DESAIN GRAFIS UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Dosen Pengampu: Andri Satria, M.Pd
Oleh Kelompok 11:
Mohammad Munif (224110503016) Raysha Aura Rahma (224110503023)
Siti Aisyah (224110503029)
PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM JURUSAN STUDI AL-QUR’AN DAN SEJARAH FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROFESOR KIAI HAJI SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2025
A.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi dewasa ini telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Transformasi digital tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi, tetapi juga membawa revolusi dalam dunia pembelajaran. Jika dahulu proses belajar-mengajar lebih banyak bergantung pada metode konvensional seperti ceramah, buku teks, dan catatan di papan tulis, kini pendekatan tersebut mulai bergeser ke arah yang lebih dinamis dan interaktif. Teknologi membuka jalan bagi lahirnya metode pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, serta relevan dengan karakteristik generasi digital masa kini. Dalam konteks ini, pemanfaatan desain grafis sebagai media pembelajaran muncul sebagai salah satu inovasi yang layak mendapatkan perhatian lebih.
Desain grafis, yang selama ini dikenal luas sebagai bagian dari industri periklanan, media massa, dan komunikasi visual, kini menunjukkan potensinya dalam dunia pendidikan.
Elemen-elemen visual seperti ilustrasi, ikon, warna, tata letak, dan tipografi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kompleks secara lebih sederhana dan mudah dipahami.
Penyajian materi dalam bentuk visual tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga memainkan peran penting dalam mempercepat proses pemahaman, meningkatkan daya ingat, serta memicu ketertarikan dan motivasi belajar siswa. Dalam era ketika perhatian siswa mudah teralihkan oleh berbagai distraksi digital, media visual yang dirancang secara efektif dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk mempertahankan fokus mereka terhadap materi pelajaran.
Lebih dari sekadar unsur dekoratif, desain grafis mampu menjadi media komunikasi yang strategis dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif. Representasi visual yang kuat dapat menjembatani konsep-konsep abstrak dengan pengalaman nyata, sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak lagi bersifat satu arah, melainkan menjadi pengalaman dua arah yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Hal ini sejalan dengan paradigma pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, serta pemecahan masalah.
Selain mendukung proses kognitif, desain grafis juga berkontribusi pada aspek afektif dalam pembelajaran. Visual yang menarik dapat membangun ikatan emosional antara siswa dengan materi yang dipelajari. Hal ini penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, tidak membosankan, dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu.
Dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif, desain grafis juga memiliki potensi untuk menyesuaikan penyajian materi sesuai dengan kebutuhan beragam siswa, termasuk mereka yang memiliki hambatan belajar atau gaya belajar visual yang dominan.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat digital di lingkungan sekolah maupun luar sekolah, integrasi desain grafis dalam media pembelajaran menjadi semakin relevan. Aplikasi pembelajaran, video edukatif, infografis, modul interaktif, hingga platform e-learning kini kian bergantung pada kekuatan visual untuk menyampaikan materi. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang erat antara pendidik, pengembang konten, dan desainer grafis untuk menciptakan media pembelajaran yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional dan edukatif.
Dalam makalah ini, penulis akan mengulas secara komprehensif bagaimana desain grafis dapat diintegrasikan sebagai sarana edukatif yang efektif di berbagai jenjang pendidikan. Pembahasan akan mencakup manfaat penggunaannya dalam menyampaikan materi pelajaran, potensi pengembangannya di lingkungan sekolah maupun digital, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya. Harapannya, melalui pembahasan ini, dapat muncul pemahaman baru dan inspirasi bagi para pendidik, desainer pendidikan, serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan ekosistem pembelajaran yang lebih menarik, adaptif, dan sesuai dengan tuntutan zaman
B.
PEMBAHASAN
1. Definisi Desain Grafis
Pada tahun 1922 pertama kalinya kata desain grafis digunakan dalam essai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design milik William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika. Lalu tahun 1927 diterbitkan sebuah buku dengan judul Raffe's Graphic Design, buku yang menggunakan istilah desain grafis dalam judulnya.
Desain grafis terdiri dari dua kata yaitu desain dan grafis, desain berarti bentuk atau model. Lalu grafis adalah tulisan. Desain memiliki arti proses pembuatan atau menghasilkan obyek baru, sedangkan grafika merupakan cara mengungkapkan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar1.
