• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pelanggaran Etika Iklan Judi Online Terhadap Generasi Muda dan Norma Sosial

N/A
N/A
Herdi

Academic year: 2025

Membagikan "Dampak Pelanggaran Etika Iklan Judi Online Terhadap Generasi Muda dan Norma Sosial"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pelanggaran Etika dalam Iklan Judi Online: Dampak pada Generasi Muda dan Norma Sosial

Kelompok 1

Etika Hukum dan Komunikasi Terapan 19 Desember 2024

Anggota

Herdi Maulana Putra (NPM 222050450)

Muammar Daffa Mauladani (NPM 222050418) Muhammad Galih Al Adzani (NPM 222050420) Muhamad Ichsan Hidayat (NPM 222050513) Mahardika Arifa Putra (NPM 222050479) Noval Azmi Fakhreza (NPM 222050275)

(2)

Pendahuluan

Perkembangan teknologi digital dan internet telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam dunia periklanan. Salah satu bentuk periklanan yang semakin marak di era digital ini adalah iklan judi online, yang menargetkan audiens melalui platform media sosial, situs web, dan aplikasi mobile. Meskipun judi online dilarang di banyak negara, iklan-iklan ini tetap tersebar luas, sering kali dengan pesan yang menarik dan menggoda, yang tidak hanya berfokus pada promosi link, tetapi juga pada penyebaran perilaku perjudian sebagai sesuatu yang normal dan menguntungkan.

munculnya iklan judi online ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pelanggaran etika dalam periklanan. Terutama, bagaimana iklan tersebut dapat memengaruhi generasi muda yang masih dalam tahap pembentukan nilai dan norma sosial. Dalam banyak kasus, iklan judi online cenderung mengabaikan aspek etika, seperti target audiens yang tidak tepat, penyampaian pesan yang menyesatkan, dan tidak mengedepankan dampak negatif dari perjudian. Iklan-iklan ini tidak hanya berpotensi merusak kesadaran akan risiko yang terlibat dalam perjudian, tetapi juga dapat merusak norma sosial yang mengutuk praktik tersebut sebagai kegiatan yang merugikan secara finansial dan psikologis

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi,menganalisis, dan mengevaluasi

pelanggaran etika yang terdapat dalam iklan judi online dan dampaknya terhadap generasi muda serta norma sosial. Dalam bagian Pelanggaran Etika dalam Iklan Judi Online Dampak Pada Generasi Muda dan Norma Sosial

1. Mengidentifikasi, penelitian ini akan mengungkapkan berbagai jenis pelanggaran etika yang sering terjadi dalam iklan judi online, seperti ketidaktepatan target audiens, penggambaran yang menyesatkan, dan manipulasi emosional yang bisa memengaruhi persepsi audiens terhadap perjudian

(3)

2. Menganalisis, penelitian akan mengeksplorasi bagaimana pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat memengaruhi sikap dan perilaku generasi muda, yang sering kali menjadi sasaran utama iklan ini

3. Evaluasi akan dilakukan untuk menilai dampak jangka panjang iklan judi online terhadap norma sosial dan potensi kerugian sosial yang lebih luas, serta memberikan rekomendasi untuk regulasi yang lebih ketat dalam periklanan digital

Dalam menganalisis masalah ini, riset ini akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam, di mana penulis akan mencari beberapa sumber untuk di lakukan wawancara bisa itu pakar etika, psikolog, dan sosiolog ataupun generasi muda yang mengiklankan judi online Selain itu riset ini pun akan mengidentifikasi mekanisme yang dapat di terapkan untuk mencegah pelanggaran etika serupa di masa depan

Penelitian ini penting untuk anak muda di masa depan agar tidak terjerat pada periklanan judi online yang akan berdampak besar pada masa depan selain itu hasil riset ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang dampak dari pelanggaran etika dalam periklanan judi online terhadap reputasi media.

(4)

Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam Melibatkan Generasi muda (usia 15-24 tahun) sebagai target iklan.Ahli komunikasi dan etika periklanan.Psikolog atau sosiolog yang memahami dampak judi online terhadap perilaku sosial. Tujuan Memahami bagaimana iklan judi online mempengaruhi pandangan, sikap, dan perilaku generasi muda dan studi litelatur mengkaji Teori etika komunikasi dan periklanan. Hukum dan regulasi terkait perjudian online (misalnya UU ITE dan UU Penyiaran).Penelitian sebelumnya terkait dampak judi online pada generasi muda

Kasus Iklan judi online pun merupakan salah satu kasus yang besar yang melibatkan anak muda generasi sekarang dan menimbulkan bebepara perhatian luas

Beberapa aspek yang menjadi focus dalam studi kasus ini adalah :

1. Penyebaran Iklan Judi Online Di Media Sosial Iklan judi online sering muncul di platform seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan bahkan WhatsApp. Iklan ini kerap menggunakan influencer atau konten kreator dengan target audiens generasi muda. Ciri Pelanggaran Etika:

Menggunakan konten menarik dan persuasif.

