Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Bola Huruf Pada Kelompok A Raudhatul Athfal Dhiyaush Shafa Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon” oleh Ita Trisnawati NIM diajukan pada Sidang Munaqosah Program Studi PAI PAUD Fakultas Tarbiyah Bunga Institut Islam Bangsa, Cirebon op. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN BOLA SURAT DI RA DHIYAUSH SHAFA DESA DOMPYONGWETAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON. Skripsi ini membahas upaya peningkatan keterampilan membaca dengan permainan bola huruf kelompok A RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyongwetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2018/2019.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah permainan bola huruf memberikan dampak yang sangat positif bagi anak dan terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini kelompok A RA Dhiyaush Shafa Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Alhamdulillah dengan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Bola Huruf di Kelompok A Raudhatul Athfal Dompyongwetan Dhiyaush Shafa Desa Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon “Kabupaten”.
DAFTAR BAGAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan lembaga layanan pendidikan bagi anak usia dini dalam kelompok usia 4-6 tahun. Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda karena dengan pendidikan atau kebiasaan maka akan merangsang otak anak untuk menerima pendidikan lebih lanjut. Anak usia dini merupakan masa yang sangat strategis untuk pengenalan huruf, karena anak usia dini sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungannya.
Penggunaan media, penyampaian guru dan metode yang menarik dan menyenangkan dapat membantu untuk merangsang minat membaca 1 Membaca bagi anak merupakan proses serbaguna yang lebih bermakna dan menyenangkan. Faktor yang dapat menyebabkan kurangnya minat membaca pada anak khususnya anak usia RA antara lain kurangnya perhatian dan motivasi dari orang tua dan guru untuk merangsang minat baca pada anak, alat pengajaran yang tidak menarik perhatian anak sehingga mendorong minat membaca. membaca. .
Identifikasi Masalah
Stimulasi yang kurang tepat bagi anak dan keterbatasan media terutama media yang dapat membantu meningkatkan minat baca. Untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan minat baca, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Permainan Bola Huruf di Kelompok A RA Dhiyaush Shafa di Dompyong Wetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon untuk Akademik tahun 2018–2019”. Kemampuan membaca anak masih rendah, dari hasil observasi yang dilakukan oleh 20 anak kelompok A di RA Dhiyaush Shafa tidak ada anak yang bisa membaca.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana kemampuan membaca anak kelompok A sebelum dilaksanakan permainan bola huruf di RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyong Wetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Bagaimana kemampuan membaca anak kelompok A selama proses pelaksanaan permainan bola huruf di RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyong Wetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Bagaimana hasil penerapan permainan bola huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak kelompok A di RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyong Wetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.
Tujuan Penelitian
- Manfaat Praktis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi pengetahuan membaca dengan bantuan sendratari kepada anak-anak kelompok A di RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyong Wetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Manfaat penelitian praktis dibagi menjadi empat jenis, yaitu manfaat bagi guru, lembaga RA, orang tua. Menjadi media alternatif yang dapat digunakan untuk belajar membaca khususnya di RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyong Wetan.
Sebagai model media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk dikembangkan lagi dalam kegiatan pembelajaran di RA Dhiyaush Shafa. Misalnya alat peraga atau alat yang digunakan orang tua dalam mengajar membaca di rumah.
Deskripsi Teoritik
- Pengembangan Kemampuan Membaca pada Anak Usia Dini a. Pengertian Membaca
Di atas segalanya, konsep membaca itu sendiri dapat dimaknai paling tidak dalam tujuh bentuk, yaitu: 1) Membaca, yang berarti belajar;. 2) Membaca berarti memahami; 3) Reading, yang berarti penelitian; 4) Membaca berarti menemukan; 5) Reading, yang berarti penelitian; 6) Reading, yang berarti penelitian; 7). Membaca berarti mengikuti5. Secara lebih spesifik, perkembangan kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa tahapan, sebagai berikut: 1) Tahap fantasi (magic stage).
