PENDAHULUAN
LatarBelakangMasalah
Tahap pendistribusian dilakukan secara servey, artinya sebelum zakat produktif dilakukan atau disalurkan, dilakukan untuk memastikan bahwa pendistribusian zakat produktif selalu tepat sasaran dan akan melahirkan muzkki. Dari uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Zakat Produktif dalam Penguatan Permodalan dan Kinerja UMKM Pada Kelompok Usaha Mandiri di Baznas Provinsi NTB”.
RumusanMasalah
TujuandanManfaatPenelitian
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Telaah Pustaka
5 Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq di LAZ Solo Peduli Foundation, Surakarta, deel 2, angka 1, juli 2018, hlm. 6Roikha Azhari, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pertumbuhan Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Mustahiq Penyerapan di Program BAZNAS Jatim Jatim” (skrip UIN Sunan Ampel Surabaya).
Landasan Teori
Zakat fitrah menurut bahasa ialah penyucian atau penyucian yang berkaitan dengan asal usul manusia manakala menurut istilah zakat fitrah ialah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim, lelaki atau perempuan, tua atau muda, untuk dirinya sendiri dan orang Islam yang berada di sekelilingnya. berkewajipan mencari rezeki dengan menghasilkan makanan ruji mengikut kadar yang ditetapkan oleh syarak. Zakat mal atau zakat harta ialah pengambilan sebahagian daripada harta orang Islam kerana telah mencapai nisab untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya mengikut peruntukan syarak. Zakat profesional ditakrifkan sebagai zakat yang dikenakan ke atas apa-apa pekerjaan atau kemahiran profesional tertentu, secara bersendirian atau bersama orang atau institusi lain, yang menghasilkan pendapatan (wang) yang menepati nishab.
Didefinisikan pula bahwa zakat profesi adalah istilah ulama salaf yang termasuk dalam kategori zakat mal, yaitu penghasilan yang dihasilkan dari profesi non zakat yang dilakukan seperti gaji pegawai negeri/karyawan swasta, konsultan, dokter, dan lain-lain. Namun, kekayaan juga merupakan fitrah dunia yang dapat menjerat setiap anggota masyarakat jika tidak mengelolanya sesuai dengan ajaran Islam. Golongan yang berhak menerima zakat pada tingkat aplikasi terbatas pada yang telah disebutkan dalam QS At-Taubah ayat 60. e) Zakat Produktif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa zakat produktif adalah pemberian zakat yang dapat membuat penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus dengan harta zakat yang telah diterimanya. Dengan demikian, zakat produktif adalah zakat dimana harta atau dana zakat yang diberikan kepada mustahik tidak digunakan. Jika dikaitkan dengan sistem zakat yang terdapat dalam BAZNAS di Provinsi NTB yang terdapat zakat konsumtif dan produktif, maka zakat konsumtif dan produktif langsung yang terdapat dalam sistem BAZNAS sudah termasuk ketiga jenis zakat dalam Islam.
Metodologi Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan data.Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: pengamatan langsung di lapangan untuk mencari data yang dibutuhkan dan mengidentifikasi fenomena yang sedang kita kaji, oleh karena itu dalam penelitian ini Database Regional NTB menjadi objek pengamatan. Dokumentasi berasal dari kata document yang berarti barang tertulis, dan metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang ada.
Ada dua jenis sumber data dalam penelitian ini untuk mendukung informasi atau data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi melalui orang atau pihak lain, misalnya laporan dokumen, jurnal investigasi, artikel ilmiah, dan jurnal yang isinya masih berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini jenis data yang akan peneliti dapatkan adalah data kualitatif, karena peneliti membutuhkan informasi terkait dampak produk zakat di BAZNAS provinsi NTB.
