• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

43 Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Struktur

Jaringan Organ Tumbuhan Kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan Kutacane Tahun Ajaran 2018

Muhammad Yassir1, Rika Aswarita1, Seri Minta2 Dosen Universitas Gunung Leuser Aceh1, Mahasiswa Universitas Gunung Leuser Aceh2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan Tahun Ajaran 2018. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lawe Bulan pada tanggal 8 s/d 14 Agustus tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain one group, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Adapun sampel penelitian adalah kelas VIII berjumlah 20 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar berupa tes pilihan gandar. Analisis data rata-rata pengetahuan hasil belajar siswa dengan kkm sekolah menggunakan one sampel t test. Data hasil perhitungan hipotesis diperoleh hasil thitung = 3,4 dan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 2,086 maka thitung

>ttabel. Dari uji hipotesis dapat disimpulkan Terdapat pengaruh penerapan metode Resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan Tahun Ajaran 2018.

Kata kunci: Metode Resitasi, Struktur, Jaringan, Organ, Tumbuhan

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika pendidikan itu mendapatkan perhatian khusus dari setiap kalangan. Untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional maka harus ada hubungan yang baik antara siswa dengan guru (Slameto, 2010)

Selain itu pendidikan juga memiliki peranan dan fungsi yang penting.berikut ini merupakan fungsi pendidikan menurut UUSPN No.20 tahun 2003 dalam (sagala, 2011).menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dalam berbentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa,berakhlak mulia,sehat,cakap,kreatif, serta mandiri.

Guru adalah salah satu menjadi tokoh sentral dalam pembelajaran disekolah,kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat membutuhkan pengembangan kreativitas.kreativitas seorang guru dapat meliputi gagasan atau ide dan berprilaku kreatif dalam menjalankan tugasnya.guru yang kreatif akan membawa suasana belajar yang bergairah dan menyenangkan anak didiknya,sebaliknya apabila proses pembelajaran itu bersifat pasif,monoton, kurang kreatif dan lain sebagainya akan mempengaruhi motivasi dan prestasi siswa saat belajar.kreativitas guru berhubungan dengan merancang dan mempersiapkan bahan ajar atau materi pelajaran, menggunakan metode yang variatif, memanfaatkan media pembelajaran, sampai

(2)

44 dengan mengembangkan instrument evaluasi.guru membantu pembelajaran yakni berupaya menimbulkan sekumpulan peristiwa yang dapat meningkatkan dan memudahkan pembelajaran untuk belajar. (Hamid, 2007).

Dalam konsep pelajaran biologi di Sekolah , guru biologi haruslah peka terhadap penggunaan metode-metode dalam proses pembelajaran IPA di kelas.

Kegiatan pembelajaran biologi yang dilakukan di kelas diharapkan mampu bersinergi dengan memotivasi peserta didik demi tercapainya suatu pembelajaran yang aktif kemudian menghantarkan peserta didik dalam penguasaan materi. serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pembelajaran IPA diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa. Penekanan pembelajaran tidak hanya pada aspek kognitif tetapi juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik (Nuh , 2014).

Salah satu Metode ataupun model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah metode pembelajaran resitasi. Pembelajaran metode resitasi merupakan suatu pemberian tugas bahwa siswa dapat bekerjasama dan aktif dalam belajar dan sekaligus masing-masing bertanggung jawab dalam suatu aktivitas pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga seluruh anggota siswa dapat menguasai materi konsep Pembejaran dengan baik.hal ini metode yang diterapkan dapat berpengaruh sikap siswa dalam meningkatkan hasil belajar terhadap pemberian tugas (Resitasi) dengan menempatkan siswa dalam penugasan sehingga dapat diketahui bagaimana siswa dapat berprestasi tinggi , sedang dan rendah. Dalam metode pembelajaran resitasi ini siswa dapat mempelajari dan berlatih untuk materi, dengan melengkapi sumber kerja, saling bertanya, membahas masalah serta mengerjakan latihan.(Djamarah, 2013).

