PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Diketahui distribusi frekuensi status gizi balita dengan pola pemberian MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kota Padang pada tahun 2020. Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami dalam pemberian MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kota Padang pada tahun 2020 diketahui.
Manfaat Penelitian
- Bagi Puskesmas
- Bagi Masyarakat
- Bagi Institusi Peneliti
Sebagai gambaran: informasi dan data untuk melakukan penelitian lebih lanjut khususnya terkait MP-ASI.
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Status Gizi
Penilaian Status Gizi
H0 1 : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020. H0 4 : Tidak ada hubungan. antara pendidikan ibu tentang pemberian MP-ASI dengan status gizi pada balita usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi pada balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh.
82 4.4.3 Hubungan dukungan suami dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi bayi usia 6 – 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Tahun 2020 83 4.4 .4 Hubungan Orang Tua dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Bayi Usia 6 – 24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Tahun 2020. Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi pada bayi usia 6 – 24 bulan di Puskesmas Wilayah Kerja Pauh tahun 2020.
Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dalam pemberian makanan tambahan untuk KSI (MP-ASI) dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja. Puskesmas Pauh. 95 memiliki pola asuh yang baik dalam pemberian makanan tambahan (MP-ASI) memiliki status gizi balita yang baik 72,7. Hubungan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI dengan status gizi anak di wilayah kerja Puskesmas Juwiring Klaten.
Faktor Yang Mempengaruhi Status gizi
Asupan Gizi
- Pengertian Asupan Gizi
67 Ha 2 : Ada hubungan antara sikap ibu terhadap pemberian MP-ASI dengan status gizi balita usia 6 – 24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020. H0 2 : Tidak ada hubungan antara sikap ibu dalam memberikan MP-ASI dan status gizi pada balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020.
Makanan Pendamping Asi (MP-ASI)
- Pengertian MP-ASI
- Tujuan Dan Manfaat MP-ASI
- Syarat-syarat MP-ASI
- Kecukupan Zat Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bayi
- Pola Pemberian MP-ASI
- Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI
Pengetahuan
- Pengertian Pengetahuan
- Tingkat Pengetahuan
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
- Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil rasa ingin tahu melalui proses indera, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan bidang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017), Pengetahuan merupakan hasil persepsi seseorang atau hasil pengetahuan seseorang terhadap suatu objek melalui panca inderanya. Semakin banyak aspek dan objek positif yang diketahui, maka akan semakin muncul sikap positif terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2003).
Memahami suatu benda berarti tidak hanya sekedar mengetahui tentang benda itu, tidak juga sekedar memberi nama, tetapi orang tersebut dapat mengartikan dengan tepat benda yang diketahuinya. Orang yang telah memahami benda dan bahan hendaknya mampu menjelaskan suatu benda yang dipelajari, memberikan contoh, menarik kesimpulan, dan membuat prediksi. Penerapan diartikan ketika orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau menerapkan prinsip yang diketahui pada situasi atau keadaan lain.
Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk mendeskripsikan atau memisahkan kemudian mencari hubungan antar komponen suatu objek atau permasalahan yang diketahui.
Sikap
- Pengetrian Sikap
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
- Cara Pengukuran Sikap
Pengetahuan dapat diukur dengan cara wawancara atau kuesioner dimana subjek atau responden ditanya tentang isi materi yang akan diukur. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuannya (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan gizi mencakup segala informasi terkait gizi tambahan di KSI (MP-ASI).
Tingkat pengetahuan dikatakan tinggi jika skor jawaban angket >75%, sedangkan jika skor jawaban <75% rendah. Jawabannya, dapat berupa memberikan jawaban ketika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Ada dua faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap, yaitu faktor internal dan eksternal (Notoatmodjo, 2003).
Secara tidak langsung hal ini dapat dilakukan melalui pernyataan hipotesis, kemudian menanyakan pendapat responden (lantip meliana pancarani, 2016).
Dukungan Suami
- Pengertian Dukungan Suami
- Jenis-jenis Dukungan Suami
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Dukungan Suami
Baik dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif maka semakin baik pula sikap ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Keluarga atau orang-orang terdekat ibu mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif, namun banyak pula keluarga yaitu orang tua dan suami yang justru memberikan makanan atau minuman sebelum anak berusia 6 bulan. Dukungan keluarga yang baik akan mendorong ibu untuk menyusui hingga usia 6 bulan dan tidak memberikan makanan pendamping ASI pada bayi saat usia kurang dari 6 bulan.
57 Dukungan keluarga yang baik adalah dukungan untuk memotivasi ibu dalam menyusui bayinya dan memberikan dukungan psikologis kepada ibu. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik dukungan keluarga terhadap ASI eksklusif maka semakin rendah pemberian MP-ASI dini. Sebaliknya, semakin sedikit dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif, maka semakin besar pula kecenderungan untuk memberikan ASI tambahan sejak dini.
Berdasarkan faktor pendorong di atas dapat dikatakan bahwa dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif dapat mempengaruhi pemberian makanan pendamping ASI dini (Noviana, 2012).
Pola Asuh
- Pengertian Pola Asuh
- Jenis-jenis Pola Asuh Orang Tua
- Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
H0 3 : Tidak terdapat hubungan antara dukungan suami mengenai pemberian gizi tambahan dengan status gizi pada balita usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dalam pemberian nutrisi tambahan. pemberian ASI (MP-ASI) dengan status gizi balita usia 6 – 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh tahun 2020. Tabel 4.12 menunjukkan 30 ibu yang mempunyai pola asuh pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). di wilayah kerja Puskesmas Pauh mempunyai status gizi kurang dari lima 73,3.
Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang pemberian ASI (MP-ASI) dengan status gizi pada bayi usia 6-24 bulan di tempat kerja Puskesmas Pauh. Diketahui ada hubungan yang signifikan antara postur menyusui ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di wilayah tersebut. Diketahui tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan pasangan pada ibu dalam asuransi (MP-ASI) dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh ibu menyusui (MP-ASI) dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Hubungan Pengetahuan, sikap, pola asuh dan dukungan suami
- Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita
- Hubungan Sikap Ibu dengan Status Gizi Balita
- Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Balita
- Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi Balita
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
Defenisi Operasional
METODE PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Populasi
- Sampel
- Kriteria Sampel
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Ekslusi
- Instrumen Penelitian
- Teknis Dan Cara Pengumpulan Data
- Data Primer
- Data Skunder
- Pengolahan Data
- Analisa Data
- Univariat
- Bivariat
Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang Makanan Tambahan (MP-ASI) ditunjukkan pada tabel di bawah ini. 78 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) di wilayah kerja Puskesmas Pauh tahun 2020. Distribusi frekuensi dukungan suami dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pada tabel 4.7 terlihat dukungan pasangan paling banyak hilang yaitu 59,6% pada pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) di wilayah kerja Puskesmas Pauh. Distribusi frekuensi pola asuh orang tua dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan status gizi pada bayi usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh.
96 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Herita et al, 2013) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita usia 7-24 bulan.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
- Tingkat Pendidikan
- Pekerjaan
- Umur
- Umur Dan Jenis Kelamin Balita
Analisa Univariat
- Gambaran Pengetahuan
- Gambaran Sikap Ibu
- Gambaran Dukungan Suami
- Gambaran Pola Asuh
- Gambaran Status Gizi
Distribusi frekuensi sikap ibu terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sikap ibu sebagian besar kurang yaitu 79,6% dalam pemberian makanan tambahan ASI (MP-ASI) di wilayah kerja Puskesmas Pauh. Distribusi frekuensi makan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.9 Distribusi frekuensi makan balita Berat Badan/U-5 di tempat kerja.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 53,8% status gizi balita kurang, sebagian kecil yaitu 46,2% status gizi balita baik di wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Analisa Bivariat
- Hubungan Pengetahuan ibudalam (MP-ASI) dengan Status Gizi. 59
- Hubungan dukungan suami dalam(MP-ASI) dengan Status Gizi .61
Lemahnya hubungan tersebut menunjukkan bahwa pola pemberian makanan pendamping ASI tidak dapat menjadi faktor penyebab utama status gizi anak balita. Lemahnya hubungan tersebut menunjukkan bahwa pola pemberian MP-ASI tidak dapat menjadi faktor penyebab utama status gizi balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pemberian MP-ASI dan hubungannya dengan status gizi anak usia 6 sampai 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kota Padang Tahun 2020.
PEMBAHASAN
Gambaran Pengetahuan Ibu dalam (MP-ASI)
Gambaran Sikap Ibu dalam (MP-ASI)
Gambaran Dukungan Suami dalam (MP-ASI)
Gambaran Pola Asuh dalam (MP-ASI)
Gambaran Status Gizi Balita (BB/U)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 31 suami yang kurang memberikan dukungan kepada istri dalam pemberian MP-ASI, 64,5 diantaranya berstatus gizi buruk. Hal ini diperkuat dengan uji product moment Pearson dengan nilai 0,016 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola pemberian MP-ASI dengan status gizi balita usia 7 sampai 24 bulan di wilayah kerja Pucangsawita. Puskesmas Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan perilaku dan status gizi dalam pemberian MP-ASI pada Baduta usia 6-24 bulan di Desa Kestalan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI pada bayi 0-6 bulan di BPJS heni suharni Desa Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Hubungan Pengetahuan Ibu dalam (MP-ASI) dengan status gizi
Hubungan Sikap Ibu dalam (MP-ASI) dengan Status Gizi
Hubungan Dukungan Suami dalam (MP-ASI) dengan Status Gizi
Hubungan Pola Asuh dalam (MP-ASI) dengan Status Gizi
Saran
- Bagi Dinas Kesehatan
- Bagi Puskesmas
Memberikan informasi, pengetahuan dan pengajaran praktek menyusui kepada ibu (khususnya ibu bekerja) agar ibu termotivasi untuk memberikan MP-ASI pada bayinya. Pengaruh karakteristik ibu, faktor internal dan eksternal terhadap pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi dibawah 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Barus Jahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Karena MP-ASI merupakan makanan pendamping ASI yang berbeda dengan ASI dan ASI saja sudah tidak mencukupi lagi nutrisi anak.
Menambah energi dan nutrisi yang diperlukan, karena ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi > 6 bulan, merupakan keunggulan MP-ASI 3. Pemberian MP-ASI terlalu dini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, alergi makanan, peningkatan infeksi dan juga penambahan berat badan. fast 6 1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA PEMBERIAN MP-ASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAUH KOTA PADANG TAHUN 2020 SEBAGAI ARTIKEL UNTUK PEMBANGUNAN 1. Oleh : DESRAPUTRI PROGRAM S-1 STUDI GIZI SMA PERINTIS PADANG 2020 2 PROGRAM S1 GIZI SMA PERINTIS PADANG 2020 DET 2020 DRAFT 2020.
TERKAIT POLA GIZI MP-ASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAUH KOTA PADANG TAHUN 2020 Lampiran 2020 Vii1 Vii1t+ Permasalahan pada umumnya disebabkan oleh dua faktor utama yaitu penyakit penyakit menular dan makanan rendah asupan makanan akibat kurangnya ketersediaan pangan di tingkat keluarga atau pola asuh yang salah.