PERUNDANG-UNDANGAN K3
Oleh:
Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
K3-2
PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
JUMLAH PENDUDUK
INDONESIA 2010-2035E
PIRAMIDA PENDUDUK
INDONESIA
PIRAMIDA PENDUDUK
INDONESIA
PIRAMIDA PENDUDUK
INDONESIA
GOLDEN OPPORTUNITY
KASUS KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA ALAMI TREN,
AUTHOR: M IVAN MAHDI.EDITOR: DIMAS BAYU.KLIK SELENGKAPNYA DI SINI: HTTPS://DATAINDONESIA.ID/SEKTOR-RIIL/DETAIL/KASUS-KECELAKAAN-KERJA-DI-INDONESIA-ALAMI-TREN-MENINGKAT.
• Pada 2021, jumlah
kecelakaan kerja di
Indonesia sebanyak
234.270 kasus.
Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 221.740 kasus.
ARTI SIMBOL KELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Palang : Bebas dari kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Roda Gigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
• Warna Putih : Bersih dan suci.
• Warna Hijau : Selamat, sehat dan sejahtera.
Sebelas gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
PENGERTIAN SECARA OHSAS 18001:2007 (
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ASSESSMENT SERIES)
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi
dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat
kerja
TUJUAN K3
• untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas
dari pencemaran lingkungan dengan memelihara dan
melindungi kesehatan,
keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan
produktivitas kerja.
HAKIKAT PENGAWASAN K3=
4M
• Keempat hakikat pengawasan tersebut sebagai bentuk
untuk memberikan lingkungan kerja yang aman sehingga tidak terjadi kecelakaan manusia atau tidak terjadi kerusakan maupun kerugian pada alat-alat dan mesin industri. Dan
pada akhirnya perusahan dapat mencapai produktivitas yang tinggi
Man : Pengawasan pada pekerja.
Materials : Pengawasan pada alat-alat kerja/material.
Machines : Pengawasan pada mesin-mesin yang digunakan.
Methodes : Pengawasan pada metode kerja.
SASARAN K3
1. Menjamin
keselamatan pekerja dan orang lain
2.Menjamin keamanan peralatan yang
digunakan
3.Menjamin proses
produksi yang aman
dan lancar
UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu
UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970:
5 (LIMA) KEWAJIBAN UTAMA TENAGA KERJA DALAM PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA, ANTARA LAIN : 1.Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai
pengawas / keselamatan kerja.
2.Menggunakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan.
3.Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
4.Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat- syarat K3 yang diwajibkan.
5.Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD
yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan.
PERMENAKER NO 5 TAHUN 1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN K3
• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK)
• Ahli K3 Umum adalah kepanjangan tangan dari
pemerintah dalam mengawasi pekerjaan di tempat kerjanya, agar sesuai dengan persyaratan perundang- undangan di atas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Peran aktif ahli K3 umum dapat mengurangi resiko dan insiden, baik itu kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.
PERMENAKER NO 4 TAHUN 1987 TENTANG PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(P2K3)
• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).
• 1.Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
• 2.Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100
orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instal yang memiliki
resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
pencemaran radio aktif.
K3 TANGGUNG JAWAB BERSAMA
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja merupakan tanggung-jawab
bersama. Dengan saling menunaikan kewajiban di tempat kerja, maka diharapkan penerapan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
• Perusahaan dan tenaga kerja sama-sama
memiliki kewajiban terhadap penerapan K3 di
tempat kerja.
TUJUAN K3
1.Untuk memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan Kesehatan karyawan sehingga kinerjanya akan meningkat 2.Menjaga dan berusaha memastikan secara betul tentang
keselamatan kerja serta kesehatan semua orang yang ada kaitannya dengan lingkungan kerja
3.Memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan secara lebih aman dan jauh lebih efisien
4.Meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas secara nasional 5.Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
6.Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang berada di lingkungan kerja.
7.Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan secara aman dan efisien.
PROGRAM ZERO ACCIDENT
• Program zero accident (kecelakaan nihil) ialah tanda penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
diberikan pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan (zero accident). Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diberikan kepada perusahaan yang telah berhasil
mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa menghilangkan waktu kerja.
• Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diberikan dalam bentuk piagam dan plakat yang ditetapkan melaui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia.
CONTOH SERTIFIKAT ZERO ACCIDENT
KRITERIA/KATEGORI/KELOMPOK PERUSAHAAN PESERTA PROGRAM ZERO ACCIDENT (KECELAKAAN NIHIL) DI TEMPAT KERJA
1.Perusahaan Besar : jumlah tenaga kerja keseluruhan lebih dari 100 (seratus) orang.
2.Perusahaan Menengah : jumlah tenaga kerja keseluruhan antara 50 (lima puluh) orang sampai dengan 100 (seratus) orang.
3.Perusahaan Kecil : jumlah tenaga kerja keseluruhan sampai dengan 49 (empat puluh sembilan) orang.
KRITERIA KECELAKAN KERJA YANG MENGHILANGKAN WAKTU KERJA MENURUT PROGRAM ZERO ACCIDENT (KECELAKAAN NIHIL) ANTARA LAIN :
1.Kecelakaan kerja yang menyebabkan tenaga kerja tidak dapat kembali
bekerja dalam waktu 2 x 24 jam.
2.Kecelakaan kerja ataupun insiden tanpa korban jiwa (manusia/tenaga kerja) yang menyebabkan terhentinya proses/aktivitas kerja maupun
kerusakan peralatan/mesin/bahan melebihi shift kerja normal berikutnya.
TIDAK TERMASUK DALAM KRITERIA KECELAKAAN KERJA YANG MENGHILANGKAN WAKTU KERJA MENURUT PROGRAM ZERO ACCIDENT (KECELAKAAN NIHIL) DI TEMPAT KERJA
1.Kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan kerja karena perang, bencana alam ataupun hal-hal lain di luar kendali perusahaan.
2.Kehilangan waktu kerja karena proses medis tenaga kerja.