DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Al-Karim Buku
Aedy, Hasan. 2007. Indahnya Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta.
Anshori, Aan. 2016. Digitalisasi Ekonomi Syariah, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam, Vol. 7 No.1.
Aswar, Saifuddin. 2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
B, Bungin. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Cet. IV; Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT.
Sygma Examedia Arkanleema).
Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah. Jakarta: PT Adhitya Andre Dina Agung.
Imam Taufik, Kamus Praktis Bahasa Indonesia
Karim, Adiwarman. 2020. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: III T.
Lubis, Sohrawardi K. dan Farid Wajdi. 2012. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta:
Sinar Grafika.
Mas‟adi, Ghufron A. 2002. Fiqh Muamalah Kontekstual. Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mujahidin, Akhmad. 2017. Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar, (Cet.IV; Depok:Pt. Rajagrafindo Persada), h. 25-31.
Muslich, Manshur. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution. 2007. Metode Research. Cet. IX: Jakarta, Bumi Aksara.
Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 tahun 2010 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya: Malang, 2007).
2
Pusat Kajian dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya: Malang, 2007.
Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang: 2007.
Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3E1). Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2011.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam.
Seyadi. 2003. BUMDes sebagai Alternative Lembaga Keuangan Desa Yogyakarta: UPP STM YKPN.
Shabir, Muslich. 2004. Terjemah Riyadhus ShalihinI (Semarang: PT. Karya Toha Putra), h. 170.
Shibab, Quraish. 2005. Tafsir al-Misbah:Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, (Jakarta: Lentera Hati), h. 731.
Soekanto, Soerjono. 2002. Teori Peranan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sudarsono, Heri. 2004. Konsep Ekonomi Islam;Studi Pengantar (Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi UII), h. 13.
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif.
Bandung; Alfa Beta.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:
Rafika Aditama.
Sukandarrumidi. 2004. Metode Penelitian; Petunjuk Praktis untuk Penelitian Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Surachmad, Winarno. 2003. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung, Tarsito.
Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi), Edisi Revisi. Parepare: STAIN Parepare.
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
3
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Widjaja, H.A.W. 2010. Otonomi Desa: Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh Jakarta: Raja Grafindo.
Widodo, Erna dan Mukhtar. 2000. Kontruksi ke Arah Penelitian Deskriptif Cet. I:
Yogyakarta, Avyrouz.
Skripsi dan Jurnal
Basri, Faisal dan Haris Munandar. 2009. „Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan Renungan Terhadap Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek Perekonomian Indonesia‟ Jakarta: Kencana.
Damin, Sudarman. 2012. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Fajrawati, Yeni. 2016. „Implementasi Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Padegang Kabupaten Tangerang‟ Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Fajri, Tasbih. 2015. „Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Lobbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng‟ Universitas Hasanuddin Makassar.
Justaman. 2014. „Peran PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang‟ STAIN Parepare.
Siti Shalihah. 2018. „Al-Istishab (Sebuah Teori dan Praktik Prinsip-Prinsip Nahwu Arab)‟ Universitas Islam Negeri Banten.
Wulandari, Sri. 2013. „Peran Badan PerencanaannPembangunan Daerah Dalam Pelaksanaan Musrenbang di Kota Tarakan‟ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman: Samarinda.
Internet
http://kawaldesaku.blogspot.co.id/2016/01/pendirian-dan-pengelolaan-badan - usaha.html. Diakses pada tanggal 11 Maret 2020.
http://pengertian-umum.blogspot.com/2016/05/pengertian-masyarakat-secara- umum.html, diakses pada tanggal 20 April 2020.
http://www.anneahira.com/ekonomi-islam.htm, diakses pada tanggal 27 April 2020.
https://bisnis.tempo.co/read/791491/kemendes-pdtt-segera-dirikan-klinik-bumdes, diakses pada tanggal 22 Oktober 2020.