Menawarkan iming-iming keuntungan cepat dan besar.

Menargetkan kelompok rentan (remaja dan pemuda).

Tidak menampilkan peringatan risiko judi atau melanggar batasan umur.

Contoh Kasus Pada tahun 2023, beberapa influencer di Indonesia diketahui mempromosikan situs judi online berkedok game atau investasi. Iklan tersebut disampaikan dalam bahasa yang ringan dan menarik, sehingga mudah diterima oleh generasi muda.

2. Normalisasi Judi melalui Iklan Berbasis Game Online Iklan judi online sering disamarkan dalam bentuk permainan (game betting atau slot games). Platform seperti YouTube menayangkan iklan ini sebelum video dimulai, yang mudah diakses oleh anak muda.

Dampak Generasi muda mulai menganggap judi sebagai aktivitas hiburan biasa.

Norma sosial bergeser, di mana perjudian tidak lagi dianggap tabu, terutama di kalangan anak muda.

(5)

Contoh Kasus

Iklan slot game yang muncul pada aplikasi streaming video populer. Pada iklan tersebut, pemain ditunjukkan menang besar dalam waktu singkat, sehingga mendorong rasa penasaran penonton muda.

3. Respons Masyarakat terhadap Iklan Judi Online Protes dari masyarakat terkait maraknya iklan judi online yang dinilai meresahkan dan merusak moral generasi muda Tindakan Regulator seperti Kementerian Kominfo melakukan pemblokiran situs judi online.

Namun, iklan judi tetap muncul melalui akun anonim atau platform luar negeri.

Contoh Kasus Pada tahun 2022, Kominfo memblokir lebih dari 500.000 konten judi online, namun iklan terus bermunculan di platform media sosial dengan metode baru, seperti endorsement dari akun kecil.

4 Menggunakan Peran Influencer Dalam Penyebarannya Beberapa influencer terlibat dalam penyebaran judi online karena tawaran yang di tawarkan oleh pihak pengiklan cukup besar sehingga di bersedai mengiklankan judi online.

Tindakan Regulator seperti Kementerian Kominfo melakukan pemblokiran situs judi online.

Namun, iklan judi tetap muncul melalui akun anonim atau platform luar negeri.

Contoh Kasus Pada tahun 2022, Kominfo memblokir lebih dari 500.000 konten judi online, namun iklan terus bermunculan di platform media sosial dengan metode baru, seperti endorsement dari akun kecil.

Studi kasus ini menganalisis bagaiamana iklan judi online seberapa besar dampak buruk yang di timbulkan dari adanya judi online dan bagaiamana kominfo mengelola

penyebarannya yang bisa dibilang terlalu luas jangkaunnya melalui sosial media sehingga salah sasaran audiens. Beberapa literatur dan penelitian sebelumnya yang akan digunakan dalam analisis ini :

1. Etika Periklanan : Kode etik periklanan mengatur bawasannya iklan harus jujur, tidak menyesatkan, dan mendorong perilaku yang bersifat merugikan. Iklan judi online sering kali melanggar prinsip-prinsip ini dengan menggambarkan judi sebagai aktivitas yang mudah dan pasti menguntungkan. Dalam prakteknya judi adalah kegiatan yang sangat beresiko dan cenderung merugikan bagi pemainnya. Iklan judi online yang muncul di berbagai situs telah melanggar ketentuan dalam EPI pasal 2.25, yang berbunyi “Segala bentuk perjudian dan pertaruhan tidak boleh diiklankan, baik secara jelas maupun tersamar.” Ketentuan ini dibuat untuk melindungi

(6)

masyarakat dari bahaya perjudian dan mempertahankan standar etika dalam praktik periklanan.

2. Penipuan publik : Penipuan adalah perbuatan pidana yang diatur dalam Pasal 378 KUHP. Penipuan terjadi ketika seseorang dengan sengaja menggunakan kebohongan, tipu muslihat, nama palsu, atau martabat palsu untuk menggerakkan orang lain agar menyerahkan barang atau menghapuskan utang. Penipuan juga diatur dalam UU ITE, yaitu Pasal 28 ayat (1) yang berbunyi: “Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik”.

Referensi ini akan di memberikan dasar hukum dalam membahas pelanggaran etika yang terjadi dalam pengiklanan judi online , serta memberikan Gambaran secara luas bagaiamana seberapa besar pengaruh dalam penyalahgunaan sosial media untuk mengiklankan pruduk atau jasa yang bersifat merugikan dalam konteks ini sebut saja judi online.

