• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Keragaan Pegawai Negeri Sipil di KKP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Data Keragaan Pegawai Negeri Sipil di KKP"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM ANGKA 2013 MARINE AND FISHERIES IN FIGURES 2013

Naskah : Pusat Data, Statistik dan Informasi Manuscript : Centre of Data, Statistics and Information

Penyusun : Kelompok Kerja Penyelarasan Data Kelautan dan Perikanan Authors : Working Group of Marine and Fisheries Data Arrangement

Publikasi : Pusat Data, Statistik dan Informasi Pablication : Centre of Data, Statistics and Information

Ukuran Buku : 21 cm x 14 cm

Book Size : 21 cm x 14 cm

Jumlah Halaman : 212

Total Pages : 212

Sumber : - Kementerian Kelautan dan Perikanan Source : - Ministry of Marine Affairs and Fisheries

- Badan Pusat Statistik - Statistics Indonesia

- Badan Koordinasi dan Penanaman Modal - Indonesia Investment Coordinating Board - Kementerian Dalam Negeri

- Ministry of Home Affairs

- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - Indonesia Institut of Science

- Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) - The National Coordination Agency for Surveys and Mapping

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena atas karunia dan rahmat-Nya, buku KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM ANGKA TAHUN 2013 ini dapat diselesaikan, dan merupakan salah satu refleksi pembangunan kelauatn dan perikanan selama tahun 2013.

Data dan informasi sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan pada institusi pemerintah dan non pemerintah. Buku KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM ANGKA TAHUN 2013 ini disusun untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan masyarakat umum.

Buku KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM ANGKA TAHUN 2013, adalah hasil upaya segenap unsur Kelompok Kerja Penyelarasan Data Kelautan dan Perikanan dari seluruh Unit Kerja Eselon I Lingkup Kemeterian Kelautan dan Perikanan, serta dukungan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal). Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan buku KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM ANGKA TAHUN 2013 ini.

Meskipun telah berusaha secara maksimal, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun bagi penyempurnaan.

Jakarta, Desember 2013

Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi

Anang Noegroho

(4)

ii

DAFTAR ISI CONTENT

Kata Pengantar ... i Daftar Isi

Content ... ii

Ringkasan ...xiv Capaian Kinerja Kelautan dan Perikanan

Performance of Marine and Fisheries... 1 1.1. Capaian Kinerja Kelautan dan Perikanan, 2010 2012 dan Target IKU KKP, 2013 2014

Marine and Fisheries Performance 2010 2012and MMAF KPI Target 2013 - 2014 ... 2 1.2. Capaian Kinerja Kelautan dan Perikanan Tahun 2004 2013

Performance of Marine and Fisheries, 2004 2013 ... 3 PDB Perikanan

Fisheries Potency ... 6 2.1. Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku, 2008 2013

Gross Domestics Product (GDP) of Fisheries at Current Prices, 2008 2013 ... 7 2.2. Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2008 - 2013

Gross Domestics Product (GDP) of Fisheries at 2000 Constant Prices, 2008 2013... 8 2.3. Produk Domestik Bruto (PDB) Lapangan Usaha Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku, 2008 2013

Gross Domestics Product (GDP) of Industrial Origin of Fisheries at Current Prices, 2008 2013 ... 9 2.4. Kontribusi PDB Perikanan Terhadap PDB Nasional Atas Dasar Harga Berlaku, 2088 - 2013

Share of Gross Domestics Product (GDP) of Industrial Origin of Fisheries at Current Prices, 2008 2013 ... 10 2.5. Produk Domestik Bruto (PDB) Lapangan Usaha Pertanian Atas Dasar Harga Konstan, 2008 2013

Gross Domestics Product (GDP) of Industrial Origin of Fisheries at Constant Prices, 2008 2013... 11

(5)

iii

2.6. Laju Pertumbuhan PDB Triwulan Atas Dasar Harga Konstan 2000, 2008 2013

Growth of Gross Domestics Product (GDP) of Industrial Origin of Fisheries at Constant Prices 2000, 2008 2013 ... 12 2.7. Product Domestics Bruto Satelit Kelautan dan Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku & Harga Kostan, 2009 2011

Gross Regional Domestics Product of Satelit Marines and Fisheries at Current Market Prices by Province,

2009 2011 ... 13 2.8. Peranan dan Laju Pertumbuhan PDB Satelit Kelautan dan Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku terhadap Penciptaan PDB

Indonesia, 2009 2011

Contribution GDP Satelit Marines and Fisheries at Current Market Prices to Indonesia GDP, 2009 2011 ... 14 Perikanan Tangkap

Capture Fisheries ... 15 3.1. Volume Produksi Perikanan Tangkap, 2008 2013

Volume of Capture Fisheries Production, 2008 2013 ... 16 3.2. Nilai Produksi Perikanan Tangkap, 2008 2013

Value of Capture Fisheries Production, 2008 2013 ... 16 3.3. Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Komoditas Utama, 2008 2013

Marine Capture Fisheries Production By Major Commodities, 2008 2013 ... 17 3.4. Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Wilayah Pengolahan Perikanan (WPP), 2008 2013

Marine Capture Fisheries Production By Fisheries Management Area, 2008 2013 ... 18 3.5. Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Wilayah Pengolahan Perikanan (WPP) dan Komoditas Sumber Daya Ikan,

2008 2012

Marine Fisheries Production by Fisheries Management Area and Fisheries Comodities, 2008 2012 ... 19 3.6. Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Komoditas Sumber Daya Ikan, 2008 2013

Marine Fisheries Resources by Fisheries Commodities, 2008 2013 ... 23 3.7. Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pengolahan Perikanan

Estimation of Fish Resources Potency in Fisheries Management Areas ... 24 3.8. Jumlah Rumah Tangga Perikanan / Perusahaan Perikanan (RTP/PP) Tangkap Menurut Sub Sektor Perikanan Tangkap,

2008 2013

Number of Capture Fisheries Households / Establishments by Capture Fisheries Sub Sector, 2008 2013 ... 25 3.9. Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Sub Sektor Perikanan Tangkap, 2008 2013

Number of Fishing Units by Capture Fisheries Sub Sector, 2008 2013 ... 26

(6)

iv

3.10. Jumlah Perahu/Kapal Perikanan Laut Menurut Kategori dan Ukuran Kapal

Number of Marine Fishing Boats by Category and Size of Boat, 2008 2013 ... 27 3.11. Jumlah Pelabuhan Perikanan di Indonesia Menurut Kelas Tahun 2012 2013

Number of Fishing Port in Indonesia by Class, 2012 2013 ... 28 3.12. Perkembangan Pelaksanaan Kapal INKA MINA Tahun 2010 2012 dan Rencana Tahun 2013 2014

Implementation of INKA MINA Ship in 2010 2012 and Plan in 2013 2014 ... 29 3.13. Keberhasilan INKA MINA Tahun 2012

Achievement of INKA MINA Ship in 2012 ... 30 3.14. Rekapitulasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Periakanan Tangkap Seluruh Indonesia Menurut Provinsi, 2008 2013

Recapitulation of Micro Bussiness Enterprises in Indonesia by Province, 2008 2013 ... 31 Perikanan Budidaya

Aquaculture ... 33 4.1. Volume Produksi Perikanan Budidaya, 2008 2013

Volume of Aquaculture Production, 2008 2013... 34 4.2. Nilai Produksi Perikanan Budidaya, 2008 2013

