• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM & KESEHATAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Windii

Academic year: 2023

Membagikan "DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM & KESEHATAN LINGKUNGAN "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM &

KESEHATAN LINGKUNGAN

KELOMPOK :

1. USWATUN 2. ALIVAH 3. YUNITA 4. BELLA 5. ILFI

(2)

ISI

PENDAHULUAN

PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

PEDOMAN K3LH LABORATORIUM MEDIK

(3)

PENDAHULUAN

Laju pertumbuhan dunia industry semakin mempertinggi penggunaan mesin industry. Peningkatan angka kecelakaan kerja tidak hanya

disebabkan mesin yang tidak memenuhi standar, namun juga karena tindakan sumber daya manusia yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat mencelakakan dirinya sendiri.

Di negara Indonesia, Keselamatan dan Kesehatan kerja diatur dalam

Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang berisi tentang berbagai peraturan yang ditujukan untuk melakukan Tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Undang-undang keselamatan kerja ini juga mempunyai aturan dasar yang berbeda, meliputi :

(4)

Ruang lingkup peraturan yang lebih luas.

Perumusan teknis Tindakan pencegahan kecelakaan yang lebih terperinci.

Penambahan aturan tentang peraturan pajak tahunan

(5)

PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATA LINGKUNGAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja

melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit dan akibat kerja.

K3 juga dapat diartikan sebagai keadaan saat seseorang merasa aman, Sehat, dan nyaman dalam melaksanakan pekerjannya secara optimal.

Faktor yang sangat penting pada saat seseorang bekerja, yaitu rasa aman, sehat dan nyaman. Keadaan sehat adalah saat seseorang merasa dirinya terbebas dari risiko terjangkit suatu penyakit secara fisik atau mental yang timbul saat dia bekerja. Pelaksaan kegiatan keselamatan dan Kesehatan kerja mendatangkan berbagai keutungan, baik bagi pengusaha maupun pekerja, antara lain :

(6)

Menekan factor risiko hilangnya waktu kerja yang efektif dari seorang pekerja karena terjadinya kecelakaan kerja.

Meminimalkan factor risiko kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa

seseorang atau kerugian material bagi perusahaan.

Menciptakan hubungan yang harmonis dan selaras antara perusahaan,

pengusaha, dan pekerja.

(7)

Keuntungan pelaksaan system keselamatan dan Kesehatan kerja tersebut dapat diperoleh jika terjadi gabungan yang selaras

antara berbagai unsur dan kebijakan yang diambil, yaitu :

1.

Komitmen dan sikap kerja dari seorang pemimpin perusahaan

2.

Kebijakan dalam menentukan aturan tentang keselamatan dan Kesehatan kerja

3.

Pengelompokan kegiatan identifikasi terhadap bahaya dan kemungkinan risiko yang terjadi dan cara penanggulangan risiko

4.

Peran serta pemerintah dan Lembaga terkait sebagai pembuat Undang-Undang dan aturan kebijakan lainnya

5.

Penetapan target dan tujuan pelaksanaan, serta penentuan indicator kinerja

(8)

PEDOMAN K3LH DI LABORATORIUM MEDIK

Fasilitas Laboratorium

1) Laboratorium Kesehatan adalah sarana Kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk

penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi Kesehatan, dan faktor yang berpengaruh terhadap Kesehatan perorangan dan

masyarakat.

2) Desain laboratorium harus mempunyai ventilasi yang memadahi dengan sirkulasi udara dengan adekuat.

3) Desain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia berbahaya yang dipakai

4) Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauh mungkin.

5) Harus tersedia alat P3K, DLL.

(9)

MASALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kinerja setiap petugas Kesehatan dan nonkesehatan

merupakan hasil dari tiga komponen, yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Jika terjadi keserasian antarkomponen, derajat Kesehatan kerja dapat dicapai secara optimal. Namun sebaliknya, apabila tidak terjadi

keserasian antarkomponen, dapat timbul masalah Kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.

(10)

1.

