• Tidak ada hasil yang ditemukan

2211411011 DEWA ALIEF - 100 ISTILAH DALAM RESPON RADANG

N/A
N/A
Dewa Alief Nayaranasamy Wisnuwardana

Academic year: 2023

Membagikan "2211411011 DEWA ALIEF - 100 ISTILAH DALAM RESPON RADANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

100 ISTILAH DALAM RESPON RADANG

Disusun Oleh

DEWA ALIEF NAYARANASAMY WISNUWARDANA 2211411011

SEMESETER 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FALKUTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA 2023

(2)

1. Respon radang

Radang atau inflamasi (inflammation) adalah respons dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.

2. Inflamasi

Inflamasi atau peradangan merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur. Saat proses alami ini berlangsung, sel-sel darah putih dan zat yang dihasilkannya sedang melakukan perlawanan untuk membentuk perlindungan.

3. Vasolidasi

Vasodilasi (bahasa Inggris: vasodilation) atau vasodilatasi (bahasa Belanda: vasodilatatie) adalah pelebaran lumen pembuluh darah. Hal ini terjadi saat ada peningkatan kebutuhan aliran darah ke jaringan tubuh.

4. Penyempitan pembuluh darah

Aterosklerosis adalah sebuah proses terbentuknya plak (sumbatan) pada pembuluh darah arteri yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan di pembuluh darah tersebut.

5. Permeabilititas kapiler

Permeabilitas vaskular , seringkali dalam bentuk permeabilitas kapiler atau permeabilitas mikrovaskular , mencirikan kapasitas dinding pembuluh darah untuk memungkinkan aliran molekul kecil (obat, nutrisi, air, ion) atau bahkan seluruh sel ( limfosit dalam perjalanan ke peradangan ) masuk dan keluar dari kapal. Dinding pembuluh darah dilapisi oleh satu lapisan sel endotel . Kesenjangan antara sel endotel ( sambungan sel ) diatur secara ketat tergantung pada jenis dan keadaan fisiologis jaringan

6. Pembekuan darah

Proses pembekuan darah atau koagulasi merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau cedera.

7. Fibrin

Fibrin adalah protein berupa serat-serat benang yang tidak larut dalam plasma pada proses penggumpalan darah atau pembekuan darah. Fibrin berasal dari fibrinogen yang berubah

(3)

karena aktivitas enzim trombin Fibrin tidak larut dalam pelarut protein umumnya, tetapi dapat dilarutkan dengan enzim tertentu seperti plasmin dan pepsin. Bila ada luka atau kerusakan jaringan, zat pembeku darah bekerja sama untuk menghentikan perdarahan tersebut dengan membentuk bekuan darah.

8. Trombosit

Trombosit disebut juga platelet atau keping darah. Trombosit tidak dapat dipandang sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsum tulang, yang dinamakan megakariosit.

9. Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah sendiri memiliki tugas penting sebagai pembawa oksigen dari paru-paru menuju ke seluruh bagian tubuh. Sel darah merah mengandung hemoglobin dan dibuat langsung oleh sumsum tulang belakang.

10. Leukosit

Leukosit adalah nama lain dari sel darah putih, yang merupakan sel-sel dalam darah yang membantu tubuh melawan infeksi dan beberapa penyakit. Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi (Sutedjo, 2006).

11. Sel darah putih

Sel darah putih atau disebut leukosit adalah unit sistem pertahanan tubuh yang dapat bergerak aktif. Sel darah putih dihasilkan melalui sumsum tulang, limfa, dan kelenjar limfa, dengan masa hidup sekitar 12-13 hari.

12. Neutrofil

Neutrofil (bahasa Inggris: neutrophil, polymorphonuclear neutrophilic leukocyte, PMN) adalah sel darah putih yang termasuk dalam golongan granulosit. Bersama dengan dua granulosit lainnya yaitu eosinofil dan basofil yang memiliki butiran di sitoplasma, mereka juga dikenal sebagai leukosit polimorfonuklear.

