EULER: Jurnal Ilmiah Matematika, Sains dan Teknologi Journal Homepage: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/Euler
DOI:https://doi.org/10.34312/euler.v9i1.10354 Juni 2021, Vol. 9, No. 1, Hal. 6-16
Submit: 10 April 2021, Diterima: 30 April 2021, Online: 1 Mei 2021
Copyright ยฉ2021 by Rasmawati, Lailay Yahya, Agusyarif Rezka Nuha, Resmawan
Diterbitkan oleh: Jurusan Matematika Universitas Negeri Gorontalo | Under the licence CC BY-NC 4.0
DETERMINAN SUATU MATRIKS TOEPLITZ K-TRIDIAGONAL MENGGUNAKAN METODE REDUKSI BARIS DAN EKSPANSI
KOFAKTOR
Rasmawati1*, Lailay Yahya2, Agusyarif Rezka Nuha3, Resmawan4
1,2,3,4 Jurusan Matematika, Universitas Negeri Gorontalo, Bone Bolango 96119, Indonesia
*Penulis Korespondensi. Email: [email protected]
Abstrak
Tulisan ini membahas tentang determinan suatu matriks Toeplitz k-tridiagonal dengan menggunakan metode reduksi baris dan ekspansi kofaktor. Analisis dilakukan secara rekursif dari bentuk umum determinan matriks Toeplitz tridiagonal, determinan matriks Toeplitz 2-tridiagonal dan determinan matriks Toeplitz 3-tridiagonal. Pada akhirnya, diperoleh bentuk umum determinan matriks Toeplitz k-tridiagonal.
Kata Kunci: Determinan; Matriks Teoplitz k-Tridiagonal; Reduksi Baris; Ekspansi Kofaktor
Abstract
This paper discusses the determinants of a k-tridiagonal Toeplitz matrix using row reduction and cofactor expansion methods. The analysis was carried out recursively from the general form of the determinant of the tridiagonal Toeplitz matrix, the determinant of the 2-tridiagonal Toeplitz matrix, and the determinant of the 3-tridiagonal Toeplitz matrix. In the end, the general form of the determinant of the k-tridiagonal Toeplitz matrix is obtained.
Keywords: Determinant; k-Tridiagonal Teoplitz Matrix; Row Reduction; Cofactor Expansion
1. Pendahuluan
Salah satu cabang dari ilmu matematika adalah aljabar linear yang di dalamnya membahas tentang matriks. Matriks merupakan salah satu materi dasar untuk mempelajari ilmu matematika khususnya tentang aljabar. Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan, bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dari matriks, dalam matriks dikenal ukuran matriks yang disebut ordo yaitu banyaknya baris ร banyaknya kolom [1].
Salah satu pembahasan dalam teori matriks yaitu menentukan determinan dari suatu matriks.
Determinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan beberapa persoalan dalam matriks dan banyak dipergunakan dalam ilmu matematika maupun ilmu terapannya. Menghitung nilai determinan suatu matriks terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, diantara metode tersebut adalah metode reduksi baris, metode ekspansi kofaktor, serta metode corner. Menentukan nilai determinan matriks dengan ukuran yang kecil, tidaklah begitu sulit. Namun jika matriksnya berukuran besar, penentuan determinannya menjadi rumit. Sehingga diperlukan formula yang tepat untuk memudahkan penentuan determinan matriks. Dalam teori matriks juga terdapat berbagai jenis matriks, salah satunya matriks toeplitz. Pada dasarnya matriks toeplitz mempunyai operasi yang sama dengan matriks biasa hanya saja pada matriks toeplitz mempunyai struktur dan sifat yang khusus.
Matriks toeplitz adalah matriks simetris yang sirkulan dimana setiap unsur pada diagonal utamanya sama dan setiap unsur pada subdiagonal yang bersesuaian dengan diagonal utama juga sama.
