• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan dan target tertentu telah dicapai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan dan target tertentu telah dicapai"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Asumsi: Sasaran dan sasaran pembuat kebijakan dan administrator yang diumumkan secara resmi merupakan ukuran manfaat atau nilai yang tepat. Asumsi utama evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan sasaran yang diumumkan secara formal merupakan ukuran manfaat atau nilai kebijakan program (Fowler, F.J. 2009). Namun perbedaannya adalah evaluasi formal menggunakan undang-undang, dokumen program, dan wawancara dengan pembuat kebijakan dan administrator untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, dan menentukan tujuan dan sasaran kebijakan.

Perbedaan yang paling penting antara evaluasi teori keputusan di satu sisi, dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi lain, adalah bahwa evaluasi teori keputusan berupaya untuk memunculkan dan memperjelas tujuan dan target yang tersembunyi atau dinyatakan dari para pelaku kebijakan. Salah satu tujuan evaluasi keputusan teoritis adalah untuk mengurangi ambiguitas tujuan dan menciptakan konflik antara tujuan atau target tertentu. Tujuan dan sasaran kebijakan dan program publik tidak dapat diciptakan secara memuaskan dengan berfokus pada nilai-nilai satu atau lebih partai (misalnya Kongres, kelompok klien dominan, atau kepala administrator).

Pada kenyataannya, aktor-aktor politik yang berbeda dengan tujuan yang saling bertentangan muncul hampir di semua kondisi/situasi yang memerlukan evaluasi. Salah satu tujuan utama evaluasi teori keputusan adalah menghubungkan informasi tentang hasil kebijakan dengan nilai-nilai dari berbagai pelaku kebijakan. Asumsi evaluasi teoretis terhadap keputusan adalah bahwa tujuan dan sasaran para pelaku kebijakan, baik yang diungkapkan secara formal maupun yang tersembunyi, merupakan aturan yang tepat untuk memberikan manfaat atau manfaat bagi para pelaku kebijakan.

Masing-masing aktor politik tersebut tentunya mempunyai maksud dan tujuan masing-masing yang ingin dicapai secara maksimal.

Analisis Evaluasi Kebijakan

Tentukan apakah perubahan yang diamati disebabkan oleh aktivitas atau sebab lain. Pertama, dan yang paling penting, evaluasi memberikan informasi yang valid dan dapat diandalkan mengenai kinerja kebijakan, yaitu sejauh mana kebutuhan, nilai, dan peluang telah dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan sejauh mana tujuan tertentu (misalnya peningkatan kesehatan) dan sasaran tertentu telah tercapai.

Kedua, evaluasi berkontribusi pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan sasaran. Nilai juga dikritik dengan menanyakan secara sistematis kesesuaian tujuan dan sasaran dalam kaitannya dengan masalah yang sedang ditangani. Ketiga, evaluasi berkontribusi terhadap penerapan metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.

Informasi mengenai hasil kebijakan yang tidak memadai dapat berkontribusi pada reformulasi masalah kebijakan, misalnya dengan menunjukkan bahwa tujuan dan sasaran perlu didefinisikan ulang. Evaluasi juga dapat berkontribusi pada definisi alternatif kebijakan baru atau revisi kebijakan dengan menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang sebelumnya disukai harus dihilangkan dan diganti dengan alternatif lain.

Hakikat Evaluasi

Melalui evaluasi, realitas pelaksanaan program dapat difoto dan dapat dibuat generalisasi mengenai pola hubungan antara berbagai dimensi realitas yang diamati. Dari evaluasi tersebut, evaluator dapat mengidentifikasi permasalahan, kondisi dan aktor yang mendukung berhasil tidaknya kebijakan tersebut. Evaluasi memungkinkan untuk memverifikasi apakah tindakan yang dilakukan oleh para aktor, baik birokrasi maupun aktor lainnya, telah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan oleh kebijakan.

Evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah output benar-benar mencapai kelompok sasaran kebijakan, atau apakah terdapat kebocoran atau penyimpangan. Gunakan pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang ingin dipecahkan, karena setiap permasalahan publik memerlukan model perumusan kebijakan publik yang berbeda-beda. Berfokus pada inti permasalahan, karena setiap penyelesaian permasalahan harus benar-benar fokus pada inti permasalahan.

