• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Pembelajaran Materi Fiqih dalam Perspektif Kurikulum Merdeka Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Desain Pembelajaran Materi Fiqih dalam Perspektif Kurikulum Merdeka Belajar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam PersPektiF kurikulum merDeka belajar

Seten Hartedi

1Dosen PAI STIT Makrifatul Ilmi BengkuluSelatan Email :[email protected]

Abstract: This study aims to answer a number of problems related to learning Fiqh material which seems monotonous and boring, if you look at it and examine it, it actually exists in material that does not change from year to year and does not have renewal, because fiqh material is learning that focuses on religious subjects. Islam, of course, cannot change because it has absolute law. This is what researchers are trying to see, but from a curriculum perspective, namely, an independent learning curriculum that offers new concepts in it. In the process of this research, the research process will use qualitative methods with descriptive research. In this research, journal or book review data will be used as study material related to this research. And the results of the discussion in this study show that the independent learning curriculum is a curriculum that focuses on the learning process that is free according to the teacher’s creations in teaching, this can be seen in the learning design which focuses on teaching devices in all subjects, for example on fiqh material in the sub-teaching thaharah or purification, the teacher can teach the thaharah material with combined teaching tools or the latest teaching devices according to the characteristics of students and the availability and suitability of learning objectives, which of course this will be able to improve the professionalism of a teacher.

Keywords: Design, Fiqh Material, Independent Learning Curriculum

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjawab sejumlah masalah terkait pembelajaran materi Fiqih yang terkesan monoton dan membosankan, hal ini jika dilihat dan ditelisik sebenarnya ada pada materi yang dari tahun ke tahun tidak memiliki pe- rubahan dan tidak memiliki pembaharuan, dikarena materi Fiqih adalah pembelajaran yang terfokus pada materi agama islam yang tentunya tidak akan dapat berubah karena memiliki hukum mutlak, hal ini lah yang coba peneliti lihat namun dari sudut kurikulum yakni, kurikulum merdeka belajar yang menawarkan desain baru didalamnya. Pada prosesnya penelitian ini akan pada proses penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan data reteratur jurnal atau pun buku sebagai bahan kajian terkait penelitian ini. Dan pada hasil pembahasan pada penelitian ini menujukkan kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum yang memfokuskan pada proses pembelajaran yang bebas sesuai kreasi guru dalam mengajar, hal ini terlihat pada desain pembelajarannya yang fokus pada perangkat ajar dalam semua mata pelajarannya, contoh pada materi Fiqih sub ajar thaharah atau bersuci, pengajar dapat mengajarkan materi thaharah tersebut dengan perangkat ajar yang dikombinasikan atau perangkat ajar yang terbaru sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan ketersedian dan kesesuaian tujuan pembelajaran, yang tentunya hal ini akan mampu meningkatkan profe- sional seorang pengajar.

Kata Kunci:Desain,Materi Fiqih,Kurikulum Merdeka Belajar

Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan guru memiliki tugas dan peran penting yaitu sebagai pengajar dan pen- didikyang tidak semua orang bisa melakukannya karenapendidikharus pandaidalambidang keilmuan, juga harus memiliki keterampilansesuai dengan bi- dang yang diajarkanya. Jabatan profesi ini juga men- jadi tanggung jawab yang begitu besar karena untuk dianggapmenjadiseorangpendidikdiperlukankriteri- akhusus danmemilikikemapuan dan keterampilana- garbisamenjadipendidikyang profesional.

