• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PELATIHAN KIT IPA TERHADAP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINTIFIK GURU SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK PELATIHAN KIT IPA TERHADAP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINTIFIK GURU SEKOLAH DASAR "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Peneltan & Artkel Penddkan 1

DAMPAK PELATIHAN KIT IPA TERHADAP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINTIFIK GURU SEKOLAH DASAR

DI MAGELANG

Dhuta Sukmarani, Astuti Mahardika, Ela Minchah Laila Alawiyah

Program Stud PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan Unverstas Muhammadyah Magelang

*) Emal: dhutasukmaran@gmal.com

Abstract

Science in Elementary School aims to enable students to understand science concepts, process skills, have an interest in studying the natural surroundings, the scientific attitude and be able to apply the concepts of science. Submission of science just by general lecturing and examination tend to make students bored and mastery of the science by the students less than the maximum.

Submission of science by providing hands on experience to students through the use of KIT is one alternative in science learning.

The aim of this research is to know how the impact of science KIT training towards the development of scientific capabilities for elementary school teachers in Magelang. This pre-experimental study using a sample of 14 teachers from 12 primary schools in Magelang. Data collection techniques used in this research is through questionnaires, while data analysis using descriptive statistics of the questionnaire. The conclusion that can be drawn from this study is that science KIT training can provide a positive impact on the development of the scientific capabilities of the teachers.

Keywords: Science Kit, Scientific Capabilities.

PENDAHULUAN

Mata Pelajaran IPA d Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar sswa memaham konsep-konsep IPA, memlk keteramplan proses, mempunya mnat mempelajar alam sektar, berskap lmah, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehdupan sehar-har, mencnta alam sektar, serta menyadar kebesaran dan keagungan Tuhan. Berdasarkan tujuan tersebut, maka pembelajaran IPA d SD membutuhkan proses belajar mengajar yang tdak terlalu akadems dan verbalstk.

Penyampaan mater IPA hanya dengan metode ceramah dan pengerjaan soal cenderung membuat sswa bosan dan penyerapan mater oleh sswa kurang maksmal. Penyampaan mater dengan memberkan pengalaman langsung kepada sswa melalu penggunaan KIT dan meda yang ada d seKITar sswa merupakan salah satu alternatf dalam pembelajaran IPA. Penggunaan meda pembelajaran berupa KIT IPA dharapkan dapat memberkan bekal keteramplan proses sswa dan menunjang terserapnya mater IPA

untuk sswa. Sehngga nantnya sswa mampu mengembangkan pengetahuannya melalu proses-proses sans dan berpkr lmah dalam kehdupan sehar-har.

Berawal dar maksud mencapa tujuan pembelajaran IPA, beberapa SD telah memlk KIT IPA. Namun berdasarkna nformas yang dperoleh, belum semua guru SD memanfaatkan alat peraga yang telah dmlknya tersebut.

Berbaga kendala yang djumpa dalam pemakaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar IPA d SD antara lan: (1) Para Guru kurang mengenal alat-alat dalam KIT IPA SD; (2) Para Guru belum terlath menggunakan alat peraga IPA; (3)

Para Guru tdak beran mencoba meng- gunakan KIT IPA SD yang terseda karena takut rusak. Hal tersebut tentu saja dapat menghambat pengembangan kemampuan saintifik guru.

Dbutuhkan suatu dorongan guna mengu- rang atau menghlangkan kendala tersebut, agar nantnya guru dapat menngkatkan kemampuan saintifik yang dimilikinya. Dorongan tersebut

(2)

dapat berupa kegatan yang dkemas dalam bentuk pelathan penggunaan KIT IPA SD, sebaga treatment yang dlakukan kepada guru- guru SD dalam sebuah peneltan.

Sesua dengan latar belakang masalah yang telah durakan, peneltan n bertujuan untuk:

a. Mengenalkan penggunaan alat-alat peraga dalam KIT IPA SD.

b. Member dorongan kepada para guru agar beran menggunakan KIT IPA SD.

c. Mengetahu bagamana dampak pelathan KIT IPA terhadap pengembangan kemam- puan saintifik guru SD di Magelang

IPA atau sans menurut Trowbrdge and Bybee (1990) merupakan representas dar hubungan dnams yang mencakup tga faktor utama yatu “the extant body of scientific knowledge, the values of science and the method and procecces of science” yang artnya sans merupakan produk dan proses, serta mengandung nla-nla. IPA adalah hasl nterpretas tentang duna kealaman. IPA sebaga proses/metode penyeldkan melput cara berpkr, skap dan langkahlangkah kegatan scientis untuk memperoleh produk-produk IPA, msalnya observas, pengukuran, merumuskan, menguj hpotesa, mengumpulkan data, ber- ekspermen dan predks.