(4)

13. Eosinofil

Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peranan penting bagi sistem kekebalan tubuh. Dalam keadaan tertentu, kadar eosinofil dalam tubuh bisa menunjukkan gambaran kesehatan seseorang. Eosinofil diproduksi di sumsum tulang belakang.

14. Basofil

Basofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel basofil ini berperan penting dalam menghasilkan reaksi peradangan untuk melawan infeksi. Selain itu, basofil juga turut berperan dalam munculnya reaksi alergi.

15. Monosit

Monosit (bahasa Inggris: monocyte, mononuclear) adalah kelompok darah putih yang menjadi bagian dari sistem kekebalan. Monosit dapat dikenali dari warna inti selnya.

Monosit merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Normalnya, monosit bernilai antara 1–10% dari total sel darah putih atau sebanyak 200–600 monosit per mikroliter darah. Jumlah monosit dapat dikatakan tinggi apabila melebihi batas normal tersebut.

16. Limfosit

Limfosit (bahasa Inggris: lymphocyte) adalah sel darah putih yang terdapat pada sistem kekebalan makhluk vertebrata Limfosit utamanya berperan dalam imunitas adaptif.

Limfosit secara umum dibagi menjadi limfosit B (sel B), limfosit T (sel T), dan sel pembunuh alami (sel NK, natural killer). Limfosit adalah salah satu bagian dari sel darah putih yang sangat penting untuk menjaga sistem imunitas pada tubuh. Saat kadar limfosit sangat rendah, tentu tubuh menjadi rentan terkena penyakit. Maka dari itu, pengobatan dini perlu dilakukan agar masalah tidak berkembang.

17. Makrofag

Makrofag adalah sel fagosit terpenting dalam sistem imun yang berasal dari sel monosit dewasa yang menetap di jaringan. Makrofag memiliki dua fungsi utama yaitu menghancurkan antigen dan menyajikannya kepada limfosit T karena memiliki Antigen Presenting Cell (APC) (Kresno,2010).

(5)

18. Fagosit

Fagosit (bahasa Inggris: phagocyte) adalah pengolongan dari sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan..Fagositosis merupakan proses eliminasi dari penelanan dan sampai penghancuran partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Proses fagositosis adalah berupa tahap pengenalan yaitu; migrasi, penelanan, degranulasi dan mikrobisidal atau inter seluler killing.

19. Migrasi sel

Migrasi sel adalah pusat dalam proses pembangunan dan pemeliharaan multicellular organisme. Jaringan formasi selama berhubung dengan lembaga pembangunan, penyembuhan luka dan tanggapan kekebalan semua memerlukan orchestrated gerakan dalam sel tertentu ke arah yang spesifik lokasi. Kesalahan selama proses ini memiliki konsekuensi serius berhubungan termasuk keterlambatan mental, penyakit vascular, formasi tumor dan metastasis. Pemahaman tentang mekanisme sel yang bermigrasi dapat mengakibatkan pengembangan novel terapeutik strategi untuk mengendalikan, misalnya, invasi sel tumor. Sel dalam sel-sel hewan yang sering bermigrasi ke dalam respon, dan lebih lanjut, khusus sinyal eksternal sebuah proses yang disebut chemotaxis.

20. Kemotaksis

Kemotaksis (bahasa Inggris: chemotaxis) adalah gerakan dari sel tubuh, bakteri atau organisme sebagai respon akibat terpapar zat kimiawi tertentu dalam lingkungannya.

Kemotaksis merupakan hal yang sangat penting bagi mikroorganisme untuk menemukan makanannya, seperti glukosa dengan bergerak menuju konsentrasi tertinggi molekul makanan, atau bergerak menjauhi zat toksik, seperti fenol.

21. Sel Endotelial

Sel Endotelial adalah sejenis sel yang membentuk suatu jaringan yang disebut endotelium, yang memisahkan pembuluh darah dan sistem limfatik pada seluruh bagian tubuh

22. Sel pembuluh darah

Sel pembuluh darah adalah sel yang merupakan bagian dari sistem peredaran darah yang mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh manusia. Pembuluh ini mengedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan oksigen ke jaringan tubuh serta mengangkut limbah dan karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh.

