PERUBAHAN BUDAYA RAMBU SOLO DALAM NOVEL PUYA KE PUYA
KARYA FAIZAL ODDANG
Rizky wahyudi, Titiek Fujita Yusandra, Afrini Rahmi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is based on the existence of the burial cost is so big and to see about the cultural changes that occurred in Tanah Toraja. Purpose To describe the cultural change of the solo sign in the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang.
This type of research is qualitative research. The research method used in this research is descriptive analysis method. Data This study is a quote in the form of words, sentences, and paragraphs that describe the change in the culture of the solo signature contained in the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang. Data source in this research is the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang. Data collection techniques in this study are as follows: (1) reading and understanding is the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang. (2) to record and mark the data in the form of text or quotes contained in the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang. (3) Inventory data in the data inventory table. Based on the findings and data analyzers conducted by researchers in chapter IV can be concluded as follows:
First form of cultural change in the Puya ke Puya novel by Faisal Oddang namely: changes in evolution, revolution, change is not planned. Both of the forms of cultural change in the puya to puya novel by Faisal Oddong cause in general that is the reduced value of culture and society more importance of the new culture. The three cultural changes that occur because of the cultural order that is no longer in accordance with the times and has been considered burdensome to society now and too rigid.
Keywords: Novel Shaping Elements, Instrinsic Elements, Cultural Changes
PENDAHULUAN
Kebudayaan merupakan sebuah hal yang bersifat turun temurun dan mampu mempengaruhi pola pikir suatu masyarakat.
Kebudayaan yang tidak dapat berkembang pada suatu wilayah dapat mencerminkan bagaimana
kebiasaan masyarakat pada suatu wilayah tersebut. Kebudayaan yang tidak dapat berkembang pada suatu masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Masalah sosial yang bersumber dari faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol bagi
kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia atau suatu masyarakat tersebut tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang telah ada secara turun temurun. Mudahnya suatu masyarakat dipengaruhi oleh perkembangan zaman akan mampu menghilangkan nilai-nilai luhur atau kebudayaan yang telah tertanam pada masyarakat tersebut. dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang, perubahan budaya terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan pemikiran, pendapat dan tujuan dalam menyikapi sebuah kebudayaan. Bagi kebanyakan masyarakat Toraja kebudayaan merupakan hal yang harus diselenggarakan, karena hal tersebut juga menyangkut tentang kelas sosial suatu keluarga. Akan tetapi, bagi Allu yang telah menempuh pendidikan tinggi kebudayaan justru menghambat seseorang untuk berbuat hal yang diinginkan.
Menurut Smith (dalam Prayogi, Ryan 2016:68-69), menyatakan bahwa makna dari perubahan tersebut merupakan peningkatan kemampuan sistem
sosial, kemampuan sistem sosial memproses informasi-informasi, baik yang langsung maupun tidak langsung dan proses modernisasi ini sesuai dengan pilihan dan kebutuhan masyarakat. Proses perubahan nilai- nilai ini tidak terjadi secara spontan melainkan dilandasi oleh kesadaran dan waktu yang cukup lama menuju kearah suasana kehidupan yang lebih baik, secara tidak langsung perubahan akan terjadi secara perlahan-lahan dan tanpa disadari.
Menurut Mack, D (dalam Prayogi, Ryan 2016:63 ) bahwa gejala tradisi budaya yang bersifat fakta-fakta alami dan mitologis mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Sebagian masyarakat mempunyai kecenderungan mengutamakan sarana dan pola pemikiran yang berasal dari budaya- budaya maju sambil menganaktirikan budaya sendiri dengan tradisi lama.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Ratna (2010:46), penelitian kualitatif adalah suatu metode yang memanfaatkan cara-cara penafsiran
dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Sehubungan dengan itu Moleong (2010:65), mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, secara holistic dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.
Ratna (2010:53), metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan.
Data Penelitian ini adalah kutipan yang berupa kata, kalimat, dan paragraf yang menggambarkan perubahan budaya rambu solo yang terdapat dalam novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang.
