• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI KABUPATEN BANGGAI LAUT PROVINSI SULAWESI TENGAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DI KABUPATEN BANGGAI LAUT PROVINSI SULAWESI TENGAH "

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Judul : Peran dan Strategi Angkutan Laut Terhadap Konektivitas Antar Wilayah Di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah. Sappe, 2019 “Peran dan Strategi Transportasi Laut Untuk Konektivitas Antar Daerah Di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah”. Salah satu penyebab relatif lambatnya pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Banggai Laut adalah rendahnya konektivitas antar daerah.

Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran transportasi laut dalam konektivitas antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut yang dianalisis dengan menggunakan metode indeks konektivitas. Tujuan kedua adalah merumuskan strategi pengembangan transportasi laut untuk mendukung konektivitas antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut dengan menggunakan analisis SWOT. Selain itu, belum tersedianya pelabuhan penyeberangan antar daerah di Kabupaten Banggai Laut juga mempengaruhi mobilitas sosial ekonomi masyarakat.

Secara praktis (akan dilaksanakan) diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pengambil kebijakan terkait pengembangan transportasi laut dalam pembangunan hubungan antar daerah di Kabupaten Banggai Laut. Meliputi peran transportasi laut dalam konektivitas antar wilayah dan merumuskan strategi pengembangan transportasi laut dalam mendukung konektivitas antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Batasan Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penulisan ini agar sistematis maka diuraikan dalam bentuk pembahasan yang sistematis yang menguraikan bab dan sub bab dalam penulisan tugas akhir ini sebagai berikut. Bab ini memaparkan teori dan pendapat para ahli yang relevan dalam penulisan ini, seperti gagasan transportasi, sistem konektivitas, faktor-faktor dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan konsep/teori tentang pembangunan wilayah. Bab ini menjelaskan pertimbangan pemilihan lokasi, jenis dan sumber data, variabel penelitian, metode analisis, definisi operasional dan kerangka kerja.

Bab ini memaparkan hasil penelitian berupa gambaran umum wilayah penelitian, gambaran peran transportasi dalam konektivitas antarwilayah, analisis tingkat konektivitas antarwilayah, dan perumusan strategi pengembangan transportasi laut. ​​transportasi dalam menghubungkan koneksi antar daerah. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diperlukan sehubungan dengan hasil penelitian.

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

  • Sistem Transportasi Mikro-Makro
  • Teori Gravitasi
  • Teori Interaksi Keruangan
  • Teori Grafik/Konektivitas
  • Peran Transpotasi dalam Masyarakat
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pikir

Lebih lanjut, pengertian sistem transportasi dapat dipahami melalui dua pendekatan, yaitu: sistem transportasi umum (makro) dan sistem transportasi mikro yang merupakan hasil penguraian sistem transportasi makro menjadi sistem-sistem yang lebih kecil yang masing-masing saling berhubungan. . dan saling mempengaruhi. Interaksi antar sistem tersebut dapat membentuk sistem transportasi makro yang digambarkan pada gambar di bawah ini (Tamin, 2008). Dengan demikian, sistem transportasi dapat dipahami melalui dua pendekatan, yaitu: sistem transportasi umum (makro) dan sistem transportasi mikro, yang merupakan hasil penguraian sistem transportasi makro menjadi sistem-sistem yang lebih kecil yang masing-masing saling berhubungan dan mempengaruhi. satu. lain.

Dalam hal ini, wilayah yang terhubung oleh jaringan transportasi yang kompleks cenderung memiliki pola interaksi spasial yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah yang terpisah. Dini Nurdiani, dkk, KESESUAIAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA SURAKARTA UNTUK KONSEP TRANSPORT FOR LIFE, 2019. Jusna, PERAN ANGKUTAN LAUT DALAM MENDUKUNG ARUS BARANG DAN MANUSIA DI KABUPATEN MALINGANO KABUPATEN MUNA, 2016 .

Sistem transportasi dapat dipahami melalui dua pendekatan, yaitu: sistem transportasi keseluruhan (makro) dan sistem transportasi mikro, yang merupakan hasil pembagian sistem transportasi makro menjadi sistem-sistem yang lebih kecil yang masing-masing saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. . Sistem mikrotransport terdiri dari sistem aktivitas, sistem jaringan dan sistem pergerakan yang saling mempengaruhi.

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Populasi dan Sampel

Sampling digunakan jika peneliti memiliki pertimbangan tertentu dalam mengambil sampel atau menentukan sampel untuk tujuan tertentu dengan menggunakan rumus Taro Yamane In Akdon dan Riduwan.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data tersebut antara lain: gambaran kondisi fisik kawasan, kondisi infrastruktur sarana dan prasarana, dan lain-lain. Jenis data yang disediakan adalah jumlah dan persebaran penduduk di Kabupaten Banggai Laut, luasan ketersediaan infrastruktur dan wilayah penelitian serta data-data terkait penelitian lainnya. Data primer yang dibutuhkan untuk penelitian ini antara lain; kondisi infrastruktur ekonomi dan sosial yang ada serta ketersediaan infrastruktur ekonomi dan sosial di Kabupaten Banggai Laut.