Desain grafis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang memanfaakan visual seperti bentuk, foto, tulisan dan lainnya. Tujuannya yaitu menyampaikan ide atau
1 Faizur Rosyad, Achmad. "Khat dan Desain Grafis" Government of Indonesia (GoI) dan Islamic Development Bank (IDB), 2017 Hal.
99100
gagasan pada orang lain menggunakan beberapa elemen visual tadi. Desain grafis dirancang menggunakan berbagai macam alat bantu, salah satunya komputer. Ada berbagai macam aplikasi desain grafis untuk komputer, ada Adobe Illustrator, corelDRAW, dan lainnya.
Desain grafis merupakan tentang ilmu dan ketrampilan, banyak perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan yang menyediakan pendidikan formal tentang desain
grafis2.
Suyatno mendefinisikan desain grafis adalah aplikasi keterampilan seni dan komunikasi untuk sebuah kebutuhan seperti bisnis ataupun industri. Aplikasi ini meliputi iklan dan penjualan produk, dengan menciptakan identitas visual institusi, produk perusahaan, lingkungan grafis, desain informasi, dan menyempurnakan pesan dalam bentuk visual.
Lalu menurut Danton Sihombing merupakan seni menggabungkan berbagai macam elemen seperti makna, simbol, ataupun kata-kata lewat tipografi, dan gambar dari fotografi atau ilustrasi.
Warren memaknai desain grafis sebagai penerjemah dari ide dan tempat ke dalam visual. Dan menurut Blanchard yaitu suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, dan seni3.
Pada awalnya media desain grafis hanya buku, majalah, atau pun brosur. Namun seiring berkembangnya zaman desain grafis juga diterapkan pada media elektronik 4 .Media desain grafis memiliki beberapa jenis berdasarkan bentuk dan fungsinya. Yang pertama, media cetak yaitu yang dihasilkan melalui proses percetakan. Contohnya ada brosur, pamflet, poster, majalah, buku, spanduk dan masih banyak lainnya. Biasanya media cetak digunakan untuk promosi, informasi publik, ataupun memberikan pesan.
Kedua media digital, yaitu yang ditampilkan melalui perangkat digital seperti komputer, smartphone, dan alat elektronik lainnya. Contohnya ada konten media sosial, website, iklan digital ataupun e-book, dan tentunya Powerpoint. Lalu yang ketiga ada media lingkungan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau memperkuat identitas suatu tempat, contohnya ada mural, penunjuk arah, dan lainnya.
2 Jubilee Enterprise, “DESAIN GRAFIS KOMPLET” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2018 hal. 3 3 Lubis Ghozali, Ahmad. "Desain grafis" 2013 hal. 1-2
4 Ibid, hal. 101
Yang terakhir ada media produk contohnya ada kaos sablon, tas, mug, kalender dan benda-benda fisik lainnya. Biasanya digunakan untuk branding, promosi, ataupun kampanye. Dengan adanya keberagaman media ini desain grafis dapat menjangkau berbagai konteks, baik dalam pendidikan, promosi usaha ataupun pelestarian budaya. Desain grafis memiliki peran penting untuk memperkuat pesan oleh karena itu pemahaman terhadap jenis-jenis media desain grafis sangat penting untuk merancang strategi komunikasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Peran Desain Grafis
Desain grafis memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam media pembelajaran. Dalam konteks ini, desain grafis berfungsi untuk memperkaya materi pembelajaran agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Media pembelajaran yang dikemas dengan desain grafis yang baik dapat membantu siswa untuk lebih fokus dan tertarik pada materi yang disampaikan. Dengan demikian, peran desain grafis menjadi krusial dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di berbagai level Pendidikan 5
Desain grafis memungkinkan penyampaian informasi yang lebih jelas dan sistematis. Melalui elemen-elemen visual seperti gambar, diagram, infografis, dan tipografi yang tepat, informasi yang kompleks bisa dijelaskan dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini sangat penting, terutama ketika materi yang diajarkan mengandung banyak informasi atau konsep abstrak. Sebagai contoh, diagram alur atau infografis yang menggambarkan langkah-langkah proses dapat memudahkan siswa memahami urutan atau hubungan antar konsep.
