• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR RIWAYAT HIDUP "

Copied!
47
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Pendidikan
  • Bagi Peneliti

TINJAUAN PUSTAKA

Hemoglobin

  • Pengertian Hemoglobin
  • Manfaat Hemoglobin
  • Faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin
  • Dampak Penurunan Kadar Hemoglobin

Hemoglobin (Hb) merupakan komponen dalam sel eritrosit yang berfungsi mengikat dan melepaskan O2 ke seluruh sel jaringan tubuh. Cara memastikan seseorang menderita anemia adalah dengan pemeriksaan kadar Hb dalam darah (Kemenkes RI, 2016). Kadar Hb yang tinggi secara abnormal terjadi akibat keadaan hemokonsentrasi yang disebabkan oleh dehidrasi, kadar hemoglobin yang rendah dapat dikaitkan dengan beberapa masalah klinis.

Jumlah eritrosit dan kadar molekul Hb tidak selalu meningkat atau menurun pada saat yang bersamaan, misalnya penurunan jumlah sel darah merah disertai sedikit peningkatan atau kadar Hb normal merupakan ciri anemia pernisiosa, a Sel darah merah sedikit meningkat atau normal disertai dengan penurunan kadar hemoglobin, terjadi pada anemia defisiensi besi (Sacher dan McPherson, 2008). Di laboratorium klinik, kadar Hb ditentukan dengan berbagai metode, antara lain metode visual (Hb Sahli) dan metode cyanmeth-hemoglobin. Ketika tubuh kehilangan darah dalam waktu yang sangat lama, tubuh tidak dapat menyerap cukup zat besi.

Saat Anda mengalami pendarahan yang cepat, tubuh akan berusaha mengganti cairan plasma dalam satu hingga tiga hari, yang akan menyebabkan konsentrasi sel darah merah menurun. Jika perdarahan tidak berhenti dalam tiga sampai enam minggu, konsentrasi sel darah merah akan kembali normal. Kemudian sel eritrosit terbentuk yang lebih kecil dari ukuran normal dan hanya mengandung sedikit hemoglobin.

Sel eritrosit bersifat rapuh, sehingga mudah pecah saat melewati kapiler, terutama saat melewati limpa. Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh manusia juga akan menurun secara fisiologis, termasuk penurunan sumsum tulang yang menghasilkan sel eritrosit. Selain itu, kemampuan sistem pencernaan dalam menyerap zat-zat yang dibutuhkan tubuh, terutama zat besi, juga menurun.

Sehingga saat terjadi perdarahan atau saat melakukan aktivitas berat, lansia atau lanjut usia lebih mudah mengalami penurunan kadar Hb. Pada lansia, toleransi penurunan kadar Hb kurang baik karena efek defisiensi O2 pada organ jika terjadi gangguan kompensasi kardiovaskuler normal.

Metode Pemeriksaan kadar hemoglobin

  • Metode Cyanmethemoglobin
  • Metode Sahli
  • Hematologi Analyzer
  • Metode Point Care Of Testing (POCT)

Ferroheme dioksidasi oleh O2 di udara menjadi ferriheme yang segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid disebut juga hematin atau hemin yang berwarna coklat. Perubahan warna hemin dilakukan dengan menggunakan pengenceran hingga warnanya sama dengan warna standar (Febianty, Sugiarto, dan Sadeli, 2013). Metode ini merupakan standar emas untuk mengukur konsentrasi hemoglobin, seperti yang direkomendasikan oleh International Committee for Standardization in Hematology.

Hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin, yang kemudian bereaksi dengan ion sianida membentuk cyanmethemoglobin merah. Alat ini mahal dan perawatannya sulit, sulit mendapatkan reagen standar yang perlu dipesan lama karena harus didatangkan langsung dari luar daerah secara berkala, penggunaan reagen yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung sianida. dan banyak peralatan yang harus dibawa saat bekerja di lapangan, perlu dilakukan kalibrasi secara berkala setiap hari minimal satu hari sekali agar alat dapat berfungsi dengan baik (Bryan, 2010). Hidupkan/matikan di sisi kiri belakang alat, kemudian alat akan muncul start, tekan YES, lakukan pencucian alat terlebih dahulu dengan menekan menu SERVIS-Concertrate-Yes.

Selalu kalibrasi alat saat Anda menyalakannya untuk pertama kali dengan menekan kalibrasi lalu Enter. Sebelum melakukan press status cek kondisi PH (asam basa), PCO2 (tekanan parsial CO2) dan PO2 (tekanan parsial O2) ok, jika ok bisa dicek samplenya. Jika status menunjukkan UC (Un Calibration), ulangi kalibrasi dengan menekan kalibrasi lalu Enter.