Value of Aquaculture Production, 2008 2013... 35 4.3. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama, 2008 2013

Aquaculture Production by Major Commodities, 2008 2013 ... 36 4.4. Produksi dan Sasaran Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama, 2013

Aquaculture Production and Target by Major Commodities, 2013 ... 37 4.5. Produksi Perikanan Budidaya Dunia, 2005 2011

World Aquaculture Production, 2005 2011 ... 38 4.6. Produksi Rumput Laut dan Tanaman Budidaya Lainnya Dunia, 2005 2011

Production of Seaweed and other Aquatic Plants of Aquaculture, 2005 2011 ... 38 4.7. Potensi Lahan Budidaya dan tingkat Pemanfaatan di Indonesia Tahun, 2012

Potency of Aquaculture Area and Usage Level in Indonesia, 2012 ... 39 4.8. Luas Kahan Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya, 2008 2012

Area of Aquaculture by Type of Aquaculture, 2008 2013 ... 40 4.9. Jumlah Rumah Tangga Perikanan/Perusahaan Perikanan (RTP/PP)Budidaya Menurut Jenis Budidaya, 2008 2012

Number of Aquaculture Households/Establishments by Type of Aquaculture, 2008 2012 ... 41

(7)

v

4.10. Jumlah Pembudidayaan Ikan, 2008 2013

Number of Aquaculture, 2008 2013 ... 42 4.11. Jumlah dan Luas Danau di Indonesia, 2012

Total of Lake in Indonesia, 2012 ... 43 4.12. Jumalh dan Luas Waduk di Indonesia, 2012

Total of Reservoir in Indonesia, 2012 ... 45 4.13. Jumlah Balai Benih/Budidaya, Tahun 2013

Number of Aquaculture/Seed Development, 2013 ... 46 4.14. Jumlah Balai Benih/Budidaya Menurut Provinsi, Tahun 2013

Number of Aquaculture/Seed Development, 2013 ... 47 4.15. Jumlah Unit Pembudidaya Ikan Bersertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), 2008 2013

Total of Aquaculture of Good Aquaculture Method Certifed, 2008 2013 ... 49 4.16. Jumlah Unit Pembenihan Ikan Memiliki Sertifikat CPIB Tahun 2013

Total Fish Seeding Unit of Good Fish Seeding Method Certifiled 2013 ... 49 4.17. Kelompok Pembudidaya Ikan yang Memenuhi Standar Kelembagaan Tahun 2012

Fish Culture Group That Meets Institutional Standards 2012 ... 50 Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)

Community Empowerment on Salt Enterprise ... 51 5.1. Kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat Tahun 2011

CommunityEmpowerment on Salt Enterprise ... 52 5.2. Kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat Tahun 2012

Community Empowerment on Salt Enterprise ... 53 Nilai Tukar Nelayan

Fisherman Exchange Number ... 54 6.1. Nilai Tukar Nelayan dan Perubahannya, 2008 2013

Fisherman Exchange Number and Turn, 2008 2013 ... 55 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Processing and Marketing of Fisheries Product ... 56

(8)

vi

7.1. Produksi Olahan Ikan, 2008 2013

Fish Processing Production, 2008 2013 ... 57 7.2. Jumlah Tenaga Kerja Pengolah & Pemasaran Hasil Perikanan, 2008 2013

Number of Processing & Marketting Labour of Fisheries Product, 2008 2013 ... 57 7.3. Penyediaan Ikan untuk Konsumsi, Angka Konsumsi Ikan, dan Ketersediaan Nutrisi dari Ikan per kapita

Fish Supply for Consumption, Figures of Fish Consumption, Fish Nutrition per Capita Availability, 2008 2013 ... 58 7.4. Perkembangan Sarana dan Prasarana Pemasaran Hasil Perikanan, 2008 2013

Growth of Facilities and Infrastructure of Processing and Marketing of Fisheries Product, 2008 2013 ... 59 7.5. Perkembangan Jumlah Pabrik Es dan Gudang Beku yang Dibangun Pemerintah, 2008 2013

Growth of Ice Factories and Cold Storages Established by Goverment, 2008 2013 ... 60 7.6. Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) Menurut Provinsi Tahun 2012

Number of Fish Processing Unit by Province, 2012 ... 61 7.7. Penyaluran Kredit ke Sektor Kelautan dan perikanan Difasilitasi oleh Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), 2008 2013

Credit Distribution in Marine and Fisheries Sector Facilitated by KKMB, 2008 2013 ... 62 Ekspor dan Impor Hasil Perikanan

Export dan Import of Fisheries Product ... 64 8.1. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditas Utama, 2008 2013

Export Volume and Value of Fish Product by Major Commodities, 2008 2013 ... 65 8.2. Volume dan Nilai Impor Hasil Perikanan Menurut Komoditas Utama, 2008 2013

Import Volume and Value of Fish Product by Major Commodities, 2008 2013 ... 66 8.3. Neraca Perdagangan Komoditas Perikanan

Internasional Balance of Traden of Fish Coomodity, 2008 2013 ... 66 8.4. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Pasar Produktif, 2008 2013

Export Volume and Value of Indonesia Fisheries Product in Productive Market, 2008 2013 ... 67 8.5. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Asia, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination Asia, 2008 2012 ... 68 8.6. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Afrika, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination Afrika, 2008 2012 ... 69 8.7. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Australia, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination Australia, 2008 2012 ... 70

(9)

vii

8.8. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Amerika, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination America, 2008 2012 ... 71 8.9. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Eropa, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination Eropa, 2008 2012 ... 72 8.10. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara Eropa, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination ASEAN, 2008 2012 ... 73 8.11. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Negara negara APEC, 2008 2012

Volume and Value Export by Country of Destination APEC, 2008 2012 ... 74 Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

Marine, Coastal and Small Islands ... 75 9.1. Luas Daratan, Panjang Garis Pantai, Jumlah Pulau di Indonesia, Jumlah Kabupaten/Kota dan Jumlah Kabupaten Pesisir

Total Land Wide, Waters, Coast Line, Number of Islands in Indonesia, Number of Regency/City and Number of Coastal Regency ... 76 9.2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi Tahun 2012

Number of Islands in Indonesia by Province Tahun 2012 ... 77 9.3. Pulau pulau Kecil Terluar di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2012

Small Outermost Islands of Indonesia by Province Tahun 2012... 79 9.4. Jumlah Pulau pulau yang Telah Terprofilkan Menurut Provinsi s.d. Tahun 2012

Number of Profiled Islands by Province until 2012 ... 80 9.5. Jumlah dan Luas Konservasi Laut di Indonesia, Tahun 2012

Number and Area of Marine Conservation in Indonesia, 2012 ... 81 9.6. Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola KKP Hingga Tahun 2012

Conservation Managed by MMAF, 2012 ... 82 9.7. Status Kondisi Terumbu Karang di Indonesia, Tahun 2011

Status of Coral Reef Condition in Indonesia, 2011 ... 87 9.8. Status Kondisi Terumbu Karang di Indonesia, Tahun 2012

Status of Coral Reef Condition in Indonesia, 2012 ... 87 9.9. Jumlah Lokasi dan Kondisi Terumbu Karang di Indonesia Menurut Wilayah, 2008 2013