Selain itu, desain grafis dalam media pembelajaran juga berperan dalam menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik.
Penggunaan warna yang cerah dan kontras dapat menciptakan suasana yang dinamis, sehingga membantu menjaga perhatian siswa selama proses belajar6. Desain grafis yang menarik juga dapat memberikan kesan positif terhadap materi pembelajaran dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
5 Kuswanto, J. “Media Pembelajaran Berbasis Android Mata Pelajaran Desain Grafis Kelas X”. Jurnal Ilmiah Edutic: Pendidikan dan journal.trunojoyo.ac.id, Vol.6 No.2 (2020), 80.
6 Zhelmico, HA, & Wibawa, SC. “Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Dasar Desain Grafis Di Smk Negeri 1 Mojokerto’’. IT-Edu: Jurnal Information, Vol.5 No.1 (2020), 26.
Desain grafis juga membantu dalam menciptakan identitas visual yang kuat untuk materi pembelajaran. Dengan elemen desain yang konsisten, seperti logo, warna, dan tipografi yang sesuai, media pembelajaran dapat memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Hal ini memberikan kesan profesional dan terorganisir, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Identitas visual ini juga memudahkan dalam membedakan berbagai jenis materi pembelajaran, seperti modul, presentasi, dan buku panduan.
Peran desain grafis dalam media pembelajaran tidak hanya terbatas pada media cetak, tetapi juga merambah ke media digital. Dalam dunia pendidikan modern, pembelajaran berbasis teknologi seperti e-learning dan aplikasi pembelajaran membutuhkan desain grafis yang user-friendly agar dapat digunakan dengan mudah oleh siswa. Antarmuka aplikasi yang menarik dan mudah dinavigasi akan membuat siswa lebih nyaman dalam menggunakan teknologi sebagai sarana belajar. Desain grafis yang baik pada aplikasi pembelajaran juga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Selain itu, desain grafis membantu dalam menyesuaikan media pembelajaran dengan berbagai gaya belajar siswa. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda, ada yang lebih mudah memahami melalui visual, ada yang lebih tertarik dengan teks, dan ada pula yang lebih menyukai interaksi langsung. Dengan menggunakan desain grafis yang fleksibel, media pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Misalnya, video pembelajaran yang dikemas dengan animasi atau ilustrasi dapat membantu siswa yang lebih visual, sementara teks dan audio dapat mendukung siswa yang lebih cenderung belajar melalui membaca atau mendengarkan.
Akhirnya, desain grafis dalam media pembelajaran memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan menyajikan informasi secara visual, siswa dapat lebih mudah menganalisis, menilai, dan mengintegrasikan berbagai konsep yang diajarkan. Desain grafis yang baik juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkreasi dan berinovasi melalui proyekproyek yang melibatkan desain visual. Oleh karena itu, desain grafis bukan hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat keterampilan kognitif siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir secara kreatif.
3. Aplikasi Desain Grafis a. Adobe Illustrator
Gambar 1 : Icon Adobe Illustrator
Adobe Illustrator merupakan sebuah software desain grafis yang biasa digunakan untuk membuat gambar ataupun ilustrasi dengan bentuk vektor. Sebagian besar orang menggunakan Adobe Illustrator untuk membuat desain grafis, melukis sebuah objek, ataupun membuat tipografi 7 .dapat digunakan untuk membuat diagram, karakter edukatif, atau peta konsep yang jelas dan menarik. b. Canva
Gambar 2 : Icon Canva
Jefferly Canva merupakan sebuah platform desain grafis yang biasa digunakan untuk membuat desain yang indah dan kreatif. Canva juga memiliki banyak pilihan template yang dapat dipilih dan bisa memudahkan penggunanya. Canva digunakan utnuk membuat berbagai macam jenis desain seperti Logo, Cover buku, infografis, maupun PowerPoint untuk presentasi8.Canva sangat populer di dunia pendidikan karena menyediakan banyak template gratis untuk membuat presentasi, infografis, poster, dan materi pembelajaran lainnya. Tidak memerlukan keahlian desain tingkat lanjut.