Sebagai seorang guru yang mempunyai keterampi- lan akan mampu menciptakan suasanabelajar yang

nyaman, aman dan menyenangkan sehingga dapat menggali semua minat belajar peserta didiksecara- maksimal.Untuk mencapai semua itu teskompeten- sigurusangatpentingdilakukanpadasetiapgurudanca- longuru untukmempersiapkanguruyang profesional, kreatifdan menyenangkan. Maka diperlukanpara gu- ruyangbukansajaberperansebagaipengajartetapiharus memilikiperansebagaipendidikdan pemimpin.Peran guru sebagai pengajar(instruksional)mengharuskan guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan silabus, sebagai pendidikan (educational)guru wajib menguasai materi pembelajaran dan memiliki karak- ter, akhlak dan sikap terpuji agar dapat ditiru peserta

(2)

didik dan sebagai pemimpin(manajerial) guru men- jadi contoh yang dapat dilihat oleh peserta didik dalam menyampaikan materi di dalam kelas secara resmi serta guru diharuskan mempunyai keahlian da- lam menangani masalah yang terjadi dengan peserta didik. Masih banyak guru yang belum dapat meng- hasilkan peserta didik yang dapat bersaing dengan sekolah yang lainya. Sebagai guru untukmenyampai- kanmateripelajaranyangsesuai dengan pedoman dan acuan kurikulum dalam bentuk silabus,tidaksedikitgur uyangbelummampumelaksanakanperantersebut den- gan baik.

Di samping metode pembelajaran dari tahun ke tahun tidak ada perubahan hanya mengandalkan satu metode saja sehingga membuatsituasipembela- jaranterkesan tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini jika dilihat dari bab setiap materi Fiqih yang memang tidak memiliki pembaharuan didalamnya dan juga proses pembelajaran yang tidak dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat memperkuat proses pembelajaran yang ada. Maka hal ini harus juga diperkuat dengan adanya sejumlah upaya media, metode, bahan ajar yang diciptakan oleh guru dapat mempermudah dan menarik sejum- lah rangkaian proses pembelajaran.

Secara garis besar perubahan pendidikan menun- tun sebuah transformatif dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran tentunya mengikuti bagaimana pola kurikulum yang berlaku dalam pendidikan pada masa dan tahunnya. Seperti saat ini pendidikan kita telah mengarah pada sistem pendidikan kurikulum merdeka belajar secara desain pembelajaran pendidi- kan kurikulum merdeka belajar tidak banyak perkem- bangan pada komponennya hanya saja ada penam- bahan pada modul belajarnya saja.

Modul saja disini merupakan komponen dari kuri- kulum merdeka belajar yang diterapkan dengan de- sain pembelajaran yang baru dengan beberapa pe- rubahan seperti perangkat guru, RPP, Silabus, Prota, Promes dan juga evaluasi pendidikan yang tidak mem- beratkan guru dengan harapan ketika perangkat pem- belajaran yang harus disiapkan guru dibuat seringkas mungkin dan seefisien mungkin akan menimbulkan titik fokus guru hanya pada proses pembelajaran

dan seluruh strategi guru dengan media pembelaja- ran yang akan disiapkan dalam proses pembelajaran dikelas nantinya.

Dalam pembelajaran kurikulum merdeka belajar secara desain pembelajaran lebih kepada tindak lanjut lapangan yang lebih nyata, anak diminta untuk menu- jukkan unjuk kerja dalam desain pembelajaran kuri- kulum merdeka belajar, tidak selalu mengenai materi, hafalan dan latihan seperti kurikulum yang terdahulu.

Maka dari itu desain kurikulum merdeka belajar se- cara terstruktur dikemas dalam bentuk yang fleksibel, real dan kreatif dengan bertujuan untuk pendidik dan peserta didik mendapatkan kemerdekkan dalam men- gajar dan belajar.

Jika kurikulum dikemas dalam bentuk yang terbaru tentunya hal ini juga berpengaruh pada materi dalam pembelajaran itu sendiri contohnya pembelajaran Fiqih yang terkesan monoton dan tidak berkembang secara materi karena secara desain materi Fiqih tidak mengalami perubahan layaknya dunia sains dan sosi- ologi yang dapat sewaktu-waktu berubah seiring za- man, hal inilah yang menjadikan pembelajaran Fiqih menjadi monoton dan membosankan dan tidak me- narik.