Kapasitas kerja. Status Kesehatan masyarakat Indonesia yang

cenderung kurang memuaskan memungkinkan bagi para pekerja untuk bekerja dengan produktivitas yang tidak optimal.

2.

Beban kerja. Beban kerja dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah pola kerja yang berubah-ubah yang dapat

menyebabkan kelelahan tubuh meningkat, tingkat gaji dan

jaminan sosial bagi pekerja yang relatif masih rendah sehingga berdampak pada pekerja yang terpaksa melakukan kerja

tambahan secara berlebihan.

3.

Lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi

persyaratan dapat memengaruhi Kesehatan kerja, menimbulkan kecelakaan kerja (occupational accident), Penyakit akibat kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja (occupational disease & word related disease).

(11)

IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN

1. Kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kejadian kerja yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan di

laboratorium dapat terbentuk dua jenis, yaitu :

a)

Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

b)

Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri

(12)

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAPAT DIBAGI DALAM KELOMPOK

Kondisi berbahaya (unsafe condition)

• Yaitu kondisi yang tidak aman dari mesin, peralatan bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat perusahaan sifat

perusahaan dan cara kerja

Perbuatan berbahaya (unsafe act)

• Perbuatan berbahaya dari manusia yang terjadi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

(13)

FAKTOR-FAKTOR PENYAKIT AKIBAT KERJA DI LABORATORIUM KESEHATAN

FAKTOR BIOLOGI

FAKTOR KIMIA FAKTOR FISIK

DALAM DOSIS KECIL

FAKTOR PSIKOLOGIS

FAKTOR

ERGONOMIK

(14)

PENGENDALIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN MELALUI PENERAPAN KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJA

PENGENDALIAN MELALUI PERUNDANG- UNDANGAN

UU NO.14 TAHUN 1969 TENTANG

KETENTUAN- KETENTUAN

POKOK

UU NO.1 TAHUN1970

TENTANG

KESELAMATAN KERJA

UU NO.23 TAHUN 1992 TENTANG

KESEHATAN

(15)

PENGENDALIAN MELALUI

ADMINISTRASI/ORGANISASI (ADMINISTRATIVE CONTROL)

a)

Persyaratan penerimaan tenaga medis, paramedis, dan tenaga nomedis yang meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat Kesehatan

b)

Pengaturan jam kerja, lembur dan shift.

c)

Menyusun prosedur kerja tetap (SOP) Untuk masing-masing instalasi dan melakukan pengawasan terhadap

pelaksanannya.

(16)

PENGENDALIAN SECARA TEKNIS (ENGINEERING CONTROL)

Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja

Isiloasi dari bahan-bahan kimia

Perbaiki system ventilasi

(17)

Pengendalian melalui jalur Kesehatan (medical control) yaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan Kesehatan, dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun

terhadap orang disekitarnya

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja : Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan

Suatu kondisi berbahaya atau tidak aman dari peralatan kerja, lingkungan kerja, proses kerja, sifat kerja dan cara kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Perilaku kerja yang tidak aman ( unsafe behaviour ) juga sering terjadi di perusahaan ini, seperti membawa handphone (HP) saat mengoperasikan mesin, bekerja dengan sikap kerja

Menurut Anizar bahwa, “ Secara umum penyebab kecelakaan ada dua faktor yaitu faktor manusia (unsafe action) dan faktor lingkungan (unsafe condition) dan menurut penelitian bahwa

Evaluasi Perilaku Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) Dan Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) Pada Proyek Konstruksi Gedung Ruko Bertingkat Di Palangka Raya.. Gambaran Tingkat

TUJUAN KESELAMATAN KERJA Manusia Mesin Material Metode Manusia Mesin Material Metode Lingkungan kerja aman Lingkungan kerja aman Tidak ada cidera Tidak ada cidera Tidak ada

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN kECELAKAAN KONDISI TIDAK AMAN PERILAKU TIDAK. AMAN KERJA TIDAK SESUAI SOP

Dan pada bulan September sampai bulan Desember 2014 ada 2 kejadian kecelakaan kerja yang terjadi pada bagian SCI: 1 kejadian karena kondisi tidak aman (unsafe