Berdasarkan observasi awal yang telah lakukan di sekolah SMP Negeri 1 Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara,diketahui bahwa penguasaan konsep mata pelajaran biologi khususnya pada materi struktur jaringan organ tumbuhan siswa yang masih rendah. Hal ini terlihat dengan masih adanya nilai ulangan siswa yang belum memenuhi nilai KKM.dimana kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang seharusnya dicapai oleh siswa ialah 65, akan tetapi sebanyak dari jumlah siswa belum memenuhi nilai yang diharapkan.pada kenyataannya,ulangan harian IPA rata-rata nilai siswa masih dibawah KKM 60. partisipasi siswa dalam pembelajaran juga belum maksimal, tidak kondusif sehingga siswanya kurang antusias dalam menghadapi tugas-tugas maupun proses pembelajarannya. Kondisi ini terlihat dengan siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak mampu memahami materi dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru, kurangnya keberanian maju kedepan,kurangnya keberanian untuk mengemukakan pendapat, dan takut menjawab pertanyaan dari guru bahkan kegiatan kelompok yang tidak berjalan dengan baik.

Salah satu cara supaya pembelajaran berlangsung secara optimal,guru harus menerapkan sebuah metode maupun model pembelajaran yang tepat.metode pembelajaran mampu memicu semangat siswa dalam belajar,metode tersebut harus menciptakan suasana belajar yang aktif,salah satunya adalah metode resitasi (pemberian tugas).belajar adalah suatu proses usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri.(Slameto, 1995)

(3)

45 Berdasarkan latar belakang diatas,maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Penerapan Metode Resitasi terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Struktur Jaringan Organ Tumbuhan Kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara Tahun Ajaran 2018”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi Pada Materi struktur jaringan organ tumbuhan Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan.

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Resitasi

Resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh peserta didik dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, atau di mana saja asal tugas tersebut dapat diselesaikan.

Metode resitasi sebenarnya metode yang penekanannya dilakukan pada jam pelajaran yang berlangsung dimana peserta didik diberi tugas untuk mencari informasi atau fakta- fakta berupa data yang dapat ditemukan di pusat sumber belajar.(Zain, 2013).

Metode mengajar adalah “cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. (Roestiyah, 2010).

Proses pembelajaran yang baik harus ada interaksi antara guru dengan siswanya interaksi disini berupa proses edukasi tidak hanya menyampaikan pesan materi ajar melainkan juga menanamkan sikap dan nilai terhadap diri murid yang sedang belajar.salah satu unsure dalam proses pembelajaran adalah metode resitasi.metode resitasi merupakan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif,mandiri dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.(Zain, 2013).

“Strategi guru untuk belajar mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik”. Strategi dalam mengajar pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.(Sabri, 2010).

Menurut (Sanjaya, 2011). metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sedangkan menurut (Djamarah dan Zain, 2013). menyatakan bahwa: metode resitasi/tugas adalah penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan proses belajar mengajar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran guru. Metode pengajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan disampaikannya dengan situasi dan kondisi, apakah metode tersebut sesuai ataukah sebaliknya.(Purwanto, 2014).

Sedangkan Menurut (Djamarah dan Zain, 2013).“tugas dan resitasi dapat merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok”.

Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dalam waktu kurang seimbang.

Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.

(4)

46 Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa metode resitasi adalah cara belajar yang dilakukan dengan memberikan tugas khususnya kepada peserta didik untuk mengerjakan suatu materi yang telah diajarkan diluar jam belajar.(Djamarah,dkk, 2013).

Hasil Belajar

Secara estimologis, hasil belajar merupakan gabungan kata dari hasil dan belajar. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang muncul akibat adanya suatu usaha. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk perubahan tingkah laku yang didahului oleh proses pengalaman dan bersifat permanen (Slameto, 2010).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar belangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh hasil belajar adalah “perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan koknitif, afektif, dan psikomotorik dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”. (Oktavera, 2015).

Menurut (Khairuddin, 2013) hasil belajar merupakan “perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivtas belajar.Hasil belajar merefleksikan keluasan, kedalaman dan kompleksitas yang digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan penelitian tertentu. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian I siswa yang menunjukkan presentase dan prestasi

Struktur dan jaringan pada organ tumbuhan

Dalam mengenai organisasi kehidupan tumbuhan yang dimulai dari sel.sekumpulan sel yang sama akan membentuk jaringan dan beberapa jaringan membentuk organ dari organ-organ tersebut membentuk satu tumbuhan yang utuh (individu tumbuhan) yang dapat melakukan berbagai aktifitas sebagai tumbuhan.adapun materi yang akan dibahas adalah mengenai struktur jaringan pada organ tumbuhan,jaringan pada tumbuhan ini terdiri atas jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pelindung,jaringan parenkim yang berfungsi sebagai dasar untuk jaringan lainnya,jaringan penguat yang terdiri atas skelerenkim dan kolenkim dan jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem.xilem berfungsi sebagai proses pengangkutan air dan mineral dari akar ke daun sedangkan floem berfungsi sebagai proes pengangkutan fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan.(Nuh, 2014).