c. CorelDRAW
7 Jubilee Enterprise, “Panduan Adobe Illustrator” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2020 hal. 1-2
8 Jefferly Helianthusonfri, “TOOLS FOR SOCIAL MEDIA MARKETING” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2018 hal.64
Gambar 3 : Icon CorelDRAW
CorelDRAW merupakan program desain grafis berbasis vektor yang diciptakan oleh Corel Corporation. Program ini dimanfaatkan untuk merancang dan memodifikasi berbagai jenis desain visual seperti logo, ilustrasi, brosur, pamflet, spanduk, serta berbagai bahan grafis lainnya.
d. Afinnity Designer
Gambar 4 : Icon Affinity Desaigner
Affinity Designer merupakan sebuah perangkat lunak desain grafis yang mendukung vektor dan raster, yang dibuat oleh perusahaan Serif. Aplikasi ini ditujukan sebagai pilihan profesional untuk Adobe Illustrator, tetapi dengan biaya yang lebih rendah dan tanpa model berlangganan.
4. Penerapan Desain Grafis
Desain grafis dapat digunakan untuk menciptakan berbagai macam bentuk materi ajar, baik cetak maupun digital, seperti poster edukatif, infografis, mind mapping hingga media interaktif seperti aplikasi dan video. Selain itu bisa juga diterapkan untuk penyusunan materi ajar yang berbentuk powerpoint. Sedangkan dalam lingkungan sekolah dapat diterapkan dalam bentuk mural, papan informasi bergambar
Contoh Desain Grafis:
2. Desain Grafis: Poster Edukatif
Salah satu bentuk desain grafis yang efektif sebagai media pembelajaran adalah poster edukatif. Misalnya, poster bertema “Rantai Makanan dalam Ekosistem
Sawah”. Desain ini menampilkan urutan organisme dari produsen (padi), konsumen pertama (belalang), konsumen kedua (katak), konsumen ketiga (ular), hingga dekomposer (jamur).
Poster mencakup:
⚫ Ilustrasi visual yang menarik,
⚫ Teks singkat yang menjelaskan peran tiap organisme,
⚫ Tata letak yang rapi dan alur yang mudah diikuti oleh siswa,
⚫ Warna-warna kontras untuk menekankan hierarki dalam rantai makanan.
3. Implementasi Poster sebagai Sarana Belajar
Poster tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Pertama, sebagai alat bantu visual di ruang kelas, poster dicetak dalam ukuran besar atau ditampilkan melalui perangkat proyektor untuk mendukung penjelasan guru tentang struktur rantai makanan. Visualisasi semacam ini menurut (Zasiroh, 2024), efektif menyederhanakan konsep kompleks dan membantu memperjelas keterkaitan antar unsur dalam pembelajaran. Kedua, sebagai media diskusi kelompok, siswa dibagi ke dalam beberapa tim kecil dan diminta untuk menelaah bagian-bagian poster, lalu menjabarkan fungsi tiap organisme. Kegiatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengasah keterampilan analitis. Ketiga, poster bisa diadaptasi menjadi sarana evaluasi formatif, seperti lembar kerja interaktif di mana sebagian informasi sengaja dihilangkan agar siswa melengkapinya, atau meminta mereka menggambarkan rantai makanan serupa di lingkungan lain. (Ferayani et al., 2023) menemukan bahwa poster yang dibuat dengan prinsip desain grafis mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan memperdalam pemahaman mereka dalam pelajaran IPA.
1. Manfaat Desain Grafis dalam Konteks Pendidikan
Pemanfaatan desain grafis dalam pendidikan memberikan beragam keuntungan.
Visualisasi ini menarik minat siswa, terutama mereka yang memiliki gaya belajar visual, serta membantu proses retensi informasi melalui penggabungan teks dan gambar. Selain itu, desain grafis juga mendorong pembelajaran yang lebih aktif dan kolaboratif. (Reza et al., 2016) menegaskan bahwa dalam ranah pendidikan, desain
grafis tak hanya berfungsi sebagai alat bantu pengajaran, melainkan juga menjadi sarana komunikasi yang menjembatani pemahaman antara guru dan murid.
