• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam membandingkan

pengaruh suatu variabel dan juga digunakan sebagai dasar dalam membahas mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Yulianthini & dkk (2016) dengan judul pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Buleleng didapatkan hasil penelitian yaitu ada pengaruh positif dari lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan/pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Penelitian terdahulu yang kedua menurut Ruliana & dkk (2016) dengan judul pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Barat didapatkan hasil penelitian disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Yang ketiga menurut Chandra & dkk (2017) dengan judul pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT. Bank Sumut Syariah Cabang Pematangsiantar didapatkan hasil penelitian yaitu disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja pegawai pada PT. Bank Sumut Syariah sudah baik, dari hasil analisis regresi terdapat pengaruh yang positif antara variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

(2)

Yang keempat penelitian terdahulu menurut Sunuharyo & dkk (2018) dengan judul pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan studi kasus pada karyawan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap didapat hasil penelitian yaitu variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap.

Penelitian terdahulu yang terakhir menurut Manurung (2020) dengan judul pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Hotel Emerald Garden Medan dengan hasil yang didapatkan yaitu disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Hotel Emerald Garden Medan.

Dari penjelasan penelitian terdahulu diatas dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini.

Table 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Alat Analisis dan Variabel Hasil Penelitian

Ni Made Diah Yudiningsih, Fridayana Yudiaatmaja, Ni Nyoman Yulianthini (2016).

Alat analisis : Analisis regresi linear berganda, Variabel : lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kinerja pegawai.

Ada pengaruh positif dari lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadp kinerja karyawan/pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan

Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Titin Ruliana, Novida Pazri

Ferzadiana, H. Eddy

Soegiarto K (2016).

Alat analisis : Analisis regresi linear berganda. Variabel : disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja pegawai.

Disiplin kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

Dian Pratiwi, Darwin Lie, Efendi efendi, Erbin Chandra (2017).

Alat analisis : Analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, dan koefisien determinan. Variabel : disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja pegawai.

Disiplin kerja, lingkungan kerja dan kinerja pegawai pada PT. Bank Sumut Syariah sudah baik, dari hasil analisis regresi terdapat pengaruh yang positif antara variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Rima Dwining Tyas,

Bambang Swasto

Alat analisis : Analisis statistik deskriptif dan

Variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja secara

(3)

Peneliti Alat Analisis dan Variabel Hasil Penelitian Sunuharyo (2018). analisis inferensial yang

terdiri dari analisis regresi linear berganda.

Variabel : disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan.

simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pertamina (Persero) refinery Unit IV Cilacap.

Rianto Manurung (2020). Alat analisis : Analisis Regresi Linear berganda. Variabel : disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja pegawai.

Disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Hotel Emerald Garden Medan.

Berdasarkan penelitian terdahulu pada tabel 2.1 maka peneliti tertarik untuk mengungkapkan seberapa dalam pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Lava View. Hasil penelitian terdahulu tersebut peneliti gunakan sebagai referensi dan justifikasi hasil dari penelitian yang akan dilakukan.

B. Landasan Teori

Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa teori yang mendukung penelitian.

1. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Istilah kinerja atau prestasi sendiri adalah pengalihan bahasa dari bahasa inggris “performance” yang artinya adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi (Moeheriono, 2012).

Kinerja karyawan merupakan keadaan atau semangat yang dimiliki oleh seseorang karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya, hal ini diungkapkan oleh Primadi & Liyas (2017). Kinerja berasal dari kata

(4)

performance yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja (Wibowo, 2007).

Menurut Henry Simamora (1995:327) kinerja karyawan adalah tingkat terhadap para karyawan mencapai persyaratan – persyaratan pekerjaan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kauntitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Ruliana & dkk, 2016).

Menurut Sinambela (2017:480) menyatakan bahwa kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan keahlian tertentu. Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat para ahli, dapat ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi. b. Indikator Penilaian Kinerja

Indikator untuk mengukur kinerja Menurut Robbins (2006) : 1) Kualitas Kerja : kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan

terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas Kerja : merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Ketepatan Waktu : merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Selain itu juga terdapat indicator lain untuk mengukur kinerja diantaranya :

1) Loyalitas : karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan dimana mereka akan diberikan posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat melalui tingkat absensi ataupu kinerja yang dimiliki.

(5)

2) Semangat kerja : perusahaan harus mempunyai ide atau menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga karyawan bisa lebih semangat untuk bekerja.

3) Kepemimpinan : seorang pemimpin perusahaan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada para bawahannya guna untuk mempermudan karyawan dalam meluangkan ide – idenya untuk perusahaan.

4) Kerja sama : pimpinan perusahaan harus membina agar sesama karyawan maupun antar atasan dan bawahan bisa bekerja sama dalam mewujudkan visi misi dan tujuan perusahaan.

5) Tanggung Jawab : tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap karyawan baik yang berada pada level jabatan tinggi maupun rendah. 6) Pencapaian target : dalam pencapaian target biasanya perusahaan

memiliki strategi – strategi tertentu.

2. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku (Sutrisno, 2009).

Penyesuaian diri dari tiap individu terhadap segala sesuatu yang ditetapkan kepadanya, akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib dan bebas dari kekacauan – kekacauan. Demikian juga kehidupan dalam perusahaan akan sangat membutuhkan ketaatan dari anggota – anggotanya pada peraturan dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, disiplin kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan

(6)

perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja (Sutrisno, 2009:85).

Disiplin kerja adalah sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak menerima sanksi – sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan (Siswanto, 2010:291).

Disiplin kerja adalah suatu alat dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan (Rivai, 2011:825).

Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan – peraturan perusahaan dan norma – norma sosial (Hasibuan, 2012:23).

Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja secara umum merupakan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan yang berlaku pada sebuah organisasi atau perusahaan.

b. Jenis – jenis Disiplin Kerja

Menurut Moekizat (2002), terdapat 2 jenis disiplin kerja diantaranya adalah :

1) Self Imposed Discipline, yaitu disiplin yang berasal dari diri sendiri muncul secara spontan dan merupakan semacam dorongan pada dirinya sendiri untuk melakukan suatu keinginan dan kemauan dalam mengerjakan apa yang sesuai dengan keinginan pimpinan atau kelompok.

2) Command Discipline, yaitu disiplin yang diperintahkan. Disiplin yang berasal dari suatu kekuasaan yang diakui dan menggunakan cara – cara menakutkan untuk memperoleh

(7)

pelaksanaan dengan tindakan yang diinginkan yang dinyatakan melalui kebiasaan dan peraturan – peraturan tertentu.

c. Aspek dan Indikator Disiplin Kerja

Menurut Robbins (2005), ada 3 aspek disiplin kerja :

1) Disiplin Waktu, sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi : kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam kerja, karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.

2) Disiplin Peraturan, peraturan tertulis maupun tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut agar karyawan taat dan patuh terhadap peraturan tersebut.

3) Disiplin Tanggung Jawab, salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik – baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan.

Menurut Sutrisno (2009), terdapat 4 indikator disiplin kerja diantaranya :

1) Taat terhadap aturan waktu, dilihat dari jam masuk kerja, jam pulan, dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.

2) Taat terhadap peraturan perusahaan, peraturan dasar tentang cara berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan.

3) Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan, ditunjukkan dengan cara – cara melakukan pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.

(8)

4) Taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan, aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai dalam perusahaan.

3. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan tempat beradanya manusia yang sedang melakukan pekerjaan atau segala aktivitas lainnya. Lingkungan kerja yang menjadi tempat manusia berkreatifitas akan menentukan seperti apa bentukan manusia yang ada di dalamnya. Semakin baik lingkungan tempat beradanya manusia melakukan aktivitas, maka semakin besar kemungkinan manusia untuk berperilaku lebih baik lagi. Sebuah lingkungan memiliki arti yang sangat penting atas eksistensi manusia sebagai makhluk yang memiliki multi potensi (Zuhri, 2020).

Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai keseluruhan alat perkakas yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, sebagai pengaruh kerjanya baik sebagai perorangan maupun kelompok menurut Simanjuntak (2003:39). Lingkungan kerja adalah hubungan yang erat dan saling membantu antar sesama karyawan, antara bawahan dan atasan, akan mempengaruhi pengaruh yang baik pula terhadap semangat kerja karyawan (Ruliana & dkk, 2016).

Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya. Lingkungan kerja memegang peranan penting terhadap baik buruknya kualitas hasil kinerja karyawan. Bila lingkungan kerja nyaman dan komunikasi antar karyawan berjalan lancar, maka bisa dipastikan performa yang dihasilkan pun akan maksimal (Supardi, 2003).

(9)

Lingkungan kerja adalah bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka dapat membawa pengaruh terhadap semangat kerja karyawan (Prasetya & dkk, 2014).

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pekerja/karyawan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal.

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

Menurut Siagian (2006:63) untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya :

1) Bangunan tempat kerja 2) Ruang kerja yang lega 3) Ventilasi pertukaran udara

4) Tersedianya tempat ibadah keagamaan

5) Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk kenyamanan dan kemudahan karyawan

Menurut Sedarmayanti dalam Wulan (2011:21) secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua faktor yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik.

1) Faktor lingkungan kerja fisik a) Pewarnaan

b) Penerangan c) Udara d) Suara bising e) Ruang gerak

(10)

f) Keamanan g) Kebersihan, dll.

2) Faktor lingkungan kerja non fisik a) Struktur kerja

b) Tanggung jawab kerja

c) Perhatian dan dukungan pimpinan d) Kerja sama antar kelompok e) Kelancaran komunikasi, dll.

C. Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan

Disiplin kerja yang tinggi dan optimal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan langsung atau tidak langsung. Dengan disiplin kerja yang tinggi akan membuat karyawan bekerja lebih giat dan menjiwai pekerjaannya yang pada akhirnya akan dapat menjadi karyawan yang tangguh dan bermutu serta mampu melaksanakan tugas atau kegiatan dengan baik yang pada gilirannya akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu kunci keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya adalah dengan cara meningkatkan kinerja karyawannya melalui peningkatan disiplin kerja (Vuspasari, 2011).