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lawe Bulan yang berlokasi di desa lawe sagu Kecamatan Lawe Bulan Kab.Aceh Tenggara. Pada tanggal agustus 8 s/d 14 agustus tahun pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan yang terdiri dari 1 kelas siswa yang berjumlah 21 orang. populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

(5)

47 Tabel Jumlah kelas VIII di SMP Negeri 1 Lawe Bulan

No Kelas Jumlah siswa Nilai rata- rata siswa

1 VIII - A 21 65

2 VIII- B 19 65

Total 40

Sumber: SMP Negeri 1 Lawe Bulan, 2018

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh dari total populasi,yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 20 siswa dengan menggunakan tipe sampling jenuh.sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.(Sugiyono, 2010).

Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tes untuk melihat hasil belajar siswa (Arikunto, 2011).

Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penilaian dalam bentuk angka,pengolahan data serta struktur dan percobaan,Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen Semu.yang jenis penelitian nya merupakan untuk mengetahui ada tidaknya sebab akibat dengan cara melibatkan antara kelompok dengan kelompok tersebut (Sugiono,2011).

Tabel Desain One Group

Kelompok Pretes Perlakuan Posttes

Kelas VIII

O1 X O2

(Sumber : purwanto, 2014) Keterangan:

O1 : Hasil tes siswa sebelum diberikan perlakuan O2 : Hasil tes siswa sesudah diberikan perlakuan

X : Pembelajaran biologi dengan menggunakan metode resitasi.

Dari desain penelitian diatas, perlakuan yang telah ditetapkan mengikuti pretes untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dari satu kelas tersebut sebelum diberikan perlakuan. Peningkatan penguasaan konsep diukur dengan pemberian postes.

Peningkatan hasil belajar dapat diidentifikasi dengan menghitung selisih antara skor postes dan skor pretes.

Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data.maka selanjutnya perlu dilakukan analisis data.pada penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif.data kuantitatif merupakan nilai atau angka-angka yang diperoleh oleh siswa. Data dalam penelitian yang digunakan untuk

(6)

48 mengukur atau melihat keberhasilan belajar siswa diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang diberikan guru (peneliti) kepada siswa.(Anjayudin, 2014).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu sampel yaitu kelas VIII SMP N 1 LAWE BULAN dengan jumlah 20 siswa. Didalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode resitasi terhadap hasil belajar siswa Biologi pada materi Struktur Jaringan Organ Tumbuhan .Sebelum peneliti melakukan proses mengajar dengan metode resitasi terlebih dahulu peneliti memberikan soal pretes yang merupakan tahap awal yang diberikan sebelum perlakuan dan setelah proses belajar mengajar berlangsung maka guru memberikan soal postes setelah melaksanakan metode pembelajaran . Hal ini bertujuan agar memudahkan kita untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa diukur dengan pemberian pretes dan postes. Soal pretes dan postes untuk hasil belajar digunakan soal yang sama yang diberikan kepada kelas eksperimen. Maka dari penjelasan di atas dapat kita lihat kemampuan awal siswa dan kemampuan akhir siswa sebagai berikut.

Data pada penelitian ini terdiri dari satu data yaitu data hasil belajar siswa dengan penerapan metode resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP NEGERI 1 LAWE BULAN. Data hasil belajar siswa ini diambil datanya melalui soal pretes dan soal postes yang diberikan kepada siswa. Data hasil belajar siswa selanjutnya akan dianalisis dengan uji “t” One sample t tes. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis, yaitu:

Hasil Belajar Pretes Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa kemampuan awal siswa terlihat masih rendah seperti yang terlihat pada Table berikut.

Tabel Kemampuan Awal Siswa

Pretes Kelas Normalitas

Rata-rata pretes 36,35

Normal χ2 hit (-61,61)

<

χ 2 tab (9,49)

tabel = (α=0,05) dk n-1 (5-1) = 9,49

Dari data di atas dapat dilihat bahwa χ2 hitung terlihat lebih kecil dibandingkan dengan χ 2 tabel, dimana χ 2 hitung pretes (-61,61) < χ 2 tabel (9,49). Jadi dapat di simpulkan bahwa data nilai pretes tersebut berdistribusi normal (Lampiran 10).

Nilai pretes siswa diambil oleh peneliti sebelum dilakukan penerapan metode Resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan pada tumbuhan, nilai pretes ini diambil untuk mengetahui kemampuan awal dari siswa.