Oleh karena tu IPA harus dpandang sebaga cara berpkr untuk memaham alam, sebaga cara untuk melakukan penyeldkan dan sebaga kumpulan pengetahuan. Hal n sesua dengan yang dkemukakan oleh Collette dan Chappetta (1994) “IPA harus dpandang sebaga suatu cara berfikir dalam pencarian tentang pengertan rahasa alam dan sebaga batang tubuh pengetahuan yang dhaslkan dar inquiry”. Dapat dsmpulkan pada hakkatnya IPA merupakan kumpulan pengetahuan (IPA sebaga produk ilmiah), cara atau jalan berfikir (IPA sebagai produk lmah) dan cara untuk penyeldkan (IPA sebaga proses lmah).

Menurut Kamus Bahasa Indonesa (2001), alat peraga yatu alat yang dgunakan dalam pengajaran yang dapat dlhat sehngga tahu benar yang dmaksud atau sebaga alat bantu untuk menghtung dan sebaganya. Menurut

Moejad (1994: 35) alat peraga adalah suatu alat basanya tdak dalam bentuk perangkat (set), yang jka dgunakan dapat membantu memudahkan memaham suatu konsep secara tdak langsung.

Alat peraga dbuat karena barang atau alat yang sebenarnya sult dhadrkan dalam ruang belajar.

Dalam Arsyad (2004), alat peraga memlk kelebhan sebaga berkut (a) umumnya murah harganya, (b) mudah ddapat, (c) mudah dgunakan, (d) dapat memperjelas suatu benda, (e) lebh realsts, (f) dapat membantu mengatas keterbatasan pengamatan, (g) dapat mengatas keterbatasan ruang dan waktu.

Namun demkan alat peraga juga mamlk keterbatasan, antara lan (a) semata-mata hanya meda vsual, (b) ukuran gambar serng sekal kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (c) memerlukan keterbatasan sumber dan keteramplan, dan kejelasan guru untuk dapat memanfaatkanya. Menurut Tsnoherawat (2004), KIT IPA merupakan nama alat-alat IPA yang dgunakan untuk percobaan dalam pembelajaran IPA d SD.

Menurut peneltan yang dlakukan oleh Wnanto (2011) pada sswa kelas V Sekolah Dasar Gabusan, penggunaan KIT IPA efektf menngkatkan hasl belajar sswa. Karena hal tersebut, untuk mendukung penngkatan hasl belajar sswa, sangat dsarankan penggunaan alat peraga berupa KIT IPA untuk proses pembelajaran.

Hasl peneltan lan yang dlakukan oleh Dckerson, dkk (2006) menunjukkan bahwa penerapan sstemk KIT IPA berhasl menngkatkan pemahaman sswa d beberapa konteks. Hasl peneltan tersebut dukur dengan aplkas berbass pertanyaan konten. Namun, efektvtas penggunaan KIT d dalam kelas tdak lepas dar beberapa faktor lan, msalnya sepert frekuens penggunaan KIT, pendekatan alternatf yang dgunakan pada sekolah yang berbeda, aspek afektf guru dan sswa dan lan-lan.

METODE

Peneltan n merupakan jens peneltan pre eksperimental dengan desan one group pretest posttest. Peneltan n dlaksanakan pada bulan

(3)

Jurnal Peneltan & Artkel Penddkan 3

Januar – Aprl 2015. Peneltan n menggunakan metode pengamblan sampel simple random sampling. Sampel dalam peneltan n adalah 14 orang Guru dar 12 SD d Magelang. Varabel yang terdapat dalam peneltan n melput variabel terikat yaitu kemampuan saintifik dan varabel bebas berupa pelathan KIT IPA.

Teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n yatu melalu angket Sedangkan data danalss menggunakan analss stattka deskrptf dar hasl perhtungan angket tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelathan KIT IPA dlaksanakan d labo- ratorum terpadu PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan Unverstas Muhammadyah Magelang. Metode yang dgunakan dalam pelathan KIT IPA n dantaranya adalah ceramah, dskus dan praktk. Mater yang dgunakan dalam pelathan n adalah beberapa percobaan yang ada dalam KIT IPA.

Pelaksanaan pelathan dawal dengan perkenalan besesrta ice breaking serta aperseps.

Selan tu, juga dberkan pretest yang dlakukan dengan angket. Pretest dberkan dengan tujuan untuk mengetahu IPA. Pelathan yang dberkan terdr dar dua ses, ses yang pertama yatu pelathan KIT IPA dengan mater bolog dan kma, sedangkan ses kedua yatu pelathan KIT IPA dengan materi fisika. Pada akhir sesi kedua sebelum evaluas pelathan, dberkan angket post- test untuk memberkan gambaran hasl pelathan.

Hasl analss pretest dan post-test dsajkan dalam tabel 1 dan gambar 1.

Jka dlhat dar tabel 1 dapat dketahu bahwa hasl pretest tertngg adalah 78.57 % dan terendah adalah 60.71%. sedangkan hasl post- test tertngg adalah 100% dan terendah adalah 69.64%. Namun secara umum peserta pelathan menunjukkan penngkatan persentase dar pretest ke post-test, yatu penngkatan pretest ke post-test dar 69.2% menjad 87.6%. Hal tersebut dapat dartkan bahwa sebagan besar peserta pelathan dapat menerma mater pelathan dengan bak, atau dengan kata lan, bahwa pelathan KIT IPA dapat memberkan dampak postf terhadap pengembangan kemampuan saintifik guruguru SD.

Tabel 1. Hasl pretest dan post-test pelathan kt pa guru SD d Magelang

No Nama Guru Asal Instansi Pretest

(%) Post-test (%)

1 Bowo Supangat, S.Pd.SD SDN Tonoboyo 2 78.57 83.93

2 Chrstna Tr Astut R, S.Pd.SD SDN Banyurojo 1 76.79 80.35

3 Darsh Pujat, S.Pd.SD SDN Banyurojo 1 78.57 69.64

4 Dah Sylva, S.Pd SD Islam Al Frdaus 67.86 87.5

5 Ern Zunat SDN Bandongan 3 66.07 85.71

6 Ervna Tr Hdayat MI Nurul Hdayah 71.43 96.42

7 Khusn Albana, S.Pd.I MI Tuhfatul Mubtadn 2 62.5 96.42

8 M. Muslm SDN Ketang 62.5 83.93

9 Nurhdayat, S.Pd.SD SDN Gulon 2 73.21 98.21

10 Sujyant SDN Gulon 2 69.64 85.71

11 St Hdayah, S.Pd SD IT Ar Rsalah 60.71 85.71

12 Prhat Nurcahyant, S.Pd SDN Sdoagung 1 61.54 100

13 Tr Lestar SDN Magersar 2 62.5 76.7

14 Wwn Nurchayat SD Muh. Pujotomo 76.92 96.42

Rata-rata 69.2 87.6

(4)

4 Jurnal Peneltan & Artkel Penddkan

Hal n sejalan dengan hasl peneltan Sherman dan MacDonald (2008), pada guru kelas IV dan V SD pedesaan d Kanada, bahwa penggunaan KIT IPA dalam proses pembelajaran guru-guru d sana, membuat guru-guru mengetahu bahwa masng-masng KIT memlk learning outcome yang berbeda dalam kurkulum. Melalu survey dan ntervew, para guru menyatakan bahwa penggunaan KIT memberkan banyak keuntungan, bukan hanya memberkan rasa percaya dr yang lebh pada guru-guru SD untuk mengajar IPA, namun juga dapat mengembangkan aktvtas professonal guru.

Perbandngan hasl pretest dan post-test dar dagram 4.1 ddapatkan hasl bahwa. 13 peserta menunjukkan kenakan persentase yang signifikan. Hal tersebuat menunjukkan bahwa

peserta dapat menyerap mater pelathan dengan bak dan pelathan n memberkan wawasan tambahan kepada guru-guru mengena KIT IPA, bak penggunaannya dalam ekspermen maupun cara pengajaran KIT IPA kepada sswa-sswa SD.

Pelaksanaan pelathan dlakukan dengan membag guru ke dalam beberapa kelompok. Hal n dlakukan dengan tujuan agar penyampaan mater lebh terfokus dan praktk dlakukan dalam kelompok kecl sehngga guru-guru lebh mudah menyerap mater dengan melakukan pengalaman langsung mencoba KIT IPA.

Selama mengkut pelathan, peserta sangat antusas melakukan ekspermen dengan meng- gunakan KIT IPA. Selama peserta pelathan melakukan ekspermen, tm penelt mendampng peserta sambl

Dskus berlangsung dengan nteraktf, bak berkatan dengan latar belakang mater, teor belajar, maupun percobaan IPA SD. Walaupun beberapa guru tdak berhasl dalam satu kal percobaan, namun ada antusasme untuk bertanya, mencoba kembal dan ada kengnan untuk berhasl. Hal n menunjukkan bahwa ada rasa ngn tahu dan ngn maju pada guru-guru SD d Magelang. Pelaksanaan pelathan berlangsung dengan mengasykkan dan tdak member

tambahan konsep-konsep dasar tumbuhan hjau melakukan fotosntess, IPA. Beberapa mater yang dberakan pada pembuktan sfat-sfat udara, rangkaan lstrk peserta pelathan yatu:

tumbuhan memlk dan kemagnetan. pembuluh, uj karbohdrat pada makananmembosankan.