Maka disinilah peran aktif dari kurikulum merdeka belajar untuk mampu mengubah desain pembelajaran yang terkesan monoton seperti mata pelajaran Fiqih agar terkesan pada materi memiliki pembaharuan yang mengikuti zaman digital saat ini. Dengan desain kurikulum merdeka belajar yang menekan pada proses pembelajaran dalam kelas yang mengesankan dengan bahan ajar dan juga tahapan media dan proses evalu- asi yang menarik hal ini akan berdampak baik pada materi Fiqih tentunya.

Berangkat dari permasalahan materiFiqih dan kuri- kulum merdeka belajar yang terkesan memberikan solusi pada pembelajaran Fiqih yang akhirnya peneliti melakukan penelitian terkait kurikulum merdeka bela- jar yang dihubungkan pada materi Fiqih yang nanti- nya apakah dengan kurikulum merdeka belajar ini dapat menjawab permasalahan pada pembelajaran Fiqih termasuk pada materinya yang terkesan sangat monoton dan tidak memiliki pembaharuan.

Berdasarkanhasilpengamatandilapangan,ada be-

(3)

berapa sebab yang menjadikan minat belajar siswa berkurang, antara lain: Metodeceramah sebagai me- tode pembelajaran satu-satunya yang mendominasi yang dilakukan guru selama ini dan untuk mening- katkan semangat belajar peserta didik belum ada ber- bagai metode, media ataupun strategi pembelajaran yang efektif sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas terasa membosankan.

Untuk mecapai pembelajaran yang menyenang- kan dan tidak membosankan maka diperlukan bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbanganyang haromonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal.Seorangguruke- tikamengajarkan berbagaimetodedalamprosespem- belajaran karena sejauh ini penggunaan metode yang diajarkan di sekolahmasih belum bisa meningkatkan para siswa untuk gemar belajar oleh karena ituden- ganmenggunakanberbagai metode yang bervaria- siagarmampuuntukmeningkatkanminat belajarsiswa- di dalam kelas dengan sangat berarti.

landasan teori

1. kurikulummerdeka belajar.

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum den- gan pembelajaran yang beragam di mana mediaakan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami desain dan penguatankemampuan dan keterampilan.(Ineu et al., 2022). Seorang pen- didik harus memiliki keleluasaan untuk memilih ber- bagai perangkat pembelajaran sehingga pembelaja- ran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kegiatan ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar dikembangkan berdasar- kan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

(Fauzi, 2022)

Kegiatan tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentusehingga tidak terikat pada satu media pelajaran saja. Dimanapada implementasi kurikulum merdeka untuk untuk pemu- lihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang ada dimana pada Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022, Permendikbudristek No 7 Tahun 2022, Permendikbudristek No.56 Tahun 2022 serta Kepu- tusan Kepala Bskap No.008/H/Kr/2022 Tahun 2022

dan yang terakhir Keputusan Kepala Bskap No.009/H/

Kr/2022 Tahun 2022.(Suhartono, 2021)

Dalam keputusan peraturan ini menjelaskan ten- tang implementasi kurikulum merdeka belajar dan juga terkait komponen yang berubah dari kurikulum yang terdahulu, yang jika dijabarkan dan disimpulkan secara seksama keseluruhan ketentuan dari kurikulum merdeka belajar memberikan guru sebuah kebebasan dalam memilih perangkat pembelajaran, tidak terpa- tok pada ketentuan yang baku seperti sebelumnya namun hal ini juga perlu disesuaikan dengan metode dan media dari materi yang ada.

Disisi lain pada kurikulum merdeka belajar ini ten- tunya sekolah harus membantu guru dalam memper- siapkan diri karena dengan keseluruhan komponen yang berubah dari sebelumnya tentunya guru memer- lukan pelatihan dasar sebelum siap menerapkan kebi- jakan kurikulum merdeka belajar.(Evi Hasim, 2020) Selanjutnya pada tahapan implementasi penerapan kurikulum merdeka belajar memiliki tiga tahapan dalam proses pembelajaran yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah danMandiri Berbagi.