5. Dampak dan Efektivitas Penggunaan Desain Grafis
Penggunaan desain grafis dalam media pembelajaran memiliki dampak yang besar terhadap proses belajar mengajar. Salah satu dampak utama adalah peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan bantuan elemen visual yang menarik seperti gambar, diagram, dan grafik, konsep yang kompleks dapat dijelaskan dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Hal ini mempermudah siswa untuk menghubungkan informasi yang mereka pelajari dengan visual yang relevan, sehingga mempercepat proses pemahaman.
Selain itu, desain grafis berperan dalam memperkuat daya ingat siswa.
Penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan melalui media visual lebih mudah diingat daripada hanya dengan teks saja. Misalnya, penggunaan infografis yang menyajikan data dalam bentuk yang terstruktur dan mudah dicerna dapat membantu siswa mengingat informasi lebih lama. Desain grafis yang tepat juga dapat mengaktifkan berbagai bagian otak yang berhubungan dengan pengenalan visual dan memori, sehingga materi yang diajarkan menjadi lebih mudah diingat dan dipahami.
Efektivitas desain grafis dalam media pembelajaran juga terlihat dari peningkatan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Desain yang menarik mampu menciptakan suasana yang lebih interaktif dan dinamis, sehingga siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Dengan desain yang mengutamakan pengalaman pengguna (user experience), siswa akan lebih mudah berinteraksi dengan materi pembelajaran. Sebagai contoh, aplikasi pembelajaran yang didesain dengan antarmuka yang mudah dipahami dapat membuat siswa merasa lebih nyaman dalam belajar dan lebih aktif dalam menyelesaikan tugas9.
Desain grafis dalam media pembelajaran juga memberikan dampak positif terhadap kecepatan proses belajar siswa. Ketika materi disajikan dengan cara yang lebih visual, siswa dapat memahami informasi lebih cepat dan efisien. Ini sangat penting dalam lingkungan pendidikan yang membutuhkan penyampaian informasi dalam waktu
9 Sanuhdi, U, & Nasrulloh, SF. “Pengembangan media pembelajaran desain grafis untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMK negeri 1 Kuningan”. ICT Learning, jurnal.umkuningan.ac.id, Vol XX (2021).4.
yang terbatas. Dengan desain grafis yang tepat, siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih cepat, tetapi juga memiliki waktu lebih banyak untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai konteks, seperti latihan soal atau tugas proyek.
Namun, efektivitas desain grafis dalam media pembelajaran tidak hanya bergantung pada estetika visual, tetapi juga pada kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran. Desain yang baik harus memperhatikan audiens target dan tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Misalnya, untuk materi yang bersifat teknis, desain grafis harus menyajikan informasi secara jelas dan terstruktur, dengan menggunakan simbol atau diagram yang memudahkan siswa untuk memahami proses atau alur.
Sebaliknya, untuk materi yang lebih kreatif, desain dapat lebih bebas dan ekspresif, mendukung proses eksplorasi ide dan kreativitas siswa10.
Salah satu keuntungan besar dari penggunaan desain grafis dalam media pembelajaran adalah kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan berbagai jenis pembelajaran dan kebutuhan siswa. Media pembelajaran yang dirancang dengan elemen grafis dapat digunakan oleh siswa dengan berbagai gaya belajar. Misalnya, siswa yang lebih visual dapat memperoleh manfaat lebih besar dari infografis dan animasi, sementara siswa yang lebih cenderung kinestetik dapat memanfaatkan desain yang mengintegrasikan elemen interaktif Tatahue11. Dengan demikian, desain grafis memberikan fleksibilitas dalam memenuhi beragam kebutuhan peserta didik.
Pada akhirnya, penggunaan desain grafis dalam media pembelajaran memberikan dampak yang signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Media yang dirancang dengan baik tidak hanya mempercepat pemahaman dan mengingat informasi, tetapi juga meningkatkan minat dan keterlibatan siswa. Hal ini menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan menyerap, sehingga siswa
dapat mencapai hasil yang lebih optimal. Untuk itu, penting bagi pendidik dan desainer grafis untuk bekerja sama dalam menciptakan media pembelajaran yang efektif, menarik, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
10 Hadi, SG. “Pengaruh media desain grafis berbasis adobe photoshop terhadap kreativitas belajar siswa kelas x pada mata pelajaran desain grafis”. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol.2 No.7 (2020).