Karena selan mater, juga dberkan aperseps dan ice breaking dalam proses perkenalan guru- guru, yatu dengan permanan melempar bola kepada teman.

Perbandingan hasil pretest dan post-test dari diagram 4.1 didapatkan hasil bahwa. 13 peserta menunjukkan kenaikan persentase yang signifikan. Hal tersebuat menunjukkan bahwa peserta dapat menyerap materi pelatihan dengan baik dan pelatihan ini memberikan wawasan tambahan kepada guru-guru mengenai KIT IPA, baik penggunaannya dalam eksperimen maupun cara pengajaran KIT IPA kepada siswa-siswa SD.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan membagi guru ke dalam beberapa kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar penyampaian materi lebih terfokus dan praktik dilakukan dalam kelompok kecil sehingga guru-guru lebih mudah menyerap materi dengan melakukan pengalaman langsung mencoba KIT IPA.

Selama mengikuti pelatihan, peserta sangat antusias melakukan eksperimen dengan menggunakan KIT IPA. Selama peserta pelatihan melakukan eksperimen, tim peneliti mendampingi peserta sambil

,

Gambar 1. Diagram perbandingan pretest dan post-test pelatihan kit ipa guru SD di Magelang

0 20 40 60 80 100 120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Pretest post-test

Gambar 1. Dagram perbandngan pretest dan post-test pelathan kt pa guru SD d Magelang

(5)

Jurnal Peneltan & Artkel Penddkan 5

Serta menghlangkan ketegangan dan kejenuhan pada akhr pelathan, yatu dengan penanaman komtmen apa yang ddapat selama pelathan, melalu permanan melempar bola ke dalam tong. Komtmen dtujukan untuk ada dalam dr, dbangun melalu pelathan KIT IPA n, dantaranya adalah komtmen untuk menggunakan KIT IPA dalam pembelajaran, mempertahankan kerja sama dalam satu tm, serta kesabaran, keteltan, dan ketelatenan dalam proses pembelajaran secara lmah yang merupakan salah satu tujuan pembelajaran IPA.

Pemlhan waktu pelaksanaan pada har sabtu, setelah pelaksanaan ujan praktek SD.

Hal n menjadkan guru tdak terbeban dalam tugas mengajar. Pelathan n juga bersfat kontekstual, karena dapat dgunakan untuk praktk dalam pelaksanaan pembelajaran

IPA SD masng-masng. Hasl evaluas setelah kegatan pelathan berakhr menunjukkan bahwa para peserta sangat puas terhadap kegatan n.

Peserta dapat menggunakan KIT IPA dengan bak. Selan tu, peserta mendapatkan tambahan konsep-konsep dasar IPA yang selama n mash belum jelas. Para peserta pelathan juga sangat mengharapkan supaya kegatan n dapat dlaksanakan secara perodk dengan topk yang berbeda.

SIMPULAN

Berdasarkan hasl dan pembahasan, dapat dsmpulkan bahwa pelathan KIT IPA dapat memberkan dampak postf terhadap pengembangan kemampuan saintifik guruguru SD.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Badudu. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Pustaka Harapan.

Collette, A. T. & Chappetta, E. L. 1994. Science instruction in the middle and secondary schools. NewYork:

Macmllan.

Dckerson, D., Clark, M., Dawkns, K., and Horne, C. 2006. Using Science KITs to Construct Content Understandings in Elementary Schools. Journal of Elementary Science Education, Sprng 2006, 18(1): pp. 43-56.

Moejad. 1994. Model Pemanfaatan KIT IPA SD yang Efektif Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA. Jakarta : Lembaga Peneltan IKIP Yogyakarta.

Sherman, A and MacDonald, A. Leo. 2008. The Use of Science KITs in the Professional Development of Rural Elementary School Teachers. Science Education Review, 7(3): pp.91-105.

Tsnoherawat, Nank. 2004. Pengaruh Penggunaan Peralatan KIT IPA dalam Pembelajaran IPA terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SD Negeri di Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. TESIS. Program Stud Teknolog Pembelajaran. Program Pascasarjana Unverstas PGRI Ad Buana Surabaya.

Trowbrdge L.W. and Bybee. 1990. Becoming A Secondary School Science Teacher. Merrl Publshng Company, Oho.

Wnanto, Ad. 2011. Efektivitas Penggunaan KIT IPA terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD.

Scholaria, 1(1) Me: 155-176.

Referensi

Dokumen terkait

And produce of result biodiesel which is best obtained at fence castor oil ( Jatropha Curcas Oil) ace heavy 100 grams, methanol [ 40%(b/b)] and % KOH [ 1,5%(b/b)], and

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan dengan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk).. Skripsi, Fakultas Ekonomi UIN Raden