• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

63

DAFTAR PUSTAKA

Ambardini, R. L. (2016). Aktivitas Fisik pada Lanjut Usia. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.

Andrian. 2013. Skeptisisme Profesional Audit, Etika, Pengalaman dan Keahlian AuditTerhadap Ketetapan Pemberian Opini Auditor Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan.Provinsi Riau. Artikel Penelitian :Universitas Negeri Padang.

Anggraeni,D.M & Saryono. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah. Yogyakarta.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta : Rineka cipta Azizah, R., & Dwi Hartanti, R. (2016). Hubungan antara tingkat stress dengan kualitas

hidup lansia hipertensi di wilayah kerja puskesmas wonopringgo pekalongan.

Azmi Nur, dkk (2018). Gambaran Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Tampan Pekanbaru. Fakultas Keperawatan Universitas Riau

Badan Pusat Statistik. (2018). Agustus 2018: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

sebesar 5,34 Persen. Diakses dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/11/05/1485/agustus-2017--

tingkatpengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-34-persen.html

Bandiyah. (2011). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika Carvalho, M.V.; Siquera, L, B.; Sousa, A, L.; Jardim, P, C. (2013). The Influence of

Hypertension on Quality of Life, Arg Bras Caardiol.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.59 35/abc.20130030

Creswell, Jhon W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewi, Shofia .R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Deepublish Dewi. S.R. (2015). Buku ajar keperawatan gerontik. Yogyakarta: deepublish

Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat. Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Barat; 2015

Dinkes kota Bandung (2019). Data Hipertensi Lansia dikota bandung.

Eliopoulos, C. (2010). Gerontological Nursing, Philadelphia: Lippincott-Raven Pub.

Fauziah . (2018). Hubungan Senam lansia dengan kualitas hidup lansia hipertensi pada lansia di panti sosial rehabilitas lanjut usia ciparay kabupaten bandung.

(2)

64

Gonibala, R. S., Kaunang, W. P., & Sekeon, S. A. (2017). Hubungan Antara Hipertensi Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon Pada Tahun 2017. Kesmas, 6(3).

Gultom Agustina, Boru dkk (2018). Korelasi Stress Dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi. Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

Jkesvo (jurnal kesehatan vokasional) vol. 3 no 2 – November 2018 Gunawan, L. (2007). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Gramedia Hardjana. (1994). Stres tanpa Distres: Seni Mengolah Stres. Kanisius.

Hartanti, Novi. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Sanksi Pajak Sebagai Variabel Pemoderasi Terhadap Pengetahuan dan Kemauan Wajib Pajak “(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kab. Sleman). Yogyakarta : Skripsi. Fakutas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Healthwise. 2009. Stress Management. http://webmd.com diakses tanggal 9 Mei 2013.

Hermawan, F., & Anita, D. C. (2014). Hubungan Tingkat Stres dengan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Gamping Sleman Yogyakarta (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Hidayat, A.A.(2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta : Salemba Medika

Juniastira, S. (2018). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kualitas Hidup pada Pasien Stroke.

Kaneda, Toshiko dan Zimmer Zachary. (2018). Education, Gender, and Functional Transitions Among Indonesian Elderly. Berlin: Springer

Kemenkes RI (2016). Hipertensi. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian kesehatan RI. 2016; (Hipertensi):1-7.

Kemenkes, R. I. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 25 Juli 2015.

Kemenkes. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar Republik Indonesia (2013). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

Kustanti, N., Sudaryanto, A., Zulaicha, E., & Kp, S. (2012). Kualitas hidup lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Lavibond, S.H. & Lavibond, P.F., (1995). Manual for depression anxiety and stres scale. 2th ed. Sydney: Psycology Foundation.

(3)

65

Lestari, T. (2015). Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 4-5.

Lestari. 2015. Kumpulan Teori untuk kajian Pustaka Penerbit Kesehatan

MAIMUNAH, S. (2019). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Hipertensi Di Pos Lansia Amanah Desa Bero Trucuk Kabupaten Klaten (Doctoral dissertation, Stikes Duta Gama).

Manurung, N. (2016). Terapi reminiscence. Jakarta: Trans Info Media.

Manurung. 2016. Terapi Reminiscence. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Mardiana, Y. (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres Lansia dan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. In J Forum Ilm (Vol. 11, No. 2, p. 261)

Mendrofa, J. H. (2016). Gambaran Kualitas Hidup pada Lansia di Desa Tuhemberua Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.

Nasir. Abdul. Muhith. (2011). Dasar dasar keperawatan jiwa, pengantar dan teori.

