• Tidak ada hasil yang ditemukan

The data in the study that is quoted text from the novel AMKBT and a data source that is the novel AMKBT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The data in the study that is quoted text from the novel AMKBT and a data source that is the novel AMKBT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DISKRIMINASI DALAM NOVEL AKU MANUSIA, KAMU BUKAN TUHAN KARYA BHINA WIRIADINATA

Dian Afriani, Emil Septia, Ria Satini

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research is in the foreground to the background by the amount of the difference in treatment that occurs in the life. The purpose of study is to describe the forms of discrimination in the novel I Human, You‟re Not God (AMKBT) by Bhina Wiriadinata. This type of research is qualitative research by using descriptive method of analysis. The data in the study that is quoted text from the novel AMKBT and a data source that is the novel AMKBT. The result of this study in terms of forms discrimination. First verbal discrimination (Verbal Expression) is depicted in figure Holil that get word form of mockery about him which is considered silly. Second, avoidance discrimination (Avoidance) look at the figures Ache when the hospital did not want to give the service to Ache. Third, the disclosure of expenditures (Exlusion) in the figures Anjelik who get front page treatment in the form of dumped by his family. Fourth, physical discrimination (Physical Abuse) envisaged in the figures Holil when Holil get a flush drinking water former people to her face. Fifth, discrimination through extermination (Extinction) look at the drag queen who get front page treatment extermination with the wat burned.

Keywords : Discrimination,, People, Novel

PENDAHULUAN

Perilaku dalam kepribadian manusia ditemukan, dilihat dan yang berinteraksi dengan pengarang menjadi ide bagi pengarang, membantu pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh cerita yang ditulisnya.

Dengan berpedoman pada kenyataan tersebut pengarang mengungkapkan kembali sebuah kehidupan manusia dalam bentuk fiktif dengan menampilkan beragam permasalahan didalamnya.

Satu diantara permasalahan yang dibahas oleh pengarang yaitu permasa- lahan diskriminasi. Permasalahan dis- kriminasi ini merupakan permasalahan yang membedakan perlakuan yang berdasarkan ras, agama, kelas sosial, jenis kelamin, serta membatasi kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Namun ada sebagian masyarakat yang tersingkir atau sengaja dijauhi dikarenakan karakteristik fisik-nya, salah satunya

(2)

adalah yang dikenal sebagai waria.

Permasalahan tentang diskriminasi yang terjadi pada waria tersebut terdapat di dalam novel Aku Manusia, Kamu Bukan Tuhan (AMKBT) karya Bhina Wiriadinata. Bhina wiriadinata adalah seorang karyawan atau pekerja kantoran biasa yang lahir di Bogor, 04 September 1968.

Menurut Newman (dalam Miharso, 2009:88) bentuk-bentuk diskriminasi terbagi menjadi diskriminasi verbal (Verbal Expression) yaitu diskriminasi yang dijalankan dengan cara menghina atau dengan kata-kata, diskriminasi enghindaran (Avoidance) yaitu diskriminasi yang dijalankan dengan cara menghindari atau menjauhi seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak disukai, diskriminasi pengeluaran (Exlusion) yaitu diskriminasi yang dijalankan dengan cara tidak memasukkan seseorang atau kelompok masyarakat tertentu dalam kelompoknya, diskriminasi fisik (Physical Abuse) yaitu diskriminasi yang dijalankan dengan cara menyakiti, memukul atau menyerang, dan diskriminasi lewat pembasmian (Extinction) yaitu diskriminasi yang

dijalankan dengan cara membasmi atau melakukan pembunuhan secara besar- besaran.

Berdasarkan uraian diatas novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata di teliti dengan alasan sebagai berikut.

Pertama, novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata memiliki tema tentang permasalahan diskriminasi manusia.

Kedua, novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata membahas diskriminasi manusia khususnya diskriminasi terhadap kaum waria. Ketiga, novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata ini menggambarkan kehidupan manusia yang memperjuangkan dan mempertahankan hak asasinya sebagai manusia.

Hal yang melatarbelakangi penelitian terhadap permasalahan diskriminasi adalah sebagai berikut.