Number of Coral Reef Location and Condition in Indonesia by Area, 2008 2013 ... 88 9.10. Indikator Kinerja Utama Kawasan Konservasi Perairan dan Jenis Ikan, 2010 2014

Performance Indicator of Conservation Area & Type of Fish ... 89

(10)

viii

9.11. Luas Mangrove dan Hutan Pantai Indonesia Tahun 2012

Mangrove Area and Coastal Forest in 2012 ... 90 9.12. Luasan Ekosistem Terumbu Karang dan Luas Tutupan Karang Hidup

Coral Reef Ecosistem and Live Coral Cover Area ... 92 9.13. Kegiatan Penyusuna Dokumen Pengolahan Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil Hingga Tahun 2012

Drafting Documents of Coastal & Small Islands Management until 2012 ... 93 9.14. Kegiatan Penyusuna Dokumen Pengolahan Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil Hingga Tahun 2012

Drafting Documents of Coastal & Small Islands Management until 2012 ... 94 9.15. Kegiatan Penyusuna Dokumen Pengolahan Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil Hingga Tahun 2012

Drafting Documents of Coastal & Small Islands Management until 2012 ... 95 9.16. Poensi Benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Perairan Indonesia Tahun 2012

... 96 9.17. Jumlah Sarana dan Prasarana yang Diberikan Kepada Masyarakat Pesisir Menurut Jenis dan Provinsi, 2007 2013

Number of Facielities Support for Coastal Community bu Type and Province, 2007 2013 ... 97 9.18. Rekapitulasi SPDN/SPBN, Kedai Pesisir dan LKM Pengelola Dana PEMP, sampai tahun 2012

Recapitulation of SPDN/SPBN, Coastal Kiosks and Micro Finance Institution of EECC Fund Organizer, 2012 ... 99 9.19. Jumlah dan Presenase Penduduk miskin di Indonesia Menurut Wilayah, 2008 2012

Number and Precentage of Poor Peoaple in Indonesia by Region, 2008 2012 ... 101 Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Marine and Fisheries Resources Surveillance ... 102 10.1. Jumlah Kapal Pengawas dan Sebarannya Tahun 2013 *)

Number of Surveillance Vessel and Its Distribution, 2013 *) ... 103 10.2. Jumlah Speedboat Pengawas dan Sebarannya Tahun 2013 *)

Number of Surveillance Vessel and Its Distribution, 2013 *) ... 104 10.3. Jumlah PPNS Berdasarkan Jenis Pelatihan, 2008 2012

Number of Civil Servant Fisheries Investigator by Type of Training, 2008 2012... 107 10.4. Jumlah Anak Kapal Pengawas, 2008 2013

2013 ... 108 10.5. Sebaran PPNS Perikanan Tahun 2011 2013

Distribution of Civil Servant Investigator, 2011 2013 ... 110

(11)

ix

10.6. Hasil Operasi Kapal Pengawas, 2008 2013

Operation Result of Surveilance Vessels, 2008 2013 ... 111 10.7. Hasil Operasi Bersama KKP, TNI Al, POLRI dan BAKORKAMLA Menurut Lokasi, 2008 2013

Joint Operation by MMAF, TNI Al, POLRi, BAKORKAMLA by Location, 2008 2013 ... 112 10.8. Jumlah Tindak Pidana Perikanan Menurut Jenis Tindak Pidana, 2008 2013

Number of Fisheries Violation by Type of Violation, 2008 2013... 113 10.9. Jumlah Tindak Pidana Perikanan Menurut Provinsi, 2008 2013

Number of Fisheries Violation by Province, 2008 2013 ... 114 10.10. Jumlah Kapal yang Ditangkap Menurut Negara Asal, 2008 2013

Total of Ad-hocked Fishing Vessel by Country of Origi, 2008 2013 ... 116 10.11. Perkembangan Proses Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Perikanan Tahun 2013

... 117 10.12. Jumlah Kelompok Masyarakat Pengawasan (POKMASWAS), 2008 2013

Number of Community Control Groups by Province, 2008 2013 ... 118 10.13. Kelembagaan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, 2013

Institution of Marine and Fisheries Resources Surveilance, 2013 ... 120 Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Human Resources of Marine and Fisheries ... 122 11.1. Jumlah Pegawai KKP Menurut Tingkat Pendidikan, 2008 2013

Number of MMAF Employee by Education Level, 2008 2013 ... 123 11.2. Jumlah Pegawai KKP Menurut Unit Kerja Eselon I, 2008 2013

Number of MMAF Employee by Echelon I Unit, 2008 2013 ... 124 11.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil KKP yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pimpinan, 2008 2013

Number of MMAF Civil Servant Whom Perticipated in Managerial Training and Education, 2008 2013 ... 125 11.4. Jumlah Pegawai Negeri Sipil KKP yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis, 2008 2013

Number of MMAF Civil Servant Whom Perticipated in Functional and Technical Training and Education ,

2008 2013 ... 125 11.5. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Jenis Jabatan, 2008 2013

Description of MMAF Civil Servant by Type of Position, 2008 2013 ... 126 11.6. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Eselon I dan Golongan, 2013

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I and Faction, 2013 ... 127

(12)

x

11.7. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Eselon I dan Usia, 2013

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I and Age, 2013 ... 128 11.8. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Eselon I dan Jabatan, 2013

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I and Position, 2013 ... 129 11.9. Sebaran Penyuluhan Perikanan Menurut Provinsi, 2008 2013

Distribution of Fishery Extension Agent by Province, 2008 2013... 130 11.10. Jumlah Lulusan Sekolah Perikanan Lingkup KKP Menurut Lokasi, 2008 2013

Number of Fisheries High School Graduate in MMAF by Location, 2008 2013 ... 132 11.11. Kapasitas Penerimaan Sekolah Perikanan Lingkup KKP, 2008 - 2012

Acceptance Capacity of Fisheries School in MMAF, 2008 2013... 133 11.12. Sebaran Lulusan Sekolah Perikanan Lingkup KKP, 2011/2012

Distribution of Fisheries University Graduate in MMAF, 2011/2012 ... 134 11.13. Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Menurut

Lokasi Tahun 2013

Technical Supporting Unit in Agency for Marine and Fisheries Human Resources Development (AMFHRD) by Location, 2013 ... 135 11.14. Fasilitas Kapal Latih Menurut Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup BPSDMKP Tahun 2013

Training Boat Facilities by Technical Supporting Unit (TSU) in AMFHRD), 2013 ... 136 Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Research and Development of Marine and Fisheries ... 138 12.1. Kegiatan Penelitian Kelautan dan Perikanan, 2008 2012

Marine and Fisheries Research Activities, 2008 -2012 ... 139 12.2. Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan Menurut Jenis Penelitian, 2008 2012

Marine and Fisheries Research Result by Type of Research, 2008 2012 ... 139 12.3. Publikasi Hasil Penelitian Lingkup Balitbang KP, 2008 2013

Research Results Publication by AMRFD, 2008 2013 ... 139 12.4. Diseminasi Hasil Penelitian Balitbang Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

Dissemination of Research Output of AMRFD, 2008 2013 ... 140 12.5. Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan yang Telah dan Dalam Proses Memperoleh Paten/HaKI, 2005 2013

Marine and Fisheries Research Product Which Have and Under Process Obtained Patent, 2005 2013 ... 141

