• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SENI

N/A
N/A
Mutmainnah algazaliFen

Academic year: 2023

Membagikan "DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SENI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SENI

Dosen Pengampu : Dr. Mas’ud Muhammadiyah

Oleh Klp 1 :

- Muhammad Yusuf - Evya

- Jusrianti Aras

- Mutmainnah AL Gazali

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS BOSOWA 2023

(2)

Latar Belakang

Tujuan pelaksanaan pembelajaran yang efektif adalah tercapainya tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan, tetapi terkadang dalam kenyataannya sebagian (besar atau kecil) atau tidak sama sekali hal tujuan tersebut dapat dicapai. Hal tersebut disebabkan karena guru tidak membuat rencana pembelajaran berdasarkan keselarasan antara tuntutan kurikulum yang dijalankan dan kebutuhan peserta didik. Assure adalah suatu model yang dapat diacu untuk merencanakan sekaligus menjalankan suatu pembelajaran dengan media tertentu. Adapun langkah-langkah dari model ‘Assure’ adalah: menganalisis peserta didik, merumuskan tujuan khusus pembelajaran, memilih metode, media dan bahan ajar, menggunakan media dan materi, menuntut partisipasi peserta didik dan melakukan evaluasi dan revisi.

Perkembangan dunia pendidikan tentunya memunculkan banyak solusi dalam mewujudkan pendidikan yang terbaik. Model-model pembelajaran juga mengalami perkembangan walaupun ada beberapa yang sebenarnya sudah ada sejak dulu namun diolah kembali untuk diterapkan pada pembelajaran saat ini.

Model-model tersebut merupakan sebuah prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Bloom tujuan pembelajaran meliputi tiga kawasan belajar (learning domain) yaitu kognitif (kemampuan atau pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (ketrampilan). Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Tentunya dalam menerapkan model-model pembelajaran perlu adanya desain dalam mengimplementasikan model-model tersebut. Desain diperlukan sebagai penyampai atau pengorganisasian model-model tersebut yang tentunya sesuai dengan latar belakang model yang akan diterapkan. Model desain pembelajaran mengandung aspek bagaimana sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui serangkaian prosedur serta penciptaan.

lingkungan belajar. Selain itu desain pembelajaran terdiri dari kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk suatu proses belajar. Perlu diingat bahwa apapun modelnya, tujuan dari suatu model desain pembelajaran adalah mengupayakan agar proses pembelajaran berjalan optimal (to bring people learn).

(3)

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Langkah-langkah dalam merancang pembelajaran Bahasa dan Seni dengan model ASSURE

2. Bagaimana bentuk Pengembangan tujuan pembelajaran “ siswa dapat mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dalam cerita anak yang disajikan”

3. Bagaimana mengidentifikasi materi ajar dan sumber belajar yang relevan dengan Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(4)

PEMBAHASAN A. Model Assure

Model ASSURE adalah akronim dari A= Analiyze Learners ( Analisa), S= Stating Objectives ( menyatakan tujuan), S= Select Methods, Media and Material ( memilih Metode, media dan Materi) U= Utilize Methode, Media and Material (menggunakan metode, Media dan Materi) R= Require learner participation (menuntut partisipasi siswa) E= Evaluate and Revise (mengevaluasi dan merevisi).

Model pembelajaran ASSURE merupakan desain pembelajaran yangsederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses,efektif, efisien, dan menarik. Model pembelajaran ini bersifat praktis dan mudahuntuk digunakan. Model pembelajaran ASSURE merupakan singkatan darikomponen-komponen atau langkah- langkah penting yang terdapat dalam konsepdidalamnya, yaitu:

Analyzer learner characteristic (menganalisis karakteristik siswa)

State standard and performance objectives (menetapkan standar dantujuan pembelajaran)

Select methods, media, and materials (memilih metode, media danmateri pelajaran)

Utilize media and materials (menggunakan teknologi, media, danmateri)

Requires learner participation (mengaktifan keterlibatan siswa)

Evaluation and revision (evaluasi dan revisi)

Model pembelajaran ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Sampai dengan sekarang.Model pembelajaran ASSURE tidak diberi nama berdasarkan pencetusnya,namun berdasarkan huruf awal komponen-komponen atau langkah-langkah modeldesain pembelajarannya. Model pembelajaran ASSURE merupakan rujukan bagipendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yangdirencanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologidan media sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna bagi pesertadidik. Model pembelajaran ASSURE lebih berorientasi kepada pemanfaatanmedia dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yangdiinginkan.