7 Salah satu jenis dari matriks toeplitz yaitu matriks toeplitz tridiagonal. Menurut Salkuyeh [2], suatu matriks toeplitz tridiagonal berorde ๐ adalah suatu matriks yang berbentuk:
๐ด = [
๐ ๐ ๐ ๐
0 0 ๐ 0
โฏ 0
โฏ 0 0 ๐
โฎ โฎ
๐ ๐
โฎ โฎ
โฏ 0
โฑ โฎ 0 0
0 0
โฏ ๐
โฏ 0
๐ ๐ ๐ ๐ ]
. (1)
Matriks jenis ini sudah beberapa kali dibahasa pada penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Siregar [3] yang menunjukkan bahwa determinan matriks toeplitz yang memiliki bentuk khusus seperti berikut ini,
๐๐ = [ 0 ๐ฅ ๐ฅ 0
โฏ ๐ฅ
โฏ ๐ฅ
โฎ โฎ ๐ฅ ๐ฅ
โฑ โฎ
โฏ 0
] โโ R (2)
memiliki determinan
|๐๐| = (โ1)๐(๐ โ 1)๐ฅ๐.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat rumus khusus untuk menentukan determinan dari matriks toeplitz. Perhitungan determinan tidak perlu lagi melalui serangkaian proses yang panjang dan rumit, namun cukup dengan mensubstitusi entri-entri atau ukuran matriks yang akan dicari determinannya.
Lebih lanjut, Borowska dan Lacinska [4] juga telah melakukan kajian terkait hubungan nilai eigen matriks toeplitz 2-tridiagonal dengan matriks toeplitz tridiagonal. Penelitian-penelitian terbaru yang secara khusus membahas tentang matriks Toeplitz k-Tridiagonal dapat ditemukan pada [5]-[8].
Beberapa pembahasan ini secara spesifik belum ada yang membahas tentang determinan matriks k- tridiagonal.
Pada makalah ini dibahas bentuk umum determinan matriks toeplitz k-tridiagonal yang belum ditemukan pada beberapa penelitian sebelumnya. Formulasi khusus/bentuk umum determinan matriks toeplitz k-tridiagonal ditentukan dengan menggunakan metode reduksi baris dan ekspansi kofaktor.
2. Metode Penelitian
Tedapat banyak jenis-jenis matriks, salah satunya adalah matriks toeplitz. Berikut diberikan definisi matriks toeplitz.
Definisi Gray [9] Sebuah matriks teoplitz adalah matriks berukuran ๐ ร ๐ dinotasikan sebagai ๐๐ = [๐ก๐๐; ๐, ๐ = 0,1, . . . , ๐ โ 1] dengan ๐ก๐๐ = ๐ก๐โ๐ sebuah matriks dengan formula (3)
๐๐ = [
๐ก0 ๐กโ1 ๐ก1 ๐ก0
๐กโ2 โฏ ๐กโ1 โฏ ๐ก2 ๐ก1
โฎ โฎ
๐ก0 โฏ
โฎ โฑ ๐ก๐โ1 ๐ก๐โ2 โฏ ๐ก1
๐กโ(๐โ1) ๐กโ(๐โ2) ๐กโ(๐โ3) ๐กโฎ0 ]
(3)
Matriks ini diberi nama matriks toeplitz sebagaimana penemunya yaitu Otto Toeplitz, seorang matematikawan berkebangsaan Jerman di awal abad 20. Salah satu jenis dari matriks toeplitz adalah matriks toeplitz tridiagonal. Bentuk matriks toeplitz tridiagonal orde ๐ pada persamaan (1), dimana ๐ โ 0 dan ๐ โ 0 [3].