Dalam tahapan mandiri belajar pada tahapan ini memberikan kebebasan penuh pada kepala satuan pendidikan dalam melakukan kurikulum merdeka belajar, keseluruhan proses dan kebijakan diserahkan kepada sekolah tanpa adanya suntikkan prinsip dan penekanan dari luar sekolah.(Arviansyah & Shage- na, 2022) Sedangkan pada mandiri belajar berubah secara keseluruhan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar dalam satuan pendidikan dengan menggunakan perangkat pembelajaran, hal inilaht- entunya menjadi hal yang berbeda pada kurikulum terdahulu, karena pada kurikulum merdeka belajar ditekankan pada perangkat ajar sebagai solusi pem- baharuan pembelajaran.(Vhalery et al., 2022)

Mandiri berbagi, pada tahapan ini secara keseluru- han perangkat ajar yang ada mampu dikembangkan dengan sekreatif mungkin dengan kombinasi setiap poin dan item dari perangkat ajar yang selama ini ada dengan tujuan tahap ini mampu memberikan proses pembelajaran yang mengesankan yang mampu mem- bangkitkan kreatifitas guru dan tentunya mengem- bangkan kemampuan professional seorang guru dan

(4)

tidak hanya itu siswa nantinya akan lebih fokus dan mampu mengembangkan diri.

2. Pembelajaran Fiqih.

Kegunaan pembelajaran Fiqih yaituuntuk men- jalankanperaturan dan hukum syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan penerapan pera- turanini untuk mendidik manusia agar memiliki sikap, karakter dan mencapaikebaikan.Taqwa merupakan kata yang memiliki arti yang meliputi semua karakter dan sikap yang baik.(Masykur, 2019)

Kegiatan ini dapat dijadikan acuan untuk mem- bentuk kepribadian peserta didik.Belajar Fiqih bergu- na agar peserta didik dapat mengetahui dan mema- hami hukum Islam secara baik dan benar.Pemikiran dan ilmu diharapkan dapat menjadi pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.Kegunaan ilmu Fiqih yaitu untuk mencapai keridhoan Allah SWT dengan melaksanakan ajarannyadi muka bumi sebagai pe- tunjuk hidup di lingkungan keluargamaupun hidup bermasyarakat.(Harisudin, 2019)

PembelajaranFiqih adalah mengetahui dan mema- hami prinsip, kaidah dan cara pelaksanaan hukum Islam baik yang berupa aspek ibadah maupun mua- malah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidu- pan. Menjalankan ketentuan hukum Islam dengan be- nar dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubun- gan manusia dengan Allah SWT,manusia dengan ma- nusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan.

Mata pelajaran Fiqih untuk menjadikan peserta didik dapat memahami permasalahan hukum dan cara pelaksanaanya untuk diamalkan dalam kehidu- pan sehingga menjadi muslim yang selalu taat men- jalankan ajaran Islam secara baik dan sempurna.

Sempurna menurut bahasa adalah menyeluruh.(Haf- sah, 2016)arti menurut bahasa tersebut bisa mem- berikan gambaran kepada kita mengenai makna dari muslim yang sempurna yaitu menjadi muslim yang tidak setengah-setengah.

Sebagai seorang muslim belum bisa disebut mus- lim yang sempurna jika ia belum menjalankan ajaran Islam di berbagai aspek kehidupan. Maka muslim yang sempurna tidak berhenti pada ucapan kalimat

syahadat saja,muslim yang sempurna sudah menda- lami dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan pedoman yaitu al-qur’an dan al-hadits.