Pada tingkat pencapaian, pengembangan keterampilan membaca merupakan salah satu kemajuan dalam pembelajaran bahasa anak usia dini. Beberapa metode pengembangan membaca untuk anak usia umum antara lain: 1) metode membaca dasar; 2) metode fonik;
Hasil Penelitian yang Relevan
Tingkat ketuntasan kemampuan membaca anak kelompok A meningkat secara signifikan melalui permainan kartu huruf dibandingkan dengan metode ceramah yang diajarkan oleh guru sebelumnya. Penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, dalam penelitian ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, kegiatan permainan bola dikemas dengan permainan yang semenarik mungkin misalnya dengan bermain game agar anak tertarik. dan tidak membosankan serta diharapkan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil yang akan diperoleh.
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Jenis Penelitian
Subjek Penelitian
Fokus Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Desain Penelitian
RPPH ini digunakan oleh guru sebagai acuan dalam memberikan pelajaran pada hari itu. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, serta urutan langkah-langkah kegiatan permainan bola huruf melalui metode bermain. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan kecepatan perkembangan pelaksanaan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Pada tahap pelaksanaan, guru kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran terencana yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan dalam meningkatkan keterampilan membaca. Pada kegiatan terakhir, guru mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan mengingat kembali pelajaran yang didapat hari itu. Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dikoordinasikan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian.
Istilah observasi lebih sering digunakan karena data atau informasi yang dikumpulkan merupakan data proses berupa perubahan kinerja pembelajaran, meskipun data hasil kegiatan pembelajaran juga diperlukan. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan membaca melalui permainan bola huruf. Jelaskan apa yang terjadi selama pelajaran termasuk semua proses tindakan, hasil tindakan dan hambatan.
Refleksi adalah kegiatan analisis-sintesis, interpretasi dan perluasan (penjelasan) dari semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Fungsi refleksi adalah: (1) apakah pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan rencana tindakan; dan (2) apakah perubahan positif terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sudah mulai terlihat atau semakin meningkat. Evaluasi dilakukan dengan meneliti langkah-langkah yang dilaksanakan, masalah-masalah yang muncul selama proses pembelajaran dan segala hal yang berkaitan dengan langkah-langkah yang dilaksanakan.
Pengamatan
Dari hasil evaluasi tersebut akan dicari solusi untuk mengatasi permasalahan yang akan dicari solusi untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul sehingga dapat disusun rencana untuk siklus berikutnya.
Pengamatan
Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (1998:28), observasi adalah teknik yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara cermat dan sistematis. Yang akan diamati adalah kemampuan membaca anak kelompok A RA Dhiyaush Shafa Desa Dompyongwetan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Selain itu, observasi dilakukan untuk mengamati atau mengumpulkan data untuk melihat sejauh mana dampak dari tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pedoman yang telah disusun dalam lembar observasi.
Instrumen Penelitian
Pembuatan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada majalah UNY Lumbung Pustaka dalam kaitannya dengan upaya peningkatan keterampilan membaca. Teknik analisis data deskripsi kuantitatif adalah mencari rata-rata hasil observasi inkremental. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika 80% anak mampu membaca, maka 10 anak diharapkan dapat membaca 8 anak.
Setelah semua data diperoleh, diolah dan diterjemahkan untuk memperoleh perkembangan dari siklus I dan II, dibuat grafik untuk melihat sejauh mana perubahan yang telah dicapai anak dari dua siklus yang telah dipelajari.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil Penelitian
- Paparan Kondisi Awal Sebelum Penerapan Permainan Bola Huruf Sebelum penelitian menggunakan metode/penerapan permainan bola
- Tindakan Siklus I a. Perencanaan
- Tindakan Siklus II a. Perencanaan
- Pembahasan
Situasi sebegini menjadi sebab mengadakan aksi meningkatkan kebolehan membaca kanak-kanak melalui permainan bola dengan huruf. Kanak-kanak diajak bercerita tentang tajuk pada hari tersebut dan seterusnya menerangkan aktiviti yang akan dijalankan iaitu aktiviti membaca melalui permainan bola huruf yang telah disediakan sebelum ini. Hasil pemerhatian sikap kanak-kanak dalam pelaksanaan aktiviti membaca menggunakan bola huruf pada pertemuan kedua kitaran 1 dibentangkan dalam jadual 4.6 di bawah.