Dari matriks toeplitz tridiagonal ini dapat diperoleh matriks toeplits k-tridiagonal, Matriks k- tridiagonal umum ๐ด๐(๐) dapat ditulis dalam bentuk
8
๐ด๐(๐)= [๐๐๐]๐ร๐ (4)
Jika
{
๐, ๐ = ๐ ๐, ๐ โ ๐ = ๐ ๐, ๐ โ ๐ = ๐ 0, ๐, ๐, ๐ โ ๐, ๐, ๐ โ ๐, ๐
(5)
Dapat dicatat bahwa matriks tridiagonal (3) adalah kasus khusus dari matriks k-tridiagonal (4), ketika ๐ = 1. Jika ๐ = 2 maka matriks ini memiliki bentuk (2)
๐ด๐(๐)= [
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0
โฑ โฑ โฑ
0 โฏ 0
๐ โฏ โฏ
โฑ โฑ โฑ
โฏ โฏ 0
โฏ โฏ ๐
0 โฏ 0
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ ]
(6)
Ada beberapa metode untuk menentukan determinan dari matriks bujur sangkar yaitu metode sarrus, metode reduksi baris, metode eliminasi gauss, metode ekspansi kofaktor. Berdasarkan beberapa metode tersebut, penulis menggunakan dua metode yaitu metode reduksi baris dan ekspansi kofaktor.
2.1. Metode Reduksi Baris
Metode ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui determinan suatu matriks tidak memerhatikan seberapa besar ukuran matriks tersebut. Metode ini penting untuk menghindari perhitungan pajang yang terlibat dalam penerapan definisi determinan secara langsung. Jika ๐ด memuat dua baris yang saling berkelipatan atau dua kolom yang saling berkelipatan, maka det(๐ด) = 0. Jika ๐ด matriks segitiga maka ๐๐๐ก(๐ด) = ๐11๐22 . . . ๐๐๐ perkalian ๐ dari semua entri pada diagonal utama [10].
2.2. Metode Ekspansi Kofaktor
Misalkan ๐ด๐ร๐ = [๐๐๐], maka minor dari ๐๐๐ ,yang dilambangkan oleh ๐๐๐, adalah determinan dari submatriks A yang diperoleh dengan cara membuang semua entri pada baris ke-i dan semua entri pada kolom ke-j. Sedangkan kofaktor dari ๐๐๐, yang dilambangkan oleh ๐ถ๐๐, adalah (โ1)๐+๐๐๐๐. Determinan matriks ๐ด yang berukuran ๐ ร ๐ dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam suatu baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya dan menambahkan hasil-hasil kali yang dihasilkan; yakni, untuk setiap 1 โค ๐ โค ๐ dan 1 โค ๐ โค ๐, maka det(๐ด) = ๐1๐๐ถ1๐+ ๐2๐๐ถ2๐ + โฏ +
โฏ ๐๐๐๐ถ๐๐ (ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke j), dan det(๐ด) = ๐๐1๐ถ๐1+ ๐๐2๐ถ๐2+ โฏ + โฏ ๐๐๐๐ถ๐๐ (ekspansi kofaktor sepanjang baris ke i) [10].
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, terdapat beberapa langkah yang dikerjakan. Pertama menentukan determinan matriks toeplitz tridiagonal ordo 2 ร 2 sampai 5 ร 5 dan matriks toeplitz 2-tridiagonal ordo 3 ร 3 sampai 6 ร 6 dengan menggunakan kombinasi metode reduksi baris dan ekspansi kofaktor, menduga bentuk umum determinan matriks toeplitz tridiagonal dan matriks toeplitz 2-tridiagonal dengan memperhatikan pola rekursifnya. Kedua membuktikan bentuk umum determinan matriks toeplitz tridiagonal dan matriks toeplitz 2-tridiagonal dengan menggunakan metode ekspansi kofaktor. Ketiga merumuskan bentuk determinan secara umum dari matriks toeplitz 3-tridiagonal. Keempat membuktikan rumus determinan dari matriks toeplitz 3- tridiagonal yang berorde ๐ ร ๐ yang diperoleh menggunakan metode ekspansi kofaktor. Kelima merumuskan bentuk determinan secara umum dari matriks toeplitz k-tridiagonal. Keenam
9 membuktikan rumus determinan dari matriks Toeplitz ๐-tridiagonal yang berorde ๐ ร ๐ yang diperoleh menggunakan ekspansi kofaktor.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Matriks Toeplitz Tridiagonal
Diberikan matriks toeplitz tridiagonal ordo 2 ร 2 sampai 5 ร 5 sebagai berikut:
๐2(1) = [๐ ๐ ๐ ๐] Dapat langsung diperoleh
|๐2(1)| = ๐2โ ๐๐
Lalu diberikan matriks toeplitz tridiagonal ordo 3 ร 3 sebagai berikut:
๐3(1) = [
๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
]
Langkah pertama yang dilakukan adalah mereduksi matriks yang diberikan melalui operasi baris elementer hingga terdapat suatu baris atau kolom yang banyak memuat entri nol (hanya satu yang bukan nol).
