat peraturan mengenai penegakan disiplin pegawai di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

5. Masih kurang tegasnya Kepemimpinan di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran kedisiplinan pegawai.

C. Perumusan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Maka pembatasan masalah tersebut adalah :

1. Bagaimana Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru?

2. Faktor apa yang menjadi hambatan Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru?

3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kinerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

(6)

b. Untuk mengetahui faktor yang menjadi hambatan Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

c. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi hambatan Proses Pembinaan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah :

a. Bagi pihak BPKPPD Kabupaten Kotabaru, diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kabupaten Kotabaru.

b. Bagi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) diharapkan dapat memperkaya ragam penelitian dan menambah bahan buku bacaan bagi Mahasiswa. khususnya Jurusan Administrasi Publik.

c. Bagi Peneliti atau penulis akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi yang ada selama maupun sesudah proses penelitian berlangsung, bahkan dapat mengaplikasikan Ilmu yang telah di peroleh selama perkuliahan pada tempat kerja mendatang

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penulis menyimak dan menelaah buku- buku yang berhubungan dengan obyek penelitian sehingga dapat membantu dalam penulisan skripsi ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yakni penulis dalam melakukan penelitian langsung dengan menggali data-data di lapangan.

(7)

3. Studi Dokumenter, dimaksudkan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan skripsi pada objek penelitian, terutama meliputi kondisi atau keadaan pegawai negeri sipil di Kantor BKPPD Kabupaten Kotabaru.

B. Tipe atau Jenis Penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-korelational.

Penelitian deskriptif-korelational artinya peneliti berusaha menggambarkan dan kemudian mencoba menghubungkan adanya kaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen. (Sugiyono, 2013).

C. Pendekatan Penelitian

Dalam melaksanakan penlitian ini, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu melakukan pengamatan yang mendalam terhadap obyek yang diteliti, kemudian menggambarkan secara terperinci sesuai dengan sebenarnya, tanpa menggunakan kalkulasi baik matematik maupun statistik.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :

1. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data secara sistematis melalui wawancara langsung untuk memperoleh keterangan dari pihak-pihak yang dapat memberikan informasi dan data yang berkenaan dengan permaalahan penlitian.

2. Observasi, yaitu suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung ketempat penelitian untuk mendapatkan informasi secara rinci yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.

3. Angket, yaitu sistem pertanyaan yang ditujukan pada pegawai negeri sipil (PNS) sebagai responden dalam penelitian ini, yang disampaikan pada responden dalam bentuk tertutup,

20

(8)

sehingga melalui metode ini diharapkan penulis dapat melengkapi data dari hasil wawancara yang telah dilakukan.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru. yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraajaa No 1 Kotabaru, Kalimantan Selatan, Telpon 0518-21002, Fax. 0518-22578 Kode Pos 72112.

Email : [email protected], Penelitian dilakukan selama satu semester, mulai September 2019 sampai dengan Desember 2019.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru, bagian kepegawaian yang berjumlah 14 orang pegawai.

2. Sampel

Karena pegawai yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru bgian kepegawaian masih sedikit, maka dilakukan pemilihan sampel dengan menggunakan “sampel jenuh yakni semua pegawai di dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel untuk mewakili populasi yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Kotabaru.

Dengan perincian sebagai berikut:

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak = 12 orang b. Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak = 2 orang

(9)

Jumlah =14 orang Jadi total populasi yang dijadikan sampel berjumlah 14 orang responden.

G. Pengumpulan dan Analisis Data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data skunder. Kedua jenis data tersebut dikumpulkan dengan cara:

a. Data primer, data yang berkaitan dengan variabel penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari responden dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan (kuesioner).

b. Data sekunder, data mengenai wilayah, struktur organisasi, dan lain lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini diambil dari dokumen instansi terkait (Kantor BKPPD Kabupaten Kotabaru).

2. Analisis Data

Analisis data, dalam rangka memahami hasil data yang dikumpulkan, maka untuk menganalisis datanya digunakan analisis statistika sederhana yaitu menggunakan tabel frekuensi, dengan rumus:

f

Rumus: p = x 100 n

Keterangan:

p = persen f = frekuensi n = jumlah sampel

Kemudian dari analisis statistik tersebut diatas, diinterpretasikan atau ditafsirkan sesuai dengan teori- teori yang dikuasai oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Gibson, James L. John M.I, James H. Donely, (2009), Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta, Inter Aksara.

Gie, Liang The, (2009), Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, Liberty.

Hadi, Sutrisno, (2003), Statistik Jilid II, Yogyakarta, Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Hasibuan, Malayu H, (2007), Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta, Aksara.

Ikun MS, (2002), Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai

Indra, Juli, (2000), Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Hotel Melia Purosani.

Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, (2009), Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta.

Kartono, Kartini, (2006), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Rajawali.

Kootz, Harold, O’ Donnel, Cyril dan Heinz, Weihrich, (2008), Manajemen, Singapura, Mc Grow Hill Book Company.

Kusriyanto, Bambang, (2006), Meningkatkan Produktifitas Karyawan, Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo.

Nitisemito, Alex S, (2005), Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Jakarta, Ghalatia Indonesia.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2001, (2001), Pembentukan. Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang.

Quade, Es, (2000), Analysis for Public Decission, New York, Second Edition, Fourth Printing Elservier Science Publishing.

Reksohadiprajo & Handoko, T.H, (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE.

Robbins, P. Stephen, (2006), Perilaku Organisasi : Edisis Bahasa Indonesia Jilid I & II, Jakarta, PT Prinhalindo.

Rue, L.W. & LL. Byars, (2000), Manajemen Theory and Application, Ricard D. Irwin Inc.

Homewood IL.

Saydam, Ghozali, (2006), Manajemen Sumber Daya Manausia, Human Resources Management, Terjemahan, Jakarta, Bina Rupa Aksara.

61

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 28 Distribusi jawaban informan mengenai apakah pembinaan disiplin kerja pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dapat meningkatkan rasa tanggung jawab Pegawai

Bagi Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, untuk meningkatkan kinerja selain memberikan pembinaan pendidikan dan pelatihan, pegawai juga

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “Budaya organisasi mempunyai peran positif terhadap disiplin kerja pegawai di kantor Badan Kepegawaian Daerah

Skripsi yang berjudul ”Analisa Pengaruh Profesionalisme, Disiplin, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara” diajukan

Skripsi yang berjudul ”Analisa Pengaruh Profesionalisme, Disiplin, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara” diajukan

Penelitian terdahulu yang kedua menurut Ruliana & dkk (2016) dengan judul pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan

Judul : Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah

Pengaruh Disiplin Kerja dan Etos Kerja Serta Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu.. Manajemen Sumber Daya