Jika melihat desainnya tentu pembelajaran Fiqih terdesain pada pembelajaran agama yang tidak bisa memiliki desain yang berubah atau berkembang yang mengikuti zaman, karena sifat mutlak dan terkait hu- kum agama maka secara materi, pembelajaran Fiqih tidak memiliki perubahan atau tambahan seperti pembelajaran sains atau pun sosiologi yang akhirnya mengemas pembelajar Fiqih memiliki materi yang dari waktu ke waktu sama, desain pembelajaran Fiqih inilah yang tentunya memberikanperubahan kesan konstan dan monoton.

metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk lebih memahami makna dan mendu- kung dalam proses penelitian untuk menemukan data yang sebenarnya.Metode kualitatif lebih menekankan pada objek menggunakan data.Kualitatif juga meru- pakan pendekatan yang berorientasi pada metode kualitatif berisi uraian, narasi, atau berbentuk data kualitatif ini terhindar dari jumlah, kali dan bagi se- bagai bandingan dengan kualitatifmelihat suatu objek atau empiris sebagai sesuatu yang dinamis, konstruksi pemikiran dan interfrestasi terhadap gejala yang di amati. (Nuriyati et al., 2022)

Teknik pendekatan deskriptif di gunakan untuk mengambarkan suatu gejala yang di teliti, metode deskriptif merupakan suatu metode yang dapat di riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat.

(Rukminingsih et al., 2020). Pada metode penelitian kualitatif yang memiliki sifat deskriptif lebih menggu- nakan analisis pada desain implementasi pada pene- litian ini lebih di tonjolkan pada landasan teori untuk memandu penelitian ini agar berfokus pada fakta se- lain itu landasan teori berperan untuk memberi gam- baran secara umum pada penelitian yang akan di bahas.

Penelitian ini juga mengumpulkan data yang terkait dari sumber mengindefikasi dan analisis literatur yang

(5)

sudah di kaji dan di pelajari sebelumnya, sumber data yang di ambil berupa wawancara dari beberapa sum- ber, buku dan jurnal yang sudah terinduksi nasional, tradisional dan internasional dengan menggunakan aplikasi terprogram dari internet di simpulkan dalam bacaan setelah data terkumpulkan maka dilakukan teknik keabsaan untuk melihat kesinambungan antara data dan fakta.(Raco, 2018)

Pembahasan

Pada desainnya kurikulum merdeka belajar mem- berikan kebebasan guru secara administrasi, guru tidak dituntun terhadap administrasi seperti RPP yang dulunya memiliki 9 sampai 14 halaman pada satu pembelajaran yang digunakan pada sekali atau dua kali pertemuan tatap muka dan juga dituntun untuk memiliki silabus dalam satu semester dengan keselu- ruhan bab yang diajarkan, belum lagi dengan keselu- ruhan perangkat ajar, program tahunan dan semester serta bentuk evaluasi.

Administrasi yang memiliki banyak sekali tuntutan ini membuat guru tidak bisa fokus pada mengajar se- lain itu pada RPP secara proses dan perangkat juga strategi diberi hak PAKEM yakni seperti pembelajaran saintifik, intergrasi dan interkoneksi. Guru tidak bebas berekspresi dalam menyampaikan pembelajaran kar- ena dalam desainnya guru hanya mengikuti semua ketentuan yang ada, hal ini tentunya membuat secara kebebasan dalam pembelajaran terkesan diatur oleh sistem pemerintah yang sebenarnya tidak langsung melihat kondisi sekolah atau peserta didik yang jelas memiliki perbedaan disetiap satuan pendidikan dan juga jenjang serta wilayahnya.

Salah satunya adalah pembelajaran Fiqih yang bisa dijadikan contoh dimana pembelajaran Fiqih yang terkesan monoton karena secara konsep materi Fiqih tidak memiliki perbedaan disetiap tahunnya, materi yang seakan tidak berkembang inilah yang membuat proses pembelajaran menjadi membosankan terlebih lagi materi perbab terkesan hampir sama pada se- mester 1 dan dua, selain itu guru yang terkesan tidak memiliki kreatifitas dalam mengajar juga menimbul- kan pembelajaran Fiqih membosankan.

Guru yang dituntun untuk mengikuti pakem dalam

proses pembelajaran, guru yang diatur oleh desain RPP yang sudah terkonsep pada kurikulum yang ada sehingga membuat guru harus menjalankan pembela- jaran seperti apa yang terdesain pada RPP yang ada pada buku guru maka dari itu kurikulum merdeka memberikan solusi akan hal ini sebagai contoh pada proses pembelajaran materi Fiqih.