๐3(1) = [
๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
] ๐ต2+ (โ๐
๐โ ๐ต1) diperoleh
๐3(1) = [
๐ ๐ 0
0 ๐2โ ๐๐
๐ ๐
0 ๐ ๐
]
selanjutnya adalah melakukan ekspansi kofaktor sepanjang baris atau kolom yang banyak memuat entri nol. Pada kasus ini dipilih ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama dengan rumus ๐11๐ถ11+ ๐21๐ถ21+ ๐31๐ถ31, sehingga diperoleh
|๐3(1)| = ๐ [
๐2โ ๐๐
๐ ๐
๐ ๐
]
jadi, determinan dari |๐3(1)| adalah
|๐3(1)| = ๐((๐2โ ๐๐) โ (๐๐))
|๐3(1)| = ๐3โ ๐๐๐ โ ๐๐๐
|๐3(1)| = ๐3โ 2๐๐๐
Dengan menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya didapat determinan matriks toeplitz tridiagonal menggunakan kombinasi reduksi baris dan ekspansi kofaktor
|๐4(1)| = ๐4โ 3๐2๐๐ + ๐2๐2
10
|๐5(1)| = ๐5โ 4๐3๐๐ + 3๐๐2๐2
Dari urutan determinan diatas dapat diperoleh bentuk umum matriks toeplitz tridiagonal ordo ๐ ร ๐ dimana ๐ โฅ 2 dinyatakan sebagai:
Teorema 1. Bentuk Umum Determinan Matriks Toeplitz Tridiagonal
Andaikan ๐๐(1) adalah suatu matriks toeplitz tridiagonal berordo ๐ ร ๐ maka determinan dari matriks ๐๐(1) dapat dinyatakan sebagai berikut
|๐๐(1)| = ๐|๐๐โ1(1)| โ ๐๐|๐๐โ2(1)| (7) dimana |๐0(1)| = 1 dan |๐1(1)| = ๐
Bukti. Pembuktian dilakukan dengan ekspansi kofaktor ๐๐(1)
|๐๐(1)| =
|
|
๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
0 โฏ 0
0 โฏ โฏ
๐ โฏ โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฎ ๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐
0 โฏ 0 0 ๐ ๐
|
|
๐ร๐
Menggunakan ekspansi kofaktor untuk ๐๐(1) disepanjang kolom pertama
|๐๐(1)| = ๐
|
|
๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
0 โฏ 0
0 โฏ โฏ
๐ โฏ โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฎ ๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐
0 โฏ 0 0 ๐ ๐
|
|
๐โ1ร๐โ1
โ ๐
|
|
๐ 0 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
0 โฏ 0
0 โฏ โฏ
๐ โฏ โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฎ ๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐
0 โฏ 0 0 ๐ ๐
|
|
๐โ1ร๐โ1
Selanjutnya melakukan ekspansi kofaktor sepanjang baris pertama, jadi didapatkan
|๐๐(1)| = ๐|๐๐โ1(1)| โ ๐๐
|
|
๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 ๐ ๐
0 โฏ 0
0 โฏ โฏ
๐ โฏ โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฎ ๐ ๐ 0 ๐ ๐ ๐ 0 โฏ 0 0 ๐ ๐
|
|
๐โ2ร๐โ2
Dengan demikian terbukti bahwa |๐๐(1)| = ๐|๐๐โ1(1)| โ ๐๐|๐๐โ2(1)|.