(13)

xi

12.6. Hasil hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan yang Telah Dikembangkan Balitbang KP, 2006 2013

Marine and Fisheries Research Developed by AFMRD, 2008 2013 ... 142 12.7. Hasil Inovasi Balitbang KP dalam Seri Inovasi Indonesia, 2008 2013

Innovation of Marine and Fisheries Research and Development in Indonesian Innovation Series, 2008 2013 ... 143 12.8. Hasil Riset Kelautan dan Perikanan Menurut Satuan Kerja dan Jenis Riset, 2008 2013

Marine and Fisheries Research Product by Unit and Type of Research, 2008 2013 ... 144 12.9. Kelembagaan Riset Kelautan dan Perikanan, 2007 2013

Institution of Agency for Marine and Fisheries Research, 2007 2013 ... 145 12.10. Jumlah Laboratorium Menurut Satuan Kerja Balitbang KP, 2013

Number of Laboratory by Each Work Unit of Agency of Marine and Fisheries Research, 2013 ... 146 Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Fish Quarantine, Quality Control and Safety of Fisheries Product ... 149 13.1. Jumlah Pelanggaran Karantina Ikan Menurut Bentuk Pelanggaran dan Jenis Lalu Lintas, 2008 2013

Number of Fish Quarantine Violation by Type of Violation and Type of Traffic, 2008 2013 ... 150 13.2. Jumlah Tindakan Menurut Bentuk Tindak Karantina dan Jenis Lalu Lintas, 2008 2013

Number of Action by Type of Quarantine Act and Type of Traffic, 2008 2013 ... 151 13.3. Jumlah dan Frekwensi Media Pembawa Hidup yang Dilalulintaskan Melalui Karantina Ikan Menurut Jenis Lalu Lintas, 2008

2013

Number and Frequency of Living Carrying Media Which is Trafficking Through Fish Quarantineby Type of Traffic, 2008 2013 ... 152 13.4. Jumlah dan Frekwensi Media Pembawa Mati yang Dilalulintaskan Melalui Karantina Ikan Menurut Jenis Lalu Lintas, 2008

2013

Number and Frequency of Death Carrying Media Which is Trafficking Through Fish Quarantineby Type of Traffic, 2008 2013 ... 153 13.5. Kelembagaan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Menurut Tingkatan/Kelas, 2008 2013 Institutional of Fish Quarantine, Quality Control and Safety of Fisheries Product by Level/Class, 2008 2013 ... 154 13.6. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Hidup Tersertifikasi yang Dilalulintaskan Domestik Keluar, 2008 2013

Frequency of Live Carrier Agent for Each Category Which Transported Exit Domestically, 2008 2013 ... 155 13.7. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Hidup Tersertifikasi yang Dilalulintaskan Domestik Masuk, 2008 2013

Frequency of Live Carrier Agent for Each Category Which Transported Entry Domestically, 2008 2013 ... 156

(14)

xii

13.8. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Hidup Tersertifikasi yang Diekspor, 2008 2013

Frequency of Live Carrier Agent for Each Category Which Exported, 2008 2013 ... 157 13.9. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Hidup Tersertifikasi yang Diimpor, 2008 2013

Frequency of Live Carrier Agent for Each Category Which Imported, 2008 2013 ... 158 13.10. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Mati Tersertifikasi yang Dilalulintaskan Domestik Keluar, 2008 2013

Frequency of Death Carrier Agent for Each Category Which Transforted Exit Domestically, 2008 2013 ... 159 13.11. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Mati Tersertifikasi yang Dilalulintaskan Domestik Masuk, 2008 2013

Frequency of Death Carrier Agent for Each Category Which Transforted Entry Domestically, 2008 2013 ... 160 13.12. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Mati Tersertifikasi yang Diekspor, 2008 2013

Frequency of Death Carrier Agent for Each Category Which Exported, 2008 2013 ... 161 13.13. Frekuensi Kelompok Media Pembawa Mati Tersertifikasi yang Diimpor, 2008 2013

Frequency of Death Carrier Agent for Each Category Which Imported, 2008 2013 ... 162 13.14. Perkembangan Sertifikasi Produk Perikanan Menurut Lokasi Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil PerikNn

(LPPMHP), 2008 2013

tion of Laboratory for Fish Inspection and Quality Control (LFIQC), 2008 2013 ... 163 Hukum

Law ... 165 14.1. Jumlah Peraturan Perundang undangan di Bidang Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

Number of Regulations in Marine and Fisheries Matters, 2008 2013 ... 166 14.2. Jumlah kesepakatan Bersama/Perjanjian Kerjasama/MoU di Bidang Kelautan dan Perikanan, 2008 - 2013

Number of Agreement/Arragement/Memorandum of Understanding in Marine and Fisheries Matters, 2008 2013 ... 167 Investasi dan Keuangan

Invesment and Finance ... 168 15.1. Perkembangan Realisasi Investasi (Izin Usaha tetap) Menurut Sektor, 2008 2013

Statistic of Invesment Realization by Sector, 2008 2013 ... 169 15.2. Alokasi Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

Budget Allocation of MMAF, 2008 2013 ... 170 15.3. Alokasi dan Realisasi APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

Budget Allocation and Realization of MMAF, 2008 2013 ... 171

(15)

xiii

15.4. Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2008 - 2013

Special Allocation Budget of MMAF, 2008 2013 ... 171 15.5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2008 - 2013

Non Tax Tevenue of Ministry of Marine Affairs and Fisheries, 2008 2013 ... 172 15.6. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) KKP, 2008 2013

Target and Realization of Non Tax Revenue of MMAF, 2008 2013 ... 173 Kerjasama

Cooperation ... 174 16.1. Kerjasama Internasional Sektor Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

International Cooperation In Merine and Fisheries Sector, 2008 2013 ... 175 16.2. Kerjasama Internasional Sektor Kelautan dan Perikanan, 2008 2013

International Cooperation In Merine and Fisheries Sector, 2008 2013 ... 176 Statistik Gender

Gender Statistics ... 177 17.1. Jumlah Pegawai KKP Menurut Tingkat Pendidikan, 2008 2013

Number of MMAF Employee by Education Level, 2008 2013 ... 178 17.2. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Unit Eselon I, Jenis Kelamin dan Golongan, 2013 *)

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I Unit, Sex and Function, 2013 *) ... 179 17.3. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Unit Eselon I, Jenis Kelamin dan Usia, 2013 *)

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I Unit, Sex and Age, 2013 *) ... 181 17.4. Keragaan Pegawai Negeri Sipil KKP Menurut Unit Eselon I, Jenis Kelamin dan Jabatan, 2013 *)

Description of MMAF Civil Servant by Echelon I Unit, Sex and Position, 2013 *) ... 183 Lampiran

Appendix ... 185 Lampiran I. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup KKP Tahun 2013

Appendix I. Number of Technical Implementation Unit in MMAF, 2013 ... 186 Lampiran II. Indeks Pembangunan Manusia, 2007 2011

Appendix II. Human Development Index, 2007 2011... 187

(16)

xiv

Ringkasan

1. PDB Sub Sektor Perikanan

Berdasarkan harga berlaku tahun 2013, besaran PDB sub sektor perikanan mengalami peningkatan dari triwulan I s.d. III, dengan kenaikan rata-rata sebesar 6,23%. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan nilai tambah yang mencerminkan kenaikan pendapatan para pelaku sektor kelautan dan perikanan secara rata-rata. PDB nasional pada tahun yang sama juga mengalami kenaikan dari triwulan I s.d. III dengan rata-rata kenaikan sebesar 5,16%.