Analisis data merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan karena dengan analisis data yang diperoleh akan memberikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah data yang dikumpulkan selama penulis melakukan penelitian harus dianalisis dengan baik dan digunakan dalam bentuk uraian kata-kata atau langkah-langkah. sehingga dapat dimengerti. Induktif adalah suatu pemikiran yang berangkat dari fakta atau data tertentu, peristiwa konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang sifatnya umum, karena penelitian ini dilakukan mengenai dampak zakat produktif dalam penguatan permodalan dan kinerja UMKM pada kelompok usaha mandiri sehingga bahwa gagasan yang muncul terkait dengan hasil penelitian yang menyimpang dari fakta di lapangan. b) Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain untuk tujuan kontrol atau sebagai pembanding data.
PAPARAN DAN DATA TEMUAN
Gambaran Umum Sejarah Badan Amil Zakat Nasional
- Sejarah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
- Letak Geografis
- Visi dan Misi BAZNAS Provinsi NTB
- Struktur Organisasi BAZNAS Provinsi NTB
- Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus BAZNAS Provinsi
- Program-Program BAZNAS Provinsi NTB
Dampak Zakat Produktif Dalam Penguatan Modal dan Kinerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, zakat produktif dapat dimanfaatkan untuk usaha produktif dalam menangani fakir miskin dan meningkatkan kualitas umat, jika kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi, zakat produktif juga berdampak positif bagi pembangunan. dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan penduduk bila dilaksanakan secara optimal. Zakat diberikan kepada mustahik sebagai pendukung peningkatan pendayagunaan zakat produktif, pengembangan zakat produktif itu sendiri berupa modal usaha. Maka dari dampak zakat produktif itu sendiri sangat penting dalam membangun masyarakat yang inovatif, zakat produktif ini juga merupakan program pengentasan kemiskinan dengan menyalurkan zakat berupa modal usaha atau alat usaha sekaligus pembinaan usaha.
Dampak positif dari zakat produktif bagi mustahiq ini adalah mereka dapat hidup mandiri sehingga tidak perlu lagi menerima zakat ketika keuangan mereka mapan46. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa zakat produktif dapat dibolehkan berdasarkan hadits shahih muslim dan UU RI No. 23 Tahun 2011. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa penerima modal usaha mandiri yaitu dengan Bu Ayu dari salah satu anggota kelompok. Barokah 8 tanggal 8 September 2019 dengan pertanyaan : bagaimana perasaan anda setelah mendapat modal berupa zakat produktif dan menurut anda apakah anda bisa lebih mandiri dengan modal yang diberikan oleh BAZNAS.
Zakat produktif sendiri merupakan instrumen yang berperan dalam membantu masyarakat dengan memberikan kemudahan akses modal dengan memastikan penggunaan yang produktif. Bahkan mustahik yang kita beri bantuan, sarana bantuan yang diberikan kepada mustahik harus benar-benar optimal. Terkait pengelolaan dan pendistribusian, perlu dipertimbangkan kembali efisiensi, profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan zakat produktif. Istilah zakat produktif kurang dikenal di masyarakat, asalnya dapat dikatakan sebagai kritik terhadap penyaluran zakat kepada mustahik yang umumnya bersifat konsumsi.
PEMBAHASAN
Praktik Penyaluran Zakat Produktif Dalam Pemberian Modal
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah lebih memfokuskan pada dampak zakat produktif terhadap penguatan permodalan dan kinerja UMKM kelompok usaha mandiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan disini oleh peneliti lebih menitik beratkan pada dampak zakat produktif terhadap penguatan permodalan dan kinerja UMKM dalam kelompok usaha mandiri.. kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan manusia. b) Jenis Zakat. Pengertian zakat produktif akan lebih mudah dipahami jika dimaknai sesuai dengan suku kata yang menyusunnya.