3.2 Matriks Toeplitz 2-Tridiagonal
Diberikan matriks toeplitz 2-tridiagonal ordo 3 ร 3 sampai 6 ร 6 sebagai berikut:
๐3(2) = [
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ ]
11 Langkah pertama yang dilakukan adalah mereduksi matriks yang diberikan melalui operasi baris elementer hingga terdapat suatu baris atau kolom yang banyak memuat entri nol (hanya satu yang bukan nol).
๐3(2) = [
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
] ๐ต3+ (โ๐
๐โ ๐ต1)
๐3(2) = [
๐ 0 ๐
0 ๐ 0
0 0 ๐2โ ๐๐ ๐
]
Selanjutnya adalah melakukan ekspansi kofaktor sepanjang baris atau kolom yang banyak memuat entri nol. Pada kasus ini dipilih ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama dengan rumus ๐11๐ถ11+ ๐21๐ถ21+ ๐31๐ถ31. Sehingga diperoleh
|๐3(2)| = ๐ [
๐ 0
0 ๐2โ ๐๐ ๐
]
Jadi determinan dari ๐3(2) adalah
|๐3(2)| = ๐(๐) (๐2โ ๐๐ ๐ )
|๐3(2)| = ๐3โ ๐๐๐
Dengan menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya didapat determinan matriks toeplitz 2-tridiagonal menggunakan kombinasi reduksi baris dan ekspansi kofaktor
|๐4(2)| = ๐4โ 2๐2๐๐ + ๐2๐2
|๐5(2)| = ๐5โ 3๐3๐๐ + 2๐๐2๐2
|๐6(2)| = ๐6โ 4๐4๐๐ + 4๐2๐2๐2
Dari urutan determinan diatas dapat diperoleh bentuk umum matriks toeplitz 2-tridiagonal ordo ๐ ร ๐ dimana ๐ โฅ 3 dinyatakan sebagai:
Teorema 2. Bentuk Umum Determinan Matriks Toeplitz 2-Tridiagonal
Andaikan ๐๐(2) adalah suatu matriks toeplitz tridiagonal berordo ๐ ร ๐ maka determinan dari matriks ๐๐(2) dapat dinyatakan sebagai berikut
|๐๐(2)| = ๐|๐๐โ1(2)| โ ๐๐๐|๐๐โ3(2)| โ ๐2๐2|๐๐โ4(2)| (8) dimana |๐โ1(2)| = 0, |๐0(2)| = 1, |๐1(2)| = ๐ dan |๐2(2)| = ๐2
Bukti. Pembuktian dilakukan dengan ekspansi kofaktor ๐๐(2)
12
|๐๐(2)| =
|
|
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฎ โฑ โฑ โฏ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐ร๐
Menggunakan ekspansi kofaktor untuk |๐๐(2)| disepanjang kolom pertama
|๐๐(2)| = ๐
|
|
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ1ร๐โ1
+ ๐
|
|
0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ ๐ 0 ๐
0 0 โฏ 0 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ1ร๐โ1
Selanjutnya melakukan ekspansi kofaktor pada baris pertama, jadi didapatkan
|๐๐(2)| = ๐|๐๐โ1(2)| โ ๐๐
|
|
๐ ๐ 0 ๐ ๐ 0 0 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฎ โฑ โฑ โฏ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ2ร๐โ2
Kemudian kembali melakukan ekspansi kofaktor di sepanjang baris pertama. Sehingga diperoleh
|๐๐(2)| = ๐|๐๐โ1(2)| โ ๐๐๐
|
|
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฎ โฑ โฑ โฏ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ3ร๐โ3
+ ๐๐2
|
|
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 0 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ3ร๐โ3
Selanjutnya dilakukan kembali ekspansi kofaktor di sepanjang kolom pertama, diperoleh
|๐๐(2)| = ๐|๐๐โ1(2)| โ ๐๐๐|๐๐โ3(2)| + ๐2๐2
|
|
๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
0 0 โฏ
๐ 0 โฏ
0 ๐ โฏ
0
โฏ
โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ ๐
โฏ โฏ 0
โฑ โฑ โฑ 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐
โฎ 0 0
0 โฏ 0 0 ๐ 0 ๐
|
|
๐โ4ร๐โ4
Dengan demikian terbukti bahwa |๐๐(2)| = ๐|๐๐โ1(2)| โ ๐๐๐|๐๐โ3(2)| + ๐2๐2|๐๐โ4(2)|.