Dalam periode 2009 2012, capaian PDB sub sektor perikanan (berdasarkan harga berlaku) mengalami peningkatan rata-rata sebesar 13,07% (dari Rp.177 trilyun menjadi Rp.255 trilyun). PDB nasional pada periode yang sama meningkat sebesar 13,95% (dari Rp.5.606 trilyun menjadi Rp.8.242 trilyun). Sedangkan pertumbuhan PDB sub sektor perikanan (dilihat berdasarkan harga konstan) pada periode tersebut sebesar 6,49% sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan PDB nasional yaitu sebesar 6,31%.

Gambar 1. Kontribusi PDB Perikanan Terhadap Pertanian Tahun 2013

Secara nilai, PDB sub sektor perikanan mengalami kenaikan pada tahun 2013, namun secara kontribusi nasional relatif sama dengan

tahun-tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan sub sektor tanaman bahan makanan, kenaikan kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDB nasional lebih rendah yaitu sebesar 3,10% pada tahun 2012 menjadi 3,16% pada tahun 2013. Sedangkan kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan terhadap PDB nasional sebesar 6,97%

pada tahun 2012 menjadi 7,53% padatahun 2013. Hal ini disebabkan karena PDB sub sektor lain mengalami peningkatan yang lebih pesat atau kenaikan PDB sub sektor perikanan perikanan tidak sebesar kenaikan PDB sub sektor lain.

Kinerja perekonomian Indonesia digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000. PDB sub sektor Perikanan terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama tahun 2013, dengan rata-rata kenaikan sebesar 6,45% (nilai rata-rata 15 trilliun). Hal ini menunjukkan adanya pertambahan daya beli (purchasing power) dari para pelaku sub sektor perikanan. Laju pertumbuhan (y-to-y) PDB sub sektor perikanan menunjukan pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012. Target PDB sub sektor perikanan tahun 2013 yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni sebesar 7% sudah tercapai pada triwulan I dan II, namun merosot (melambat) pada triwulan III menjadi 5,1%. Namun, sesungguhnya pertumbuhan PDB sub sektor perikanan pada triwulan III ini masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDB sub sektor lainnya di dalam kelompok pertanian yang berkisar antara 0,08% - 4,51%. Apabila dibandingkan dengan nasional, secara rata- rata pertumbuhan PDB sub sektor perikanan di atas PDB nasional, terutama pada triwulan I dan II, namun pada triwulan III pertumbuhan PDB sub sektor perikanan dibawah pertumbuhan PDB nasional. Melambatnya pertumbuhan PDB sub sektor perikanan pada triwulan III disebabkan oleh faktor-faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi produksi perikanan yaitukenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menguatnya nilai tukar dolar AS, serta perubahan iklim dan gelombang yang besar yang menyebabkan penurunan produksi perikanan.

(17)

xv

Kenaikan BBM pada pertengahan bulan Juni 2013 menyebabkan nelayan membutuhkan biaya yang lebih dari biasanya untuk melaut.

Disamping biaya operasional melaut yang meningkat, perubahan iklim dan gelombang besar menyebabkan semakin jarangnya nelayan kecil (yang mendominasi perairan Indonesia) untuk melaut.

Menguatnya nilai tukar dolar AS mengakibatkan kenaikan harga pakan ikan dan produk perikanan seperti penuturan Dirjen Perikanan Budidaya kepada Bisnis Indonesia, 23 September 2013 bahwa menguatnya nilai tukar dolar AS meningkatkan harga pakan ikan, maupun komoditi perikanan. Sebagai contoh harga ikan lele naik dari Rp. 13.000,-/kg menjadi Rp. 15.000,-/kg, sementara udang juga mengalami kenaikan harga dari 5 US$/kg menjadi US$6,81/kg.

Dengan demikian, kegiatan budidaya ikan beralih dengan menggunakan pakan dari alam, yang akan menurunkan kualitas dan menghambat laju pertumbuhan ikan yang dihasilkan.

Agar PDB sub sektor perikanan meningkat, perlu ditingkatkan pula produksi perikanannya, baik produksi perikanan tangkap maupun perikanan budidaya dengan didukung oleh program-program prioritas KKP dibidang perikanan tangkap maupun budidaya seperti pengadaan bantuan kapal, rumah ikan, pengembangan pelabuhan (perbaikan fungsi pelabuhan perikanan dan PPI/TPI), penebaran benih dan alat pembuat pakan ikan.

Gambar 2. Pertumbuhan PDB Perikanan, Kelompok Pertanian dan PDB Nasional, 2009-2012

2. Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan

Berdasarkan hasil perhitungan BPS, NTN tahun 2012 sampai dengan November 2013 terdapat pola yang berbeda. Sepanjang tahun 2013 rata-rata nilai NTN lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 105,25. Nilai tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 105,50. Namun demikian nilai NTN secara rata-rata dan bulanan masih di atas 100, artinya nelayan masih dapat menyimpan hasil pendapatan yang diperoleh dari kegiatan penangkapan ikan setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan hidup sehari-harinya.

Secara nasional, pada tahun 2012 NTN disumbang oleh kegiatan perikanan tangkap dengan index 142,61 dan perikanan budidaya dengan index 126,81. Pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga terbesar yaitu pengeluaran terhadap bahan makanan dan perumahan dengan index masing-masing 149,36 dan 143,32.

Sedangkan pengeluaran untuk biaya produksi dan penambahan barang modal terbesar yaitu pada pengeluaran obat-obatan dan pupuk, serta sewa lahan, pajak dan lainnya dengan index masing- masing sebesar 118,80 dan 127,25.

Gambar 3. Perkembangan NTNBulanan, 2012-2013 -

2.0 4.0 6.0 8.0

2009 2010 2011*) 2012**)

Perikanan Kelompok Pertanian Nasional

104.00 104.50 105.00 105.50 106.00

2013 2012

(18)

xvi

3. Produksi Kelautan dan Perikanan Produksi Perikanan

Total produksi perikanan Indonesia pada tahun 2013 sebesar 11,06 juta ton (angka sementara 2013) dengan total nilai sebesar Rp. 126 trilyun. Angka ini disumbang oleh sub sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya masing-masing sebesar 5,86 juta ton dan 5,20 juta ton. Pertumbuhan produksi budidaya meningkat cukup signifikan dalam kurun 5 tahun terakhir yaitu sebesar 8,83%, dimana pertumbuhan jenis budidaya tertinggi terjadi pada budidaya kolam yaitu sebesar 17,82%. Sedangkan pertumbuhan perikanan tangkap sampai dengan tahun 2013 sebesar 3,53% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi pada perikanan tangkap di perairan umum yakni sebesar 8,27%.

Meningkatnya data produksi perikanan tangkap, pada dasarnya didorong oleh semakin tertib dan berkualitasnya pendataan statistik perikanan, disamping beberapa kegiatan dalam rangka pemulihan sumberdaya ikan dan lingkungannya melalui pemacuan stok dan rumah ikan serta program lain yang mendukung peningkatan upaya penangkapan seperti pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan.