Hasil Belajar Postes Siswa

Setelah menyelesaikan soal pretes, kemudian peneliti akan memberikan pembelajaran dengan penggunaan metode resitasi pada pembelajaran Biologi khususnya pada materi jaringan organ pada tumbuhan. Sehingga setelah melaksanakan

(7)

49 pembelajaran maka peneliti akan memberikan soal postes pada siswa untuk melihat kemampuan akhir siswa. Dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel Kemampuan Akhir Siswa

Postes Kelas Normalitas

Rata-rata postes 74,4

Normal χ 2 hit (-11,68)

<

χ 2 tab (9,49)

tabel = (α=0,05) dk n-1 (5-1) = 9,49

Hasil analisis Tabel di atas menunjukan bahwa nilai kemampuan akhir siswa sudah meningkat dari sebelum penggunaan metode resitasi sebagai model pembelajaran. Dimana rata-rata nilai postes siswa (74,4) dan data normalitas yang diperoleh juga terlihat normal karena χ 2 hitung postes (-11,68) lebih kecil dari χ 2 tabel (9,49).

Nilai postes merupakan nilai akhir dari siswa dan digunakan untuk melihat kemampuan akhir siswa, karena pemberian soal postes dilakukan setelah siswa diberikan pembelajaran dengan penggunaan metode Resitasi terhadap hasil belajar Biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan .

Berdasarkan data di atas di peroleh nilai rata – rara pretest 36,35 , nilai posttest 74,4 dan nilai rata-rata N- Gain adalah 73,5 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar Pebandingan nilai Pretest, Postest, dan N- Gain pada kelas eksperimen.

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat terdapat peningkatan nilai rata-rata Pretest,Postest dan N-Gain, oleh sebab itu dapat di simpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode resitas

Hasil Hipotesis

Pada penelitian ini uji t yang digunakan adalah uji t one sample t tes, karena penelitian hanya menggunakan 1 kelas saja sehingga tidak ada dilakukan perbandingan antara kelas pertama dengan kelas kedua.

36.35

74.4 73.5

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Nilai Pretest Nilai Postest Nilai N-Gain

(8)

50 t = µ

t = , ,

t= . / ., t = 3,4

Perhitungan dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung > t Tabel = 3,4 >

2,086 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan metode resitasi antara hasil pretes dengan postes. Perbedaan ini menjelaskan bahwa ada pengaruh penerapan metode resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Bulan Kutacane Tahun Ajaran 2018. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lawe Bulan yang berlokasi di desa Lawe Sagu Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 8 s/d 14 Agustus Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh dari total populasi,yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 20 siswa dengan menggunakan tipe sampling jenuh.sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.(Sugiyono, 2010). Aktivitas pembelajaran akan berujung pada tujuan atau hasil dari pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh peserta didik sebagai wujud aplikasi dari hasil belajar yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Sementara ketuntasan hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah jika penggunaan metode resitasi mampu mendorong nilai siswa menjadi lebih tinggi dari nilai KKM yang sudah ditentukan di sekolah maka akan dikatakan berhasil.

Pada saat proses pembelajaran, di awal peneliti membuka pembelajaran di dalam ruangan kelas, dan kemudian peneliti menanyakan pada siswa tentang pengetahuan mereka mengenai materi struktur jaringan organ tumbuhan, namun siswa tidak ada yang mampu menjelaskan tentang materi yang ditanyakan oleh peneliti, maka peneliti menjelaskan garisan umum tentang materi struktur jaringan organ tumbuhan.

Untuk mengetahui lebih pasti tentang kemampuan siswa maka peneliti memberikan soal pretes terlebih dahulu sebelum dilakukannya proses pembelajaran Pada awal penelitian. peneliti menjelaskan tentang materi struktur jaringan organ tumbuhan secara umum dan kemudian memberikan soal pretes pada siswa sehingga diperoleh rata-rata siswa adalah 36,35, rata- rata siswa ini masih tergolong rendah. Hal ini terjadi karena siswa belum pernah mempelajari struktur jaringan organ tumbuhan sebelumnya sehingga sangat wajar jika kemampuan awal siswa atau pretes masih sangat rendah.Kemudian setelah mengerjakan soal pretes peneliti mengajar dapat menggunakan metode resitasi mengenai materi struktur jaringan organ tumbuhan.