Kedisiplinan adalah fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi maupun instansi mencapai hasil yang optimal. Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan instansi yang dibuat manajemen mengingat anggota instansi agar dapat dijalankan semua pegawai baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan (Hasibuan, 2016:193).

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan

(11)

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan instansi serta norma – norma sosial yang berlaku (Hartatik, 2014:183).

Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Sunuharyo (2018) menunjukkan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Manurung (2020) menunjukan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Menurut Yulianthini (2016) menunjukkan disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

2. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia yang berada didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang lama, demikian juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya memperoleh system kerja yang efektif dan efisien (Moulana et al., 2017).

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu, kejadian, orang – orang dan lainnya yang mempengaruhi cara orang – orang bekerja. Lingkungan kerja merupakan kumpulan dari faktor yang bersifat fisik maupun non fisik, dimana keduanya mempengaruhi terhadap cara kerja karyawan. Situasi di tempat kerja adalah lingkungan kerja non fisik, sedangkan orang – orang atau peralatan merupakan lingkungan kerja fisik (Taiwo, 2010:301).

Lingkungan kerja adalah keseluruhan hubungan yang terjadi dengan karyawan di tempat kerja. Segala sesuatu yang berada di tempat kerja merupakan lingkungan kerja. Karyawan berada dalam sebuah lingkungan kerja ketika karyawan melakukan aktivitas pekerjaan, dan segala bentuk hubungan yang melibatkan karyawan tersebut termasuk dari lingkungan kerja (Noah dan Steve, 2012:37).

Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Sunuharyo & dkk (2018) lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Manurung (2020) lingkungan kerja berpengaruh

(12)

signifikan terhadap kinerja karyawan/pegawai. Menurut Yulianthini & dkk (2016) lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Menurut Chandra & dkk (2017) hubungan lingkungan kerja dan kinerja karyawan sudah baik dan terdapat pengaruh yang positif.

3. Hubungan Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan Kedisiplinan adalah fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya menurut Hasibuan (2016:193). Lingkungan kerja adalah keseluruhan hubungan yang terjadi dengan karyawan di tempat kerja menurut Noah dan Steve (2012:37) . Lingkungan kerja yang nyaman dapat menjamin karyawan bersemangat dalam bekerja (Pramana dan Sudharman, 2013).

Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Sunuharyo & dkk (2018) variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Manurung (2020) disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Menurut Ruliana & dkk (2016) disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

(13)

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran dari penilitian. Variabel bebas dari penelitian ini adalah Disiplin Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Karyawan (Y).

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Keterangan :

: berpengaruh secara parsial

: berpengaruh secara bersama – sama

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir merupakan bentuk pengembangan dari fenomena, teori, dan penelitian terdahulu. Peneliti tertarik untuk mengungkapkan antar hubungan pengaruh variabel bebas yang terdiri atas disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai kinerja. Disiplin Kerja (X1) (Robbins, 2005) Lingkungan Kerja (X2) (Sedarmayanti dalam Wulan 2011:21) Kinerja Karyawan (Y) (Robbins, 2006)

(14)

E. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012). H1: Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan

Berdasarkan penelitian sebelumnya menurut Ruliana & dkk (2016) disiplin kerja berpengaruh postif dan signifikan sebesar 0,234 terhadap kinerja karyawan.

H2: Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan penelitian sebelumnya menurut Ruliana & dkk (2016) lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,220 terhadap kinerja karyawan.

H3: Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan penelitian sebelumnya menurut Ruliana & dkk (2016) disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

(15)

Gambar

Table 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja  terhadap Kinerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan banjir terutama untuk daerah pemukiman padat atau yang mempunyai lahan resapan air hujan yang

Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Sebaiknya pihak perusahaan sandal SAVORY dapat terus melakukan proses inovasi produknya

Salah satu yang perlu diteliti adalah cakupan jaringan radio seluler dengan kanal HF dengan relay yang menggunakan dua antenna dipole yang berpolarisasi horizontal dengan

 Dari dalam negeri, pemerintah memberikan insentif beru- pa PPh final 0% atas dividen yang diperoleh subjek pajak luar negeri dan PPh final 0.1% atas keuntungan karena

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sansare dan Jacob (2018) yaitu pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan

6HODLQ XQWXN PHQ\HOHVDLNDQ NRQIOLN .RGH (WLN .RQIOLN GL /DXW &LQD 6HODWDQ LQL MXJD GLKDUDSNDQ QDQWLQ\D GDSDW PHQJHPEDQJNDQ NHUMD VDPD GL /DXW &LQD 6HODWDQ DQWDU VHVDPD

Maka, berdasarkan ketentuan itu, ditemukan bahwa dalam puisi-puisi penyair perempuan Sumatera Utara tahun 1980-an, Upacara Baca Makam Terkubur, karya Murni Aryanti