(6)

23. Sel Otot polos

Sel Otot polos adalah jenis sel dalam jaringan pada otot yang berguna untuk memberikan tekanan pada pembuluh serta organ. Bagian tubuh ini tersusun atas lembaran atau untaian sel otot polos. Sehingga sel Otot polos bekerja secara tidak sadar atau involunter dan berlangsung secara terus-menerus.

24. Histamin

Histamim adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh ketika Anda mengalami reaksi alergi atau infeksi. Fungsi aslinya adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan.

25. Bradikinin

Bradikinin adalah berperan sebagai mediator inflamasi memiliki peranan penting dalam dilatasi pembuluh darah (yang fungsinya sama seperti histamin) dan merupakan senyawa utama yang menyebabkan rasa nyeri pada reaksi peradangan. Bradikinin memiliki efek meningkatkan sensitivitas sel-sel nosiseptor (sel-sel saraf yang menerima stimulus nyeri) sehingga ambang nyeri akan turun.

26. Prostaglandins

Prostaglandins adalah senyawa dalam tubuh yang terbuat dari lemak yang memiliki efek seperti hormon. Prostaglandins memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung pada area tubuh mana mereka diproduksi. Senyawa alami dalam tubuh ini berperan dalam reproduksi, mempromosikan dan mengatasi peradangan, serta membantu penyembuhan secara umum.

27. Sitokin

Sitokin merupakan suatu protein yang menjadi sarana komunikasi antar sel-sel sehingga memiliki peranan penting dalam tubuh sebagai respon imun yang terjadi di dalam tubuh pada saat terjadi peradangan dan infeksi.

(7)

28. TNF-α

TNF-α (Faktor nekrosis tumor-alfa adalah sitokin yang banyak disekresikan oleh makrofag dan memiliki banyak peran metabolisme seperti proliferasi sel, differensiasi, apoptosis, metabolisme lipid, dan koagulasi. )

29. IL-1β

IL-1β (Interleukin-1 juga dikenal sebagai leukocyte activating factor, B cell activating factor, mononuclear cell factor, leukocyte endogenous mediator, hemopoeitin-1 dan sejumlah nama lain.)

30. IL-6

IL-6 (Interleukin-6 adalah sitokina yang disekresi dari jaringan tubuh ke dalam plasma darah, terutama pada fase infeksi akut atau kronis, dan menginduksi respon peradangan transkriptis melalui pencerap IL-6 RA, menginduksi maturasi sel B. dan pencerap gp130) 31. IL-8

IL-8 (Interleukin-8, IL-8 adalah hormon golongan kemokin berupa polipeptida dengan massa sekitar 8-10 kDa yang digunakan untuk proses dasar, pengikatan heparin, peradangan dan perbaikan jaringan. Ciri khas IL-8 terdapat pada dua residu sisteina dekat N-terminus yang disekat oleh sebuah asam amino.)

32. MIP-1α

MIP-1α (Macrophage Inflammatory Protein-1 Alpha adalah peptida multifungsi yang disekresikan oleh berbagai sel hematopoietik dan non-hematopoietik pada saat stimulasi. ) 33. MCP-1

MCP-1 (Monocyte chemoattractant protein-1 adalah salah satu kemokin kunci yang mengatur migrasi dan infiltrasi monosit/makrofag)

34. PGE2

PGE2 (Prostaglandin E adalah senyawa alami yang terlibat dalam meningkatkan tenaga kerja, meskipun juga hadir dalam jalur inflamasi. Prostaglandin E sering dikenal dengan singkatan PGE2 juga dikenal dengan nama dinoprostone. )

35. COX-2

(8)

COX-2 (COX-2 inhibitor atau penghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-2) adalah kelompok obat yang digunakan sebagai antinyeri (analgesik). Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, tablet salut selaput, dan serbuk injeksi.)

