GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah singkat perusahaan
Visi dan Misi PT. Adra Gemilang (ULP) Bengkalis
- Visi
- Misi
Struktur Organisasi
Ruang Lingkup PT. Adra Gemilang Pelayanan Teknik
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan
Adra Gemilang, Selama melakukan kerja praktek penulis akan mencoba menjelaskan jadwal kerja praktek dan spesifikasi pekerjaan, untuk jadwal kerja praktek penulis akan di bekali dengan jadwal kerja praktek yang setara dengan jadwal kerja teknisi pria di PLN . Adra Gemilang, bertujuan agar penulis benar-benar merasakan bagaimana rasanya bekerja sebagai teknisi di PLN, agar tidak merasa risih dan terbiasa dengan aturan disiplin saat terjun ke dunia kerja yang sebenarnya suatu saat nanti. Adra Gemilang selama 2 bulan dari tanggal 2 November 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 penulis akan memaparkan bentuk pengalaman kerja yang penulis dapatkan untuk menambah wawasan dalam melakukan kerja praktek.
Mengatasi gangguan banyak mati listrik karena sekring NH putus dan sekring NH diganti dengan yang baru.
Deskripsi Proses-Proses Gangguan teknik dan Perkerjaan
- Gangguan Pada Kwh Meter
- MCB Meteran Hangus
- Meteran Tidak Mau Masuk Pulsa dan Periksa
- Penggantian Meteran dengan Meteran Dami
- Gangguan Lost Kontak
- Gangguan Recloser Trip
- Pemantauan Beban Feeder
- Penggantian Fuse Link
- Penggantian NH Fuse
- Perbaikan drop teangan pelanggan
- Pemangkasan
- Pengukuran JTM
- Inspeksi Gardu Distribusi
- Penggantian Kabel SKU
- Perbaikan TM tumbang
Semua laporan penghentian pekerjaan akan dikirim ke forum sebagai perintah kerja, sehingga jika terjadi kesalahan, PLN dapat mengurusnya dan dimintai pertanggungjawaban. Meteran listrik adalah alat yang dipasang sebelum masuk ke instalasi pelanggan untuk mengukur konsumsi listrik yang digunakan konsumen, pada sistem KWH meter saat ini ada 2 jenis KWH meter, yang pertama adalah meteran KWH pascabayar atau lebih dikenal dengan meteran bulanan. pada meteran ini pelanggan terlebih dahulu menggunakan listrik terlebih dahulu, setelah terpakai dihitung berapa yang dipakai dan dibayar setiap bulannya, jenis lainnya adalah meteran prabayar atau yang lebih dikenal dengan meteran pulsa, sistem meteran ini berbeda dengan meteran bulanan, kita bayar listriknya dulu, baru kita pakai kredit, tapi meteran prabayar ini lebih aman dan sensitif dibanding meteran pascabayar karena meteran ini didukung keamanan yang lebih baik, bisa mendeteksi kebocoran instalasi dan tidak bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. karena meteran prabayar ini menggunakan relay. saat meteran ini dibuka atau baut diputar maka relay akan trip dan meteran akan mati, untuk mengaktifkan meteran ini perlu menggunakan kode tamper yang jelas yang hanya bisa didapatkan dari petugas PLN, barang apapun yang digunakan pasti akan rusak begitu juga dengan meteran listrik, beberapa macam masalah terjadi pada meteran sebagai berikut. Pengaman dan pembatas pada meteran adalah MCB (main circuit breaker) yang akan membatasi konsumsi pelanggan sesuai dengan arus meteran yang dimiliki pelanggan dan untuk melindungi jaringan listrik dari arus pendek atau korsleting.
Meteran listrik 450 W menggunakan MCB 2 Amp, daya listrik 900 W menggunakan MCB 4 Amp, daya listrik 1300 W menggunakan MCB 6 Amp dan seterusnya bisa kita dapatkan melalui rumus. maka MCB yang di pakai 4 Amps). Akan ada perbedaan antara meteran prabayar dan pascabayar, ketika kita mengganti MCB di meteran prabayar, kita harus memasukkannya. Selama kerja praktek penulis juga pernah mengikuti bapak-bapak teknis untuk mengatasi masalah meteran yang ada tanda centangnya, kasus seperti ini banyak penyebabnya, diantaranya terdeteksi adanya kebocoran instalasi atau akibat petir, yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penelitian relai . dan masukan kode tamper yang jelas tapi sebelumnya pastikan MCB mati, kode tamper yang jelas bisa diminta ke petugas di kantor PLN dengan menggunakan nomor meteran.