11 Tatahue, KG, Parinsi, MT. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dasar Desain Grafis di SMK Negeri 1 Amurang”. Edutik:
Jurnal Pendidikan, Vol.3 No.4 (2023)
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggabungkan warna, teka, gambar dan tata letak untuk menyampaikan informasi.
Ada banyak jenis media desain grafis, baik dalam bentuk cetak ataupun digital, seperti poster edukatif, infografis, ataupun Powerpoint, semuanya tergantung pada penyampaian materi yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini pun didukung oleh perkembangan aplikasi- aplikasi desain grafis seperti Adobe Illustrator, Canva, CorelDRAW, dan masih banyak lainnya yang memungkinkan untuk menciptakan konten secara visual dengan mudah.
Desain grafis juga berperan sebagai sarana membangun suasana belajar lebih menyenangkan, kreatif, dan parsipatif. Dapat diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan pendidikan, seperti penyusunan materi ajar, membuat media digital interaktif, ataupun mengembangkan modul hingga membuat dekorasi kelas yang dapat mendukung proses pembelajaran. Dampak positifnya yaitu dapat meningkatkan minat belajar, memperkuat daya ingat, mendorong partisipasi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual.
Dengan demikian, desain grafis memiliki potensi sebagai media pembelajaran inovatif dan efektif yang mendukung transformasi pendidikan di era digital, maka pemanfaatan dan pengembangan desain grafis perlu ditingkatkan terus.
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise, Jubilee (2020) “Panduan Adobe Illustrator” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Panduan Adobe Illustrator - Jubilee Enterprise - Google Buku
Enterprise, Jubilee (2018) “DESAIN GRAFIS LENGKAP” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Desain Grafis Komplet - Jubilee Enterprise - Google Buku
Faizur Rosyad, Achmad.(2017) "KHAT DAN DESAIN GRAFIS" Government of Indonesia (GoI) dan Islamic Development Bank (IDB) khat dan desain grafis ( 167 Pages ) Ferayani, E., Noviati, & Robert Budi Laksana. (2023). Pengaruh Media Poster Terhadap
Hasil Belajar Pembelajaran Ipa Siswa Kelas V. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(3), 125–132. PENGARUH MEDIA POSTER TERHADAP HASIL
BELAJAR PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V | Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang
Hadi, SG (2020). Pengaruh media desain grafis berbasis adobe photoshop terhadap kreativitas belajar siswa kelas x pada mata pelajaran desain grafis. Realita: Jurnal
Bimbingan dan Konseling, e-journal.undikma.ac.id, https://e - journal.undikma.ac.id/index.php/realita/article/view/756
Helianthusonfri, Jefferly “TOOLS FOR SOCIAL MEDIA MARKETING” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2018
Kuswanto, J (2020). Media Pembelajaran Berbasis Android Mata Pelajaran Desain Grafis Kelas X. Jurnal Ilmiah Edutic: Pendidikan dan journal.trunojoyo.ac.id, https://journal.trunojoyo.ac.id/edutic/article/view/7073
Lubis Ghozali, Ahmad. (2013) "Desain grafis"
Reza, R., Utomo, F., Fuadi, K., Syahputra, W., & Nurdin. (2016). PEMANFAATAN DESAIN GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN. 12(3), 1–23.
Sanuhdi, U, & Nasrulloh, SF (2021). Pengembangan media pembelajaran desain grafis untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMK negeri 1 Kuningan. ICT Learning, jurnal.umkuningan.ac.id,
https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/ictlearning/article/view/2300
Tatahue, KG, Parinsi, MT, (2023). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dasar Desain Grafis di SMK Negeri 1 Amurang. Edutik: Jurnal Pendidikan …, ejurnal.unima.ac.id, https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/edutik/article/view/6946 Zasiroh, K. (2024). Penggunaan Media Pembelajaran Infografis Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas V Di Min 4 Pringsewu. Zhelmico, HA, & Wibawa, SC (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia
Interaktif Pada Mata Pelajaran Dasar Desain Grafis Di Smk Negeri 1 Mojokerto. IT
Edu: Jurnal Information ejournal.unesa.ac.id, https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/it - edu/article/view/34850