Novel yang terbit pada tahun 2017 ini merupakan salah satu novel pemenang unggulan Sayembara
Novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2016.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) membaca dan memahami novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang. (2) mencatat dan menandai data-data berupa teks atau kutipan yang terdapat dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang. (3) Menginventarisasikan data dalam tabel inventarisasi data.
Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi jenis peneliti. Untuk menjadi seorang validator diperlukan seseorang yang paham tentang sastra atau seseorang yang berlatar belakang ilmu sastra.
Validator dalam penelitian ini adalah Ibu Reno Wulansari, M. Hum yang merupakan salah satu dosen bahasa sastra Indonesia di Universitas Andalas. Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data atau mengkategorikan sebuah data.
Menurut Patton (dalam Moleong, 2010:280), analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan hal-hal berikut sesuai dengan teori perubahan nilai-nilai ini sebagaimana terungkap dalam fenomena diatas menurut Kingsley yang dikutip oleh Selo Soemardjan (dalam Prayogi, Ryan 2016) disebut sebagai perubahan sosial, yaitu
“Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”. Menurut Mack, D (dalam Prayogi, Ryan 2016:63 ) bahwa gejala tradisi budaya yang bersifat fakta-fakta alami dan mitologis mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Sebagian
masyarakat mempunyai
kecenderungan mengutamakan sarana dan pola pemikiran yang berasal dari budaya-budaya maju sambil menganaktirikan budaya sendiri dengan tradisi lama. Sebgai contoh seperti data berikut ini
“jika menghalangi kelangsungan hidup kekinian, aturan adat apa pun itu, perlu ditinjau kembali.
Begitu Allu berpikiran, sehingga ia tidak begitu sepakat dengan kebanyakan orang Toraja. Iya, orang yang selalu mengatas namakan masa lalu. Sejarah.
Serta adat dalam kehidupan mereka. Ada rasa muak yang Allu pendam. Dalam!
Karena itu, ia ingin mengajak keluargannya pindah ke Makasar. Tinggal di kota jauh. Baginya lebih baik dari pada di lingkungan masyrakat tradisional.” Hal.
106
Pada contoh ini terlihat bagaimana tokoh Allu sangat mengutamakan sarana dan pola pemikiran yang berasal dari budaya- budaya maju sambil menganaktirikan budaya sendiri dengan tradisi lama.
Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukan oleh Mack, D (dalam Prayogi, Ryan 2016:63 ). Dan bentuk perubahan besar yang terjadi pada struktur sosial, penyebab perubahan ini karena adanya peranan kebudayaan masyarakat lain yang mempengaruhi kebudayaan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan
Baharudin (184-186), menyatakan perubahan budaya itu dibagi atas: 1.
perubahan evolusi dan revolusi, 2.
perubahan yang dikendaki dan perubahan yang tidak di kehendaki, 3.perubahan kecil dan perubahan besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dan penganalisis data yang dilakukan oleh peneliti pada bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
pertama bentuk pergeseran kebudayaan rambu solo dalam novel puya ke puya karya Faisal Oddong yaitu: pergeseran evolusi, revolusi, pergeseran tidak di rencanakan.
Kedua dari bentuk pergeseran kebudayaan dalam novel puya ke puya karya Faisal Oddong penyebab pada umumnya yakni sudah berkurangnya nilai kebudayaan dan masyarakat lebing mementingkan kebudayaan baru. Ketiga pergeseran kebudayaan itu terjadi karena adanya tatanan kebudayaan yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan sudah dianggap membebankan bagi masyarakat sekarang dan terlalu kaku.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.
Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset Bandung.
Baharuddin,____.Bentuk-bentuk Pubahan Sosial dan Kebudayaan.
Muhardi dan Hasanuddin. WS. 1992.
Prosedur Analisis Fiksi.
Padang: IKIP Press.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nerwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nurgiyantoro. Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prayogi, Ryan. 2016. PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI
SEBAGAI CIVIC
CULTURE DI
KECAMATAN BONAI DARUSSALAM
KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU.
Jurnal. Riau: Universitas Pendidikan Indonesia