Jakarta: salemba Medika

Nofitri. (2009). Kualitas Hidup Penduduk Dewasa di Jakarta . diambil tanggal 11 april 2012 dari http://www.lontar.ui.ac.id

Notoadmojo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta : Rineke Cipta

Nursalam. (2013). KonsepPenerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jilid I. Jakarta : Salemba Medika.

Pallant, J, (2011). SPSS survival manual: A step by step guide to data analysis using SPSS (4th edition). Australia : Allen & Unwin

Palmer, A. & Williams, B. (2007). Simple Guides Tekanan Darah Tinngi. EGC. Jakarta Perry, A. G., & Potter, P. A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan; Konsep, proses dan praktik, Vol. 2 Alih Bahasa. Editor Monica Ester Dkk, Jakarta: EGC.

Pramana, K. D., Okatiranti, O., & Ningrum, T. P. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 4(2).

Prasetyorini, 2012. Stres pada Penyakit terhadap Kejadian Komplikasi Hipertensi pada Pasien Hipertensi. Jurnal Keperawatan. Kediri : STIKES RS Baptis.

Profil Kesehatan Kota Bandung. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2016 Putri, F. (2019). Hubungan Stres Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Hipertensi Tanpa

Komplikasi di Puskesmas Andalas (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Ratag, B.T, Marco, AD, Poluan, F.C. (2017). Hubungan antara hipertensi dengan kualitas hidup pada penduduk dikelurahan kinilow kecamatan tohmohon utara kota tomohon Manado. Fakutas kesehatan Masyrakat Universitas Manado.

(4)

66

Raudatussalamah & Fitri, A. R. (2012). Psikologi kesehatan.

RENI, W. (2018). HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU BODRONOYO KELURAHAN NGEGONG KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN (Doctoral dissertation, STIKES BHAKTI HUSADA MULIA).

Saleh Muhammad, dkk (2014).Hubungan Tingkat Stress Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2014. Jurnal Kesehatan. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Salim, O. C., Sudharma, N. I., Kusumaratna, R. K., & Hidayat, A. (2016). Validitas dan reliabilitas World Health Organization Quality of Life-BREF untuk mengukur kualitas hidup lanjut usia. Universa Medicina, 26(1), 27-38.

Santos ,L,C,. Chaves., C,B., Andrade, A,I., Duarte,J, C. (2013). Theinfluence of stress on the quality of life og hypertensive patients. The europan jurnal ofcounseling psychology, vol 2 (2.

Sarwono, J. (2011). Mengenal path analysis: sejarah, pengertian dan aplikasi. Ilmiah Manajemen Bisnis.

Seftiani, Lyli dkk (2018) Hubungan Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Perumnas Ii Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat

Seftiani. Lily. (2017). Hubungan Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Perumnas Ii Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat.

Sitepu,N.,Harahap,U., Nasution,S, R. (2014). Evaluasi Asuhan Kefarmasian Terhadap Hasil Terapi dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit. Jurnal Farmasi Indonesia, Vol.7(No.1), pp.42-49.

Situmorang, F. D. (2020). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Wilayah Kerja Puskesmas Parongpong. Klabat Journal of Nursing, 2(1), 11-18.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet Sulistyarini , I, 2013. Terapi Relaksasi Untuk Menurunkan Tekanan Darah Dan

Meningkatkan Kuallitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal psikologi, vol 40;1 : 28-38.

Sunaryo. (2004). Psikologis untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Sustrani, L A S & Hadibroto, I. 2005. Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sutikno. E. (2011). Hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia.Tesis.

Fakultas Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Swarjana, I Ketut.(2015). Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta:CV.Andi Offset.

(5)

67

Theofilou, P. (2013). Quality of Life: Definition and Measurement. Europe's journal of psychology, 9(1).

Triyanto. (2014). Model Pembelajaran IPA Terpadu: Konsep, Streategi dan Implementasi dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara

Triyanto. 2014. Model Pembelajaran IPA Terpadu : Konsep. Strategi dan Implementasi dalam KTSP. Jakarta : Bumi Aksara.

Ulfa Hasana , Ihta Roza Harfe (2019) hubungan stress dengan kualitas hidup penderita hipertensi. Jurnal kesehatan – special issue hari kesehatan nasional ke-55 kota bukitinggi tahun 2019 138-144

Ummah, A. C., & Warsito, B. E. (2016). Hubungan Kebutuhan Spiritual Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Di Panti Wredha Kota Semarang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Wahdah, N.(2011). menaklukan hipertensi dan diabetes. Yogyakarta: Multipress.