Praktik penyaluran zakat secara produktif dalam memberikan modal kepada kelompok usaha mandiri di BAZNAS Provinsi NTB. Penyaluran zakat produktif dalam memberikan modal kepada kelompok usaha mandiri atau yang disebut perusahaan kecil di BAZNAS Provinsi NTB merupakan salah satu tugas dan fungsi dari badan atau lembaga nasional mandiri yang tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dimana ketentuan tersebut diatur diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat41. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, berikut adalah pendapat atau komentar pegawai atau pejabat BAZNAS Provinsi NTB mengenai praktik penyaluran zakat produktif dan pemberian modal kepada kelompok usaha mandiri di BAZNAS NTB.
Penyaluran zakat produktif kepada BAZNAS di Provinsi NTB dilakukan dengan berbagai tahapan yang baik dan sesuai prinsip yang ada yaitu pada tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengorganisasian serta evaluasi akhir. Dan dalam penyaluran zakat produktif di BAZNAS provinsi NTB, menyeleksi mustahik yang sejalan dengan asnaf dan belum pernah mendapat bantuan dari instansi atau instansi lain, program zakat produktif ini sangat bermanfaat dan efektif dalam meningkatkan taraf ekonomi mustahik. Sedangkan kegiatan dana zakat produktif merupakan kegiatan yang ditujukan untuk usaha produktif jangka panjang dan jangka menengah.
Dalam hal ini efektif artinya penyaluran zakat produktif harus sejalan dengan visi dan misi BAZNAS yang mengacu pada BAZNAS NTB Sejahtera memberikan tambahan modal usaha kecil dan keranjang. Tata cara penyaluran zakat produktif dilaksanakan dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi mustahik, salah satunya adalah mendapatkan rekomendasi dari lurah atau pemerintah daerah terkait, atau dapat mengajukan langsung ke BAZNAS provinsi NTB. Selain membahas praktik penyaluran zakat produktif dalam memberikan modal bagi kelompok usaha mandiri di BAZNAS Provinsi NTB, yang perlu dibahas adalah bahwa dampak zakat produktif itu sendiri sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan usaha mustahik dan dari hasil wawancara dan dokumentasi memiliki analisa yang dapat kami jelaskan, bahwa zakat produktif ini memberikan dampak yang positif, dengan adanya kerjasama dengan BAZNAS dalam hal ini dapat membentuk perekonomian masyarakat.
Roikha Azhari, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pertumbuhan Usaha Mikro dan Penyerapan Tenaga Kerja Mustahiq Pada Program Makmur Jawa Timur.
Dampak Zakat Produktif Dalam Penguatan Modal dan
PENUTUP
Kesimpulan
Zakat produktif ini dapat membangun kemandirian bagi mustahik dan dapat membangun pertumbuhan ekonomi keluarga yang lebih baik lagi, penggunaan dana zakat produktif tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi dapat merubah mustahik.
Saran
Abdul Rakhim "Praktisk ZISWAF (Zakat, Infaq, Alms, and Waqf) Guide" Bandung Dompet Dhuafa Republika Foundation, 2016. Al-Qur'an al-Karim Oversat, Semarang: PT Toha Putra, 1996 s.825 Arif Mufraini, Accounting and Zakat Management, (Jakarta Kencana 2006) Burhan Bungin, Quantitative Research Methods, (Jakarta: Edition 2, 2005) Cholid Narbuko og Abu Ahmad, Research Methodology (Jakarta: PT Bumi . script, 2009). Doddy Edward, Karakteristika for UMKM-virksomheder, Forståelse og Karakteristika af UMKM 2008 http: umkm business blog.com.
Iklim Desilvia, Strategi Pengelolaan Zakat Produktif oleh BAZNAS Kota Mataram dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat Miskin di Desa Karang Pule, 2016. Karmiati, Akuntabilitas dan Transparansi Penyaluran Zakat Produktif dan Pemberdayaan Usaha Kecil dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat, Universitas Mataram 2018 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia (UMKM) Tutik Hamidah “Zakat Mal dan Zakat Profesi”, Semarang: Perpustakaan Elzawa,.