36. NF-κB

NF-κB ( Factor- Kappa Beta berperan dalam respon seluler terhadap rangsangan seperti stres, sitokina, radikal bebas, logam berat, iradiasi ultraviolet, LDL yang teroksidasi, dan bakteri atau virus. NF-κB memainkan peran kunci dalam mengatur respon imun terhadap infeksi. )

37. MAPK

MAPK merupakan rangkaian protein (substansi enzim yang mengalami fosfatase), yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dari perifer ke sistem sentral. Peranan MAPK dalam perkembangan nyeri antara lain mengakibatkan terjadinya peningkatan persepsi nyeri dan mempengaruhi proses transkripsi seperti peningkatan penulisan kode genetik untuk membentuk substansi eksitatori. Disamping itu, MAPK juga mempengaruhi sifat plastisitas dari sistem saraf pusat yang berperan pada perkembangan nyeri kronik melalui aktivasi jalur signaling intrasel p38 dan p42/44 (ERK1/ERK2). Aktivasi protein pada jalur MAPK mengakibatkan aktivasi reseptor NMDA yang menimbulkan sensitisasi sentral, dengan ditandai hiperalgesia dan allodynia. Pada penelitian ini, untuk mengetahui peran MAPK pada perkembangan nyeri neuropati dilakukan penghambatan protein pada jalur MAPK secara spesifik. Penghambatan aktivasi protein pada jalur MAPK mengakibatkan putusnya jalur aktivasi MAPK, sehingga tidak terjadi aktivasi protein kinase lanjutan. Hal tersebut mengakibatkan proses transfer informasi ke sistem sentral terhambat, bahkan terputus, sehingga tidak akan terjadi persepsi nyeri. Penghambatan dilakukan pada protein yang sangat berperan pada perkembangan nyeri neuropati, yaitu ERK1/ERK2 menggunakan PD98059 dan p38 menggunakan SB203580.

38. JNK

cJun NH2 terminal Kinase (JNK) merupakan protein kinase family MAPK yang berperan

dalam j alur pensinyalan penyakit metabolisme, salah satunya dalam regulasi faktor resiko obesitas.

39. p38

p38 MAPK, protein kinase yang berperan dalam mengatur respons inflamasi dan diferensiasi sel

(9)

40. ERK

ERK (Extracellular signal-regulated kinase) protein kinase yang berperan dalam mengatur proliferasi sel dan respons inflamasi.

41. ROS Reactive oxygen species,

ROS (Reactive oxygen species) molekul yang dihasilkan selama inflamasi dan berperan dalam merusak sel-sel yang terinfeksi dan merangsang respons inflamasi.

42. NO

NO (Nitric oxide) molekul yang dihasilkan selama inflamasi dan berperan dalam merangsang respons inflamasi dan relaksasi pembuluh darah

43. Radikal bebas

Radikal bebas adalah molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif dan dapat merusak struktur seluler dan molekul dalam tubuh. Radikal bebas dapat dihasilkan dari proses metabolisme normal dalam tubuh atau dari faktor eksternal seperti polusi, radiasi, dan paparan bahan kimia.

44. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan selular yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan dapat mengikat radikal bebas dan mengubahnya menjadi bentuk yang tidak berbahaya bagi tubuh.

45. Glutathione

Glutathione adalah antioksidan yang penting dalam tubuh dan berperan dalam melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Glutathione dapat ditemukan di dalam sel dan dibuat oleh tubuh dari asam amino.

46. Superoxide dismutase

Superoxide dismutase dan katalase adalah enzim antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Superoxide dismutase mengubah superoksida menjadi oksigen dan hidrogen peroksida, sementara katalase mengubah hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air.

47. Heme oxygenase-1

Heme oxygenase-1 adalah enzim yang dapat melindungi sel dari kerusakan radikal bebas dan juga memainkan peran dalam mengatur respons inflamasi.

48. Autophagy

Autophagy adalah proses alami di mana sel memecah dan membuang komponen sel yang rusak atau tidak berguna. Autophagy dapat membantu melindungi sel dari kerusakan radikal bebas dan juga dapat berperan dalam regulasi inflamasi.