WHO (2008). The global burden of diseases: 2004 update Geneva: World HealthOrganization.http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/

G BD_report_2004update_full.pdf

WHO. 2013. Interesting fact Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan PenelitiandanPengembanganKesehatanKementrianRItahun2013.http://www .depkes.90.id/download/general/Hasil % 20 Riskesdas % 20.2013. pdf.

(Diakses : 25 Juni 2020)

Wijaya, A S & Putri, Y M. 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika

World Health Organization (2018). Aging and health. Diakses dari :https://www.who.int/news- room/fact-sheets/detail/ageing-and-health

Wulandari, E., & Supratman, S. K. M. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi tentang Kualitas Hidup (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Yekti. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Yulianti, I. S. (2018). Gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di puskesmas citangkil kota cilegon (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017).

Yulikasari, R., Sudaryanto, A., Susilaningsih, E. Z., Kp, S., & Kep, M.

(2015). Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Zakirah, Siti Aisyah. (2017). Gambaran Tingkat Kebersihan Rongga Mulut PasienUsia Lanjut Penderita Demensia. (Skripsi). Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Hasanuddin.

(6)

68

LAMPIRAN

Statistics

UMUR KELAMIN T.STRES k.hidup

N Valid 58 58 58 58

Missing 0 0 0 0

(7)

69

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 60-74 45 77.6 77.6 77.6

75-89 13 22.4 22.4 100.0

Total 58 100.0 100.0

KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PEREMPUAN 28 48.3 48.3 48.3

LAKI-LAKI 30 51.7 51.7 100.0

Total 58 100.0 100.0

T.STRES

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sedang 23 39.7 39.7 39.7

ringan 27 46.6 46.6 86.2

normal 8 13.8 13.8 100.0

Total 58 100.0 100.0

(8)

70

k.hidup

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 2 3.4 3.4 3.4

Sedang 25 43.1 43.1 46.6

Baik 30 51.7 51.7 98.3

sangat baik 1 1.7 1.7 100.0

Total 58 100.0 100.0

Correlations

T.STRES k.hidup Spearman's rho T.STRES Correlation Coefficient 1.000 .621**

Sig. (2-tailed) . .000

N 58 58

k.hidup Correlation Coefficient .621** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 58 58

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(9)

71 KUESIONER STRES

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Anda tidak perlu menuliskan nama, cukup inisial nama, no.registrasi, usia, dan umur, jeniskelamin.

2. Berikan jawaban dengan jujur, karena kejujuran Anda sangat penting untuk penelitian ini dan tidak terdapat dampak buruk dari hasil penelitianini.

3. Usahakan agar tidak ada satupun pertanyaan yangterlewatkan.

4. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan buruk, benar dansalah.

5. Anda sepenuhnya bebas melakukanpilihan.

6. Setelah semua kuesioner penelitian ini diisi, mohon diserahkan kembali kepada kami, dan terimakasih.

I. DataDemografi

Tanggal pengisiankuesioner : Nama(inisial) :

Umur :

JenisKelamin :

DASS (DEPRESSION ANXIETY STRESS SCALE)

Kuesioner stres ini menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale) milik Lovibond yang sudah baku dan tidak ada modifikasi dari peneliti. Kuesioner ini berfungsi untuk mengukur skor stres yang pernah maupun sedang Anda alami sejak Anda mengalami menstruasi pertama kali sampai sekarang.

Keterangan : 0 : Tidak pernah 1:Kadang-kadang

2: Sering

3: Hampir setiaphari

(10)

1 Kesimpulan Penilaian :

- Stres sangat berat jikanilai ≥ 34 - Stres berat jika nilaiskor 26-33 - Stres sedang jika nilaiskor 19-25 - Stres ringan jika nilaiskor 15-18 - Tidak stres jika nilaiskor 0

NO PERNYATAAN 0 1 2 3

1 Saya merasa sulit untuk bersantai 2 Saya merasa sulit untuk beristirahat

3 Saya merasa kesulitan untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal

4 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk gugup

5 Saya sedang dalam keadaan gugup 6 Saya mudah merasa kesal

7 Saya merasa bahwa diri saya mudah marah karena hal-hal sepele

8 Saya mudah merasa gelisah

9 Saya cenderung mudah bereaksi berlebihan terhadap situasi

10 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung..

11 Saya merasa bahwa saya sedikit sensitif

12 Saya tidak dapat memaklumi hal apa pun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan

13 Saya merasa diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: lift, kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).