Sebagai pembahasan kita menggunakan materi Fiqih tentang thaharah atau bersuci, jika pada kuriku- lum terdahulu materi bersuci ini sudah didesaian pada buku guru dan siswa sehingga guru hanya mengikuti alur yang ada dibuku tanpa melihat karakteristik se- tiap siswa yang ada didalam kelas, berbeda dengan kurikulum merdeka belajar secara desain kurikulum ini memberikan keleluasaan pada guru untuk melaku- kan proses pada pembalajaran dalam kelas tanpa mengatur pada buku atau RPP sehingga guru memi- liki keleluasaan dalam mengajar.

Namun dalam hal ini kurikulum merdeka belajar menekankan pada perangkat ajar agar proses pem- belajaran terdesain dengan baik contoh pada materi thaharah atau bersuci dalam materiini, kita bisa un- tuk melakukan perangkat belajar berupa desain audio suara yang menjelaskan langkah-langkah secara ber- tahap atau disertai dengan visualnya yang menarik, tidak cukup disana kita juga bisa bermain peran den- gan desain dongeng atau wayang dalam pembelaja- ran thaharah atau bersuci agar memiliki desain yang menarik.

Bisa juga menggunakan perangkat ajar berupa perangkat ajar yakni rumpang dimana pada desain ini menyajikan stropom sebagai alat utama yang dikombinasikan dengan bentuk boneka yang mem- praktikkan cara bersuci, tahapan yang ditawarkan ini memiliki kesan bahwa guru secara keseluruhan memi- liki kemampuanmengajar dengan baik serta kreatifitas yang baik dan terlebih secara proses pembelajaran memiliki kesan yang menarik.

Tentunya desain ini hanya bisa dilakukan jika guru memiliki keleluasaan dalam mengajar tanpa dipaksa dalam desain mengajar yang terpaku pada apa yang diminta maka secara tidak langsung proses pembela- jaran Fiqih yang terkesan monoton dapat lebih me- narik, tidak perlu memperluas materi menjadi lebih

(6)

rumit atau pun materi diringkas agar lebih mudah dipahami tetapi cukup materi Fiqih yang ada disam- paikan secara struktur dibantu dengan perangkat ajar yang ditentukan guru sendiri dengan pertimbangan melihat ketersedian dan karakter dari anak didik.

Secara keseluruhan kurikulum merdeka belajar sangat mampu menjawab dalam permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan terutama pada pembe- lajaran materi Fiqih yang tentunya dibantu oleh ber- bagai pihak yakni kesiapan guru sebagai SDM yang menjadi pusat dari keberhasilan kurikulum, sekolah yang tentunya memberi dorongan dan dukungan se- cara keilmuan pada guru selain itu siswa yang juga ikut berpartisipasi dalam kesiapan dalam kurikulum merdeka belajar yang tentunya tujuan pendidikan akan terwujud.

Dengan hal ini harapan kedepannya pendidikan Indonesia mampu menjadi pendidikan yang berhasil mencetak dan membentuk guru yang profesional dan siswa yang unggulan demi menghadapi perkemban- gan digital yang sangat cepat berkembang yang harus diimbangi dengan perkembangan pendidikan kita di Indonesia sebagai kontrol untuk masyarakat Indone- sia, serta sebagai bentuk daya kompetensi yang tentu- nya dari waktu ke waktu menuntun hal yang lebih dan berbeda nantinya, maka dari itu diharapkan pendidi- kan Indonesia bisa semakin maju dengan kurikulum merdeka belajar yang secara desain dan kebijakan serta kemasan yang memang bertujuan dalam meng- hadapi semua kebutuhan dimasa depan nantinya.