Data sekunder adalah data yang bersumber dari instansi terkait seperti BAPPEDA berupa data perencanaan daerah, Dinas Perhubungan berupa data pelayaran, Badan Pusat Statistik berupa data kependudukan, dll.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Setelah mengumpulkan data dari responden atau sumber data lain, melakukan agregasi data berdasarkan variabel, melakukan tabulasi data berdasarkan seluruh variabel responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

Variabel Penelitian

Teknik Analisis Data

  • Defenisi Operasional

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua mengenai strategi pengembangan transportasi laut dalam mendukung hubungan antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut telah digunakan 3 metode analisis yaitu analisis EFE-IFE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Menurut David (2017), untuk merumuskan strategi pengembangan transportasi laut dalam mendukung konektivitas antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut, menurut David (2017) dapat dilakukan melalui tiga tahapan analisis yaitu Entry Stage, Matching Stage dan decision . Fase. Kemudian dilakukan penjumlahan bobot untuk mendapatkan hasil pembobotan. e) Jumlah skor tertimbang berkisar antara 1,0 sampai 4,0 dengan rata-rata 2,5.

Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Strategi yang akan ditentukan adalah memanfaatkan peluang jangka panjang secara paksa melalui strategi diversifikasi (produk atau pasar). 3) Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di sisi lain juga memiliki beberapa peluang. Metode ini adalah alat untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor internal dan eksternal utama.

Tentukan nilai daya tarik (AS), nilai yang menunjukkan daya tarik relatif untuk setiap strategi yang dipilih. Perhitungan skor daya tarik total (TAS), diperoleh dengan mengalikan bobot (bobot) dengan skor daya tarik pada setiap baris. Nilai TAS dari alternatif strategi tertinggi menunjukkan bahwa alternatif strategi tersebut merupakan pilihan terbaik.

Jalur Pelayaran adalah jalur pelayaran angkutan laut lokal dan regional menuju Pulau Banggai, Pulau Labobo, Pulau Bangkurung dan Pulau Bokan. Sistem Jaringan; adalah moda dan sarana transportasi yang diukur dengan jumlah prasarana transportasi dan jumlah jalur transportasi di lokasi penelitian. Sistem gerak; adalah interaksi antara sistem aktivitas dan sistem jaringan yang diukur dengan pola pergerakan orang, pola pergerakan barang, waktu tempuh dan tarif transportasi di lokasi penelitian.

Pola pergerakan orang yang dimaksud adalah jumlah pergerakan setiap orang yang melakukan perjalanan antar pulau di lokasi penelitian yang dilakukan setiap satu bulan. Pola pergerakan barang yang dimaksud adalah jumlah pergerakan barang antar pulau di lokasi penelitian yang terjadi setiap bulan dalam hitungan ton. Kebijakan daerah yang bersangkutan adalah setiap kebijakan daerah yang terkait dengan pengembangan transportasi laut di lokasi penelitian.

Tabel 3.2. Matriks IFE
Tabel 3.2. Matriks IFE

Kerangka Pembahasan

Strategi pengembangan transportasi laut harus sesuai dan konsisten dengan konsep pengembangan wilayah di Kabupaten Banggai Laut. Memberikan jawaban terkait strategi pengembangan transportasi laut dalam hubungan antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut KONDISI EKSISTING. PERAN DAN STRATEGI TRANSPORTASI LAUT DALAM HUBUNGAN ANTAR DAERAH KABUPATEN BANGGAI LAUT PROVINSI SULAWESI TENGAH.

Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan angkutan laut antar pulau di Kabupaten Banggai Laut terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan transportasi laut di Kabupaten Banggai Laut terdiri dari peluang dan ancaman. Selanjutnya Gambar 4.12 menunjukkan bahwa perkembangan transportasi laut untuk mendukung konektivitas antar daerah di Kabupaten Banggai Laut secara umum mendapat respon yang sangat baik.

94 Strategi Efektif Mengembangkan Transportasi Laut untuk Mendukung Keterkaitan Antar Daerah di Kabupaten Banggai Laut. Penambahan sarana dan prasarana serta jalur angkutan laut untuk meningkatkan pelayanan transportasi di pulau-pulau kecil (W1, W2, W4, O4). Menambah sarana dan prasarana serta jalur angkutan laut untuk meningkatkan pelayanan angkutan pulau kecil.

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas strategis pengembangan transportasi laut untuk mendukung konektivitas antar pulau di Kabupaten Banggai Laut. Peran dan strategi transportasi laut terhadap konektivitas antar wilayah di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.

Gambar 3.4. Kerangka Pembahasan Penelitian
Gambar 3.4. Kerangka Pembahasan Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aspek Fisik Dasar Wilayah

Aspek Demografi

Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek Transportasi

Analisis Strategi Pengembangan Transportasi Laut Dalam

  • Analisis Konektivitas Antarwilayah
  • Pembahasan Hasil Analisis Konektivitas Antarwilayah

Analisis Strategi Pengembangan Transportasi Laut Dalam

  • Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
  • Tahap Masukan (Input Stage)
  • Tahap Penggabungan (Matching Stage)
  • Tahap Pengambilan Keputusan

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 3.3. Diagram Analisis SWOT   Sumber : Rangkuti (2006)
Tabel 3.4. Matriks SWOT INTERNAL
Tabel 3.5. Matriks Analisis QSPM  Faktor Kunci  Bobot
Gambar 3.4. Kerangka Pembahasan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

4 1.5 Metode Penyelesaian masalah Tahapan proses penyelesaian masalah yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode yang disusun secara terurut dengan melakukan tahapan-