*Angka sementara

Gambar 4. Produksi Perikanan Indonesia, 2009-2013

Sumbangan terbesar produksi perikanan budidaya tahun 2013 masih oleh komoditas rumput laut sebesar 3,4 juta ton. Peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi pada periode 2008-2012 terjadi pada komoditas lele yaitu sebesar 41%, diikuti oleh Patin sebesar 37% dan kerapu sebesar 30,26%.

Produksi Usaha Garam Rakyat

Berdasarkan Pencatatan produksi yang dilakukan oleh Petugas Teknis Pendamping Lapangan (TPD) di 44 kab/kota hingga akhir Desember 2012 tercapai produksi sebesar 2 juta ton, meningkat 136% dibandingkan dengan tahun 2011. Tingginya tingkat capaian didukung dengan faktor cuaca yang mendukung dan bertambahnya luas lahan PUGAR sebesar 90,21%, sehingga peningkatan produktivitas PUGAR pada tahun 2012 menjadi 24,02%. Disamping faktor cuaca yang mendukung, sentuhan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Pugar yang dikucurkan kepada masyarakat sudah barang tentu merupakan faktor penentu keberhasilan tercapainya produksi garam oleh kelompok PUGAR.

Kontribusi produksi garam terbesar melalui PUGAR pada tahun 2012 masih didominasi oleh Pulau Jawa yaitu Provinsi Jawa Timur sebesar 822 ribu ton dengan 3 Kabupaten penyumbang terbesar yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan. Peringkat ke-2 produksi garam PUGAR terbesar yaitu Provinsi Jawa Tengah dengan 2 Kabupaten penyumbang terbesar yaitu Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang. Sedangkan kontribusi terbesar ketiga adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 2 Kabupaten yang memiliki produksi garam PUGAR terbesar yaitu Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

- 20.00

2009 2010 2011 20122013*

Ton

Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya

(19)

xvii

Gambar 4. Kontribusi Garam PUGAR Tahun 2012

4. Tingkat Konsumsi Ikan Dalam Negeri

Berdasarkan Rencana Strategis KKP 2010-2014, pada tahun 2013 ditargetkan capaian rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional sebesar 35,14 kg/kapita. Angka konsumsi ikan riil ini dirumuskan dengan menggunakan data dasar hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS.Angka konsumsi ini dihitung masih dalam skala rumah tangga, sedangkan konsumsi ikan di luar (hotel, restoran dan catering) belum dihitung. Pada tahun 2013, capaian rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional diperkirakan sebesar 35,14 kg/kapita, atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan. Sampai dengan tahun 2013, konsumsi ikan per kapita nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, setidaknya dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,87%.

Gambar 5. Konsumsi Ikan Indonesia 2008-2013

5. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan

Pada tahun 2013, volume eskpor hasil perikanan sebesar 802 ribu ton dengan nilai US$ 2,6 milyar. Sumbangan terbesar nilai ekspor hasil perikanan Indonesia yaitu dari komoditi udang dan tuna, tongkol, cakalang (TTC) dimana masing-masing menyumbang senilai US$997 juta dan US$ 515 juta.

Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 3,51% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, dimana volume ekspor hasil perikanan Indonesia sampai dengan bulan September 2013 yaitu sebesar 906 ribu ton.

Pertumbuhan volume ekspor ubur-ubur meningkat sebesar 72,64%, sedangkan ikan hias sebesar 262,16%. Pertumbuhan volume ekspor lemak dan minyak ikan menurun 55,29%, namun secara nilai 0%

25%

27%

41%

0%

5% 0% 2% 0%

Aceh Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali NTB NTT

Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah

29.08 30.48 32.25 33.89 35.14

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

2009 2010 2011 2012 2013 **)

Konsumsi Ikan Per Kapita (Kg/Kap/Th)

(20)

xviii

pertumbuhankomoditi ini meningkat. Perlu diketahui, pertumbuhan nilai ekspor terbesar pada tahun 2013 yaitu komoditi ubur-ubur dengan peningkatan sebesar 272,36%, kemudian diikuti oleh komoditi lemak dan minyak ikan yaitu sebesar 163,38%, dan kepiting sebesar 32,14%.

Pada tahun 2013, capaian ekspor hasil perikanan telah mengarah pada produk bernilai tambah (value added). Hal tersebut ditandai dengan kenaikan nilai ekspor perikanan Indonesia sampai dengan bulan September 2013 sebesar 6,37%, dimana sampai dengan bulan yang sama pada tahun 2012 nilai ekspor perikanan sebesar US$ 2,8 miliar meningkat menjadi US$ 2,9 miliar pada tahun 2013 yang diikuti dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan sebesar 5,56%.

Gambar 6. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Tahun 2013 Jika dilihat dari kontribusi masing-masing komoditi terhadap volume dan nilai ekspor hasil perikanan pada tahun 2013, maka 4 komoditi terbesar yang berkontribusi pada volume ekspor hasil perikanan pada tahun 2013 yaitu komoditi ikan lainnya sebesar 41,11%; TTC 15,41%; rumput laut 14,64%; dan udang 11,15%.Sedangkan 4

komoditi terbesar yang berkontribusi pada nilai ekspor hasil perikanan pada tahun 2013 yaitu udang sebesar 33,10%; ikan lainnya 18,83%; TTC 16,53%; dan kepiting 5,71%.

Tabel 3.Trend dan Kontribusi Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditas, 2012-2013*

Komoditas

Trend Kontribusi

Volume Kontribusi Nilai Volume Nilai 2013 2012 2013 2012

Udang 2.32 20.44 11.15 11.28 33.1 29.23

TTC 17.82 11.8 15.41 13.54 16.53 15.73

Ikan Lainnya -3.27 -17.35 41.11 44 18.83 24.23

Kepiting 37.49 32.14 2.28 1.72 5.71 4.6

Ubur-ubur 72.64 272.36 0.96 0.58 0.59 0.17 Lemak dan

Minyak Ikan -55.29 163.38 0.01 0.03 0.05 0.02 Rumput Laut 6.23 11.83 14.64 14.27 4.95 4.7 Mutiara -17.93 -22.69 0.02 0.03 0.59 0.82 Ikan Hias 262.16 10.23 0.55 0.16 0.58 0.56 Lainnya -0.49 1.71 13.85 14.4 19.07 19.94

Total 3.51 6.37 100 100 100 100

*Sd. September 2013

Pada tahun 2013, Indonesia paling banyak melakukan ekspor hasil perikanan ke negara Cina dengan peningkatan volume dan nilai ekspor perikanan sebesar 22,58% dan 55,63% dimana masing- 0

200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000

(21)

xix

masing volume dan nilai ekspor perikanan sampai dengan bulan September 2013 sebesar 241 ribu ton senilai US$ 306 juta dibandingkan dengan volume dan nilai ekspor perikanan pada periode yang sama tahun 2012 sebesar 197 ribu ton senilai US$ 197 juta. Kenaikan yang cukup signifikan dari volume dan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia ke Cina pada tahun 2013 ini kontribusi terbesar pada komoditi kepiting dengan pertumbuhan volume dan nilai ekspor sebesar 98,49% dan 128,95%.

Gambar 7. Kontribusi Volume Ekspor Hasil Perikanan Menurut Tujuan Ekspor Tahun 2013

Peningkatan volume dan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia tahun 2013 ke negara Amerika Serikat sebesar 1,64% dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 10,69%. Komposisi terbesar komoditi utama ekspor perikanan Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2013 yaitu komoditi udang sebesar 49% dengan peningkatan nilai eskpor sebesar 30,72%.