Pemanfaatan model desain pembelajaran ini perlu dilakukan tahapdemi tahap (sistematik) dan menyeluruh (holistik) agar dapat memberikan hasilyang optimal yaitu terciptanya pembelajaran sukses. Model desain pembelajaran.

(5)

Model pembelajaran ASSURE merupakan singkatan dari komponen atau langkah penting yang ada di dalamnya, yaitu; Analyze learner characteristic (menganalisis karateristik siswa);

State performance objectives (menetapkan tujuan pembelajaran); Select methods, media and materials (memilih metode, media, dan bahan pelajaran); Utilize, technology, media, and materials (penggunaan teknologi, media, dan bahan); Requirez learner participation (mengaktifkan keterlibatan siswa); dan Evaluation and revision (evaluasi dan revisi).

Model pembelajaran ASSURE adalah sebuah prosedur panduan untuk mendesain perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengombinasikan antara materi, metode dan media. Dimana setiap melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran di samping guru memberikan materi, guru juga harus menyertakan metode dan media yang dibutuhkan. Model pembelajaran ini akan membuat siswa menjadi lebih aktif dan kegiatan belajar siswa semakin efektif.

Model desain pembelajaran ASSURE dapat digunakan untuk menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Model pembelajaran ASSURE dikembangkan agar dapat digunakan oleh guru, instruktur dan pelatih dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang memanfaatkan media dan teknologi di dalamnya. Selain itu, pembelajaran ini bersifat prosedural yang dibangun untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.

B. Langkah-langkah dalam merancang pembelajaran Bahasa dan Seni dengan Model ASSURE

(1) menganalisis karakteristik siswa

Langkah yang pertama kali dilakukan seorang guru adalah menganalisis karakteristik siswa. guru harus mengenal karakter peserta didik seperti kemampuan, gaya belajar serta sikap dalam belajar. Setelah seorang guru memiliki pengetahuan tentang peserta didiknya, penyusunan perencanaan pembelajaran dapat diteruskan ke langkah berikutnya.

Karakteristik peserta didik adalah keterampilan atau perilaku yang ada dalam kepribadian dari hasil interaksi dengan lingkungan alam dan sosial. Karakteristik peserta didik yaitu, etnik, kultural, minat, status sosial, kemampuan awal, motivasi, perkembangan kognitif, gaya belajar, perkembangan emosi, perkembangan moral dan spiritual, perkembangan motorik dan perkembangan sosial. Karakteristik peserta didik juga menggambarkan kondisi peserta didik contohnya, usia, gaya belajar, kondisi sosial ekonomi dan sangat penting memahami

(6)

karakteristik peserta didik untuk mengenali ciri-ciri peserta didik yang akan menghasilkan berbagai data dan informasi untuk menentukan konsep pembelajaran yang tepat dan optimal untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.

(2) menentukan tujuan pembelajaran;

Langkah yang kedua adalah menentukan Tujuan pembelajaran. Misanya Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dalam cerita anak yang disajikan”

(3) memilih metode, media, dan strategi pembelajaran

Langkah yang ketiga adalah menentukan Metode pembelajaran, media serta materi yang dapat membantu siswa mencapai tujuan khusus pembelajaran. Metode yang digunakan terlebih dahulu pastinya ceramah, media yang digunakan adalah video yang ditampilkan melalui smart Tv, bagi siswa yang lebih senang membaca akan diberikan buku cerita anak.

(4) menggunakan bahan pembelajaran

Setelah siswa menentukan gaya belajarnya sendiri, maka siswa diharapkan dapat mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh gurunya. Evaluasi yang diberikan pun bisa, bisa beraneka ragam. siswa yang lebih senang berbicara dapat menyampaikannya jawabannya secara lisan dan siswa yang senang menulis dapat diberikan LKPD.

(5) melakukan evaluasi dan revisi

Dari Hasil Evaluasi ini guru dapat merefleksikan diri mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan apakah efektif atau tidak.

C. Bagaimana bentuk Pengembangan tujuan pembelajaran “ siswa dapat mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dalam cerita anak yang disajikan’’

Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.

(7)

Dalam setiap metode pengembangan pembelajaran, analisis tujuan pembelajaran selalu ada dan yang kali pertama dilakukan sebelum tahapan-tahapan yang lain. Baik pengembangan desain pembelajaran, perangkat pembelajaran, maupun pengembangan media pembelajaran tahapan analisis pembelajaran adalah kuncinya. Tahapan desain selalu tergantung pada hasil analisis ini, sedangkan tahapan desain sendiri menentukan tahapan pengembangan (develop).