Pertama, diskriminasi berkaitan dengan perilaku manusia yang melanggar hak asasi yang penting dipelajari. Kedua, penelitian terhadap diskriminasi penting dilakukan untuk memahami masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia dari sisi hak asasi manusia. Ketiga, diskriminasi memiliki kaitan dengan masalah pendidikan, khususnya

(3)

masalah terhadap perilaku, dan perbuatan manusia yang melanggar hak asasi. Keempat, diskriminasi merupakan kajian dalam karya sastra yang menarik untuk dipahami. Di dalam karya sastra banyak kajian yang bisa untuk dijadikan penelitian, tetapi kajian diskriminasi ini kajian yang menarik untuk diteliti karena kajiannya berkaitan dengan kehidupan dan hak asasi manusia.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk diskriminasi dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.

Analisis yang dilakukan tidak semata- mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2011:53).

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2010:47) data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain.

Menurut Moleong (2010:168), instrumen penelitian merupakan peren- canaan dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh format inventarisasi data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam meneliti novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata adalah sebagai berikut. Pertama, membaca dan memahami novel AMKBT. Kedua, menandai hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi tokoh yang berdasarkan bentuk-bentuk diskriminasinya. Ketiga, mencatat data diskriminasi berdasarkan bentuk- bentukya. Keempat, mengklasifikasi data berdasarkan bentuk-bentuk diskriminasi. Dalam penelitian ini, teknik pengabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi.

Moleong (2010:330) menyatakan bahwa teknik triangulasi merupakan

(4)

teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Pada penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik triangulasi dalam bentuk penyidik. Teknik triangulasi dalam bentuk penyidik merupakan teknik pengabsahan data dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekkan kembali derajat kepercayaan data.

Pemanfaatan yang lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Validator dalam pengabsahan data ini adalah Rio Tutri, M.Si.

Metode penganalisisan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik penganalisisan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menjelaskan temuan data penelitian dari bentuk dikriminasi tokoh. Kedua, menganalisis hasil temuan data penelitian dari bentuk diskriminasi tokoh. Ketiga, melakukan pembahasan diskriminasi dalam novel berdasarkan analisis terhadap bentuk-bentuk

diskriminasi tokoh. Keempat, menyimpulkan temuan data penelitian dari bentuk-bentuk diskriminasi tokoh.

Kelima, menulis laporan penelitian dari bentuk-bentuk diskriminasi tokoh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diskriminasi Verbal (Verbal Ekspression)

Diskriminasi verbal (Verbal Ekspression) adalah diskriminasi yang dijalankan dengan cara menghina atau lewat kata-kata. Diskriminasi verbal yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata dapat diuraikan sebagai berikut.

Bagi Holil, sehari di sekolah serasa seperti neraka. Ejekan dan perkataan-perkataan yang ditujukan pada dirinya adalah hal yang paling menyakitkan.

Membuat dirinya minder, frustasi, bahkan menyedihkan. Tak ada satu orangpun teman sekelasnya yang mengetahui betapa sangat menyakitkan kata-kata mereka ketika Holil dibilang ‘bencong!’

atau ‘banci’! (Wiriadinata, 2015:13)

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dianalisis diskriminasi yang terjadi adalah diskriminasi yang berupa ejekan yang terjadi pada tokoh Holil.

Tokoh Holil mendapatkan perkataan yang berupa hinaan tentang dirinya

(5)

yang dianggap bencong (banci) oleh teman sekolahnya, sehingga membuat Holil tidak percaya diri. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan pengarang dalam kalimat yaitu “Tak ada satu orangpun teman sekelasnya yang mengetahui betapa sangat menyakitkan kata-kata mereka ketika Holil dibilang „bencong!‟ atau

„banci‟!”.

Diskriminasi Penghindaran (Avoidance)

Diskriminasi penghindaran (Avoidance) adalah diskriminasi yang dijalankan dengan cara menghindari atau menjauhi seseorang atau kelompok masyarakat yang tidak disukai. Diskriminasi penghindaran yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata dapat diuraikan sebagai berikut.

Holil menatap tukang ketoprak yang dikerubuti orang-orang sarapan. Rasanya perutnya perlu diisi dengan ketoprak. Holil mendekat dan memesan ketoprak. Orang-orang menyingkir. Mereka menyangka Holil orang gila dengan tampang aneh. Beberapa kemudian menyudahi makannya. Si penjual ketoprak merasa terganggu. Dia tak melayani Holil karena benci.

Pembeli yang tadi mengantre

pergi tidak jadi membeli ketopraknya. Diusirnya Holil hanya dengan ucapan kasar

“Pergi”. (Wiriadinata,2015:67- 68).