Komposisi komoditi utama ekspor perikanan Indonesia ke UE pada tahun 2013 adalah komoditiTTC sebesar 16%, ikan lainnya sebesar 42%, kepiting dan udang sebesar 12%. Kenaikan yang sangat tinggi dari volume dan nilai ekspor terjadi pada komoditi kepiting Indonesia ke UE dengan pertumbuhan volume dan nilai ekspor sebesar 714,14% dan 739,76%. Volume ekspor hasil perikanan Indonesia pada negara-negara UE pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 10,57%, namun terjadi peningkatan dalam nilai ekspor sebesar 12,49%. Hal ini disebabkan oleh semakin ketatnya persyaratan ekspor yang diajukan oleh negara-negara Uni Eropa kepada Indonesia. Negara- negara Uni Eropa memberlakukan persyaratan yaitu produk ekspor hasil perikanan harus memiliki sertifikat keberlanjutan terhadap lingkungan, baik produk ekspor perikanan dari hasil tangkapan laut maupun budidaya. Disamping itu, ikan yang masuk ke Uni Eropa tidak boleh berasal dari penangkapan ilegal. Uni Eropa memiliki database untuk melakukan pengecekan terhadap kapal yang masuk ke suatu negara bekerja sama dengan lembaga konservasi untuk memeriksa perizinannya. Ekspor ikan yang merupakan hasil budidaya juga tidak boleh mengandung residu antibiotika karena menyangkut keamanan pangan. Jaminan ini harus dilaporkan melalui sertifikat khusus yang disampaikan setiap dua tahun sekali.

6. Luas Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola

Indikator pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan berupa luas kawasan konservasi perairan yang dikelola.

Pengelolaan berkelanjutan merupakan upaya yang dilakukan pengelola kawasan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan dan pengelolaan yang menjamin ketersediaan dan kesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya yang ada. Untuk menilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, telah disusun sebuah standardisasi sebagai patokan praktis dalam melihat dan menilai keberadaan kawasan konservasi perairan dari aspek 8%

11%

6%

25%

50%

Volume

Jepang Amerika Serikat Uni Eropa Cina Negara Lainnya

(22)

xx

pengelolaan. Standar ini telah ditetapkan melalui SK Dirjen KP3K Nomor Kep.44/KP3K/2012 tanggal 9 Oktober 2012 tentang Pedoman Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K).Berdasarkan hasil penilaian, status pengelolaan pada 17 (tujuh belas) kawasan konservasi terdapat 3 kawasan pada level 1 (kurang), 13 kawasan pada level 2 (sedang) dan hanya 1 kawasan pada level 3 (baik).

Sampai dengan tahun 2013 terdapat 31 Provinsi, 85 Kabupaten/Kota dan 89 Lokasi dengan total kawasan konservasi yang dikelola sebesar 5.565.821,64 hektar. Penambahan luas kawasan konservasi yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 24 Kabupaten/Kota dengan total luas 648.888 hektar. Capaian ini melebihi target penambahan luas kawasan pada tahun 2013 yakni seluas 500.000 hektar.

Kawasan konservasi perairan yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan padatahun 2013 sejumlah 32 kawasan dengan luas 4,7 juta hektar, sedangkan kawasan konservasi perairan yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah Daerah yaitu sebanyak 99 kawasan dengan luas 11,07 juta hektar. Sehingga jumlah total kawasan konservasi yang dikelola secara berkelanjutan pada tahun 2013 sebesar 15,77 juta hektar.

Tabel 4. Luas Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Tahun 2013

7. Jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau terluar yang dikelola

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.499 pulau. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia memiliki panjang garis pantai sekitar 80.791 km atau menjadi negara dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Pulau-pulau yang ada di Indonesia didominasi oleh pulau dengan pulau kecil (luas

No Kawasan Konservasi Jumlah

Kawasan Luas (Ha)

A Dikelola Kemenhut 32 4,694,947.55

Taman Nasional Laut 7 4,043,541.30 Taman Wisata Alam

Laut 14

491,248.00 Suaka Margasatwa

Laut 5

5,678.25

Cagar Alam Laut 6

154,480.00 B Dikelola KKP dan

Pemda 99 11,073,621.85

Taman Nasional

Perairan 1

3,521,130.01

Suaka Alam Perairan 3

445,630.00

Taman Wisata Perairan 6

1,541,040.20 Kawasan Konservasi

Perairan Daerah 89 5,565,821.64

Jumlah Total 131 15,768,569.40

(23)

xxi

kurang dari 2.000 km2) dan pulau sangat kecil (luas kurang dari 100 km2 dan atau memiliki lebar kurang dari 3 km).

IKU KKP terkait pulau-pulau kecil yaitu jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau kecil terluar yang dikelola. Target tahun 2013 yang telah ditetapkan pada Renstra KKP 2010-2014 terkait IKU tersebut yaitu sebesar 60 pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau terluar yang dikelola. Capaian IKU tersebut pada triwulan III tahun 2013 mencapai 36 pulau. Perkembangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terkait IKU ini yakni sebesar 69,46%. Selengkapnya perkembangan pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau terluar yang dikeloladapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5. Perkembangan Jumlah Pulau-Pulau Kecil, Termasuk Pulau Kecil Terluar Yang Dikelola

*Triwulan III, 2013

8. Wilayah Perairan bebas IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP

Sampai dengan tahun 2013, kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki 25 unit kapal pengawas dan 75 unit speed boatyang penggunaannya tersebar untuk mengawasi perairan Indonesia yang berpotensi illegal fishing.

IKU KKP terkait Pengawasan SDKP yaitu Persentase Wilayah Perairan Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP. IKU ini diperoleh dari persentase cakupan wilayah pengelolaan perikanan [wpp-nri] yang terawasi dari illegal fishing;

persentase cakupan wilayah pengelolaan perikanan [wpp-nri] yang terawasi dari kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan; dan persentase penyelesaian penyidikan tindak pidana perikanan secara akuntabel dan tepat waktu.

Tabel 6. Perkembangan Persentase Wilayah Perairan Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP

*Triwulan III, 2013 2010 2011 2012 2013* Trend

Perkembangan Persentase Wilayah Perairan Indonesia Bebas Illegal Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP

37.45 39.86 41.12 41.42 3.44

2009 2010 2011 2012 2013* Tre nd Jumlah

Pulau-Pulau Kecil, Termasuk Pulau Kecil Terluar Yang Dikelola

52 20 37 74 36 69,4

6

(24)

xxii

Target tahun 2013 yang telah ditetapkan pada Renstra KKP 2010- 2014 terkait IKU tersebut yaitu sebesar 41% wilayah perairan Indonesia bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP.

Capaian IKU tersebut tahun 2013 pada triwulan III mencapai 41,42%, telah mencapai target yang ditetapkan.

Selain operasi mandiri yang dilakukan secara rutin, pada tahun 2013 juga telah dilaksanakan:

Patroli Terkoordinasi (Patkor) Ausindo dengan Australia dilaksanakan 3 (tiga) kali di perbatasan ZEE Indonesia dan Australia dengan hasil pemeriksaan kapal perikanan sebanyak 54 KII, sedangkan patkor Malindo dengan Malaysia dilaksanakan 2 (dua) kali, pada periode I berhasil melakukan pemeriksaan kapal perikanan sebanyak 10 KII, sedangkan periode II saat ini sedang berlangsung.

