BELAJAR MEMBANGUN
KOMITMEN KADER POSYANDU
dan
review
Pengetahuan Dasar Stunting bagi
Kader Posyandu
NDAN,.
WAG KADER POSYANDU mulai rame nich..!!
Apa kita GREBEK AJA ??..
“siap..86”
Building Learning Commitmen
KADER POSYANDU
Oleh :
Dadang Sucipta, SKM. MM
KOMITMEN
Janji terhadap DIRI SENDIRI;
ORANG LAIN; dan
ALLOH (Tuhan)
untuk MELAKSANAKAN SESUATU
yang DIWUJUDKAN dengan
SIKAP, UCAP, dan PERBUATAN
SIAPA YANG MENUGASKAN ANDA UNTUK MENJADI
“KADER POSYANDU” ?
LEBIH BAIK SYUKUR, SABAR, SHALAT
APA ITU STUNTING
1. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. ...
2. Menurut World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global Nutrition Targets
2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan
pertumbuhan irreversibel (tidak dapat diubah) yang
sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang
tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari
pertama kehidupan.
3. Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada
anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang
mengalami stunting akan terlihat pada saat
menginjak usia 2 tahun
GEJALA STUNTING
• Berat badan tidak naik atau cenderung turun.
• Berat badan lebih rendah dibanding anak seusianya .
• Tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya.
• Pertumbuhan tulang tertunda.
• Perkembangan tumbuh terhambat.
• Anak lebih mudah terkena infeksi.
Berikut ini beberapa faktor penyebab stunting yang perlu Anda ketahui:
1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama. ...
2. Pola Asuh Kurang Efektif. ...
3. Pola Makan. ...
4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan. ...
5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu. . 6. Sakit Infeksi yang Berulang. ...
7. Faktor Sanitasi.
CIRI2 STUNTING PADA ANAK
• Pertumbuhan melambat
• Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
• Pertumbuhan gigi terlambat
• Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya
• Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya
• Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.
• Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).
• Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Siapa sasaran dalam pencegahan stunting?
Sasaran Stunting
adalah ibu hamil dan anak usia 0 – 2 tahun atau rumah tangga 1000 HPK,
intervensi prioritas berupa intervensi gizi
spesifik dan sensitif.
Cara Mencegah Stunting pada Anak sejak Masa Kehamilan
1.Penuhi kebutuhan nutrisi. ( Ini merupakan salah satu hal yang penting dilakukan guna
mencegah stunting pada anak )
2. Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. ...
3. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. ...
4. Hindari paparan asap rokok. ...
5. Berolahraga secara rutin.
5 langkah pencegahan stunting?
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil.
( Cara yang relatif ampuh untuk
mencegah stunting adalah memenuhi gizi ibu dan anak sejak masa kehamilan.) ...
2. Bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. ...
3. MPASI sehat untuk mendampingi pemberian ASI. ...
4. Konsisten memantau pertumbuhan anak. ...
5. Menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan stunting pada anak
HARUS dilakukan pada 1.000 hari pertama dengan mencukupi asupan
makanan yang seimbang melalui nutrisi makro dan mikro.
Nutrisi memang mengambil peran penting yang perlu menjadi perhatian lebih bagi calon
orangtua, mulai sejak masa perencanaan,
kehamilan, hingga menyusui.
BISAKAH STUNTING DIPERBAIKI ?
Stunting
bersifat irreversible, (tidak dapat diperbaiki)
apalagi setelah anak
mencapai usia dua tahun.
BISAKAH STUNTING DIOBATI ?
tentu saja bisa diobati dengan memperbaiki asupan nutrisi pada anak. Serta memberikan
stimulasi-stimulasi pada anak.
Namun bagi anak yang sudah terlanjur
mengalami stunting tentu saja tingkat IQ nya akan lebih rendah dibandingkan anak yang tidak
mengalami stunting.
8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi
1. analisis situasi,
2. rencana kegiatan,
3. rembuk stunting,
4. Perbup/Perwali Kewenangan Desa, 5. Pembinaan Kader Pembangunan
Masyarakat,
6. manajemen data,
7. pengukuran dan publikasi stunting, dan
8. review kinerja tahunan.
Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian
intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan
bersama-sama untuk
mencegah stunting kepada
sasaran prioritas.
APA ITU REMBUG STUNTING DESA
Rembug stunting desa
berfungsi sebagai forum musyawarah antara KADER KESEHATAN, PAUD, Masyarakat Desa
dengan Pemerintah Desa dan BPD
untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting
dengan mendayagunakan sumber daya
pembangunan yang ada di Desa.
Rembuk stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Desa tahun berikutnya, dan juga menjadi amanat Pemerintah terhadap
Pemerintah Desa agar memprioritaskan
penggunaan dana desa untuk pencegahan dan
penanganan stunting.
Contoh hasil rembug stunting desa
1.Perencanaan Kegiatan Posyandu Ibu Hamil dan pengadaan sarana prasarananya.
2.Sosialisasi ke Ibu Hamil mengenai kegiatan Posyandu Ibu Hamil.
3.Penambahan Vitamin untuk Ibu Hamil yang RESTI dan KEK.
4.Penyuluhan mengenai balita Gisi Buruk dan Stunting.
5.Pemberian makanan tambahan dan vitamin untuk balita menanggulangi Gisi Buruk dan Stunting
6.Membuat Perencaaan Bantuan Bedah WC untuk Ibu Hamil dan Rumah Tangga dari anak usia 0-23 bulan yang tidak memiliki Jamban.
7.Pengajuan KIS PBI bagi ibu hamil dan Rumah Tangga dari anak usia 0-23 bulan yang belum memiliki jaminan kesehatan.
8.Merencanakan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan penambahan kader.
9.Penambahan Anggaran Vitamin untuk menstimulus kehadiran dalam Posyandu Balita.
10.Pendataan dan Pengajuan Akta Kelahiran bagi balita yang belum memiliki Akta Kelahiran.
11.Sosialisasi mengenai usia anak dalam mengikuti kegiatan PAUD.
• Hasil dari rembuk ini akan menjadi acuan dalam menyusun rencana kerja tahun anggaran 2021 Pemerintah Desa Dencarik di bidang kesehatan. (novi/opt)