Untuk membandingkan bagaimana pentingnya peran analisis tujuan pembelajaran ini silakan baca tentang metode pengembangan Assure..

Analisis pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang diterapkan untuk mengetahui tujuan pembelajaran, mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk mencapai tujuan, dan keterampilan/kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam mencapai tujuannya.

Keterampilan/kompetensi dasar adalah keterampilan yang harus dicapai untuk mempelajari tingkat keterampilan yang lebih tinggi, dengan memfasilitasi atau memberikan transfer positif untuk pembelajaran tingkat keterampilan yang lebih tinggi.

Analisis tujuan pembelajaran mencakup dua langkah mendasar. Pertama, adalah untuk mengklasifikasikan pernyataan tujuan sesuai dengan jenis pembelajaran yang akan terjadi. Kedua, adalah mengidentifikasi dan mengurutkan langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Masing-masing tujuan ini dapat berfungsi sebagai titik awal desain pembelajaran, dan pertanyaannya kemudian menjadi, “Bagaimana kita menentukan keterampilan apa yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan tersebut?”. Langkah pertama adalah mengelompokkan tujuan pembelajaran ke dalam salah satu domain pembelajaran, misalnya keterampilan intelektual, keterampilan psikomotor, dan sikap. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran dalam informasi verbal.

Informasi verbal tentang tujuan pembelajaran mengharuskan siswa untuk memberikan respons spesifik terhadap pertanyaan yang relatif spesifik. Biasanya tujuan pembelajaran dituliskan menggunakan kata kerja, dimana siswa harus menyatakan, mendaftar, menggambarkan, atau membandingkan. Diasumsikan bahwa informasi yang dinyatakan akan diajarkan dalam pembelajaran.

(8)

D. Bagaimana mengidentifikasi materi ajar dan sumber belajar yang relevan dengan Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan materi ajar dan sumber belajar. Antara lain:

1) Bahan ajar hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2) sesuai dengan kebutuhan peserta didik,

3) benar-benar dalam penyajian faktualnya,

4) Menggambarkan latar belakang dan suasana yang dihayati peserta didik, 5) mudah dan ekonomis dalam penggunaannya.

6) cocok dengan gaya belajar siswa

7) bahan ajar sesuai dengan lingkungan belajar siswa.

1.)Bahan ajar Hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik.

Beberapa sumber buku juga menyatakan bahan ajar adalah suatu bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis. Suatu bahan ajar juga harus dirancang dan ditulis menggunakan kaida instruksional, karena akan digunakan oleh guru dan para pelajar untuk menunjang proses belajar mengajar.

Dalam kata lain, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, bahan ajar dibuat untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yakni mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.

2.) Sesuai Kebutuhan Peserta Didik ialah Tingkah laku individu merupakan perwujudan dari dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan inti kodrat manusia. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kegiatan sekolah pada prinsipnya juga merupakan manifestasi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu tersebut. Oleh sebab itu, seorang guru perlu mengenal dan memahami tingkat kebutuhan peserta didiknya, sehingga dapat membantu dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka melalui berbagai aktivitas kependidikan, termasuk aktivitas pembelajaran. Di samping itu, dengan mengenal kebutuhan-kebutuhan peserta didik, guru dapat memberikan pelajaran setepat mungkin, sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

(9)

3.) benar-benar dalam penyajian faktualnya ialah Pengetahuan faktual berisi elemen- elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya.

4.) Menggambarkan latar belakang dan suasana yang dihayati peserta didik,ialah memberikan Bahan ajar yang efisien karena merupakan salah satu unsur yang penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Artinya bahan ajar merupakan salah satu unsur inti yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, bahan ajar yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kriteria bahan ajar, dengan kata lain harus sesuai dengan kebutuhan, dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5.) Mudah dan ekonomis dalam penggunaannyaialah meberikan Modul Ajar sebagai jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir.

6.) Cocok dengan gaya belajar siswa, Strategi belajar diperlukan sebagai langkah sukses dalam menempuh pembelajaran. Penerapan strategi belajar masing-masing individu akan berbeda satu dengan yang lain. Hal yang bisa diterapkan ialah strategi yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Karena gaya belajar siswa pada dasarnya adalah kemampuan belajar yang dimiliki siswa dimana sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.

Gaya belajar merupakan variasi cara yang dilakukan untuk memudahkan belajar. Gaya belajar adalah salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian. Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai dengan diri sendiri merupakan kunci awal keberhasilan dalam belajar.