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas mengenai data hasil observasi postur tubuh anak pada Siklus 1, peningkatan postur tubuh anak pada saat kegiatan membaca melalui permainan bola huruf menunjukkan bahwa: (1) antusias anak mengatakan huruf pada bola persentase antusias anak yang didapat saat memperebutkan bola huruf Anda mendapatkan persentase 45, 50%. Persentase rata-rata sikap anak saat mengikuti permainan bola huruf adalah 46,25% yang merupakan kriteria cukup baik. Rata-rata keterampilan membaca anak melalui permainan bola huruf pada siklus I masih rendah, namun ada juga yang baik.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan membaca anak dengan menggunakan permainan bola huruf sudah berkembang. Kemudian jelaskan kepada anak kegiatan yang akan dilakukan yaitu setiap anak bertugas memberikan bola huruf kepada anak yang ada. Berdasarkan Tabel 4.11 di atas mengenai data hasil observasi sikap anak pada Siklus II, peningkatan sikap anak pada saat kegiatan membaca melalui permainan bola huruf menunjukkan bahwa: (1) anak yang antusias mengucapkan huruf memperoleh persentase anak yang bersemangat dalam pertempuran untuk mengambil surat untuk mendapatkan persentase 62,50%.
Hasil observasi pelaksanaan kegiatan membaca melalui permainan bola huruf pada pertemuan kedua siklus II disajikan pada tabel 4.12 berikut ini. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh kegiatan membaca melalui permainan bola huruf, diperoleh hasil yang memuaskan. Sikap anak terhadap permainan bola huruf pada siklus I masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan karena masih ada beberapa anak yang kurang antusias dan ceria saat mengikuti permainan bola huruf.
Berdasarkan pembahasan di atas dikatakan bahwa hasil kegiatan membaca melalui permainan bola huruf pada kelompok A di RA Dhiyaush Shafa mengalami peningkatan dari rendah menjadi baik. Dalam penelitian ini, pada setiap akhir pelajaran, anak selalu ingin mengulang kegiatan membaca melalui permainan bola huruf.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Diketahui bahwa hasil rekapitulasi sikap anak terhadap kegiatan membaca dan hasil kemampuan membaca anak melalui permainan bola huruf Kelompok A RA Dhiyaush Shafa Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon berdasarkan hasil analisis data mengalami perkembangan yang sangat signifikan. setelah melalui dua siklus terlihat hasil postur tubuh anak pada siklus I sebesar 46,25% dengan interpretasi yang cukup baik, sedangkan pada siklus II sebesar 65,00%.
Saran
Upaya pengembangan potensi harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak kehilangan waktu bermainnya. Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak, bermain juga membantu anak untuk mengenal dirinya sendiri, dengan siapa ia tinggal dan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, pendidik PAUD harus memahami pentingnya bermain agar dapat mengembangkan permainan dan menciptakan suasana yang menyenangkan melalui bermain agar anak terdorong untuk belajar.
Bermain merupakan sarana belajar mengeksplorasi lingkungan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, dan sosial-emosional anak. Selain itu, permainan juga mengembangkan individu untuk memiliki kebiasaan yang baik, seperti saling membantu, berbagi, disiplin, berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab. Hasil ideal = jumlah indikator X 4 (hasil tertinggi pada tes perilaku anak) Pada penelitian ini terdapat 4 indikator, jadi hasil ideal = 4 X 4 = 16 2.
YAYASAN ALMAUI’ZHATUL HUSNA (YAMUNA) RAUDHATUL ATHFAL
DHIYAUSH SHAFA
SURAT KETERANGAN
YAYASAN ALMAUIZHATUL HUSNA (YAMUNA) RAUDHATUL ATHFAL
Identitas Raudhatul Athfal
Data Siswa Rombel Tahun 2018/2019
Sarana Lainnya 1. Data Tanah