ABSTRAK
PENGARUH KONDISI EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT KOLIN KLORIDA-ASAM SITRAT TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK
DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum RUIZ & PAV.)
Natasya Tabitha Simangunsong / 22010317140044
Latar Belakang: Penghambatan enzim α-glukosidase merupakan salah satu strategi untuk mengontrol hiperglikemia postprandial. Senyawa flavonoid yang ada pada tumbuhan memiliki potensi menghambat enzim α-glukosidase. Daun sirih merah mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, alkaloid yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat. Suhu yang tinggi dan waktu ekstraksi yang lama menyebabkan hilangnya senyawa pada larutan. Namun, suhu yang rendah dan waktu ekstraksi yang singkat juga menyebabkan hasil ekstraksi tidak maksimal. Selain itu, penggunaan pelarut organik dalam proses ekstraksi memiliki banyak kelemahan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian terkait suhu dan waktu optimum dalam proses ekstraksi menggunakan pelarut ramah lingkungan terhadap rendemen dan kadar flavonoid daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.).
Tujuan: Mengetahui pengaruh kondisi ekstraksi melalui proses ekstraksi pada daun sirih merah menggunakan pelarut kolin klorida-asam sitrat terhadap rendemen dan kadar flavonoid.
Metode: Penelitian ini menggunakan Design Expert dengan dua variabel bebas yaitu suhu dan waktu ekstraksi pada prosedur ekstraksi dan optimasi dengan RSM. Ekstraksi dilakukan berbantu Ultrasonik dengan pelarut NADES kolin klorida;asam sitrat.
Hasil: Hasil esktraksi dengan kombinasi suhu 50oC dan waktu ekstraksi selama 30 menit memiliki rendemen 35,9048%, kadar flavonoid total 300,846 mg QE/g dan aktivitas α-glukosidase 35,82 Units/L.
Kesimpulan: Kondisi optimal dalam esktraksi daun sirih merah yaitu dengan kombinasi suhu 50oC dan waktu ekstraksi selama 30 menit.
Kata kunci: daun sirih merah, NADES, flavonoid, aktivitas α-glukosidase