Setelah memasukan kode tamper yang jelas dan memasukan kode pulsa dan kedua kode tersebut dengan pemberitahuan yang benar, kemudian nyalakan kembali MCB, jika kelistrikan berfungsi dengan baik, berarti kerusakan sudah selesai, tetapi jika kelistrikan tidak berfungsi dengan baik, kemudian periksa tegangan yang berasal dari meteran, jika tidak bagus berarti meteran rusak dan Anda harus mengganti meteran. Penggantian meteran dengan dami meter pada saat analisa gangguan dan dipastikan meteran rusak, kemudian meteran sementara atau dami meter yang berwarna merah ditukar, alat yang digunakan dalam pekerjaan yang digunakan adalah sebagai berikut. Gangguan hilang kontak sering terjadi dan ditangani oleh para teknisi, penulis sering diundang untuk mengatasi gangguan ini.
Rc adalah alat pengaman jaringan distribusi setelah penyulang juga dikendalikan dari jarak jauh, Rc juga memberikan indikasi penyebab trip, bisa menunjukkan adanya gangguan fasa-fasa atau ground, recloser ini juga akan membaca berapa arus maksimum dari gangguan tersebut adalah, untuk perbaikan hanya meminta izin kepada pihak kantor untuk menyambung kembali recloser, setelah mendapat izin dapat melanjutkan penyambungan kembali dengan menekan tombol close, setelah selesai dilakukan pengecekan penyebab gangguan tersebut. Penggantian fuse link merupakan salah satu kegiatan untuk mengatasi gangguan yang penulis ikuti, fuse link putus karena adanya gangguan pada sistem distribusi yang menyebabkan arus atau beban bertambah, salah satu penyebab gangguan tersebut adalah adanya binatang seperti monyet, ular, atau sentuhan bambu atau pohon lain ke sistem jaringan, sehingga fuse link putus untuk melindungi trafo, fuse link adalah kabel pengaman yang dipasang di wadah FCO, fuse link memiliki nilai batas arus maksimum dimana ketika arus melebihi batas dari fuse link maka akan putus. Pengukuran JTM merupakan salah satu sasaran tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas, pengukuran JTM yang dilakukan adalah mengukur beban pada jaringan tegangan menengah dan mengukur tegangan antar fasa, beserta peralatan yang bekerja yang digunakan.
Pemeriksaan gardu distribusi adalah verifikasi kelengkapan gardu distribusi dan alat ukur, pengukuran pembumian dan pengukuran beban trafo dan data perimbangan, serta peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan gardu.
Target Yang Diharapkan
Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Yang Digunakan
- Perangkat Lunak
- Perangkat Keras
Misalnya untuk memperbaiki FCO (Fuse Cut Out) yang putus akibat korsleting pada jaringan tegangan menengah. Batang pangkas adalah alat yang digunakan untuk memangkas pohon di bawah jaringan tegangan menengah yang berpotensi merusak kabel jaringan tegangan menengah SKUTM. Obeng memiliki dua jenis ujung, strip (-) dan kembang (+), yang digunakan untuk mengencangkan dan juga mengendurkan sekrup pada pasangan, baik itu kayu, plastik atau besi.
Test pen adalah alat yang digunakan untuk mengecek atau bahkan mengetahui apakah ada tegangan listrik. Sama seperti pulpen sebelumnya, Tespen juga memiliki klip berisi LED yang dapat menyala sebagai indikator tegangan listrik. Crimping pliers atau yang dikenal dengan crimping tool adalah alat yang dirancang khusus untuk menyambungkan kabel dengan konektor kabel / cable lugs atau lugs kabel.
Tang crimping ini akan mengkompres kabel LUG yang masih dalam keadaan longgar untuk menyambungkannya ke kabel. Proses ini disebut dengan crimping, artinya hubungan antara kabel dengan kabel LUG sangat rapat sehingga tidak terbuka [4]. Ampere Tang atau yang disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada kabel penghantar yang mengalirkan arus listrik dengan menggunakan dua klem (klem) nya tanpa harus bersentuhan langsung dengan terminal listrik.
Ia adalah alat yang digunakan untuk menarik kabel berat yang besar supaya mudah untuk menyelesaikan kerja.