4
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelangkaan, diakses pada tanggal 24 Oktober 2020.
https://media.neliti.com/media/publications/110259-ID-peranan-badan-usaha- milik-desa-bumdes-da.pdf, diakses pada tanggal 5 Maret 2020.
https://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-kesejahteraan- rakyat.html, diakses pada tanggal 20 April 2020.
https://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para- ahli/, diakses pada tanggal 19 April 2020.
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
KEPALA DESA
1. Sudah berapa lama BUMDes berdiri dan berjalan di Desa Mario?
2. Berasal dari mana dana untuk BUMDes?
3. Bagaimana upaya pemerintah desa melalui program BUMDes dalam usaha meningkatkan perekonomian masyarakat?
4. Kegiatan usaha apa yang dijalankan BUMDes di Desa Mario?
5. Apakah program atau kegiatan usaha yang dijalankan BUMDes di Desa Mario sudah sesuai keadaan dan kebutuhan masyarakat?
6. Apakah dengan kegiatan usaha tersebut memberikan dampak pada masyarakat sekitar terutama terhadap kondisi ekonomi?
7. Apa saja kendala yang dihadapi pengelola dalam menjalankan kegiatan usaha BUMDes?
KETUA BUMDes dan PENGELOLA BUMDes
1. Apa saja kegiatan usaha yang ada di BUMDes Mario?
2. Apa saja kendala dalam mengelola usaha BUMDes?
3. Siapa saja anggota BUMDes di Desa Mario?
4. Bagaimana pengelolaan BUMDes di Desa Mario?
5. Apakah pengelolaan BUMDes di Desa Mario sesuai kebutuhan masyarakat?
6. Apakah pengelolaan BUMDes sudah sesuai dengan ajaran agama Islam?
MASYARAKAT
1. Apakah Anda mengetahui adanya BUMDes?
2. Apakah Anda mengetahui apa saja kegiatan usaha BUMDes di Desa Mario?
3. Bagaimana menurut pendapat Anda mengenai program BUMDes?
4. Dampak apa yang Anda rasakan dengan adanya BUMDes?
5. Apakah dengan adanya BUMDes Anda sudah merasakan peningkatan ekonomi?
6. Apakah kegiatan usaha BUMDes sudah sesuai dengan apa yang Anda butuhkan sebagai masyarakat?
DATA MENTAH PENELITIAN
TRANSKRIP WAWANCARA:
- Sudah berapa lama BUMDes berdiri dan berjalan di Desa Mario?
“Seingat saya BUMDes di Desa Mario sudah ada atau didirikan pada tahun 2017 tapi baru menjalankan program atau beroperasi menjalankan kegiatan-kegiatan usahanya pada tahun 2019. Jadi 2017 itu BUMDes di sini sudah ada tapi baru tahun kemarin menjalankan kegiatan usaha.” –Mustari (Ketua BUMDes)
- Kegiatan usaha apa yang dijalankan BUMDes di Desa Mario?
“BUMDes di desa Mario sejak awal berdirinya telah melakukan beberapa program usaha yaitu pembuatan abon-abon, penyediaan tabung gas elpiji 3 kg dalam bentuk pangkalan, dan penyediaan atau jual pupuk bagi petani. Tapi untuk pembuatan abon-abon sementara tidak dijalankan karena situasi pandemi covid- 19. Dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan menambah beberapa unit kegiatan usaha BUMDes ini.” –H. Andi Maesur (Kepala Desa Mario)
- Berasal dari mana dana untuk BUMDes?
“Peran pemerintah dalam peningkatan ekonomi dan pemberdayaan desa melalui BUMDes sangat besar. Untuk itu kami dari pemerintah desa memberikan suntikan dana BUMDes dari dana desa walaupun tidak seberapa tapi insyaAllah itu cukup untuk menggerakkan kegiatan usaha di BUMDes Mario.” –H. Andi Maesur (Kepala Desa Mario)
- Apakah pengelolaan BUMDes di Desa Mario sesuai kebutuhan masyarakat?
