• Tidak ada hasil yang ditemukan

Developing Systematic Teaching and Learning Model for Islamic Education at the State Islamic Junior High School (MTsN) Bukittinggi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Developing Systematic Teaching and Learning Model for Islamic Education at the State Islamic Junior High School (MTsN) Bukittinggi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

2

ABSTRACT

Firdaus Thahar, 2011. Developing Systematic Teaching and Learning Model for Islamic Education at the State Islamic Junior High School (MTsN) Bukittinggi. Dissertation. Post Graduate Program. State University of Padang.

Based on a pre-observation and experience as educational administrator in the Office of Islamic Department in West Sumatra, it was noticed that the accomplishment of the educational objectives was not as expected. This condition must not be ignored because it will affect the quality of graduate. An instructional model needs to be developed to improve the quality of education as mandated by the Law on National Education System No. 20/2003.

The purpose of this research is to develop a hypothetical model of teaching and learning for Islamic Junior High School which can be implemented especially in Islamic Education subject. This research was a Research and Development which is intended to create a developing systematic model (ADDIE) for the State Islamic Junior High School (MTsN) Bukittinggi.

This research stated 100 students as sample by using cluster random sampling. They were selected from 1093 students population which were registered as students at the year 2009/2010. Data were collected through informants whose pointed through snow-bowling techniques. Quantitative data were analyzed by using percentage and the qualitative data was analyzed as suggested by Miles and Huberman.

The results of this research revealed that: (1) generally, learning process undertaken so far has not been based on a need analysis of the learning process, (2) the implementation of learning in general is less supported by elements among teachers, students, media and other infrastructures, (3) assessment of learning outcomes in Islamic Education consists of cognitive, skill, and attitude (affective) is still not good, (4) the implementation of CTL is still not good.

The learning as mentioned above implies affect the learning process, so that student competencies were not optimal. Therefore, the hypothetical model was composed of a systematic study of Islamic education phases; (1) identify the reasons for the importance of the learning process, (2) a need analysis of the learning process, (3) formulate learning goals, (4) planning the learning process (syllabus and lesson plan), (5) implement the learning process, (6) carry out the assessment.

i

(2)

3

ABSTRAK

Firdaus Thahar. 2011. Pengembangan Model Sistematik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Bukittinggi.

Disertasi. Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Berdasarkan pra observasi dan pengalaman sebagai pengelola pendidikan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Sumatera Barat, diketahui bahwa pencapaian tujuan pendidikan belum seperti yang diharapkan. Kondisi ini tidak boleh diabaikan karena akan mempengaruhi kualitas lulusan. Sebuah model pembelajaran perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model hipotetik pembelajaran untuk Madrasah Tsanawiyah Negeri, yang dapat diterapkan terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang dimaksudkan untuk menghasilkan suatu pengembangan model sistematik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (ADDIE) untuk diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bukittinggi.

Sampel penelitian sebanyak 100 orang siswa ditetapkan dengan menggunakan cluster random sampling dari populasi 1093 siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009/2010. Data dikumpulkan melalui informan yang ditentukan melalui teknik snow bowl, yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, Kepala Madrasah Negeri, Pengawas Pendidikan Agama Islam, guru-guru, dan informan pendukung lainnya. Data kuantitatif diperoleh melalui angket, daftar cek yang kemudian dianalisis dengan persentase, dan data kualitatif diperoleh melalui wawancara, observasi, dianalisis seperti yang disarankan oleh Miles dan Huberman.

Dari hasil penelitian terungkap bahwa: (1) secara umum, proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini belum berdasarkan analisis kebutuhan terhadap proses pembelajaran, ( 2) pelaksanaan pembelajaran secara umum kurang didukung oleh unsur-unsur yang saling terkait, yaitu guru, siswa, media dan sarana prasarana dalam pembelajaran, materi, metode, tempat serta waktu pembelajaran yang semuanya itu berada dalam kategori belum memuaskan, (3) penilaian hasil belajar Pendidikan Agama Islam mencakup aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap (afektif) masih belum memuaskan, (4) penerapan CTL dalam pembelajaran masih kurang memuaskan.

Pembelajaran seperti yang disebutkan di atas berimplikasi pada kurang optimalnya out put proses pembelajaran, sehingga kompetensi siswa masih kurang optimal pula. Oleh karena itu, disusunlah sebuah model hipotetik sistematik pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tahapan : (1) mengidentifikasi alasan pentingnya proses pembelajaran, (2) analisis terhadap kebutuhan proses pembelajaran, (3) merumuskan tujuan pembelajaran, (4) menyusun perencanaan proses pembelajaran (Silabus dan RPP), (5) melaksanakan proses pembelajaran, (6) melaksanakan penilaian hasil belajar.

ii

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kuasa-nya yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan bathin kepada diri kami, sehingga setelah