Data-Data yang Diperlukan
Dokumen-Dokumen File-File yang Dihasilkan
Kendala-Kendala yang Dialami Saat Pelaksanaan Kerja Praktek
Hal-Hal yang Dianggap Perlu
PENGOPERASIAN GARDU DISTRIBUSI
- Pengertian Gardu Distribusi
- Gardu Distribusi Tiang Portal Travo 200 KVA
- Komponen Komponen Utama Bagian Atas Gardu
- Komponen Komponen Utama Bagian Bawah Gardu
- Pentanahan Pada Travo Distribusi Portal
- Pengoperasian Travo Distribusi Portal
Setelah membahas gardu distribusi secara umum, sekarang penulis akan fokus membahas pengoperasian gardu distribusi tiang gantry dengan kapasitas trafo. Gardu Gantry adalah salah satu jenis konstruksi gardu tiang pancang, yaitu gardu tipe terbuka (outdoor) untuk penyaluran tenaga listrik, yang menggunakan konstruksi dua tiang pancang atau lebih. Tiang pancang yang digunakan untuk gardu jenis ini dapat berupa tiang pancang beton maupun tiang pancang besi yang memiliki kuat kerja minimal 500 dan dengan panjang 11 atau 12 meter.
Berperan sebagai proteksi atau pelindung sekering khususnya pada stasiun distribusi, FCO ini berperan sebagai alat pelindung trafo terhadap arus hubung singkat dan sebagai alat untuk melepaskan sumber tegangan jika dilakukan perawatan. Proteksi pada FCO ini dipasang berupa fuse link yang dapat diatur dengan arus pengenal trafo distribusi yang terpasang. Pada FCO trafo distribusi, di dalam dudukan FCO terdapat fuse link yang berguna untuk melindungi trafo, berikut adalah cara menghitung berapa banyak fuse link yang digunakan untuk trafo distribusi dengan menggunakan data trafo yang disampel oleh penulis.
Pada saat menghitung besar arus sekering, saat memasang sekering, sebelum pemasangan terlebih dahulu harus menghitung besar sekering sesuai dengan kapasitas trafo distribusi dengan menggunakan rumus berikut. Ukuran sekring yang dipasang pada trafo ini adalah 6 A, yang membulatkan hasil perhitungan karena sekring 5,78 A tidak tersedia untuk dijual. Periksa nilai sekering yang dipasang pada trafo FCO, dengan mempertimbangkan daya terpasang trafo.
Setelah semua pemeriksaan telah dilakukan dan hasil pemeriksaan sesuai dengan standar maka gardu distribusi dapat dioperasikan. Setelah mendapat izin, masuk ke wadah masing-masing tahap, setelah masuk distribusi. gardu induk sudah beroperasi, kemudian mengukurnya di gardu distribusi, yang akan diukur adalah beban fasa masuk, fesa netral masuk, dan beban masing-masing fasa, jika hasil pengukuran sesuai dengan standar PLN maka pengoperasian gardu distribusi berhasil. Dalam pengoperasian gardu distribusi dapat disimpulkan bahwa kita harus menggunakan safety dan melakukan pekerjaan secara berurutan dalam pelaksanaan gardu distribusi. Pada gardu distribusi terdapat perhitungan pemasangan pengaman antara lain pemasangan saklar sekring, saklar utama dan sekring NH dengan rumus mengacu pada trafo KVA tidak dapat dipasang sembarangan, sehingga dalam pengoperasiannya trafo dapat berjalan dengan lancar dan semuanya berfungsi dengan baik sehingga ketika terjadi masalah, trafo dan pelanggan tetap aman.
Dalam pengoperasian gardu distribusi setiap orang harus mengikuti prosedur seperti pemasangan pengaman sesuai dengan KVA trafo, agar barang-barang tersebut selalu ready dan tidak menganggur, maka trafo distribusi segera mengganti peralatan yang bukan lebih cocok digunakan agar keamanan selalu terjamin dan dapat ditingkatkan dalam sistem kelistrikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi gardu distribusi adalah menyalurkan listrik dengan cara menurunkan tegangan dari 20 kV menjadi 220 V menjadi 380 V sesuai kebutuhan pelanggan untuk penerangan rumah dan pengoperasian peralatan listrik lainnya.
Saran
Spesifikasi Desain Jaringan Tegangan Menengah (JTM) Jakarta dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Perusahaan Umum Listrik Negara: SPLN 72: 1987,. Sasmitra, Kurnia Panca (2019). Pemeriksaan Jaringan Tegangan Menengah (Jtm), Laporan Kerja Praktek, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bengkalis. Berikut beberapa data yang penulis lampirkan karena dianggap penting untuk menunjang penyampaian informasi dalam laporan kerja praktek penulis di PT.