(10)

49. Apoptosis

Apoptosis adalah proses pemrograman kematian sel yang normal dan terkontrol yang terjadi di dalam tubuh. Apoptosis dapat menjadi respons pada kerusakan seluler yang parah atau untuk membantu mengatur jumlah sel dalam tubuh.

50. Nekrosis

Nekrosis adalah jenis kematian sel yang tidak terkontrol dan dapat terjadi sebagai respons pada cedera atau kerusakan eksternal pada sel.

51. Pyroptosis

Pyroptosis adalah jenis kematian sel inflamasi yang dipicu oleh respons imun pada infeksi bakteri.

52. NETosis

NETosis adalah proses yang dilakukan oleh sel-sel imun, terutama neutrofil, di mana sel tersebut melepaskan jaringan DNA bersih dari kromatin dan membentuk struktur seperti jaring laba-laba yang menangkap dan membunuh bakteri dan virus.

53. Interferon (IFN)

Interferon (IFN) adalah jenis protein yang dihasilkan oleh sel yang terinfeksi virus. IFN membantu melawan infeksi virus dan dapat memicu respon imun lainnya untuk membantu melawan infeksi tersebut.

54. IFN-α

Interferon (IFN) jenis protein yang diproduksi oleh sel imun untuk membantu melawan infeksi virus. IFN-α sering digunakan dalam terapi untuk mengobati beberapa jenis kanker, seperti leukemia dan melanoma.

55. IFN-β

IFN-β atau Interferon beta jenis protein yang juga diproduksi oleh sel imun sebagai respons terhadap infeksi virus. IFN-β digunakan dalam pengobatan untuk kondisi seperti scleroderma dan multiple sclerosis.

56. IFN-γ

IFN-γ atau Interferon gamma jenis protein yang diproduksi oleh sel-sel imun untuk membantu melawan infeksi virus dan bakteri. IFN-γ juga membantu dalam pengaturan respons imun terhadap kanker dan penyakit autoimun.

57. TLR

TLR atau Toll-like receptor jenis reseptor pada permukaan sel-sel imun yang mendeteksi mikroorganisme dan memicu respons imun.

(11)

58. TLR-2

TLR-2 (Toll-Like Receptor 2) adalah suatu jenis reseptor pada sel manusia dan hewan yang berperan dalam mengenali patogen seperti bakteri dan jamur.

59. TLR-4 (Toll-Like Receptor 4)

TLR-4 (Toll-Like Receptor 4) adalah reseptor lain yang juga berperan dalam pengenalan patogen pada manusia dan hewan. TLR-4 khususnya mengenali bakteri gram-negatif.

60. MyD88

MyD88 (Myeloid Differentiation primary response gene 88) adalah protein adaptor yang berperan dalam aktivasi sinyal dari TLR-2 dan TLR-4.

61. TRIF

TRIF (TIR-domain-containing adapter-inducing interferon-β)adalah protein adaptor yang juga berperan dalam aktivasi sinyal dari TLR-4.

62. Akt

Akt (Protein Kinase B) adalah enzim yang berperan dalam mengatur berbagai proses sel, termasuk proliferasi, diferensiasi, dan apoptosis.

63. mTOR

mTOR (Mammalian Target of Rapamycin) adalah protein kinase yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan proliferasi sel, serta metabolisme.

64. AMPK

AMPK (AMP-activated protein kinase) adalah enzim yang berperan dalam mengatur berbagai proses metabolik, termasuk pengaturan produksi dan penggunaan energi.

65. HIF-1α (Hypoxia-inducible factor-1 alpha) adalah faktor transkripsi yang berperan dalam respons seluler terhadap kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen.

66. NLRP3 "NOD-like receptor family, pyrin domain containing 3" adalah protein sensor inflammasome yang terdiri dari kompleks protein yang memainkan peran penting dalam sistem imun innate dalam merespon infeksi, cedera dan stres

67. ASC "apoptosis-associated speck-like protein containing a CARD" adalah adaptor protein yang berfungsi dalam aktivasi inflammasome dan membentuk speckles inflammasome dalam respon inflamasi

68. Caspase-1 adalah enzim protease yang terlibat dalam aktivasi inflammasome dan pengolahan prekursor interleukin-1 beta (IL-1β) dan interleukin-18 (IL-18) menjadi bentuk aktif mereka.