Prototime Desain Pembelajaran materi Fiqih Kompetensi Dasar : 1.3 Menganalisis dan menjelas-

kan urutan dari berwudhu Indikator :1.1.3Siswamampu menganali-

sis dan menjelaskan urutan dariberwudhu

Media Pembelajaran : Touch Up

Kegiatan Pembelajaran: Media pembelajaran touch up yang dibuat dengan bantuan modul ajar sebagai petunjuk dan arahan untuk memperjelas media ajar. Pada proses kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk menggunakan touch up untuk menyusun dan menjelaskan urutan wudhu dengan diawal diberikan penguatan materi pada guru.

Dari prototime yang dijelaskan secara singkat bisa mewakili desain pembelajaran pada perspektif kuri- kulum merdeka belajar dengan desain pembelajaran yang ada bisa dapat mewakili bagaimana seharusnya kegiatan dari pembelajaran materi Fiqih agar memiliki kesan yang menarik dalam proses pembelajaran itu sendiri.

Prototime diatas mewakili dosen untuk mampu menciptakan mahasiswa yang merupakan calon guru agar mampu membuat media belajar dan bahan ajar dengan desain pembelajaran yang menarik sehingga pada proses pembelajaran materi Fiqih tidak terkesan monoton dan pada guru agar dapat memahami be- tapa pentingnya media pembelajaran dan bahan ajar dalam proses pembelajaran berlangsung terlebih lagi dengan desain kurikulum merdeka belajar yang ada selain itu agar dosen serta guru memiliki keterhubun- gan, dosen mampu mencetak guru unggulan dengan mengajarkan seluruh materi dengan perspektif kuriku- lum merdeka belajar serta guru yang akan mencetak generasi bangsa mampu memberikan kesan pem- belajaran yang menarik dengan landasan kurikulum merdeka belajar.

Penutup

Kesimpulan dari penelitian yang terkait mengenai kurikulum merdeka belajar dalam materi Fiqih yang ada disekolah bahwasannya penelitian desain kuri- kulum merdeka belajar merupakan desain mengajar yang tidak memberatkan guru dengan pakem RPP, Silabus dan administrasi lainnya. Kurikulum merdeka belajar membebaskan guru untuk berkreasi dan aktif didalam kelas dengan solusi perangkat ajar.

Pada kurikulum merdeka belajar ini perangkat ajar sangat ditekankan pada proses pembelajaran- nya menjadi solusi dan jawaban untuk mata kuliah

Secara keseluruhan kurikulum merdeka belajar sangat mampu menjawab dalam permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan terutama pada pembelajaran materi Fiqih yang tentunya dibantu oleh berbagai pihak yakni kesiapan guru sebagai SDM yang menjadi pusat dari keberhasilan kurikulum, sekolah yang tentunya memberi dorongan dan dukungan secara keilmuan pada guru selain itu siswa yang juga ikut berpartisipasi dalam kesiapan dalam kurikulum merdeka belajar yang tentunya tujuan pendidikan akan terwujud.

Dengan hal ini harapan kedepannya pendidikan Indonesia mampu menjadi pendidikan yang berhasil mencetak dan membentuk guru yang profesional dan siswa yang unggulan demi menghadapi perkembangan digital yang sangat cepat berkembang yang harus diimbangi dengan perkembangan pendidikan kita di Indonesia sebagai kontrol untuk masyarakat Indonesia, serta sebagai bentuk daya kompetensi yang tentunya dari waktu ke waktu menuntun hal yang lebih dan berbeda nantinya, maka dari itu diharapkan pendidikan Indonesia bisa semakin maju dengan kurikulum merdeka belajar yang secara desain dan kebijakan serta kemasan yang memang bertujuan dalam menghadapi semua kebutuhan dimasa depan nantinya.

Prototime Desain Pembelajaran Materi Fiqih

Kompetensi Dasar : 1.3 Menganalisis dan menjelaskan urutan dari berwudhu

Indikator :1.1.3 Siswa mampu menganalisis dan menjelaskan urutan dari berwudhu

Media Pembelajaran : Touch Up

Kegiatan Pembelajaran: Media pembelajaran touch up yang dibuat dengan bantuan modul ajar sebagai petunjuk dan arahan untuk memperjelas media ajar.

