Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dalam Menghadapi Era New Normal mela;ui Penerapan Teknologi Tepat Guna
PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN TEPAT GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN /MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian
3 Arahan Presiden untuk Perkuat Ekonomi Sektor Pertanian
(Disampaikan pada Rapat Terbatas (Ratas) ‘Akselerasi Penguatan Ekonomi Sektor Pertanian dan Perikanan di Kantor Presiden – Jakarta 10 Desember 2019)
OFF FARM
KUR
KORPORASI PETANI
Petani perlu keluar dari on farm menuju off farm dengan memberikan nilai tambah melalui pengolahan produk pertanian.
1. Para petani memerlukan skema pembiayaan dan pendampingan yang intensif untuk masuk ke sisi off farm, setelah produksi.
2. Pendampingan mencakup pengelolaan keuangan, aspek kemasan, hingga pemasaran.
3. Pada 2020 dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR)sebesar Rp 190 triliun termasuk untuk sektor pertanian.
Mendorong lebih kuat kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pertanian untuk berkolaborasi
membentuk kelompok-kelompok atau bersama
KORPORASI BESAR.
01
02
03
2
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT SEKTOR PERTANIAN
3
P E N D A H U L U A N
1. Pangan merupakan hak asasi setiap individu, dan memiliki pengaruh terhadapstabilitas ekonomi makro.
2. UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan mengamanahkan agar negara tetap mempertahankan produksi guna menjamin bahwa tiap individu di Indonesia tetap bisa makan serta hidup sehat dan produktif.
PENGELOLAAN PANGAN HULU HILIR
SECARA TERPADU
T A N T A N G A N
1. Pemenuhan pangan bagi penduduk Indonesia sebanyak 273 juta jiwa dan diperkirakan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk 1,26 % per tahun.
2. Konservasi lahan yang cukup masif.
3. Dominasi petani yang sebagaian besar berusia di atas 45 tahun.
4. Pandemi Covid-19 menghambat penciptaan ketahanan pangan terutama adanya pembatasan distribusi pangan.
5. Kompleksitas kelembagaan yang menangani pangan dari hulu sampai hilir sehingga menemui kesulitan dalam meningkatkan nilai tambah.
6. Perumusan kebijakan pangan masih bersifat parsial karena pelaksanaan kebijakan pangan dilakukan secara sektoral, sehingga terjadi kesulitan koordinasi, akibatnya tidak bisa bekerja cepat.
S O L U S I
4
DAMPAK PANDEMI COVID-19
Perubahan Lingkungan Strategis Global
Ketahanan Pangan Nasional
❑ Peringatan musim kemarau
❑ Ancaman krisis pangan FAO
❑ Terganggunya ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa
❑ Restriksi ekspor pangan global
❑ “Perang Dagang” China, India, AS, dll
❑ Terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan orang/tenaga kerja
❑ Terganggunya distribusi pangan karena akibat penerapan PSBB dan penutupan wilayah secara terbatas
❑ Daya Beli Masyarakat Menurun
❑ Terjadinya PHK
Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Target
PERTUMBUHAN PRODUKSI HORTIKULTURA 2000 - 2020
Rata-rata Pertumbuhan Produksi 2000-2020
1,77 3,24
4,19 4,74
6,97 8,46
9,00 10,68
11,58 11,74
11,93 12,40
19,63
0 5 10 15 20 25
Kentang Cabai besar Pisang Bawang merah Bawang putih Mangga Alpukat Cabai rawit Jamur Nenas Durian Jeruk…
Manggis
Rata-rata Pertumbuhan Produksi Hortikultura 2000-2020
• Data produksi periode 2000-2020: Rata-rata pertumbuhan produksi tanaman hias paling tinggi (7,31%) disusul tanaman obat (6,32%)
• Manggis, jeruk, durian, nenas, jamur dan cabai rawit memiliki rata-rata pertumbuhan produksi tertinggi (diatas 10 persen) selama 20 tahun
pengembangan komoditas hortikultura. Sementara komoditas kentang dan cabe besar memiliki rerata pertumbuhan produksi terendah.