13 3.3 Matriks Toelitz 3-Tridiagonal
Bentuk umum matriks toeplitz 3-tridiagonal sebagai berikut:
๐๐(3) =
[
๐ 0 0 0 ๐ 0 0 0 ๐
๐ 0 0 0 ๐ 0 0 0 ๐
0 โฏ 0
0 โฏ โฏ
0 โฏ โฏ
๐ 0 0
โฎ โฑ โฑ
โฏ โฏ 0
๐ 0 0
โฑ โฑ โฑ ๐ 0 0
๐ โฏ โฏ
โฑ โฑ โฎ
๐ 0 0
โฏ โฏ 0
0 โฏ 0
0 ๐ 0 0 0 ๐
0 ๐ 0 0 0 ๐ ] dimana ๐ โฅ 3 dan ๐ = 3
Teorema 3. Bentuk Umum Determinan Matriks Toeplitz 3-Tridiagonal
Andaikan |๐๐(3)| adalah suatu matriks toeplitz 3-tridiagonal berordo ๐ ร ๐ maka determinan dari matriks |๐๐(3)| dapat dinyatakans ebagai berikut
|๐๐(3)| = a|๐๐โ1(3)| โ ๐๐ |๐
โ๐3โโ2 (1) | |๐
๐โโ๐3โ
(2) | (9)
dimana |๐3(3)| = ๐3dan โ๐
3โ merupakan pembulatan keatas.
Bukti. Pembuktian dilakukan dengan ekspansi kofaktor |๐๐(3)|. Pada bukti teorema ini tidak akan ditulis matriks yang diperoleh dari setiap langkah ekspansi kofaktor dengan jelas seperti pada bukti teorema 1 dan bukti teorema 2. Namun hanya akan dituliskan langkah-langkah yang akan digunakan sebagai langkah kerjanya.
Langkah 1:
Dengan melakukan ekspansi kofaktor dari |๐๐(3)| di sepanjang kolom pertama, diperoleh
|๐๐(3)| = ๐|๐๐โ1(3)| โ ๐|๐๐โ1|
notasi |๐๐โ1| merupakan determinan dari matriks dengan ordo ๐ โ 1 ร ๐ โ 1 yang tidak memenuhi bentuk (5)
Langkah 2:
Selanjutnya adalah melakukan ekspansi kofaktor di sepanjang baris pertama pada |๐๐โ1|, diperoleh
|๐๐(3)| = ๐|๐๐โ1(3)| โ ๐๐|๐๐โ2|
notasi |๐๐โ2| merupakan determinan dari matriks dengan ordo ๐ โ 2 ร ๐ โ 2 yang tidak memenuhi bentuk (5).
Langkah-langkah selanjutnya akan dilanjutkan dengan mengekspansi kofaktor dari |๐๐โ2| dan semua submatriks yang diperoleh dari mengekspansi kofaktor disepanjang kolom (3 + 2๐), dimana ๐ = 1,2,3,4, โฏ , โ๐
3โ โ 2. Jadi langkah selanjutnya adalah melakukan ekspansi kofaktor disepanjang kolom ke-5 dari |๐๐โ2| sehingga diperoleh determinan matriks yang berordo ๐ โ 3 ร ๐ โ 3, kemudian dilakukan lagi ekspansi kofaktor disepanjang kolom ke-7 sehingga menghasilkan determinan matriks berordo ๐ โ 4 ร ๐ โ 4, dan kemudian dilakukan ekspansi kofaktor kembali dan mendapatkan determinan matriks ordo ๐ โ 5 ร ๐ โ 5 dan seterusnya. Proses ekspansi kofaktor
14 disepanjang kolom ini secara keseluruhan diulangi sampai โ๐
3โ kali. Koefisien dari |๐
๐โโ๐3โ
(2) | yang diperoleh merupakan polinomial dengan variabel ๐, ๐ dan ๐. Polinomial ini sesuai dengan |๐
โ๐3โโ2 (1) |.
