Nama : Ghyseilla Novitri NIM : 225100201111024 Kelas : E
Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tragedi Deepwater Horizon A. Kegagalan Perencanaan dan Persiapan:
- Kurangnya penilaian risiko yang memadai untuk operasi sumur minyak di zona dengan tekanan tinggi dan kompleksitas geologis.
- Ketidaklengkapan prosedur darurat dan pelatihan yang tidak memadai bagi para pekerja untuk menangani situasi kritis.
- Kekurangan peralatan keselamatan dan sistem pencegahan yang vital, seperti Blowout Preventer (BOP) yang berfungsi dengan baik.
B. Budaya Keselamatan yang Lemah:
- Prioritas utama perusahaan pada kelancaran operasi dan menekan biaya, mengabaikan potensi bahaya dan mengesampingkan kekhawatiran keselamatan pekerja.
- Budaya "mematuhi perintah" yang kaku, di mana pekerja merasa tidak aman untuk menyuarakan keprihatinan atau menantang keputusan atasan.
- Kurangnya komunikasi terbuka dan akuntabilitas atas masalah K3 di semua tingkatan organisasi.
C. Pelanggaran Prosedur dan Kesalahan Manusia:
- Kegagalan untuk mengikuti prosedur pengujian sumur yang telah ditetapkan, termasuk penggunaan semen yang tidak memadai dan tes tekanan yang tidak lengkap.
- Penyelamatan BOP yang tertunda dan tidak efektif karena kurangnya koordinasi dan kesalahpahaman protokol.
- Tindakan ceroboh dan pengambilan keputusan yang keliru di bawah tekanan, memperburuk situasi dan memperlambat upaya penanggulangan.
Kecelakaan Akibat Kerja A. Kegagalan Peralatan:
- Adanya beberapa kegagalan peralatan, seperti katup yang bocor dan pipa yang korosi.
Kegagalan ini merupakan akibat dari kurangnya pemeliharaan dan tekanan yang tinggi pada suatu peralatan.
- Semen yang digunakan untuk menutup sumur minyak tidak cukup kuat, memungkinkan gas dan minyak bocor ke dalam rig.
B. Kesalahan Manusia:
- Para pekerja mengabaikan peringatan dari sensor yang menunjukkan bahwa ada masalah dengan tekanan sumur.
- Para pekerja terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan dan tidak mengikuti protokol keselamatan dengan benar.
C. Budaya Keselamatan yang Lemah:
- Para pekerja merasa tertekan untuk bekerja lembur dan tidak didorong untuk melaporkan masalah keamanan.
- Manajer juga lebih memprioritaskan keuntungan daripada keselamatan pekerja.
D. Kurangnya Komunikasi:
- Kurangnya komunikasi antara pekerja, supervisor, dan perusahaan berkontribusi pada kecelakaan tersebut.
- Para pekerja tidak menerima informasi penting tentang potensi bahaya.
- Kurangnya komunikasi juga mempersulit upaya penanggulangan setelah ledakan terjadi.
Beberapa Dampak Kecelakaan pada Deepwater Horizon:
- Kematian 11 pekerja
- Luka-luka puluhan pekerja lainnya
- Tumpahan minyak besar yang mencemari Teluk Meksiko - Kerusakan lingkungan yang luas
- Dampak ekonomi yang signifikan
Hal- Hal yang dapat dilakukan untuk Menghindari dari Kecelakaan Kerja
- Prioritaskan keselamatandengan cara menciptakan budaya di mana pekerja merasa
diberdayakan untuk menyuarakan keprihatinan dan protokol keselamatan ditegakkan secara ketat.
- Melakukan penilaian risiko yang menyeluruh dan terapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk mengendalikan potensi bahaya.
- Memastikan prosedur darurat yang jelas, pelatihan yang memadai, dan peralatan keselamatan yang canggih tersedia dan siap digunakan.
- Mendorong komunikasi terbuka dan akuntabilitas di semua tingkatan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah keamanan dengan segera.
- Terus meninjau dan meningkatkan protokol keselamatan