(12)

69. IL-18 adalah sitokin pro-inflamasi yang dihasilkan oleh sel imun dan terlibat dalam merespon infeksi, inflamasi, dan tumor. IL-18 berperan dalam regulasi sistem imun innate dan adaptif. IL-18 merupakan singkatan dari "interleukin-18".

70. IL-1Ra adalah protein yang bersaing dengan interleukin-1 (IL-1) dalam berikatan dengan reseptor IL-1 dan berfungsi sebagai antagonis dari IL-1. IL-1Ra merupakan singkatan dari

"interleukin-1 receptor antagonist".

71. TGF-β adalah sitokin multifungsi yang terlibat dalam pengaturan pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan regulasi sistem imun. TGF-β dapat memiliki efek pro-inflamasi atau anti-inflamasi tergantung pada konteks biologisnya. TGF-β merupakan singkatan dari

"transforming growth factor-beta".

72. PDGF adalah faktor pertumbuhan seluler yang berperan dalam proliferasi, diferensiasi, dan migrasi sel. PDGF terlibat dalam proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan. PDGF merupakan singkatan dari "platelet-derived growth factor".

73. VEGF adalah faktor pertumbuhan vaskuler yang terlibat dalam angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) dan proliferasi sel endotel. VEGF juga berperan dalam pertumbuhan dan proliferasi sel kanker. VEGF merupakan singkatan dari "vascular endothelial growth factor".

74. EGF adalah faktor pertumbuhan epidermal yang berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel epitel dan sel otot polos. EGF terlibat dalam proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan. EGF merupakan singkatan dari "epidermal growth factor".

75. FGF adalah faktor pertumbuhan serat yang berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel mesodermal dan neurektodermal. FGF terlibat dalam proses pembentukan organ dan jaringan selama perkembangan embrio. FGF merupakan singkatan dari "fibroblast growth factor".

76. Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru dari pembuluh darah yang sudah ada. Ini terjadi pada banyak kondisi, termasuk perkembangan embrio, penyembuhan luka, dan pertumbuhan tumor.

77. Fibrosis adalah kondisi di mana jaringan ikat menggantikan jaringan normal pada organ tertentu, menyebabkan kerusakan fungsi organ. Fibrosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk inflamasi, infeksi, dan kerusakan sel.

78. Granuloma adalah massa seluler abnormal yang terbentuk sebagai respons terhadap infeksi atau benda asing dalam tubuh. Granuloma biasanya terdiri dari makrofag dan sel limfosit.

(13)

79. Abses adalah kantung berisi nanah yang terbentuk di dalam jaringan tubuh sebagai respons terhadap infeksi bakteri atau kuman lainnya. Abses dapat terjadi di mana saja di tubuh dan sering menyebabkan gejala seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.

80. Edema adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam jaringan tubuh, menyebabkan pembengkakan dan gejala lainnya. Edema dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, inflamasi, dan masalah kardiovaskular.

81. SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome) adalah respons inflamasi sistemik yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, trauma, dan kerusakan jaringan.

SIRS dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam, takikardia, dan hipotensi.

82. Sepsis adalah infeksi bakteri atau kuman lainnya yang menyebabkan respons inflamasi sistemik yang berpotensi mengancam jiwa. Sepsis dapat menyebabkan gejala seperti demam, takikardia, dan hipotensi.

83. Septik shock adalah kondisi yang terjadi ketika sepsis tidak diobati dan menyebabkan gangguan fungsi organ dan tekanan darah yang rendah. Septik shock adalah kondisi yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa.

84. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) adalah kondisi di mana paru-paru mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi dengan baik, menyebabkan kesulitan bernapas dan hipoksemia. ARDS dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi dan cedera.

85. DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) adalah kondisi di mana pembekuan darah dan pengenceran darah terjadi secara bersamaan di dalam tubuh, menyebabkan kerusakan organ dan perdarahan.