“Dalam menjalankan kegiatan usaha BUMDes di desa Mario kami memilih dan mempertimbangkan untuk menjalankan unit usaha yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti yang berjalan sekarang yaitu membuka
pangkalan gas elpiji dan membantu petani dalam hal penyaluran pupuk, kedua kegiatan usaha itu kami anggap sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa Mario.”
–Mustari (Ketua BUMDes)
- Apa saja kendala dalam mengelola usaha BUMDes?
“Selama menjalankan unit usaha pangkalan gas elpiji di BUMDes Mario mengenai hambatan sepertinya kelangkaan gas elpiji yang biasanya terjadi membuat kami di BUMDes ini tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang begitu tinggi akan kebutuhan elpiji terutama untuk kebutuhan rumah tangga yang bisa dibilang gas merupakan kebutuhan yang utama.” –Muh. Arif (Pengelola BUMDes)
“Pengelolaan kegiatan usaha penyaluran atau pengadaan pupuk di BUMDes Mario ini kendalanya yaitu ketika terjadi kelangkaan sehingga stok pupuk yang datang biasanya cuma sedikit dan tentunya tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan petani disini karena berkurangnya jumlah pupuk yang tersedia.” –Budi (Pengelola BUMDes)
- Dampak apa yang Anda rasakan dengan adanya BUMDes?
“Sekarang kebutuhan pertanian terutama pupuk untuk mendapatkannya tidak susah payah lagi beli jauh jauh. Kami petani merasa terbantu dan dimudahkan mendapatkan pupuk dari usaha BUMDes itu, dan harganya juga bisa dibilang murah jika dibandingkan dengan membeli diluar.” –Rahim (Masyarakat Mario)
“Alhamdulillah sekarang tinggal tanya ke BUMDes, sudah ada pupuknya belum.
Kalau sudah ada tinggal ambil. Enak karena dekat dengan rumah tidak perlu keluar uang uang untuk ongkos angkut. Lumayan uangnya bisa buat biaya anak sekolah.” –Kasim (Masyarakat Mario)
- Bagaimana menurut pendapat Anda mengenai program BUMDes?
“Perannya BUMDes sangat baik terbukti BUMDes Mario ini mampu memberi kemudahan akses masyarakat untuk memperoleh tabung gas elpiji dan terutama pupuk bagi kami yang petani sebelum adanya BUMDes itu harus membeli pupuk di luar desa yang harus memakan biaya transport lagi lumayan uangnya untuk biaya sekolah anak.” –Hasan (Masyarakat Mario)
DOKUMENTASI
Kantor Desa Mario, 17 Oktober 2020.
Wawancara dengan Ruslina selaku Staff Desa Mario, 12 November 2020
Wawancara dengan Mustari selaku Ketua BUMDes, 17 Oktober 2020
Wawancara dengan M. Arif selaku pengelola BUMDes, 17 Oktober 2020
Dokumentasi bersama Yusriadi selaku pengelola BUMDes, 17 Oktober 2020
Dokumentasi bersama M. Arif selaku pengelola BUMDes, 17 Oktober 2020
Wawancara dengan Hj. Sukma selaku pengelola BUMDes, 17 Oktober 2020
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Ardi Nurzaman lahir di Malaysia pada tanggal 24 Mei 1998. Merupakan anak pertama dari tiga (3) bersaudara dari pasangan Bapak Onding dan Ibu Kasmawati. Kini penulis beralamat di Desa Cipotakari, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 5 Timoreng Panua pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah YMPI Rappang dan tamat tahun 2013.
Selanjutnya menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah YMPI Rappang dan selesai pada tahun 2016. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Islam yakni di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare yang sekarang telah bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, dengan mengambil Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Hingga tugas akhirnya pada tahun 2021, penulis telah menyelesaikan Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan judul
“Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Mario Kabupaten Sidrap (Analisis Ekonomi Islam).”