Dengan demikian |๐๐(3)| = ๐|๐๐โ1(3)| โ ๐๐|๐๐โ2| menjadi
|๐๐(3)| = a|๐๐โ1(3)| โ ๐๐ |๐
โ๐ 3โโ2 (1) | |๐
๐โโ๐ 3โ (2) |
Akibatnya, setelah langkah terakhir dari ekspansi kofaktor, diperoleh determinan matriks yang berordo ๐ โ โ๐
3โ ร ๐ โ โ๐
3โ, dimana matriks tersebut memiliki bentuk toeplitz 2-tridiagonal.
3.4 Matriks Toeplitz k-Tridiagonal
Bentuk umum matriks toeplitz k-tridiagonal sebagai berikut:
๐๐(๐)=
[
๐ 0 โฏ
0 ๐ 0
โฎ 0 ๐
0 ๐ โฏ
โฏ 0 ๐
โฑ โฏ โฑ
โฏ โฏ 0
0 โฏ โฎ
โฑ โฑ โฎ
0 โฎ โฑ
๐ 0 โฏ
โฎ โฑ โฑ
โฑ โฑ โฏ
โฑ ๐ โฑ
โฏ โฑ โฑ
โฑ โฑ โฎ
โฏ 0 ๐
โฑ โฏ 0
โฎ โฏ โฑ
โฎ โฏ โฏ
0 โฏ โฏ
โฑ โฏ โฑ
โฑ โฑ โฏ
โฏ ๐ 0
๐ 0 โฎ 0 ๐ 0
โฏ 0 ๐ ]
Bentuk umum dari matriks toeplitz k-tridiagonal memenuhi persamaan rekursif pada teorema 4.
Teorema 4. Bentuk Umum Matriks Toeplitz k-Tridiagonal
Andaikan ๐๐(๐) adalah suatu matriks toeplitz k-tridiagonal berordo ๐ ร ๐ maka determinan dari matriks ๐๐(๐) dapat dinyatakan sebagai berikut:
|๐๐(๐)| = a|๐๐โ1(๐)| โ ๐๐ |๐
โ๐๐โโ2 (1) | |๐
๐โโ๐๐โ (๐โ1)
| (10)
dimana ๐ โฅ ๐ + 1, |๐๐ (๐)| = ๐๐ untuk 0 โค ๐ โค ๐, dan โ๐
๐โ merupakan pembulatan angka keatas.
Bukti. Pembuktian pada teorema ini dilakukan dengan menggunakan analogi yang sama pada pembuktian teorema 3. Sebagai ilustrasi perhatikan penyelesaian matriks berikut yang berbentuk 4- tridiagonal dengan ordo 18
Langkah 1:
Pertama-tama adalah melakukan ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama pada |๐18(4)|, sehingga diperoleh
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐|๐17|
|๐17| merupakan determinan matriks 17 ร 17.
Langkah 2:
Melakukan ekspansi kofaktor disepanjang baris pertama pada |๐17|, dan diperoleh
15
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐๐|๐16|
|๐16| merupakan determinan matriks ordo 16 ร 16.
Langkah ini akan terus dilanjutkan dengan melakukan ekspansi kofaktor pada |๐16| di sepanjang kolom (3๐ + 2๐), ๐ = 1,2,3,4, โฏ , โ18
4โ โ 2. Dengan demikian ekspansi kofaktor akan dilakukan disepanjang kolom ke 7,10 dan 13
Langkah 3:
Melakukan ekspansi kofaktor di sepanjang kolom ke-5 pada |๐16|, sehingga diperoleh
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐๐๐|๐2| โ ๐2๐|๐3|
|๐2| dan |๐3| merupakan determinan matriks ordo 15 ร 15 setelah langkah ke-3.