Pada proses kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk menggunakan touch up untuk menyusun dan menjelaskan urutan wudhu dengan diawal diberikan penguatan materi pada guru.

al-bahtsu: Vol. 7, No. 2, Juni 2023

51

(7)

yang terkesan monoton dan konstan seperti materi Fiqih tapi berbeda jika desain kurikulum merdeka belajar diterapkan sebagai contoh materi Fiqih thaha- rah atau bersuci akan lebih menyenangkan dengan desain pembelajaran yang menarik dengan didukung perangkat ajar yang dikemas secara kreatif oleh guru.

Secara keseluruhan kurikulum merdeka belajar telah menjadi solusi yang baik untuk materi pembela- jaran di Indonesia, dengan melihat karakteristik siswa dan juga ketersedian SDM dan cakupan kemampuan guru dan siswa yang dioptimalkan agar kurikulum merdeka belajar yang memang sudah terdesain den- gan baik dapat terlaksana dengan optimal.

Daftar Pustaka

ErwinWidiasworo,CerdasPengelolaanKelas, (Yogy akarta:DivaPress,2018),h.85

Arviansyah, M. R., & Shagena, A. (2022). Efekti- fitasdan Peran Dari Guru Dalam Kurikulum Merdeka Belajar.Efektivitas danPeran Dari Guru Dalam Kuriku- lum Merdeka Belajar, 17(1), 40–50.Kurikulum Merde- ka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(5), 8248–8258. https://media.neliti.com/media/

publications/444639-none-ee780f83.pdf

Masykur, M. R. (2019). Metodologi Pembelajaran Fiqih. Jurnal Al-Makrifat, 4(2), 31–44.

Nuriyati, T., Falaq, Y., Nugroho, E. D., Hafid, H.

H., & ... (2022). Metode Penelitian Pendidikan(Teori&

Aplikasi). https://repository.penerbitwidina.com/publi- cations/ 354716/ metode-penelitian-pendidikan-teori- aplikasi%0Ahttps://repository.penerbitwidina.com/

media/publications/354716-metode-penelitian-pen-

didikan-teori-aplik-d68bda90.pdf

Raco, J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif:

Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. https://doi.

org/10.31219/osf.io/mfzuj

Rukminingsih, Adnan, G., & Latief, M. A. (2020).

Metode Penelitian Pendidikan. Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol.

53, Issue 9).

Suhartono, O. (2021). Ar-Rosikhun: Jurnal Mana- jemen Pendidikan Islam. Ar-Rosikhun: Jurnal Manaje- men Pendidikan Islam, 1(1), 8–19. https://ejournal.uin- malang.ac.id/index.php/alrosikhuun/indexPage%7C8 Vhalery, R., Setyastanto, A. M., & Leksono, A. W.

(2022). Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merde- ka: Sebuah Kajian Literatur. Research and Develop- ment Journal of Education, 8(1), 185. https://doi.

org/10.30998/rdje.v8i1.11718

Di, T., & Pandemi, M. (2020). Evi Hasim. Prosed- ing Webinar Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, 68–74.

Fauzi, A. (2022). Implementasi Kurikulum Merde- ka di Sekolah Penggerak.Pahlawan: Jurnal Pen- didikan-Sosial-Budaya, 18(2), 18–22. https://doi.

org/10.57216/pah.v18i2.480

Hafsah. (2016). Buku Pembelajaran FIQIH Edisi Revisi.pdf.

Harisudin, N. (2019). Pengantar Ilmu Fiqih. In Pen- gantar Ilmu Fiqih (Issue Fiqh 1). digilib.uinsby.ac.id

Ineu, S., Teni, M., Yadi, H., Asep, H. H., & Prihan- tini. (2022). Analisis Implementasi

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional Paedagoria Universitas Muhammadiyah Mataram Mataram, 16 Agustus 2022 ISSN 2807-8705 | Volume 2 Agustus 2022 37 Edukasi Budidaya Lele Dan Kangkung Hidroponik