• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT "

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Telah ditulis sebuah karya ilmiah berjudul Analisis Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk Menjaga Kehormatan dan Martabat DPR. Naila Fitriah Salamah, 2023: Analisis Kewenangan Majelis Kehormatan Dewan Untuk Menjaga Kehormatan dan Martabat DPR. Apakah kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk menjunjung tinggi kehormatan dan harkat dan martabat DPR telah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan?

Apakah struktur keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan mendukung pelaksanaan kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjunjung tinggi kehormatan dan harkat dan martabat DPR? Mendeskripsikan dan menganalisis kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjunjung tinggi kehormatan dan harkat dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan ketentuan yang berlaku. Mendeskripsikan dan menganalisis struktur keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam melaksanakan kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjunjung tinggi kehormatan dan harkat dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat.

Apakah kewenangan Mahkamah Agung dalam menjunjung tinggi kehormatan dan harkat dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah sesuai dengan PERATURAN yang telah ditetapkan? Dapatkah struktur keanggotaan Majelis Kehormatan Dewan mendukung pelaksanaan kewenangan Majelis Kehormatan Dewan dalam menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat? Mendeskripsikan dan menganalisis apakah kewenangan Mahkamah Agung dalam menjaga kehormatan dan harkat dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Mendeskripsikan dan menganalisis apakah struktur keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan dapat mendukung pelaksanaan kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjaga kehormatan dan martabat Dewan Perwakilan Rakyat.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus Kajian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan terdiri dari lima bab, setiap bab dibagi menjadi sub-sub dimaksudkan agar lebih mudah dipahami dari awal hingga akhir, antara lain sebagai berikut:

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Tesis yang ditulis oleh Rere Pratama 2016, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember dengan judul Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Menjaga Martabat dan Perilaku Anggota DPR RI Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 mengenai MPR. 20 Rere Pratama, “Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Menjaga Martabat dan Perilaku Anggota DPR RI berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DAN DPRD” (Skripsi, Universitas Jember, 2016), 18. 21 Ghozinun Mas’ud, “Peran dan Fungsi Majelis Kehormatan Dewan dalam menjaga harkat dan martabat Anggota DPR RI ditinjau dari Fikh Siyasah” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018), 20 .

Tesis yang ditulis Supartinah, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang 2019 berjudul Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan serta martabat DPR. Taufan Tri Utama, “Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap Anggota DPR RI yang Melanggar Aturan Etik” (Disertasi, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2021), 23. 23 Supartinah, “Kewenangan Dewan Kehormatan Dewan Mahkamah dalam menjunjung tinggi dan memelihara kehormatan dan keluhuran Dewan Perwakilan Rakyat” (Disertasi Universitas Andalas Padang, 2019), 34.

Febiansyah Ramadhan, “Peran Dewan Kehormatan Dewan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah” (Disertasi, Universitas Jenderal Soedirman, 2019) , 34. Memiliki kesamaan berasal dari topik dan tema yang sama-sama membahas tentang Dewan Kehormatan Dewan dalam melindungi.

Tabel 2.1  Penelitian terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

Kajian Teori

METODE PENELITIAN

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Sumber Bahan Hukum

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Analisis Bahan Hukum

Tahap-tahap Penelitian

PEMBAHASAN

Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam menjaga harkat

Salah satu alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat adalah Badan Kehormatan Dewan dan bersifat hukum tetap. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadilan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pasal 2 ayat (2). Kewenangan yang dimiliki oleh Mahkamah Kehormatan Dewan penting bagi kinerja Dewan Perwakilan Rakyat yang baik.

Kewenangan yang wajib dan wajib dijalankan oleh Dewan Kehormatan Dewan adalah menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Volksraad. Susunan keanggotaan Dewan Kehormatan Dewan ini banyak mendapat perhatian masyarakat, karena anggotanya hanya terdiri dari anggota Volksraad itu sendiri. Hal-hal seperti inilah yang menjadi fokus yang patut benar-benar mendapat perhatian mengingat fungsi Majelis Kehormatan Dewan adalah menerima, menyelidiki, dan memutus pelanggaran kode etik anggota Volksraad.

Dan keputusan rehabilitasi yang ditetapkan oleh Majelis Kehormatan Dewan diumumkan dalam sidang penuh Volksraad. Dewan Kehormatan Dewan merupakan organ Volksraad dan mempunyai tanggung jawab berkaitan dengan kinerja orang-orang yang membentuknya. Catatan yang diberikan tidak hanya itu, inisiatif dan respon Mahkamah Kehormatan Dewan terhadap pelanggaran kode etik yang dilakukan DPR juga masih rendah.

Di sisi lain, minimnya efektifitas putusan Mahkamah Kehormatan Dewan terhadap perilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat i.92 Renaldi Hendryan, “Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Peradilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat” di Negara Republik Indonesia” (Disertasi, Uin Syarif Hidayatullah, 2016), 72. Dalam Pasal 2 tentang tata cara Mahkamah Kehormatan Dewan dijelaskan bahwa tujuan dibentuknya Mahkamah Kehormatan Dewan adalah untuk menjunjung tinggi kehormatan. dan kebangsawanan Dewan Perwakilan Rakyat.

“Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan Mengenai Dugaan Pelanggaran Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.” Hukum Ilmiah De'jure 6, no. Penerapan Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui Mahkamah Kehormatan Dewan.” Jurnal Hukum Diponegoro 5, no.3 (Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia bulan Maret Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadilan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Pelaksanaan Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan di dalam

PENUTUP

Kesimpulan

Bahwa kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MD3 dan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Kehormatan Majelis Pengadilan. Dalam proses pelaksanaan kewenangan dalam peraturan tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, hal ini berdasarkan fakta dan beberapa keputusan yang telah ditetapkan sehingga kewenangan tersebut tidak berfungsi sebagaimana diamanatkan undang-undang. Berdasarkan kewenangan yang diatur oleh Mahkamah Kehormatan Dewan, proses pelaksanaan badan terkait dinilai tidak berjalan baik, karena keputusan yang dikeluarkan MKD tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dinyatakan lemahnya struktur keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan didasarkan pada fakta bahwa keanggotaan MKD masih hanya terdiri dari wakil-wakil anggota DPR sehingga dapat menimbulkan konflik kepentingan. Keanggotaan MKD mempengaruhi setiap keputusan yang diambil dan hal ini memerlukan perbaikan terhadap struktur keanggotaan yang ada.

Saran

Teori dan Praktek UU Administrasi Peradilan Pasca Amandemen Peradilan Tata Usaha Negara: Pergeseran Paradigma dan Perluasan Norma, Edisi Kedua. Hak imunitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan asas persamaan di depan hukum.” Jurnal Hukum Tata Negara 3, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

UU No. 2 Tahun 2018 sehubungan dengan perubahan kedua atas UU No. 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi. UU No. 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait