• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Dampak Penerapan Kinerja Lingkungan dan Corporate Social Responbility terhadap Profitabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Dampak Penerapan Kinerja Lingkungan dan Corporate Social Responbility terhadap Profitabilitas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

68| Universitas Multi Data Palembang

DAMPAK PENERAPAN KINERJA LINGKUNGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS

Melita Giovani Khoe1*), Usnia Wati Keristin2

1,2 Program StudiAkuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Multi Data Palembang,

1Melita112@mhs.mdp.ac.id, 2tityn@mhs.mdp.ac.id

Kata kunci:

corporate social

responsibility; kinerja lingkungan; profitabilitas

Abstract: This study aims to determine whether Environmental Performance and Corporate Social Responsibility (CSR) have an influence on company profitabilitu.

The data used in this study is secondary data, and the sample was selected using purposive sampling method. By using legitimacy and stakeholder theory, it is obtained that partially Encirontmental Performance have a positive effect on profitability and CSR has a negative effect on profitability. Then, simultaneously, these two variables have a positive and significant influence on the profitability of 13 mining companies listed on the Indonesia Stock Exhange in the 2017-2021 period.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kinerja Lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas.

Data yang digunakan merupakan data sekunder, dan sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Dengan menggunakan teori legitimasi dan stakeholder diperoleh bahwasanya secara parsial Kinerja Lingkungan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas dan CSR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Lalu, secara simultan, kedua variable ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas 13 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2017-2021.

Khoe & Keristin. (2023). Dampak Penerapan Kinerja Lingkungan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas. MDP Student Conference 2023

PENDAHULUAN

Konsep didirikannya suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk menghasilkan laba yang optimal (profit oriented). Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut tidak luput dari indikator profitabilitas, yaitu indikator yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu alat ukur dalam melihat tingkat kapabilitas suatu perusahaan dalam menghasilkan laba, sebagai akibat dari kebijakan manajemen perusahaan. Yang meliputi pengelolaan likuiditas perusahaan, aset atau kewajiban, dan dapat digunakan sebagai ukuran efektivitas efisiensi manajemen. diukur dengan membandingkan laba dengan hasil penjualan dan juga dengan investasi perusahaan. Indikator Profitabilitas merupakan salah satu konsep yang harus diterapkan oleh perusahaan. Profitabilitas berguna untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, memenuhi kontrak pinjaman, dan memenuhi harapan publik terhadap perusahaan (Dura, 2022).

Bisnis saat ini tidak hanya membutuhkan kesejahteraan pemilik dan manajemennya, tetapi juga kesejahteraan semua pemangku kepentingan mulai dari faktor lingkungan, masyarakat, dan juga karyawan (Dwicahyanti dan Priyono, 2021). Menghadapi peraturan mengenai perlindungan alam yang semakin diperbaiki, membuat perusahaan semakin dituntut untuk dapat memiliki keterbukaan informasi mengenai pengelolaan lingkungan ke khalayak umum (Wijayanto, Winarni dan Mahmudah, 2021). Sama halnya

(2)

dengan laporan finansial perusahaan, informasi mengenai kegiatan sosial (Corporate Social Responsibility) juga perlu diungkapkan ke publik. Karena keterbukaan informasi mengenai hal ini menyangkut kepada keberlangsungan hidup masyarakat banyak dan organisme lainnya (Hadjoh & Sukartha, 2013) terlebih lagi terhadap masa depan perusahaan itu sendiri (Kusumaningtias, 2013).

Masalah antara lingkungan dan akuntansi harus ditanggapi secara positif, oleh karena itu diperlukan adanya Enviro Management mengenai cara pandang perusahaan terhadap lingkungan agar dapat memandang masalah ini sebagai aset, bukan sebagai biaya. Disaat perusahaan memandang masalah lingkungan sebagai aset, maka perusahaan akan lebih ringan dalam pengeluaran biaya untuk kebutuhan keberlanjutan lingkungan.

Yang mana perusahaan akan memiliki keberlanjutan bisnis dengan menajaga lingkungan yang dipakai, lalu juga mendapatkan citra yang baik di masyarakat. Dari sisi sosial, perusahaan bisa mencapai keuntungan berupa citra baik di mata masyarakat juga pemerintah dikarenakan sudah mengeluarkan banyak biaya untuk kepentingan lingkungan sekitar. Secara garis besar, konsep CSR berpijak pada Triple Bottoms, dimana perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan, namun juga berfokus pada aspek sosial dan lingungan (Cahyaningtyas, 2022).

Di dalam beberapa penelitian yang sudah diuji sebelumnya, Putri, dkk (2019) dan Chasbiandani, dkk (2019) mengungkapkan bahwa profitabilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh kinerja lingkungan dan Green Accounting. Hasil dari kedua penelitian diatas, diperkuat kembali dengan penelitian Nisa, dkk (2020) yang mengungkapkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh Green Accounting dan kinerja lingkungan kepada laba perusahaan sangat signifikan. Beberapa penelitian mengenai Green Accounting juga telah diuji oleh Sari, dkk (2020) dan Abdullah (2021) yang menghasilkan bahwa profitabilitas perusahaan dipengaruhi secara positif dan secara signifikan oleh konsep Green Accounting. Sementara itu, Wulandari (2020) menyatakan bahwa hubungan CSR dengan profitabilitas berarti variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan dalam memprediksi hasil profitabilitas perusahaan dengan menggunakan ukuran ROA, ROE dan NPM.

Dengan didasarkan kepada uraian latar belakang diatas, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penerapan Kinerja Lingkungan dan Corporate Social Responbility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan”.

METODE

Penelitian merupakan penelitian kuantitatif, oleh karena itu data yang akan diolah atau digunakan berupa angka atau numerik. Dalam pengolahannya digunakan alat statistik dan juga teorinya. Variabel independen yang digunakan yaitu variable Kinerja Lingkungan dan CSR, dan untuk variable dependennya adalah variable Profitabilitas.

Perusahaan yang industrinya tambang dan terdapat di BEI pada tahun 2017-2021 menjadi populasi dalam penelitian ini, yang mana didapat sebanyak 47 perusahaan. Lalu, untuk sampelnya didapat dengan metode Purposive Sampling yaitu dengan menetapkan kriteria untuk mendapatkan karakteristik perusahaan yang diinginkan. Berikut merupakan kriteria tersebut: Perusahaan pertambangan tercatat di BEI pada periode 2017 hingga 2021. (1)Perusahaan pertambangan secara berurutan melakukan penerbitan laporan keuangan dan menyajikan data lengkap pada periode 2017-2021 secara rutin.(2)Perusahaan pertambangan akan mengikuti PROPER secara berturut-turut selama periode 2017-2021

Berdasarkan kriteria diatas didapat 13 perusahaan yang sesuai, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Sampel Perusahaan No. Kode Nama Perusahaan

1. ADRO Adaro Energy Tbk

2. BSSR Bara Multi Suksessarana Tbk 3. BYAN Bayan Resources Tbk 4. FIRE Alfa Energi Investama Tbk

(3)

70 | Universitas Multi Data Palembang

Sumber: www.idx.co.id

Data dalam penelitian ini sudah tersedia secara publik, sehingga mudah untuk mendapatkannya dan data seperti ini disebut juga dengan data sekunder. Data yang digunakan bersumber dari website resmi dari perusahaan, dan dari www.idx.co.id, https://www.menhlk.go.id. Kemudian dianalisis dengan menggunakan alat statistik SPSS Versi 2.50.

HASILDANPEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Metode yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Berikut ini adalah tabel dari statistik deskriptif :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Gambar 1 diatas menunjukkan hasil dari uji statistic deskriptif, dimana terdapat hasil uji untuk variable kinerja lingkungan, CSR, dan juga profitabilitas. Untuk variable kinerja lingkunga, didapat hasil nilai minimum 3.00, lalu nilai maksimumnya 5.00, Meannya 3.7231, dan standar deviasinya sebesar 0.76050.

Selanjutnya, untuk variable CSR, secara berurutan nilai untuk minimum, maksimum, mean, dan standar deviasinya adalah 0.11, 0.60, 0.3032, dan 0.76050. Terakhir untuk profitabilitas, nilainya yaitu -0.12, 1.12, .0.2075, dan 0.22925.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Berdasarkan Uji Normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 5. GEMS Golden Energy Mines Tbk

6. HRUM Harum Energi Tbk

7. PTBA Bukit Asam Tbk

8. TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk 9. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk

10. ANTM Aneka Tambang Tbk

11. INCO Vale Indonesia Tbk

12. TINS Timah Tbk

13. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

(4)

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022 Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Sebelum Transform

Dari pengujian normalitas dihasilkan nilai signifikasi sebesar 0.000 yang menunjukkan bawa data ini tidak berdistribusi normal karena nilai signifikasinnya lebih kecil daripada 0.05.

Sebagai usaha untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan perubahan data ke dalam bentuk Logaritma atau Natural (LN). Berikut merupakan hasil uji normalitas terhadap data yang sudah diubah ke dalam bentuk LN

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022 Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Setelah Transform

(5)

72 | Universitas Multi Data Palembang

Berdasarkan gambar diatas, diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.200 yang menunjukkan bawa data ini sudah berdistribusi dengan normal dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05.

Uji Multikolinearitas

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji Multikolinearitas pada penelitian ini :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022 Gambar 4. Uji Multikoleniaritas

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwasanya nilai tolerance dari kedua variable > 0.10 dan nilai VIFnya < 10. Ini artinya dalam kedua variable tersebut bebas dari multikolineartitas.

Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 5. Uji Heteroskedastisitas

Pada tabel 5 diatas, didapat bahwasanya baik kinerja lingkungan dan CSR memiliki signifikansi besar dari 0,05, ini artinya heteroskedastisitas tidak eksis.

Uji Autokorelasi

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji Autokorelasi pada penelitian ini :

(6)

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 6. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi tersebut menyatakan nilai Durbin-Watson (D)nya adalah 2,138 dan nilai Dl dan DU didapatkan dari tabel Durbin-Watson dengan k=2 dan seluruh sampel 58 perusahaan, nilai DL- adalah 1.5355 dan nilai DU adalah 1,6621, sedangkan nilai 4-DL adalah 2,4645 dan nilai 4-DU adalah 2.3379.

Dalam hal ini berarti nilai DU <; D < 4-DL = 1.6621 <; 2.138 < 2.4645 sehingga tidak dapat disimpulkan adanya autokorelasi.

Uji Hipotesis

Analisis Regresi Linear Berganda

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji Regresi Linear Berganda pada penelitian ini :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 7. Regresi Linear Berganda

Berdasarkan gambar diatas, maka persamaan regresi liniernya sebagai berikut : Y = -4.916 + 1.496 X1 – 0.808 X2 + e (1)

Persamaan di atas memberikan nilai konstanta sebesar -4.916 yang menunjukkan bahwa kinerja lingkungan dan CSR tidak berubah atau konstan. Dalam hal ini nilai Y (profitabilitas) adalah -4.916.

Koefisien regresi kinerja lingkungan adalah 1.496. Artinya, dengan meningkatnya efisiensi lingkungan, ekonomi juga meningkat sebesar 1.496. Koefisien positif menunjukkan bahwa ekonomi lingkungan berhubungan positif dengan ukuran. Semakin tinggi nilai kinerja lingkungan, semakin tinggi nilai keuntungan meningkat. Sebaliknya jika variabel kinerja lingkungan menurun maka profitabilitas juga menurun sebesar 1.496.

Koefisien regresi variabel CSR sebesar -0.808 yang berarti semakin besar nilai variabel tersebut maka profitabilitas juga akan meningkat sebesar -0.808. Koefisien negatif menunjukkan hubungan negatif antara variabel CSR dan profitabilitas. Semakin tinggi skor CSR, semakin rendah skor profitabilitas. Sebaliknya jika variabel menurun maka profitabilitas meningkat sebesar -0.808.

(7)

74 | Universitas Multi Data Palembang

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji Koefisien Determinasi pada penelitian ini :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 8 Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan gambar 8 diatas, nilai koefisien determinasi yang diperoleh seteleh dilakukannya pengujian adalah sebesar 0,134 atau 13,4%. Ini dapat diartikan sebagai pengaruh yang diberikan oleh Kinerja Lingkungan dan CSR terhadap ROE dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebanyak 13.4%. Sementara, sisanya sebanyak 86.6% dijelaskan oleh variable yang tidak dipakai digunakan.