7.) Bahan ajar sesuai dengan lingkungan belajar siswa.Bahan ajar dapat disusun sedemikian rupa menjadi lebih menarik agar siswa merasa lebih senang sehingga lebih mudah dalam mempelajari materi. Menurut Lestari (2013: 2) pengembangan bahan ajar didasarkan pada konsep desain pembelajaran yang berlandaskan pada suatu kompetensi atau untuk mencapai tujuan pembelajaran.Menurut Depdiknas (2008: 10), pengembangan bahan ajar hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip pembelajaran, yaitu :

(10)

a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang sulit.

b. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.

c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.

d. Motivasi yang tinggi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.

e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.

f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan Dalam hal ini pengembangan bahan ajar adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar yang dapat memberikan contoh yang menarik dari yang mudah ke yang sulit secara bertahap, memberikan umpan balik, memotivasi, serta mengetahui hasil yang telah dicapai.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ASSURE

Setiap jenis model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan model pembelajaran ASSURE. Menurut Prawiradilaga (2008), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran ASSURE adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran ASSURE adalah:

1. Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar. Komponen tersebut di antaranya: analisis pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.

2. Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan evaluasi.

3. Mengutamakan partisipasi pembelajaran dalam poin require leaner participation sehingga diadakan pengelompokan kecil, seperti pengelompokan belajar mandiri dan tim, serta penugasan yang bertujuan untuk memicu keaktifan peserta didik.

4. Guru wajib menyampaikan materi dan mengelola kelas, serta mampu memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.

5. Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan sendiri oleh guru.

(11)

b. Kekurangan

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran ASSURE adalah:

1. Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh komponen supra sistem.

2. Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.

3. Perlu upaya khusus dalam mengarahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan belajar mengajar.

(12)

A. Kesimpulan

Desain pembelajaran model ASSURE merupakan singkatan dari Analyze learner characterictics, State performance objective, Select (methods, media dan material), Utilize materials, Require learner participation, Evaluation and revise. Desain pembelajaran model Assure merupakan proses desain model pembelajaran dari menganalisis karakter siswa, cara belajar, memilih dan menerapkan metode, media pembelajaran yang tepat dan melakukan evaluasi serta revisi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan dalam mendesain pembelajaran yang berbasis multimedia sangat perlu seorang guru untuk selalu mengikuti perkembangan zaman terutama di bidang IT, agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian dan siswa semakin termotivasi dalam mengikuti proses prmbelajaran dengan menggunakan media baru yang lagi trend menurut zamannya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Asma. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Assure Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar

Matematika Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 5(1), 455–467.

Arylien Ludji Bire, U. G. J. B. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap

Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan, 44(2), 168–174.

Elizabeth Suryani, Martadi, Trisakti, Yoyok Yermiandhoko, W. H. (2022). Implementasi Desain Model

Assure Dalam Pembelajaran Notasi Balok Warna Untuk Siswa Kelas 1 Sd. School Education Journal

Pgsd Fip Unimed, 12(1).

Hendriana, E. C. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Gaya Belajar

Auditorial Terhadap Hasil Belajar Ips Di Sekolah Dasar. Jpdi (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia),

3(1), 1–8. Https://Doi.Org/10.26737/Jpdi.V3i1.484

Kartikasari, G. (2016). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Motivasi Dan Hasil

Belajar Materi Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Dinamika Penelitian, 16(1), 59–77.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik maka dilakukan pemetaan materi, yang dimaksud adalah memberikan gambaran awal tentang kompetensi yang harus dicapai

Untuk mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, pengembangan media yang semula buku ajar Seni Budaya menjadi media audiovisual mempertimbangkan

Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Stilistika Berbasis Gaya Bahasa Pengarang untuk Meningkatkan Kompetensi Literasi Sastra Mahasiswa JBSI FBS

9 Maka dapat disimpulkan bahwa media tidak hanya sebagai alat perantara untuk mempermudah guru dalam meyampaikan bahan ajar, tetapi lebih dari itu yaitu untuk mencapai

Tujuan penelitian pengembangan ini dirumuskan berlandaskan masalah yang dihadapi di bidang melukis, yaitu menghasilkan rancangan pembelajaran berupa bahan ajar untuk

1. Mengetahui produk bahan ajar yang sudah ada pada Muatan Lokal Budaya Banyumasan sebelum dilakukan pengembangan. Menghasilkan pengembangan bahan ajar pada Muatan

SIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar untuk kelas V SD telah menghasilkan sebuah produk berupa

Untuk Kepala Sekolah dan guru seni budaya SMP Negeri 3 Ngadirojo, Pacitan pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar harus selalu dikembangkan untuk melatih kemandirian siswa