Dari kutipan tersebut dapat dianalisis diskriminasi terlihat pada tokoh Holil yang mendapatkan perlakuan yang berupa dijauhkan ketika Holil merasa lapar dan mendekati orang yang berjualan ketoprak, tetapi orang-orang tersebut menyingkir dari Holil karena Holil di- anggap seperti orang gila yang menji- jikkan. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan pengarang dalam kalimat yaitu “Holil mendekat dan memesan ketoprak. Orang-orang menyingkir”.

Diskriminasi Pengeluaran( Exlusion) Diskriminasi Pengeluaran (Exlusion) adalah diskriminasi yang dijalankan dengan cara tidak memasukkan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu ke dalam kelompoknya. Diskriminasi pengeluaran yang terjadi pada tokoh- tokoh dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata dapat diuraikan sebagai berikut.

Anjelik menghapus air matanya.

Dia sendiri juga tidak tahu siapa yang jadi korban. Dia dapat

(6)

merasakan kepedihan Mang Ata begitu sayang pada anaknya yang jadi seorang waria. Beda dengan dirinya yang dicampakkan keluarga karena dia seorang waria. Anjelik teringat Papa dan Mama di Manado sana.

Terutama saat dia diusir dan di tendang seperti anjing hina (Wiriadinata,2015:306).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis diskriminasi terlihat pada tokoh Anjelik yang mendapatkan perlakuan yang berupa dibuang oleh keluarganya karena Anjelik berubah menajadi seorang waria. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan pengarang dalam kalimat “Beda dengan dirinya yang dicampakkan keluarga karena dia seorang waria.

Anjelik teringat Papa dan Mama di Manado sana. Terutama saat dia diusir dan di tendang seperti anjing hina”.

Diskriminasi Fisik (Physical Abuse) Diskriminasi fisik (Physical Abuse) adalah diskriminasi yang dijalankan dengan cara menyakiti, memukul, atau menyerang.

Diskriminasi fisik yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata dapat diuraikan sebagai berikut.

Menurut Holil, Cuma dia dan penyanyi aslinyalah yang mampu membawakan lagu itu dengan sempurna. Namun ketika lagu itu dinyanyikan biduan di atas panggung, Holil tersentak karena suara penyanyi di atas panggung itu begitu merdu dan sesuai sekali dengan penyanyi aslinya, Yusnia.

Holil terlena oleh penyanyi di atas panggung. Sampai lupa bahwa dia harus membantu bapaknya berjualan. Ketika lagu itu usai dan Holil kembali ke tempat bapaknya berjualan, Mang Ata menyiram air minum bekas orang ke wajahnya. Seperti biasa, Mang Ata tidak berbicara.

Holil diam dan merasa bersalah (Wiriadinata,2015:20).

Dari kutipan tersebut dapat dianalisis diskriminasi terlihat pada tokoh Holil yang nedapatkan perlakuan yang berupa menyakiti. Holil mendapatkan perlakuan berupa penyiksaan karena Holil melupakan bahwa Holil harus membantu Mang Ata berjualan, sehingga Holil menerima siraman air minum bekas orang ke wajahnya. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan pengarang dalam kalimat yaitu “Ketika lagu itu usai dan Holil kembali ke tempat bapaknya berjualan, Mang Ata menyiram air minum bekas orang ke wajahnya”.

(7)

Diskriminasi Lewat Pembasmian (Extinction)

Diskriminasi lewat pembasmian (Extinction) adalah perlakuan diskriminasi dengan cara membasmi atau mengadakan pembunuhanan secara besar-besaran. Diskriminasi lewat pembasmian yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata dapat diuraikan sebagai berikut.

Suara mereka tidak gaduh.

Mereka mengendap-endap sambil menyiramkan bensin di sekeliling rumah. Dua orang dari mereka naik ke lantai atas lewat dapur belakang. Disiramkannya bensin itu ke depan kamar.

Dinding rumah juga tak luput dari siraman bensin. Seketika korek api itu mereka nyalakan. Api langsung membesar dari segala arah.

Rumah yang hanya terbuat dari kayu-kayu yang saling tumpang tindih itu menjadi makanan api dalam hitungan menit (Wiriadinata,2015:289).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis diskriminasi terlihat pada para waria yang mendapatkan perlakuan yang berupa dibasmikan.