Mengikuti prosedur yang diterima bersama, baik dari segi keabsahannya maupun dari segi kesamaan dan keterpaduan langkah-langkah perumusannya. Memanfaatkan secara optimal sumber daya yang ada, baik waktu, dana, manusia maupun kondisi lingkungan strategis. Sofyan Effendi, tujuan evaluasi implementasi kebijakan publik adalah untuk mengetahui variasi indikator kinerja yang digunakan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok yaitu.

Evaluasi pasca kebijakan disebut juga evaluasi terhadap konsekuensi (output) kebijakan dan/atau evaluasi dampak/pengaruh (output) kebijakan.

Konsep Pelayanan

  • Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan
  • Standar Pelayanan Pemasyarakatan
  • Kepuasan
  • Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Evaluasi pasca kebijakan disebut juga evaluasi terhadap konsekuensi (output) kebijakan dan/atau evaluasi dampak/pengaruh (output) kebijakan. 2008:5) “Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian pelayanan (melayani) kebutuhan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi sesuai dengan aturan pokok dan prosedur yang telah ditetapkan.” 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik mendefinisikan pernyataan pelayanan sebagai pernyataan kemampuan dan kewajiban penyelenggara dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. Masyarakat selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari para birokrat setiap saat, bahkan seringkali tuntutan tersebut tidak sesuai harapan, karena pelayanan publik yang ada secara empiris masih bercirikan rumit, lambat, mahal dan melelahkan.

Transparansi berarti pelayanan yang terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang memerlukannya, serta diberikan secara memadai dan mudah dipahami. Bersyarat adalah pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan, dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. Partisipatif yaitu pelayanan yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pemberian pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

Persamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak membeda-bedakan dalam aspek apapun, terutama suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang memperhatikan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Dalam pelayanan umum terkait jam kunjungan narapidana, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengeluarkan Surat Edaran kepada Kepala Cabang Rutan/Lapas/Rutan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan menghindari penyimpangan. dalam pelayanan kunjungan di Rutan/Lapas/Cabang Rutan sebagai berikut.

Kunjungan keluarga/pengacara kepada tahanan dan narapidana hanya dapat dilakukan pada hari dan jam kerja sesuai aturan yang ditentukan oleh masing-masing cabang Rutan/Lapas/Rutan; Selain itu, bagi pengunjung sebagaimana diatur pada poin 1 (satu) dan 2 (dua) di atas, pengunjung lainnya harus terlebih dahulu mendapat izin dari Kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia setempat atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia setempat. Direktur Jenderal Pemasyarakatan apabila diperlukan mendapat izin terlebih dahulu dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; Pengorganisasian tugas pelayanan tidak harmonis sehingga menimbulkan kebingungan dalam penanganan tugas, tugas yang tumpang tindih atau tersebar dan tidak ada yang menanganinya.

Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan memuaskan, maka hak atas pelayanan tersebut berlaku, karena bersifat universal, bagi setiap orang yang berkepentingan terhadapnya dan bagi setiap organisasi. Adanya kemudahan dalam mengurus kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam artian tidak ada kendala yang kadang dibuat-buat. Pelayanan yang jujur ​​dan terus terang artinya apabila ada kendala karena suatu permasalahan yang tidak dapat dihindari, hendaknya dilaporkan, sehingga masyarakat tidak menunggu sesuatu yang tidak pasti.

Setelah Gerson, Richard F di Hesty. 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Penelitian Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik menjelaskan bahwa “Survei kepuasan masyarakat merupakan kegiatan yang mengukur secara menyeluruh mengenai tingkat kepuasan masyarakat, yang diperoleh dari hasil pengukuran pendapat masyarakat pada saat memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik. . "

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan dan aktualisasi industri dan kelembagaan dalam menggali diversifikasi produk juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan daya saing produk pertanian..

3.2 The Correlation Coefficient between Students’ Personal Initiative towards their Speaking Performance Based on the result the personal initiative of the students in A and B classes