86. Multiple organ failure adalah kondisi di mana beberapa organ tubuh mengalami kegagalan fungsi secara bersamaan. Ini sering terjadi sebagai komplikasi dari sepsis atau kondisi serius lainnya.

87. Fasilitasi neuron adalah proses di mana neuron menjadi lebih mudah terstimulasi oleh sinyal saraf yang berulang-ulang.

88. Hyperalgesia adalah kondisi di mana respons rasa sakit meningkat, menyebabkan rasa sakit yang lebih intens dari yang diharapkan untuk rangsangan yang diberikan. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk cedera jaringan atau kerusakan saraf.

89. Allodynia adalah kondisi di mana rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, seperti sentuhan ringan, menyebabkan rasa sakit yang berlebihan. Allodynia sering terjadi pada pasien dengan kondisi neurologis tertentu, seperti neuropati atau migrain.

(14)

90. Nociceptor adalah jenis sel saraf sensorik yang merespons rangsangan yang dapat menyebabkan rasa sakit. Nociceptor dapat ditemukan di seluruh tubuh, termasuk kulit, tulang, dan organ internal.

91. Neuropeptida adalah jenis molekul yang dihasilkan oleh sistem saraf dan berperan dalam pengaturan berbagai fungsi tubuh, termasuk sensasi rasa sakit.

92. Substance P adalah salah satu neuropeptida yang terlibat dalam pengaturan sensasi rasa sakit. Substance P dilepaskan oleh saraf sensorik dan memengaruhi jalur saraf yang terlibat dalam sensasi rasa sakit.

93. Calcitonin gene-related peptide (CGRP) adalah neuropeptida lain yang terlibat dalam pengaturan sensasi rasa sakit. CGRP dilepaskan oleh saraf sensorik dan memengaruhi jalur saraf yang terlibat dalam migrain dan sakit kepala.

94. Opioid adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit dengan cara mengikat reseptor opioid di otak dan sistem saraf pusat. Opioid termasuk morfin, oksikodon, dan fentanyl.

95. Analgesik adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit. Ada beberapa jenis analgesik yang berbeda, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), parasetamol, dan opioid.

96. Antiinflamasi adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan peradangan di dalam tubuh. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), kortikosteroid, dan DMARD adalah beberapa jenis antiinflamasi yang umum digunakan.

97. Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi.

98. Antikoagulan adalah jenis obat yang digunakan untuk mencegah pembentukan bekuan darah di dalam tubuh. Antikoagulan bekerja dengan cara menghambat pembekuan darah dan dapat digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular atau untuk mengobati kondisi seperti trombosis.

99. Antitrombotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati pembekuan darah yang tidak diinginkan di dalam tubuh. Antitrombotik dapat digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular atau untuk mengobati kondisi seperti emboli paru atau stroke.

100. Katalase adalah enzim yang ditemukan dalam sel-sel tubuh yang membantu dalam proses detoksifikasi dan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal

(15)

bebas. Dalam konteks peradangan, katalase berperan penting dalam mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi oksidatif yang terjadi selama peradangan.

Selama peradangan, sel-sel tubuh menghasilkan banyak radikal bebas dan spesies oksigen reaktif lainnya, yang dapat merusak jaringan dan menyebabkan kerusakan sel. Katalase berperan dalam melindungi tubuh dari kerusakan ini dengan menguraikan spesies oksigen reaktif menjadi zat yang tidak berbahaya. Katalase juga terlibat dalam modulasi respon inflamasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa katalase dapat menghambat aktivasi sel-sel inflamasi dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, sehingga mengurangi tingkat peradangan. Secara keseluruhan, katalase berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh reaksi oksidatif selama peradangan, dan dapat membantu dalam mengurangi peradangan itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Institut Teknologi liandung Indonesia racut> ot Mechinical and Aerospace Fngineering Important Dates Astmt ull Pa er Stibmisslon early birds 15August 2018 Full Paper Acceptance

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tulisan dalam karya tulis ilmiah studi literatur ini adalah benar-benar asli hasil pemikiran saya sendiri, sepanjang pengetahuan saya