3,30
6,06 6,32
10,91
- 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Sayuran Buah Tanaman Obat Florikultura
KEMENTERIAN PERTANIAN | DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
56
NILAI EKSPOR PERTANIAN JANUARI–DESEMBER 2019-2020 (Rp T)
Sumber/Source: BPS, diolah Pusdatin/BPS-Statistics Indonesia, processed by CADI Keterangan : Data sesuai BTKI 2017
Struktur Nilai Ekspor Pertanian
Struktur Nilai Ekspor Pertanian Per Subsektor
11%
89%
Segar Olahan
1%
2%
91%
6%
Tan.Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan
Tahun 2019 Tahun 2020
Rp 390,16 T
Rp 451,77 T
Naik
15,79%
Direktorat Jenderal Hortikultura
LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN HIAS TANGKAI
TAHUN 2016-2020 Rata-rata Pertumbuhan
-2,15
%
-1,15
%
PERKEMBANGAN VOLUME DAN NILAI EKSPOR
TOP KOMODITI TOP NEGARA TUJUAN TOP KOMODITI TOP NEGARA ASAL
PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR FLORIKULTURA (Data Per Agustus 2021)
Sumber : BPS Direktorat Jenderal
Hortikultura
10.298.998 10.584.934 10.080.766
7.027.973
5.000.011 20.839.829 22.541.637 21.809.048 21.029.495
16.642.606
2017 2018 2019 2020 2021
Volume Nilai
16.756.045 18.999.056 17.459.256 19.216.157
8.277.639
15.668.516 26.227.429 26.685.979 27.400.451
15.786.732
2017 2018 2019 2020 2021
Volume Nilai
Komoditas Volume (Kg) Nilai (US $) Tanaman Hias Lainnya 4,891,370 15,351,114
Krisan 85,773 650,585
Bunga Lili 1,874 486,924
Anggrek 20,959 152,939
Row Labels 2,021 2,021
Mawar 35 1,045
Negara Volume (Kg) Nilai (US $)
Netherlands 155,403 4,094,998
Japan 1,281,338 3,046,994
Singapore 269,275 3,110,185
Australia 869,909 1,417,168
China 481,447 466,074
Lainnya 1,942,639 4,507,188
9.653.906
2.050.652 1.132.685 1.641.799 1.255.789 907.775
PERKEMBANGAN VOLUME DAN NILAI IMPOR
TOP
PELABUHAN MUAT
Komoditas Volume (Kg) Nilai (US $) Tanaman Hias
Lainnya 8,076,068 13,273,662
Anggrek 194,118 2,468,035
Mawar 3,549 24,540
Krisan 2,154 12,554
Anyelir 1,350 5,910
Bunga Lili 400 2,031
Negara Volume (Kg) Nilai (US $)
China 6,704,008 8,716,430
Taiwan 652,337 3,180,982
Thailand 122,417 990,867
Netherlands 55,123 788,077
Ecuador 71,324 675,206
Lainnya 672,430 1,435,170
TOP
PELABUHAN BONGKAR
8.428.901
4.292.856
1.263.221 957.875 598.346 245.533
Nilai (US $) Nilai (US $)
KOMODITAS BINAAN KEMENTERIAN PERTANIAN (Kepmentan 591.1/2021)
9
Komoditas Benih Buah
Komoditas Benih Sayuran
Komoditas Benih Obat
Komoditas Benih Tanaman Hias
60 Komoditas
82 Komoditas
63 Komoditas
360 Komoditas
Program Dukungan Manajemen Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas
Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri
Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
PROGRAM KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2022
Peningkatan Nilai Tambah
Lapangan Kerja dan Investasi di Sektor Riil, dan Industrialisasi
Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas
Konsumsi Pangan
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
Berkualitas &
Berkeadilan
PP 3
PP 6
PN 1
1
2
3
4
PP: Program Prioritas 5
5 Program Kementan
“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”
Tema RKP 2022
10
11
PEMBANGUNAN PERTANIAN MAJU, MANDIRI, DAN MODERN
MAJU, MANDIRI &
MODERN
MEKANISASI
& RESEARCH
• Pengembangan dan penerapan mekanisasi pertanian (pra dan pasca panen)
• Akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi
PERTANIAN
RENDAH BIAYA
• Fasilitasi pembiayaan pertanian (KUR bunga rendah)
• Pengembangan kawasan berbasis korporasi
• Bantuan/subsidi pertanian tepat sasaran
PRODUKSI &
PRODUKTIVITAS
• Gerakan nasional peningkatan produktivitas, produksi, dan ekspor
• Peningkatan populasi Ternak
• Pengembangan SDM pertanian
• Family Farming & Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
EKSPANSI PERTANIAN
• Optimasi pemanfaatan lahan.
• Penyediaan air
(irigasi,embung,bangunan air)
UPAYA KEMENTAN 2022 DALAM
Penyediaan Pangan & Peningkatan Daya Saing
PERTANIAN MAJU, MANDIRI,
MODERN
01 02
03 04
05
06
Menjaga Keberlanjutan Peningkatan Produksi Komoditas Prioritas
Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal
Penguatan Rantai Pasok dan Logistik Pangan
Penguatan Food Estate dan Korporasi Petani
Pengembangan Smart Farming, Digitalisasi Pertanian (E-agriculture)
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor
12
13
STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN, PENINGKATAN DAYA SAING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
CB1:
PENINGKATAN KAPASITAS
PRODUKSI
Pengembangan Lahan rawa di Kalteng
164.598 ha
• Intensifikasi 85.456 ha
• Ekstensifikasi 79.142 ha
Perluasan Areal Tanam baru (PATB) 250.000 ha untuk padi, jagung, bawang merah, dan cabai di daerah defisit
Peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor
CB2:
DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL
Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal berbasis kearifan lokal yang fokus pada satu komoditas utama
Pemanfaatan pangan lokal secara masif : ubi kayu 35.000 ha, jagung konsumsi 50.000 ha, sagu 1.000 ha, pisang 1.300 ha, kentang 650 ha dan sorgum 5.000 ha
Pemanfaatan lahan pekarangan dan marjinal melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan urban farming
CB3:
PENGUATAN CADANGAN DAN SISTEM LOGISTIK
PANGAN
• Penguatan Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP).
• Penguatan Cadangan Beras Pemerintah Kabupaten/Kota (CBPK).
• Dorongan Menteri Pertanian kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengakselerasi Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah
• Pengembangan LPM dan LPM Berbasis Desa (LPMDes)
• LPM bekerjasama dengan Kostraling di setiap lumbung pangan kecamatan
• Penguatan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan
CB4:
PENGEMBANGAN PERTANIAN MODERN
Pengembangan food estateuntuk peningkatan produksi pangan utama (beras/jagung) di Kalteng.
Pengembangan dan pemanfaatan Screen House untuk
meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam (cabai, bawang dan komoditas bernilai ekonomi tinggi).
Pengembangan Smart Farming
Pengembangan korporasi petani dan startup/petani milenial
Meningkatkan volume ekspormelalui kerjasama dan investasi dengan pemda dan stakeholder terkait
Menambah ragam
komoditas ekspordalam bentuk olahan hasil
pertanian
Mendorong
pertumbuhan eksportir barumelalui
penumbuhan agropreneur
Menambah mitra dagang luar negeri melalui
kerjasama bilateral / multilateral
CB= Cara Bertindak
CB5:
GERAKAN TIGA KALI EKSPOR (GRATIEKS)
14
MEMPERCEPAT DAYA SAING ?
• Permintaan → permintaan konsumen terhadap suatu produk semakin kompleks yang menuntut berbagai atribut atau produk yang dipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen (consumer’s value perception),
• Penawaran → produsen dituntut untuk dapat bersaing berkaitan dengan kemampuan merespons atribut produk yang diinginkan oleh konsumen secara efisien.
Perlunya informasi yang akurat dan komprehensif tentang peta daya saing sektor pertanian
Kementerian Pertanian memiliki peranan penting dalam menyusun peta daya saing pertanian seluruh provinsi di Indonesia yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan pembangunan pertanian nasional.
DAYA SAING PERTANIAN
kemampuan suatu wilayah untuk memproduksi
komoditas pertanian dengan mutu baik dan
pengusahaan (budidaya) yang efisien.
15
PENINGKATAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN
1
2
3
4
5
6
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani.
Meningkatkan skala usaha petani melalui pengembangan korporasi petani dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha pertanian
Pengembangan dan penerapan inovasi dan teknologi tepat guna, serta perluasan jaringan pasar
Sinkronisasi pada kebijakan agar setiap Kementerian berjalan
dengan tujuan yang sama walaupun memiliki langkah yang berbeda Mengembangkan sektor komplemen pertanian (agroindustri,
penyediaan kredit, teknologi melalui penyuluhan, dan pasar)
Mempelajari kebijakan-kebijakan dari negara lain
1. Mandiri Benih Bawang Merah hasil Litbang &
Ewindo dengan produktivitas tinggi
(Trisula, Bima, Lokananta) 2. Mekanisasi, modernisasi
pertanian dan digitalisasi/
modernisasi pertanian dan smart digital farming
(perbaikan tata kelola air dg embung, sumur bor, pipanisasi)
3. Hilirisasi (pasca panen dan pengolahan hasil) 4. Korporasipetani
Petani Jual:
• BM segar
• Benih BM
• BM Goreng
• BM Bubuk
• BM Olahan Acar
• Produk turunan lainnya
• Pengolahan hasil samping/limbah (agensia hayati)
Market Place / Industri Retail
Regulasi Cold Storage Modern
(Perseroan Terbatas/PT)
Gapoktan Bersama
Korporasi Petani
Sarpras &
pendukung lain
Alsintan
Tenaga kerja Poktan/Gapoktan
Asuransi Pembiayaan Kostratani Sertifikasi
Budidaya Pertanian Petani
1
2 4
5
3
Gudang Pasca Panen
5
Mitra Strategis
BUMN
Rehab jaringan irigasi primer, sekunder dan
tersier
E-commerce
Ekspor
RegionalSegmentasi (the GlobalShallots Market2021-2027)=
* Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, Meksiko)
* Eropa (Jerman, Perancis, Inggris, Rusia, Italia)
* Asia-Pasifik (Cina, Jepang, Korea, India, &
Asia Tenggara)
* Amerika Selatan (Brasil, Argentina, Kolombia, dll)
* Timur Tengah dan Afrika (Arab Saudi, UEA, Mesir, Nigeria, Afrika Selatan)
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN FOOD ESTATE BERBASIS KORPORASI PETANI
IMPLEMENTASI: FOOD ESTATE BERBASIS KORPORASI PETANI
❑ Usaha pertanian skala besar berbasis klaster
❑ Multi komoditas (pangan, hortikultura, ternak, perkebunan)
❑ Mekanisasi, modernisasi pertanian dan sistem digitalisasi
❑ Mengkorporasikan petani
❑ Hilirisasi produksi pertanian
17
Perubahan Peradaban Petani
(Mindset, Manajemen Pengelolaan & Perilaku)
FE Kalteng
FE Sumut
FE NTT
KAPUAS 20.000 ha PULANG PISAU 10.000 ha
PULANG PISAU
Seb ang au Kual a
Kah ayan Hilir
235 ha
230 ha
1.221 ha
2.745 ha SEBANGUN
KUALA
KAHAYAN HILIR
MALIKU
PANDIH BATU
5.569 ha
KAHAYAN KUALA
KALTENG 30.000 ha (Lahan Rawa)
SUMUT 1.000 ha
(Lahan Kering Dataran Tinggi)
NTT 5.000 ha
(Lahan Kering Dataran Rendah)
215 Ha
LOKASI FOOD ESTATE BERBASIS KORPORASI PETANI
18
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA ditjen hortikultura @ditjenhorti direktorat jenderal hortikultura @ditjenhorti
Lokasi Kegiatan FOOD ESTATE HORTIKULTURA TA. 2021
Kawasan Food Estate Temanggung dan Wonosobo (TaWon)
Kab. Wonosobo
Kab. Temanggung
Komoditas:
❑ Cabai : 14 Ha
❑ Cabai (Benih) : 1 Ha
❑ Bawang Putih (Benih) : 310 Ha
❑ Bawang Merah (Benih) : 2 Ha
❑ Kentang : 5 Ha
Total
288 Ha
TaWon CPCL 620 Ha
Komoditas:
❑ Cabai : 62 Ha
❑ Bawang Putih (Benih) : 100 Ha
❑ Bawang Merah : 55 Ha
❑ Bawang Merah (Benih) : 70 Ha
❑ Kentang (Demplot) : 1 Ha Total
332 Ha Jumlah Petani : 937 Orang
Jumlah Petani :
319 Orang
Jumlah Petani TaWon
: 1.256 Orang
Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para
petani mudadenganteknologi digital, terutama sebagai strategi
untuk memperkuat produksi dan distribusi
PENGEMBANGAN PERTANIAN MODERN MELALUI PENGUATAN PETANI MILENIAL DAN DIGITALISASI
• Penumbuhan dan pemberdayaan 2,5 juta petani milenial (2020-2024)
• Pemberdayaan Startup milenial
• Peningkatan kapasitas milenial dalam digitalisasi
• Penguatan intervensi inovasi teknologi informasi (IoT, robot construction, dll)
• Pengembangan Smart Farming
• Pengembangan
Screen House untuk produksi di luar
musim
• Pengembangan food estate
• Pengembangan korporasi petani dan startup
• Digitalisasi pertanian
• Pemberdayaan petani milenial
PERTANIAN MODERN PENGUATAN PETANI MILENIAL DAN DIGITALISASI MENDUKUNG PERTANIAN MODERN
20
SMART GREEN HOUSE
• Smart Green House digunakan untuk budidaya hortikultura dengan system hidroponik dalam greenhouse terkontrol dengan tujuan produktivitas optimal.
• Keunggulan teknologi adalah dapat dikendalikan secara otomatis berdasarkan sensor dan berbasis android
21