Langkah 4:
Melakukan ekspansi kofaktor di sepanjang kolom ke-10 pada |๐2| dan |๐3|, diperoleh
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐2๐๐|๐4| โ ๐๐2๐|๐5| + ๐2๐2|๐6| โ ๐3๐|๐7|
|๐4|, |๐5|, |๐6| dan |๐7| merupakan determinan matriks berordo 14 ร 14 setelah langkah ke-4.
Langkah 5:
Melakukan ekspansi kofaktor di sepanjang kolom ke-13 pada |๐4|, |๐5|, |๐6| dan |๐7|, diperoleh
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐3๐๐|๐8| + ๐๐2๐2|๐9| + ๐๐2๐2|๐10| โ 0
|๐8|, |๐9|, dan |๐10| merupakan determinan matriks berordo 13 ร 13. Pengerjaan ini berakhir pada langkah ini karena matriks yang diperoleh merupakan bentuk matriks pada persamaan (5), dan juga karena jumlah langkah sama dengan โ18
4โ. Sehingga langkah 5 ini dapat dituliskan sebagai berikut
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐3๐๐|๐13(2)| + ๐๐2๐2|๐13(2)| + ๐๐2๐2|๐13(2)|
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ (๐3๐๐ โ 2๐๐2๐2)|๐13(2)|
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐๐(๐3โ 2๐๐๐)|๐13(2)| (๐3โ 2๐๐๐) merupakan |๐3(1)|, maka
|๐18(4)| = ๐|๐17(4)| โ ๐๐|๐3(1)||๐3(2)|.
4. Kesimpulan
Bentuk umum dari matriks toeplitz k-tridiagonal adalah:
|๐๐(๐)| = a|๐๐โ1(๐)| โ ๐๐ |๐
โ๐ ๐โโ2 (1) | |๐
๐โโ๐ ๐โ (๐โ1)
| dimana ๐ โฅ ๐ + 1, |๐๐ (๐)| = ๐๐ untuk 0 โค ๐ โค ๐, dan โ๐
๐โ merupakan pembulatan angka keatas.
16 Referensi
[1] H. Anton, Aljabar Linear Elementer, Jakarta: Erlangga, 1997.
[2] D. K. Salkuyeh, โPositive Integer Powers of the Tridiagonal Toeplitz Matrices,โ in International Mathematical Forum Ardabil, Iran, 2006.
[3] B. Siregar, T. Tulus, and S. Sawaluddin, โInvers Suatu Matriks Toeplitz Menggunakan Metode Adjoin,โ Saintia Matematika, vol. 2, No. 1, pp. 85-94, 2014.
[4] J. Borowska, and L. Lacinska, โEigenvalues of 2-Tridiagonal Toeplitz Matrix,โ Jurnal of applied mathematics and computation mechanics, vol. 14, no. 4, pp. 11-17, 2015.
[5] A. Z. Kรผรงรผk, M. รzen, and H. Ince, H. โRecursive and combinational formulas for permanents of general k-tridiagonal Toeplitz matrices,โ Filomat, vol. 33, no. 1, pp. 307-317, 2019.
[6] C. M. da Fonseca, V. Kowalenko, and L. Losonczi, โNinety years of k-tridiagonal matrices,โ Studia Scientiarum Mathematicarum Hungarica, vol. 57, no. 3, 298-311, 2020.
[7] A. Z. Kucuk, and M. Duz, โRelationships between the permanents of a certain type of k- tridiagonal symmetric Toeplitz matrix and the Chebyshev polynomials,โ Journal of Applied Mathematics and Computational Mechanics, vol. 16, no. 1, 2017.
[8] A. Tฤnฤsescu, and P.G. Popescu, โA fast singular value decomposition algorithm of general k- tridiagonal matrices,โ Journal of Computational Science, vol. 31, pp. 1-5, 2019.
[9] R. M. Gray, โToeplitz and Circulan Matrices,โ Departement of Electrical Engineering Stanford University., Stanford 94305, USA, 2005.
[10] I. E. Wijayanti, S. Wahyuni, and Y. Susanti, Dasar-Dasar Aljabar Linear dan Penggunaannya dalam Berbagai Bidang, UGM PRESS, 2018.