Para waria sengaja dibasmikan ketika tempat tinggal para waria disiramkan bensin oleh sekelompok pemuda,

sehingga rumah para waria tersebut terbakar. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan pengarang dalam kalimat yaitu “Mereka mengendap- endap sambil menyiramkan bensin di sekeliling rumah. Dua orang dari mereka naik ke lantai atas lewat dapur belakang. Disiramkannya bensin itu ke depan kamar. Dinding rumah juga tak luput dari siraman bensin. Seketika korek api itu mereka nyalakan. Api langsung membesar dari segala arah”.

Diskriminasi verbal (Verbal Ekspression) dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata ditemukan tiga macam diskriminasi verbal yaitu ejekan, ancaman, dan makian.

Diskriminasi yang berupa ejekan terjadi pada tokoh Holil ketika Holil merasa tidak percaya diri karena perkataan teman-teman, guru-guru bahkan kepala sekolahnya yang selalu mengejeknya dengan perkataan banci atau bencong.

Diskriminasi penghindaran (Avoidance) dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata ditemukan diskriminasi yang berupa dijauhkan yang tergambar pada tokoh Holil yang sengaja dijauhi karena Holil dianggap orang gila.

(8)

Diskriminasi pengeluaran (exlusion) yang ditemukan dalam novel AMKBT yaitu diskriminasi yang berupa dibuang atau dikeluarkan yang tergambar pada tokoh Anjelik yang sengaja dibuang oleh orang tuanya.

Diskriminasi fisik (Physical Abuse) dalam novel AMKBT ditemukan dua macam diskriminasi yang berupa menyakiti dan pemukulan yang tergambar pada tokoh Holil ketika Holil mendapatkan siraman air minum bekas orang ke wajahnya.

Diskriminasi lewat pembasmian (Extinction) dalam novel AMKBT ditemukan diskriminasi yang berupa dibasmikan. Diskriminasi yang berupa dibasmikan yang terjadi pada para waria ketika rumah para waria yang sengaja dibakar oleh sekelompok pemuda dengan menyiramkan bensin keseluruh rumah para waria. serta masyarakat sekitar juga saling berceloteh bahwa penyakit para waria bisa dihilangkan dengan cara dibakar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan, analisis dan pembahasan dari bentuk- bentuk diskriminasi dalam novel AMKBT karya Bhina Wiriadinata maka

dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel berusaha untuk mem- perjuangkan kesejahteraan kaumnya meskipun kaum seperti tokoh-tokoh tersebut tidak diinginkan di dunia.

Tetapi, tokoh-tokoh tersebut berusaha mendapatkan perlindungan dan mem- perjuangkan hak-hak asasinya sebagai manusia meskipum status sosialnya berbeda.

Pada bentuk diskriminasi verbal (Verbal Expression) terlihat pada saat tokoh-tokoh tersebut beru-saha untuk tetap mempertahankan haknya sebagai manusia meski banyak orang-orang mengejek dengan kata-kata yang menyakitkan. Pada bentuk diskriminasi penghindaran (Avoidance) terlihat pada tokoh-tokoh yang memperjuangkan hak untuk mendapatkan pelayanan dari rumah sakit meskipun tokoh-tokoh adalah seorang waria.

Pada diskriminasi pengeluaran (Exlusion) terlihat pada tokoh yang dibuang oleh keluarganya, tetapi tokoh tersebut tetap mempertahankan kehidupannya meskipun sebagai waria.

Pada diskriminasi fisik (Physical Abuse) terlihat pada tokoh-tokoh yang memperjuangkan hak asasinya sebagai manusia dan berusaha untuk membela

(9)

kaumnya yang tidak disukai oleh masyarakat meskipun harus menahan kekerasan yang terjadi pada tokoh.

Pada diskriminasi lewat pembasmian (Extinction) terlihat ketika tokoh-tokoh tidak diinginkan hidup oleh masyarakat sekitar dan sengaja dibasmikan dengan cara dibakar.

DAFTAR PUSTAKA

Miharso,Valentinus.2009. Perjuangan- Perjuangan Hak Sipil Di Amerika Dan Implikasinya Bagi Indonesia.

Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Moleong, Lexy. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wiriadinata, Bhina. 2015. Aku Manusia Kamu Bukan Tuhan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, KelompokGramedia, Anggota IKAPI.

Referensi

Dokumen terkait