• Tidak ada hasil yang ditemukan

• Degradasi lahan di Indonesia yang paling dominan adalah erosi. Proses ini telah berlangsung lama dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "• Degradasi lahan di Indonesia yang paling dominan adalah erosi. Proses ini telah berlangsung lama dan "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Dasar, Faktor Degradasi, Jenis Degradasi, Dampak Degradasi, Degradasi Lahan di Indonesia

Dr. Ir. Sumihar Hutapea, Ms Angga Ade Sahfitra, S.P M.Sc

(2)

FAO  Degradasi Lahan adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa.

Pengertian :

•Barrow (1991)  Pengertian Degradasi tanah adalah:

hilangnya atau berkurangnya kegunaan atau potensi kegunaan tanah untuk mendukung kehidupan.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Soil Degradation in Indonesia :

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

• Degradasi lahan di Indonesia yang paling dominan adalah erosi. Proses ini telah berlangsung lama dan

mengakibatkan kerusakan pada lahan-lahan pertanian.

(13)
(14)
(15)
(16)

Lahan kritis adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai media produksi, baik untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan maupun yang tidak dibudidayakan.

Faktor utama terjadinya lahan kritis yaitu degradasi lahan

(17)

Faktor utama terjadinya lahan kritis yaitu degradasi lahan

Khusus untuk tanah-tanah tropika basah terdapat tiga proses penting yang menyebabkan terjadinya degradasi tanah, yaitu:

1. Degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat,

2. Degradasi kimia yang berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur-unsur lainnya,

3. Degradasi biologi yang berhubungan dengan

menurunnya kualitas dan kuantitas bahan organik tanah,

aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang

juga ikut menurun.

(18)

Ciri-Ciri lahan kritis antara lain:

1. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan genangan air yang terus-

menerus seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa menyebabkan tanahnya bersifat asam

2. Erosi tanah dan mass wasting biasanya terjadi didaerah dataran tinggi, pegunungan, dan

daerah yang miring. Mass wasting adalah gerakan massa tanah menuruni lereng

3. Pengelolaan tanah yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan,

daerah miring, atau bahkan di dataran rendah

(19)

4. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian karena tidak dapat diuraikan

oleh bakteri, misalnya sampah plastik

5. Pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi

6. Pencemaran, zat pencemar seperti pestisida dan

limbah pabrik yang masuk ke lahan pertanian,

baik melalui aliran sungai maupun yang lain

mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.

(20)

Persebaran lahan kritis dan penyebabnya : a. Lahan Kritis di Kawasan Pantai

Kawasan pantai akan menjadi lahan kritis, jika terjadi

pengikisan pantai oleh gelombang laut(abrasi) yang kuat.

Abrasi dapat menyebabkan lapisan sedimen (endapan) akan hancur dan lenyap. Peristiwa ini terjadi pada muara sungai yang pantainya terbuka dengan gelombang laut yang

besar, seperti di daerah muara sungai Progo (Yogyakarta).

b. Lahan Kritis di Kawasan Dataran Rendah

Lahan kritis di kawasan dataran rendah terjadi akibat adanya genangan air atau proses sedimentasi

(pengendapan) bahan yang menutupi lapisan tanah

yang subur. Genangan air terjadi karena tanahnya lebih rendah dari daerah sekitarnya, sehingga waktu hujan lebat terjadi banjir dan air menggenang.

(21)

c. Lahan Kritis di Kawasan

Pegunungan/Perbukitan udaranya yang bersih dan sejuk sangat baik untuk kesehatan. Lahan kritis

di kawasan pegunungan terjadi akibat adanya longsor, erosi atau soil creep (tanah merayap).

 Tanah merayap (soil creep)Lapisan tanah yang paling atas (top soil) terkelupas, sisanya tanah yang tandus bahkan sering merupakan batuan padas (keras). Hal ini sering terjadi di kawasan pegunungan dengan lereng terjal dan miskin tumbuhan penutup.

(22)

Ciri-ciri lahan kritis

a. Ancaman pada lereng yang curam b. Telah tererosi berat

c. Kapasitas menahan air rendah

d. Sering mengakibatkan dan mengalami banjir

e. Tidak mempunyai kemampuan untuk berproduksi (tandus).

Upaya penanggulangan lahan kritis

a. lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin b. pembuatan teras-teras pada lereng bukit

c. pengembangan keanekaragaman hayati dan pergiliran tanaman

d. perlu tindakan tegas bagi yang merusak lahan.

Upaya pemulihan lahan kritis

a. usaha penghijauan tanah dan reboisasi lahan hutan b. perlu reklamasi lahan bekas pertambangan

c. pengelolaan wilayah terpadu di daerah aliran sungai (DAS).

(23)

Lahan kritis masih dapat dikelola walaupun produktivitasnya

rendah, bahkan jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit dari pada biaya pengelolaannya.

Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, lahan tersebut akan menjadi padang pasir dan bukit-bukit batu atau cadas.

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

3 A person who carries out an activity is taken to have complied with the cultural heritage duty of care in relation to Aboriginal cultural heritage if— a the person is acting— i

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNTYERSITAS BRAWIJAYA I'AIULTAS ILMU ADMINISTRASI Jl.. Kemah swaan dan Alumni ST