Uji F

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji F pada penelitian ini :

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 9. Uji F

Gambar 9 diatas merupakan table yang menunjukkan pengaruh yang diberikan oleh kedua variable independent terhadap variable dependen secara bersamaan. Didapat bahwasanya nilai F sebesar 5.415 dan untuk nilai signifikansinya adalah sebesar 0.007. Berdasarkan dari nilai patokan signifikansi yaitu 0.05, maka nilai signifikansi untuk kedua variable ini diabwah 0.05. Ini dapat diartikan bahwsanya kedua variable ini, yaitu CSR dan Kinerja Lingkungan memberikan pengaruh secara bersama kepada profitabilitas perusahaan.

Uji T

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Uji T pada penelitian ini :

(8)

Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022

Gambar 10 Uji T

Berdasarkan uji-t dari variabel kinerja lingkungan, didapat B-score sebesar 1.496 dan nilai signifikansi 0,031 lebih kecil dari 0,05. Ini artinya Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Hal ini menerima hipotesis pertama (H1) bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Lalu, untuk variabel CSR nilai B-scorenya sebesar -0.808, kemudian untuk signifikansinya sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0,05. Ini artinya CSR berpengaruh negatif f terhadap profitabilitas. Maka dari itu, hipotesis kedua (H2) diterima. Yang mana hipostesisnya berbunyi “CSR berpengaruh terhadap profitabilitas”.

SIMPULAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuannya yaitu untuk menetahui adanya pengaruh dari kinerja lingkungan dan CSR terhadap ROE perusahaan yang industrinya tambang dan terdaftar di BEI pada tahun 2017-2021. Hasil dari penelitian ini yaitu ROE dipengaruhi oleh kinerja lingkungan. Semakin banyak tingkat Kinerja Lingkungan diumumkan, semakin tinggi profitabilitas perusahaan. Lalu, variabel CSR berpengaruh terhadap Profitabilitas. Semakin sedikit CSR yang diungkapkan, maka akan mengakibatkan semakin tinggi Profitabilitas Perusahaan. Secara bersamaan variabel Kinerja Lingkungan dan CSR berpengaruh terhadap Profitabilitas. Dimana dengan baiknya nilai performa dari kedua variable independent, maka profitabilitasnya juga akan ikut naik, dan berlaku sebaliknya

DAFTARPUSTAKA

[1] Antule, P., Nangoi, G., & Suwetja, I. (2016). Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(4), 1183–1190.

[2] Bursa Efek Indonesia. Laporan Tahunan 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021. Diakses 17 September 2022, dari www.idx .co.id

[3] Cahyaningtyas, F. (2022). Peran Moderasi Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan: Prespektif Teori Sinyal. MDP Student Conference, (1)1, 153-159.

[4] Erlangga, C. M., Fauzi, A., & Sumiati, A. (2021). Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas. Akuntabilitas, 14(1), 61- 78.

(9)

76 | Universitas Multi Data Palembang

[5] G Alim, M., & Puji, W. (2021). Pengaruh Implementasi Green Accounting, Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Digital Akuntansi (JUDIKA), 1(1), 1.

[6] Dura, J. (2022). Pengungkapan Sustainability Kinerja Ekonomi Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur. MDP Student Conference, (1)1, 47-53.

[7] Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Laporan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021. Diakses 17 September 2022, dari www.menlhk.go.id

[8] Maulana, A. (2020). Pengaruh Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Pertambangan Dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018. Diss: Universitas Negeri Jakarta, 2020.

[9] Oktariyani, A. (2020). Pengaruh Biaya Lingkungan dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pemenang Kategori ISRA Tahun 2018. Jurnal Ratri (Riset Akuntansi Tridinanti), 1(2), 89- 97.

[10] Shofia, L., & Anisah, N. (2020). Kinerja Lingkungan dan Coprorate Social Responsibility Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan. JAD: Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan Dewantara, 3(2), 122-13.

Referensi

Dokumen terkait

Table 3 indicates that the estimation results of one-step system GMM estimator, the results of each regressor can be interpreted as follows: (1) the level of

Hasil pengujian regresi linear berganda dalam penelitian ini diperoleh koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar 0,636 artinya besarnya sumbangan pengaruh