Proses dalam pemberian tugas ini maka dapat dilakukan berdasarkan kegiatan belajar mengajar dengan : membuka pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, memberikan pertanyaan untuk membantu mengingatkan siswa pada materi sebelum nya yakni materi tentang struktur jaringan organ tumbuhan,

(9)

51 memberikan materi dengan mengenal struktur jaringan organ tumbuhan berdasarkan LKS, memberikan tugas individu kepada siswa dalam masing-masing kelompok kecil yang berkaitan dengan materi tersebut serta memberikan petunjuk dalam mengerjakan tugas, membimbing, mengawasi serta memberikan dorongan agar siswa dapat bekerja sama, setelah batas waktu yang ditentukan selesai, maka siswa dapat melaporkan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, memberikan kesempatan untuk siswa lain untuk menanggapi laporan hasil kerja teman nya.

Setelah peneliti menjelaskan tentang materi struktur jaringan organ tumbuhan.

Dengan metode resitasi, saat proses belajar mengajar berlangsung siswa terlihat sangat aktif dan saling bekerjasama disaat peneliti menyuruh siswa untuk mempresentasikan dari hasil tugas yang di berikan oleh guru di hadapan teman-teman dan peneliti. Siswa tidak merasa takut untuk melakukan tanya jawab dengan teman-temannya, dan menanyakan apa yang belum diketahuinya pada peneliti sebagai guru. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siswa merasa lebih senang ketika peneliti mengajar dengan menggunakan metode resitasi, dengan metode resitasi siswa yang tidak memiliki kemampuan untuk berbicara di depan kelas maka siswa bisa diajarkan dengan pemberian tugas yang dikerjakan secara kelompok dengan memiliki kesempatan untuk mengeluarkan pendapat yang di miliki siswa berdasarkan kognitif nya.

Hasil penelitian Meyta pritandhari (2016) yang menyatakan bahwa penerapan terhadap metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa disekolah SDN 2 Panau, Kecamatan Sulawesi Tengah.menunjukan melalui metode pembelajaran Resitasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan hasil belajar siswa yang maksimal bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Setelah proses pembelajaran berlangsung peneliti memberikan postes sehingga diperoleh rata-rata siswa yaitu 74,4. hasil rata-rata postes tersebut menunjukan perbedaan yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena siswa yang diajarkan dengan penggunaan metode resitasi,Pembalajaran dengan metode resitasi lebih dapat memahami materi pelajaran karena siswa mencari sendiri materi yang di tugaskan kepada siswa, secara otomatis siswa lebih lama mengikat pelajaran, sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan yang didapat bahwa harga t Hitung > t Tabel (3,4>2.086) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.. Jadi pada

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan metode resitasi terhadap peningkatan hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Bulan Kutacane Tahun Ajaran 2018.

Kesimpulan

Dari hasil uji hipotesis dapat dilihat t hitung > dari ttabel (3,4 > 2.086), maka dapat di simpulkan Ha di terima Ho di tolak, Jadi Terdapat adanya peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode resitasi terhadap hasil belajar biologi pada materi struktur jaringan organ tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan Kutacane Tahun Ajaran 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

PT Rineka Cipta, Cet. XII.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

(10)

52 Arikunto, S.2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dimyati & Mudjiono. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B., Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamid Abdul. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Pertama, Pasca Sarjana Unimed : Medan

Heri K,dan Suparmin.,2016.Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Siswa Kelas X TPD SMK Muhammadiyah Prambanan.Jurnal Taman Vokasi,4 (1):95.

Meyta, P.,2016.Implementasi Penggunaan Metode Resitasi Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Untuk Berkooperasi Pada Mata Kulyah Kooperasi.Jurnal Pendidikan Ekonomi,4 (1):55-56.

Muhammad, N . 2014. Sains Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta : Rineka Cipta Kementerian dan pendidikan dan Kebudayaan Ilmu Alam.

Nana Sudjana. 2012. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Oktavera, S., 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidkan Dasar, 6 (2):315.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsuri, dkk. 2007. IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Subarjo, Adisurya. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Depok: CV Arya Duta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sabri,A. 2010 . Strategi belajar mengajar.Padang : Quantum teaching.

Sanjaya,Wina.2011. Penelitian tindakan kelas . Bandung : Kencana media group.

Susanto,dkk.2013.IPA Biologi.Jakarta :Erlangga

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Kepala sekolah juga menghendaki agar kurikulum yang digunakan disusun dengan baik dan lengkap sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Untuk ini, peneliti

Determination of optimum levels of phosphorus and nitrogen in the soil allows with high accuracy, using already known formulas V.G.Chernenok, 1989: Dr = Popt - Pfact*10, to calculate