(7)

Hasil Penelitian dan Diskusi

Dari analisis yang dilakukan terhadap maraknya iklan judi online di media sosial di temukan beberapa pelanggaran hukum dan etika yang jelas dalam dunia periklanan di

Indonesia. Temuan – temuan ini memaparkan bagaimana sosial media di salah gunakan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi. iklan judi online di media sosial, tingkat pengawasan orang tua, dan intensitas komunikasi dalam peer group terhadap minat bermain judi online di kalangan remaja dan dewasa muda. Berdasarkan analisis regresi, ditemukan bahwa ketiga variabel independen ini memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap variabel dependen, yaitu minat bermain judi online. Pertama, terpaan iklan judi online terbukti memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap peningkatan minat bermain judi online.

Hasil ini konsisten dengan teori Strong Effects, yang menyatakan bahwa terpaan iklan yang intens dan berulang dapat mempengaruhi perilaku individu. Responden yang sering terpapar iklan judi online cenderung menunjukkan minat yang lebih tinggi untuk mencoba permainan judi tersebut. Iklan yang menonjolkan kemudahan bermain, hadiah besar, dan keuntungan finansial cepat tampaknya sangat efektif dalam menarik perhatian dan membangkitkan minat, terutama di kalangan pengguna media sosial yang sering mencari hiburan atau keuntungan instan. Kedua, pengawasan orang tua berperan sebagai faktor protektif dalam mengurangi minat bermain judi online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengawasan orang tua yang tinggi

berkorelasi negatif dengan minat bermain judi online. Ini berarti bahwa remaja dan dewasa muda yang diawasi dengan ketat oleh orang tua mereka—baik melalui pembatasan akses internet, pengawasan terhadap konten yang mereka konsumsi, maupun diskusi mengenai bahaya perjudian—lebih sedikit menunjukkan minat untuk bermain judi online. Hal ini mendukung Parental Mediation Theory, pentingnya peran yang orang menekankan tua dalam membimbing

(8)

dan mengarahkan penggunaan media oleh anak-anak mereka. Pengawasan yang efektif mampu menanamkan nilai-nilai yang kuat dan pemahaman kritis terhadap konten media yang mereka konsumsi, termasuk iklan judi online. Ketiga, intensitas komunikasi dalam peer group juga memiliki pengaruh signifikan terhadap minat bermain judi online. Penelitian ini menemukan bahwa responden yang berada dalam kelompok sebaya dengan intensitas komunikasi tinggi mengenai perjudian lebih cenderung tertarik untuk mencoba judi online. Temuan ini mendukung Social Learning Theory, yang menyatakan bahwa individu cenderung meniru perilaku yang diamati dan dipraktikkan oleh anggota kelompok sebaya mereka. Dalam konteks ini, jika sebuah peer group memiliki norma yang permisif atau bahkan mendukung perjudian, anggota kelompok tersebut lebih mungkin untuk mengembangkan minat dalam judi online. Sebaliknya, jika peer group memiliki sikap negatif terhadap perjudian, minat untuk bermain judi online cenderung lebih rendah. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor lain yang

mempengaruhi minat bermain judi online, meskipun tidak menjadi fokus utama penelitian. Salah satunya adalah faktor ekonomi, di mana responden dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah cenderung lebih tertarik pada judi online sebagai cara cepat untuk memperoleh

keuntungan finansial. Faktor lainnya adalah pengaruh media lain seperti televisi dan film, yang kadang-kadang juga mempromosikan atau menggambarkan judi sebagai aktivitas yang glamor dan menguntungkan. Pembahasan dari hasil ini menunjukkan bahwa untuk mengurangi minat bermain judi online di kalangan remaja dan dewasa muda, pendekatan yang komprehensif diperlukan. Strategi pencegahan tidak hanya harus berfokus pada pengawasan orang tua yang lebih baik tetapi juga pada penguatan nilai nilai dalam peer group dan pengaturan yang lebih ketat terhadap iklan judi online di media sosial. Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk memberikan edukasi yang lebih baik kepada orang tua dan remaja mengenai

(9)

bahaya judi online, serta mempromosikan aktivitas positif yang dapat menggantikan kebutuhan untuk berjudi. Dengan memahami interaksi antara terpaan media, pengawasan orang tua, dan pengaruh peer group, langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dapat dirumuskan. Hasil penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk intervensi yang lebih terarah dalam upaya mencegah peningkatan minat bermain judi online di kalangan generasi muda, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi dampak negatif dari perjudian dalam masyarakat.

(10)

Kesimpulan dan Rekomendasi

Perkembangan teknologi digital dan internet telah mempermudah penyebaran Iklan judi online adalah tantangan besar yang memerlukan pendekatan multi-dimensi untuk mitigasi.

Regulasi yang kuat, kesadaran masyarakat, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap generasi muda dan norma sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi langkah-langkah strategis yang lebih efektif

Target audiens yang tidak tepat, sering menyasar remaja dan dewasa muda.