Intensitas warna (kolorimetri) diukur pada sampel (surfaktan bereaksi dengan sel darah merah, reaksi non-enzimatik). Mudah digunakan, dapat dilakukan oleh perawat dan keluarga pasien, volume sampel darah yang digunakan sangat kecil, alatnya kecil sehingga tidak memerlukan ruangan khusus. Meskipun POCT memberikan hasil yang cepat dan kesempatan untuk keputusan medis yang lebih cepat, risiko kesalahan dengan POCT sering menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan hasil tes.

Masukkan test strip hingga terdengar bunyi 'beep' dan periksa nomor kode pada botol test strip. Peras tabung transfer darah untuk memasukkan darah ke strip tes sehingga darah terserap ke dalam strip tes.

Pengambilan Sampel Darah

  • Pengambilan sampel darah Vena
  • Pengambilan darah kapiler

Jika jarum dicabut sebelum tabung vakum terisi penuh, udara dapat masuk ke dalam tabung dan merusak eritrosit. Vacutainer Venous Blood Collector pertama kali dipasarkan oleh perusahaan ASBD (Becton Dickinson) dengan nama dagang Vacutainer. Saat selang disambungkan ke jarum, darah akan mengalir ke dalam selang dan berhenti mengalir saat volume tertentu tercapai (Iskandar, 2015).

Jarum di depan digunakan untuk menusuk vena, dan jarum di belakang dimasukkan ke dalam tabung. Jarum posterior ditutup dengan bahan karet untuk mencegah pendarahan dari pasien. Sambungan berulir berfungsi untuk mengamankan jarum ke dudukan dan memfasilitasi mendorong tabung untuk menempel pada jarum posterior (Iskandar, 2015).

Keuntungan dari metode pengumpulan ini adalah sampel darah tidak harus dibagi menjadi beberapa tabung. Satu suntikan saja sudah cukup, bisa digunakan bergantian untuk beberapa tabung tergantung jenis tes yang dibutuhkan. Untuk uji biakan bakteri, cara ini juga lebih baik karena darah pasien dapat langsung mengalir ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman.

Kerugiannya adalah kesulitan pengambilan sampel pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika vena tidak dapat diandalkan (kecil, rapuh) atau jika pasien mengalami obesitas. Pengambilan sampel darah kapiler atau skin puncture, artinya proses pengambilan sampel darah dengan cara menusuk kulit. Pengambilan sampel darah kapiler dilakukan untuk pemeriksaan yang membutuhkan sampel dalam jumlah sedikit, seperti pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit (mikrohematokrit), atau analisis gas darah (metode kapiler).

METODE PENELITIAN

  • Jenis/Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Kerja
    • Prosedur Pengambilan Sampel Darah Vena
    • Prosedur Pengambilan darah kapiler
    • Prosedur Pemeriksaan Hb
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Analisis Data

Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan Hb dengan metode hematology analyzer adalah sampel darah vena yang mengandung antikoagulan EDTA. Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin yang diperiksa dengan metode hematology analyzer dan point of care testing. Setelah diperoleh data primer dari penelitian kadar hemoglobin yang diperiksa dengan metode ini, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data.

Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kadar Hb yang diukur dengan metode hematology analyzer dan metode POCT. Dari Tabel 4.3 terlihat hasil pemeriksaan kadar Hb dengan metode hematology analyzer pada 30 pasien, tertinggi 14,5 mg/dl, hasil pemeriksaan kadar Hb terendah 6,9 mg/dl, rata-rata 10,76 dengan standar deviasi 2,07.Pemeriksaan kadar Hb dengan metode POCT pada 30 pasien, tertinggi 14,2 mg/dl, pemeriksaan kadar Hb terendah 6,8 mg/dl, rata-rata 10,69 dengan standar deviasi 1,99.

Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kadar hemoglobin dalam darah untuk melihat apakah ada perbedaan kadar hemoglobin yang diperiksa dengan metode hematology analyzer dan metode POCT di RSUD Pariaman. Alat untuk mengukur kadar hemoglobin menggunakan metode POCT adalah Family DR Hb, untuk metode analisis hematologi menggunakan alat ADVIA 2120i. Dari hasil kontrol kadar Hb yang dilakukan pada 30 sampel acak sistematik di laboratorium RSUD Pariaman diperoleh 30 sampel dengan rata-rata 10,7 pada metode hematology analyzer dan 10,6 pada metode POCT.