14 Saya mengalami sulit untuk menoleransi

gangguan-gangguan terhadap hal yang sedang sayalakukan

TOTAL

(11)

1

Kuesioner Older People Quality of Life (OPQOL-35)

Pernyataan Sangatsetuju Setuju Kedua-

duanyasetujuatautidaksetuju

Tidaksetuju Sangattidaksetuju

KeseluruhanHidup

1. Saya menikmati keseluruhan hidup saya

2. Saya bahagia hamper disetiap waktu

3. Saya mengharapkan banyak hal untuk masa depan

4. Kehidupan membuat saya putus asa Kesehatan

5. Saya memiliki fisik yang kuat 6. Penyakit mempengaruhi kesejah

teraan emosional saya

(12)

2 7. Kesehatan membatasi saya untuk

merawat diri atau rumah saya 8. Saya cukup sehat untuk beraktivitas

melakukan apa saja HubunganSosial

9. Keluarga, teman-teman dan

tetangga saya akan menolong saya jika saya membutuhkan bantuan 10. Saya meninginkan pertemanan atau berhubungan dengan lebih banyak orang

11. Saya punya seseorang yang member saya kasih saying dan perhatian 12. Saya menginginkan menikmati

hidup dengan lebih banyak orang 13. Anak-anak saya tinggal sama saya

dan itu penting

(13)

3 Kemerdekaan, Kontrolataskehidupan,

Kebebasan

14. Saya cukup sehat untuk menikmati kebebasan 15. Saya bias menyanangkan diri

sendiri

16. Biaya hidup disbandingkan pendapatan membatasi hidup saya

17. Saya punya control banyak atas hal-hal penting dalam hidup saya Rumahdantetanggasekitar

18. Saya merasa aman ditempat saya tinggal

19. Toko-toko, dan fasilitas

disekitarnya menyediakan apa yang saya perlukan

(14)

4 20. Saya menikmati suasana rumah

saya

21. Tetangga-tetangga saya ramah Psikologisdankesejahteraanemosional 22. Saya menerima hidup apa adanya

dan melakukan yang terbaik 23. Saya merasa beruntung

dibandingkan orang lain

24. Saya cenderung melihat sisi baik 25. Jika kesehatan membatasi saya

melakukan kegiatan social dan waktu luang saya, saya akan menggantikannya dengan hal lain yang bias saya lakukan

Keadaankeuangan

(15)

5 26. Saya memiliki cukup uang untuk

membiayai kebutuhan rumah tangga

27. Saya memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan-perbaikan rumah atau bantuan yang dibutuhkan di rumah

28. Saya mampu untuk beli apa yang saya inginkan

29. Saya tidak mampu melakukan hal- hal yang ingin saya nikmati Waktuluangdankegiatan 30. Saya mempunyai kegiatan/

aktifitas/ hobi yang saya suka lakukan

31. Saya mencoba untuk tetap terlibat dalam berbagai kegiatan

(16)

6 32. Saya melakukan pekerjaan yang

dibayar atau tidak dibayar atau kegiatan yang member saya peran dikehidupan

33. Saya mempunyai tanggung jawab kepada orang lain yang

membatasi kegiatan social dan waktu luang saya

34. Agama, kepercayaan atau falsafah penting untuk kualitas hidup saya 35. Kebudayaan/ kegiatan

keagamaan/ perayaan-

perayannya penting untuk kualitas hidup saya

Referensi

Dokumen terkait

wanita menjelang bebas sebanyak 38% dari 50 responden adalah kecemasan berat,. sebanyak 28% kecemasan sedang, dan sebanyak 34% kecemasan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah tingkat stres pada ibu selama menjalani kehamilan di Kelurahan Belawan II yaitu ringan sebanyak 86,0%, disusul dengan stres sedang 14,0%,

badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan. berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.

Beton yang memakai agregat ringan atau campuran agregat kasar ringan dan pasir sebagai pengganti agregat halus ringan dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat isi maksimum

Skala terdiri dari 11 poin yang mana 0 menunjukkan “tidak ada nyeri” dan 10 menunjukkan “nyeri sangat berat”, penilaian dari 1-4 disamakan dengan nyeri ringan, 5-6 untuk

Faktor stresor terendah adalah stresor sosial, yakni 46,9% mengalami stres sedang dan sebanyak 1,2% mengalami stres ringan.7 Jika dilihat dari cakupan ruang lingkup responden yaitu

Komunikasi terapeutik yang tidak adekuat Timbul kecemasan pre operasi ringan, sedang, berat, atau panik Tingkat pemahaman Informed Consent meningkat Penatalaksanaan

Prawito, E., 2010, Analisa perbandingan berat jenis dan kuat tekan beton antara beton ringan dan beton normal dengan mutu beton K-200, Universitas Sumatera Utara, Medan.. Rustendi,