Pesan iklan yang menyesatkan dengan menawarkan iming-iming keuntungan besar dan cepat.

Manipulasi emosional yang mengglorifikasi perjudian sebagai hiburan biasa. Dampak pada Generasi Muda dan Norma Sosial

Generasi muda mulai menganggap perjudian sebagai aktivitas yang normal dan menguntungkan, sehingga norma sosial bergeser. Pengaruh signifikan dari terpaan iklan, pengawasan orang tua, dan intensitas komunikasi peer group terhadap minat bermain judi online Peran Media Sosial Iklan judi online menggunakan platform populer seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, sering kali disamarkan sebagai permainan atau investasi. Protes masyarakat dan upaya pemblokiran oleh regulator seperti Kominfo belum cukup efektif Untuk mengurangi dampak negatif iklan judi online, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan platform digital:Regulasi dan Penegakan Hukum Menguatkan peraturan terkait iklan digital, khususnya larangan promosi perjudian, dengan implementasi yang tegas. Menutup celah hukum yang memungkinkan pengiklan menggunakan platform luar negeri atau akun anonim. Edukasi dan Kesadaran Publik Kampanye publik tentang bahaya perjudian, dengan fokus pada generasi muda dan orang tua.Mengedukasi masyarakat tentang praktik iklan etis dan risiko manipulasi iklan judi online. Penguatan Peran Orang Tua dan PendidikanMemberikan panduan kepada orang tua

(11)

untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan media anak-anak mereka.Menanamkan nilai-nilai kritis dalam pendidikan formal terkait bahaya perjudian dan cara menghadapi iklan yang manipulatif. Kolaborasi dengan Platform Digital Mendesak platform media sosial untuk lebih aktif memoderasi dan memblokir konten terkait judi online.Meningkatkan transparansi algoritma iklan untuk memastikan iklan perjudian tidak menjangkau audiens yang

rentan.Peningkatan Aktivitas Alternatif: Mempromosikan aktivitas positif dan hiburan sehat sebagai alternatif yang dapat menggantikan kebutuhan berjudi

(12)

Referensi

Achmad Zurohman, Tri Marhaeni Pudji Astuti, dan Tjaturahono Budi Sanjoto Fenomena Judi Online di Kalangan Generasi Muda

Syahiduzzaman, Dampak Psikososial dari Maraknya Iklan Judi Online pada Pemuda Indonesia Yasyfi, Fenomena Mewabahnya Iklan Judi Online di Media Sosial: Dampak dan Pengaruhnya bagi Generasi Z

M. Iqbal Nasution, Dampak Judi Online terhadap Kalangan Remaja (Studi Kasus Tebing Tinggi) Narasi. (2023, September 4).

Indonesia Peringkat Satu Pemain Judi Slot dan Gacor di Dunia Kalahkan Rusia. Narasi.

Kominfo. (2022, August 22).

Penanganan Judi Online oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kominfo.

https://www.kominfo.go.id/content/detail/43 834/siaran-pers-no-340hmkominfo082022 tentang- penanganan-judi-online-oleh kementerian-komunikasi-dan

informatika/0/siaran_pers#:~:text=Pasal%20 45%20ayat%202%20UU,paling%20banyak

%201%20miliar%20rupiah.

Nabilah, M. (2024, January 11). Jumlah Konten Judi Online yang Dihapus Kemenkominfo Berdasarkan Platform (17 Juli-Desember 2023). Databoks. Annur, C. M. (2024, February 13).

Instagram, Media Sosial yang Paling Sering Terpapar Iklan Judi Online. Databoks.

Referensi

Dokumen terkait

Dari wawancara tersebut peneliti melihat bahwa pembelian impulsif pada transaksi belanja online generasi muda Desa Kadubera hadir sebagai perilaku konsumen online yang

Dalam analisis pelanggaran etika iklan berdasarkan periode per-pekan, peneliti menemukan bahwa pelanggaran pada pekan pertama memiliki frekuensi sebanyak 68 atau

Berdasarkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh media sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda di Kelurahan Gunung Gedangan Kota

Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang sangat menjanjikan di satu pihak, dan jumlah pengguna media sosial, khususnya dari kalangan generasi muda yang semakin

Dampak negatif pergaulan bebas generasi muda ditinjau dari pendidikan Islam adalah adanya pengaruh negatif dalam kehidupan pribadi seseorang maupun dalam kehidupan

Berdasarkan pembahasan diatas maka para pemasang iklan dan promosi bermuatan judi online melalui youtube secara sah melawan hukum dengan telah melakukan dengan cara sengaja melakukan

PENGARUH NILAI PENDIDIKAN PANCASILA BAGI GENERASI MUDA UNTUK MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA PINJAMAN ONLINE DAN PEMBANGUNAN