Diketahui kriteria pemeriksaan nilai Hb dengan metode hematology analyzer dan metode POCT tidak memiliki p-value (sig) sebesar 0,4 (>0,05), sehingga secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua jenis tersebut. metode. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Patrick Simanjuntak di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2016, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata antara hasil pengukuran kadar hemoglobin menggunakan metode hematology analyzer dan POCT. Pemeriksaan kadar hemoglobin yang diukur dengan metode POCT memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin yang diukur dengan menggunakan hematology analyzer.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan kadar hemoglobin yang diukur dengan metode POCT dan kadar hemoglobin yang diukur dengan hematology analyzer dengan jumlah sampel yang lebih banyak. 2012) 'Perbandingan HemoCue hemoglobin meter dan penganalisis hematologi otomatis untuk pengukuran kadar hemoglobin pada wanita hamil di rumah sakit Khartoum, Sudan', Patologi Diagnostik. 2010) 'Perbedaan rerata hasil pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat ukur Hb Sahli dan alat ukur Hb elektrik'. 2013) 'Perbandingan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Menggunakan Metode Sahli dan Autoanalyzer pada Manusia Normal, hlm. 2010) Manual Laboratorium Klinik, Jakarta: Dian Rakyat Iskandar, A. 2015)' Pengambilan Sampel Darah Universitas Muhammadiyah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Pariaman pada bulan April sampai Juni 2021 tentang perbedaan nilai Hb dengan metode hematology analyzer dan metode POCT didapatkan populasi sebanyak 364 orang, jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa usia minimal pada pemeriksaan Hb adalah 1 tahun, usia maksimal pada pemeriksaan Hb adalah 76 tahun, dan rata-rata usia yang menjalani pemeriksaan Hb adalah 42 tahun. simpangan rata-rata adalah 23. Artinya analisis menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh sesuai dengan kriteria Ho karena (0,41) lebih kecil dari (0,5) yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna pada hasil kadar Hb antara metode hematology analyzer dengan metode POCT.

Pembahasan

ADVIA 2120 dengan 3 sistem kerja yaitu auto sampler, open tube dan closed tube digunakan untuk menyelidiki metode hematology analyzer. Tabung terbuka adalah cara kerja manual, sampel yang diambil dibuka dengan tutupnya, lalu dimasukkan ke dalam tabung aspirasi, lalu tekan tombol, biarkan darah mengalir, dan cabut tabung saat lampu hijau menghilang. Tutup tabung dengan memperhatikan nomor identifikasi sampel yang tertulis, putar tabung sehingga tabung terbalik, masukkan ke dalam tabung tertutup secara manual probe, tekan lalu lepaskan, jika lampu hijau menghilang, cara ini jarang digunakan karena itu kurang efisien.

Pemeriksaan metode POCT menggunakan instrumen Family.DR menggunakan sistem diagnostik in vitro, metode optik untuk perhitungan kuantitatif hemoglobin di titik perawatan. Rata-rata kadar hemoglobin pada pemeriksaan dengan metode analisis hematologi menunjukkan hasil tertinggi 14,5 g/dl dan terendah 6,9 mg/dl. Rata-rata pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode POCT menunjukkan hasil tertinggi 14,2 g/dl dan terendah 6,8 g/dl.

2014) Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) Dan Tekanan Darah Dengan Kejadian Persalinan Sesar Di RS Prikasih Jakarta Selatan Tahun 2013.

PENUTUP

Kesimpulan

Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dilakukan tidak menunjukkan perbedaan rerata yang bermakna karena Ho 0,41 lebih kecil dari (>0,05) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

Saran

2012) "Comparison of HemoCue Hemoglobinometer and Automated Hematology Analyzer in Measuring Hemoglobin Levels in Pregnant Women in Khartoum Hospital, Sudan", Diagnostic Pathology.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Umur Responden
Tabel  4.3  Distribusi  Hasil  Pemeriksaan  Kadar  Hb  Metode  Hematologi  Analyzer dan POCT

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini terdapat perbedaan bermakna dalam rerata usia awitan, dimana siswa dengan riwayat keluarga penderita konstipasi fungsional memiliki usia awitan lebih

Penulis pada edisi ini berasal dari staf pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas

Bellanti, J.A., 1993, Imunologi III , diterjemahkan oleh Wahab, S.A., 486, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.. Dalimartha,

Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada … ... Surat Tugas dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Technology South Korea 4 bulan 24 0015048203 FIFTEEN APRILA FAJRIN Universitas Gadjah Mada Hoshi University Japan 3 bulan 25 0005027804 NIKEN WIDYA PALUPI Universitas Gadjah

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada :Yogyakarta.. Pangestuti,

Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada.2016.. Hubungan Aktivitas