PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah tindakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang memiliki otoritas hukum, politik, dan keuangan untuk melakukannya. Chandelr dan perencanaan dalam Kadja (2003:8) kebijakan publik adalah penggunaan sumber daya yang ada secara strategis untuk menyelesaikan permasalahan publik atau pemerintah.
Evaluasi Kebijakan Publik
Evaluasi kebijakan publik mempunyai tiga makna, yaitu evaluasi perumusan kebijakan, evaluasi implementasi kebijakan, dan evaluasi lingkungan kebijakan Nugroho. Yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan adalah suatu proses menilai perumusan kebijakan, apakah perumusan kebijakan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat mengenai permasalahan publik yang perlu diselesaikan.
Tujuan Evaluasi Dampak Kebijakan
Perkiraan seperti ini tidak menghasilkan jawaban pasti, namun hanya beberapa kemungkinan jawaban yang masuk akal.” Evaluasi juga bertujuan untuk mendeteksi dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara membandingkan tujuan dan target dengan pencapaian target.
Tugas Evaluasi Dampak Kebijakan
Untuk menilai keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan terhadap standar atau kriteria yang telah ditentukan dalam mencapai efek yang diinginkan. Selain itu, kata Winarno, evaluasi kebijakan publik dapat memberikan pengetahuan tentang alasan kegagalan suatu kebijakan mencapai efek yang diinginkan, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk mengubah atau memperbaiki kebijakan di masa depan.
Tipe dan Metode Evaluasi Dampak Kebijakan
Memberikan informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, program dan kegiatan yaitu tentang sejauh mana kebutuhan, nilai dan peluang telah tercapai. Evaluasi berkontribusi pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari tujuan dan sasaran.
Dimensi Evaluasi Dampak Kebijakan
Untuk melaksanakan tugas evaluasi dampak kebijakan dengan menggunakan jenis evaluasi kebijakan yang sistematis atau sering disebut evaluasi ilmiah, diperlukan metode evaluasi dampak yang tepat. Dampak kebijakan terhadap biaya-biaya yang tidak langsung ditanggung oleh perusahaan atau beberapa anggota perusahaan akibat kebijakan publik.
Langkah Evaluasi Dampak Kebijakan
Pengertian Ruang Terbuka Hijau
Porsi minimal ruang terbuka hijau publik sebesar 20 (dua puluh) persen yang disediakan oleh pemerintah kota-daerah dimaksudkan agar porsi minimal ruang terbuka hijau dapat terjamin tercapainya sehingga memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat. Penataan ruang). Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, Pasal 29 ayat 3). Zona hijau dapat berupa jalan setapak, seperti jalur hijau, tepian air waduk atau tepian danau dan sungai, tepian jalur kereta api, jalur/jaringan listrik dan persimpangan perkotaan (simpul), berupa pekarangan rumah, zona ramah lingkungan. . taman, taman kota, taman pemakaman, taman pertanian perkotaan, dan sebagainya, sebagai Ruang Terbuka Hijau.
Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Yang dimaksud dengan ruang luar adalah ruang terbuka yang dirancang khusus untuk kegiatan tertentu dan dimanfaatkan secara intensif, seperti halaman sekolah, lapangan olah raga, termasuk alun-alun (piazza) atau alun-alun. Ruang terbuka yang disebut taman kota (taman), yang letaknya di luar atau di antara beberapa bangunan dalam lingkungan perkotaan, pada awalnya dianggap sebagai halaman atau ruang luar, yang kemudian berkembang menjadi konsep ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan, karena merupakan ruang terbuka hijau (RTH). umumnya ruang terbuka. yang sengaja ditanami pohon dan tanaman sebagai penutup tanah. Suasana yang serasi dan seimbang dapat tercipta antara berbagai bangunan, prasarana jalan dengan pepohonan hutan kota, taman kota, taman kota pertanian dan kehutanan, taman konstruksi, jalan jalur hijau, rel kereta api, dan jalur sungai biru.
Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Kerangka Pikir
Berdasarkan teori yang telah diuraikan di atas, dampak kebijakan ruang terbuka hijau, dampak positif dan negatif yang timbul dari kebijakan tersebut, serta faktor pendukung dan penghambat yang timbul dari kebijakan tersebut.
Fokus Penelitian
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sisi negatif dari keberadaan ruang terbuka hijau adalah banyaknya generasi muda yang berpacaran. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sisi negatif dari ruang terbuka hijau adalah kejahatan remaja khususnya pacaran. Pentingnya peningkatan kualitas ruang terbuka hijau menjadi salah satu pendukung adanya ruang terbuka hijau.
Pentingnya pelibatan pihak swasta dalam ruang terbuka hijau menjadi salah satu pendukung adanya ruang terbuka hijau. Dampak kebijakan ruang terbuka hijau di Kota Makassar mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif ruang terbuka hijau dari aspek ekologi, keberadaan ruang terbuka hijau dapat (1) mencegah banjir, (2) mengurangi polusi udara dan (3) menurunkan suhu tropis Kota Makassar.
Seharusnya Pemerintah Kota Makassar menyediakan lahan untuk membangun ruang terbuka hijau di Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar harus menyediakan tempat parkir di setiap ruang terbuka hijau yang ada.
Deskripsi Fokus Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan sejauh mana dan dampak kebijakan ruang terbuka hijau di Kota Makassar.
Sumber Data
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dan konkrit mengenai hasil yang dihasilkan dari dampak ruang terbuka hijau di kota Makassar. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengumpulkan data dari karyawan mengenai hasil yang dihasilkan dari dampak ruang terbuka hijau di kota Makassar.
Teknik Analisis Data
Jumlah data yang diperoleh di lapangan cukup banyak sehingga harus dicatat secara cermat dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih pokok-pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta membuang yang tidak diperlukan. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan (Trailing and Verifying Kesimpulan) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang diambil masih bersifat tentatif, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan data yang diambil pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.
Keabsahan Data
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber, dalam hal ini peneliti mengumpulkan dan menguji data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumen yang ada. Kemudian peneliti membandingkan hasil observasi dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. Triangulasi teknis dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Jika ketiga teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti akan berdiskusi lebih lanjut dengan sumber data terkait atau pihak lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena berbeda pandangan. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari, ketika sumbernya masih segar dan tidak banyak permasalahan, akan menghasilkan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Jika hasil pengujian memberikan data yang berbeda, maka akan dijalankan berulang kali hingga ditemukan konfirmasi data.
Triangulasi juga dapat dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang bertugas mengumpulkan data.
Deskripsi Objek Penelitian
- Sejarah dan Letak Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah
 - Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Daerah
 - Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Daerah
 - Sumber Daya Manusia Badan Lingkungan Hidup Daerah
 
Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar (BLHD) ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Makassar mempunyai tugas pokok merumuskan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan di bidang lingkungan hidup yang meliputi analisis dampak lingkungan hidup, pencegahan dan pengendalian dampak lingkungan hidup, pemulihan dampak lingkungan hidup dan kepatuhan terhadap hukum lingkungan hidup. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2009 tentang uraian tugas struktural Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Makassar, BLHD dalam pelaksanaan tugas pokoknya menjalankan fungsi.
Bidang Penghapusan Kerusakan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1. Subsektor Penghapusan Kerusakan Wilayah Pesisir dan Laut 2. Subsektor Konservasi Sumber Daya Alam. F. Bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan lingkungan hidup mempunyai tugas menyediakan bahan kebijakan teknis kecukupan dokumen lingkungan hidup, upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, serta pengawasan teknis pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan laporan hasil dokumen AMDAL. evaluasi. Subbidang dampak lingkungan hidup mempunyai tugas melakukan inventarisasi dan penyiapan pembahasan, pengkajian dan analisis dokumen pengelolaan lingkungan hidup serta pengkajian instrumen pengelolaan lingkungan hidup lainnya. D.
Subbidang Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan pencatatan inventarisasi produk legal lingkungan hidup, perizinan terkait permasalahan dampak lingkungan hidup, pemantauan dan pengawasan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan, serta koordinasi pengendalian lingkungan hidup dengan instansi terkait. e.Bidang Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran mempunyai tugas menyiapkan bahan teknis-politik di bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran air, udara, dan tanah serta penanganan limbah sehari-hari dan limbah B3. F.
Dampak Kebijakan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar
- Dampak Positif
 - Dampak Negatif
 
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, keberadaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar telah memberikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Ruang Terbuka Hijau dapat mencegah banjir karena banyak pepohonan yang mampu menyerap air hujan” (hasil wawancara HA, 9 Februari 2015). Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa keberadaan ruang terbuka hijau mempunyai fungsi menyerap air dan dapat mencegah banjir.
Ruang Terbuka Hijau dapat mengurangi polusi udara akibat kehadiran pepohonan sehingga mengurangi polusi dari kendaraan bermotor” (hasil wawancara HA 9 Februari 2015). Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, salah satu dampak positif dari ruang terbuka hijau terhadap aspek ekologi sehingga menurunkan suhu kota Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka hijau telah sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 5/PRT/M/2008 yang dibuat oleh pemerintah, yang merupakan salah satu tugasnya.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, keberadaan ruang terbuka hijau di Kota Makassar telah memberikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sisi negatif dari ruang terbuka hijau terutama dikalangan generasi muda yang menyalahgunakan ruang terbuka hijau.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ruang Terbuka Hijau
- Faktor Pendukung
 - Faktor Penghambat
 
Pentingnya mengajak pihak swasta untuk menciptakan ruang terbuka hijau merupakan salah satu pendukung ruang terbuka hijau. Salah satu dukungan atau solusi terhadap kebijakan Ruang Terbuka Hijau adalah dengan mendorong pihak swasta untuk menciptakan Ruang Terbuka Hijau di lingkungan perusahaan. Pentingnya penerapan insentif dan intensifikasi pada ruang terbuka hijau menjadi salah satu pendukung adanya ruang terbuka hijau.
Salah satu pendukung kebijakan ruang terbuka hijau adalah untuk menciptakan penataan ruang yang tertib diperlukan perangkat yang mampu mengendalikan pemanfaatan ruang. Peraturan yang diterapkan dalam pelaksanaannya belum tegas, hal ini menjadi salah satu hambatan atau hambatan dalam kebijakan ruang terbuka hijau.
PENUTUP
Saran