Operasi bersama dengan Bakorkamla dalam Operasi Gurita : 6 (enam) kali dan Operasi OBST: 2 (dua) kali dengan kapal perikanan yang diperiksa sebanyak 190 KII dan 6 KIA. Dari kapal-kapal perikanan yang diperiksa tersebut, sebanyak 6 KIA di tangkap karena diindikasikan melakukan pelanggaran.

Dalam operasi mandiri kapal pengawas SDKP selama tahun 2013, telah dilakukan pemeriksaan atas 2.581 kapal perikanan yang terdiri dari 2.540 Kapal Ikan Indonesia (KII) dan 41 Kapal Ikan Asing (KIA).

Dari jumlah tersebut, telah ditangkap sejumlah 62 kapal perikanan yang diduga melakukan tindak pelanggaran bidang perikanan yang terdiri dari 24 unit KII dan 38 unit KIA. Kapal ikan asing yang ditangkap tersebut berasal dari Malaysia, Philiphina, Thailand dan Vietnam. Jenis pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal perikanan tersebut antara lain: menggunakan alat tangkap terlarang, tidak memiliki dokumen/dokumen tidak lengkap, melanggar wilayah penangkapan yang telah ditentukan dalam SIUP (Fishing Ground tidak sesuai), dan pencurian ikan khususnya oleh KIA.

Dalam pelaksanaan pengawasan SDKP, KKP bekerjasama dengan kelompok masyarakat yang dikenal dengan POKMASWAS yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani ikan serta masyarakat maritim lainnya. Pada tahun 2013, jumlah POKMASWAS sebesar 4.209 kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok masyarakat semakin aktif berpartisipasi dalam pengawasan SDKP.

(25)

1

(26)

2

(27)

3

(28)

4

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Table 1.2. Continues Tabel 1.2. Lanjutan

2013 *) 2012

2011

KETERANGAN - NOTE

No JENIS DATA - DATA TYPE

PERTUMBUHAN RATA-RATA -

AVERAGE GROWTH TAHUN - YEAR

6Volume Produksi Olahan Ikan

(juta ton) - 2.74 3.17 3.42 3.67 4.04 4.2 4.58 4.83 4.1 *) 5.54

7Konsumsi Ikan (kg/kap/th) 22.58 23.95 25.03 26.00 28.00 29.08 30.48 32.25 33.89 35.14 **) 5.04

8Nilai Ekspor Hasil Perikanan

(USD miliar) 1.78 1.91 2.10 2.26 2.7 2.47 2.86 3.52 3.85 2.62 *) 5.79

9Jumlah Rumah Tangga

Perikanan (unit) 2,405,688 2,366,159 2,379,412 2,297,257 2,298,069 2,294,285 2,559,454 2,495,916 2,629,619 2,628,684 1.08 - Perikanan Tangkap 1,003,804 930,946 958,034 958,499 939,016 913,788 891,505 920,129 948,484 949,620 *) -0.56 a. Perikanan Tangkap di Laut 609,575 566,597 616,300 604,937 604,847 603,856 577,656 595,201 627,416 627,980 0.43 b. Perikanan Tangkap di

Perairan Umum 394,229 364,349 341,734 353,562 334,169 309,932 313,849 324,928 321,068 321,640 -2.14

- Perikanan Budidaya 1,401,884 1,435,213 1,421,378 1,338,758 1,359,053 1,380,497 1,667,949 1,575,787 1,670,447 1,679,064 *) 2.28 a. Budidaya Laut 35,835 44,653 72,848 88,281 96,038 119,851 203,298 163,181 186,357 187,357 23.02 b. Budidaya Tambak 230,651 233,318 254,256 227,783 219,291 232,543 256,579 253,795 236,806 239,460 0.63 c. Budidaya Kolam 797,429 819,712 796,054 724,184 757,915 759,694 907,062 848,770 927,755 930,479 2.04 d. Budidaya Karamba 41,595 48,968 46,495 50,241 56,472 57,556 65,911 66,375 67,874 67,927 5.85 e. Budidaya Jaring Apung 20,745 21,111 16,962 22,298 21,847 27,034 26,705 31,232 30,411 30,590 5.44 f. Budidaya Sawah 275,629 267,451 234,763 225,971 207,490 183,819 208,394 212,434 221,244 223,251 -2.02

10Jumlah Tenaga Kerja Perikanan

(orang) 5,394,645 5,096,978 8,502,626 8,904,539 9,519,086 11,174,039 12,066,134 12,297,260 13,471,356 13,594,578 12.30 - Perikanan Tangkap 2,935,289 2,590,364 2,700,174 2,755,794 2,736,566 2,641,967 2,620,277 2,755,178 2,741,943 2,835,700 *) -0.26 a. Perikanan Laut 2,346,782 2,057,986 2,203,412 2,231,967 2,240,067 2,169,279 2,162,442 2,265,213 2,271,423 2,355,260 0.18 b. Perairan Umum 588,507 532,378 496,762 523,827 496,499 472,688 457,835 489,965 470,520 480,440 -2.09

- Perikanan Budidaya 2,459,356 2,506,614 2,275,307 2,357,063 2,586,462 2,493,193 3,351,448 3,343,934 4,527,838 4,553,689 *) 8.07 a. Budidaya Laut 81,377 101,400 134,419 232,274 282,607 278,613 498,001 517,340 527,033 530,033 26.14 b. Tambak 440,545 445,643 482,161 481,980 469,201 470,828 553,325 586,495 674,555 682,517 5.19 c. Kolam 1,131,078 1,162,590 1,144,557 1,166,138 1,362,649 1,332,782 1,725,283 1,623,700 2,528,689 2,536,861 10.82 d. Karamba 58,565 68,949 53,491 72,113 79,325 87,766 104,917 119,719 198,470 198,629 16.70 e. Jaring Apung 51,439 52,344 38,908 41,335 43,204 39,958 62,692 79,310 81,836 82,373 7.40 f. Sawah 696,352 675,688 421,771 363,223 349,476 283,246 407,230 417,370 517,255 523,276 -0.65

- Tenaga Kerja Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Perikanan - - 3,527,145 3,791,682 4,196,058 6,038,879 6,094,409 6,198,148 6,201,575**) 6,205,189**) 27.47 a. Pengolahan - - 1,037,397 1,115,202 1,198,842 1,278,640 1,283,457 1,352,003 1,352,936 1,354,004 21.25 b. Pemasaran - - 2,489,748 2,676,480 2,997,216 4,760,239 4,810,952 4,846,145 4,848,639 4,851,185 30.03

(29)

5

(30)

6

Gambar

Gambar 2. Pertumbuhan PDB Perikanan, Kelompok Pertanian dan  PDB Nasional, 2009-2012
Gambar 4. Kontribusi Garam PUGAR Tahun 2012
Gambar 6. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Tahun 2013  Jika dilihat dari kontribusi masing-masing komoditi terhadap volume  dan  nilai ekspor hasil perikanan  pada tahun  2013, maka  4  komoditi  terbesar  yang  berkontribusi  pada  volume  ekspor
Table 1.2. ContinuesTabel 1.2. Lanjutan
+3

Referensi

Dokumen terkait

This research is complied with the actual condition in the accountancy diplome STIE Binaniaga stated that working as an accountant in a company is mostly wanted, Result of t test has