Selain itq, mazhab Sfl'ah Imamiyah mempunyai pendapat tersendiri tentang siapa yang harus mengganti ibadah yang ditinggalkan orang tuanya yang telah meninggal. Imami Syi'ah mewajibkan anak sulung .. wfi*- mengqadha shalat dan puasa yang ditinggalkan orang tuanya. Sebagian ulama Syiah berpendapat bahwa seorang anak wajib mengkompensasi apa pun yang ditinggalkan ayahnya, meskipun itu disengaja. Ada pula yang mengatakan bahwa seorang anak wajib mengkompensasi apa yang ditinggalkan ayahnya karena sakit atau sebab lain yang sejenis.
Ada pula yang mengatakan bahwa anak tidak wajib mengganti uang yang ditinggalkan ayahnya, melainkan uang yang ditinggalkan setelah sakit yang menyebabkan kematiannya. Ketentuan penggantian ibadah yang ditinggalkan berbeda-beda, namun menurut sebagian ulama syaflijah berpendapat bahwa shalat peninggalan almarhum dilakukan oleh ahli warisnya4 tanpa memandang apakah ia mempunyai wasiat sebelum meninggal atau tidak.
Sedangkan bagi yang qadhn, baik shalat maupun puasanya, dapat dilakukan oleh kerabatnya atau oleh orang yang mendapat izin dari kerabatnya untuk melakukan qadhA stnl* dan puasa yang tersisa.
Kerengkr Pikir
Pendekatan, Objek den Subjek Penelitian
Berdasarkan pengamatan penulis, peneliti yang memiliki wawasan mendalam tentang bahiloh juga mempunyai kemampuan dalam menyikapi kondisi sosial masyarakat khususnya yang berkaitan dengan budaya dan adat istiadat yang ada di masyarakat khususnya mengenai bahilah. Sampelnya adalah para ulama etnis Banjar yang berdomisili di kota Palangka Raya dan mempunyai bidang pengetahuan yang mendalam tentang Islam. Para ulama yang dijadikan subjek penelitian mempunyai pengetahuan yang luas terhadap tradisi-tradisi yang ada, khususnya tradisi Bahilah, Dal.
Teknik Pengumpulan Drta
Triangulasi sumber berarti membandingkan dan memeriksa kembali tingkat keandalan informasi yang diperoleh dari waktu ke waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif dengan cara: (l) membandingkan data observasi dengan data wawancara4 (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang mereka katakan. secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang lain tentang situasi tersebut. Sedangkan teknik yang cocok untuk penelitian ini adalah triangulasi sumber, yaitu perbandingan dan pengecekan keandalan informasi yang diperoleh melalui proses dan alat yang digunakan. Teknik pelaksanaannya dengan mengangkat permasalahan persepsi ulama mengenai bahilah Kota Palangka Raya mengenai tata cara tradisi bahilah di Kota Palangka Raya, Peran penulis sebagai peneliti adalah memfokuskan penelitian pada masyarakat Banjar yang bertanya. Kota Palangka Raya yang menjadi subjek penelitian untuk dimintai pendapatnya mengenai apa status hukum dan landasan yang dijadikan sebagai penunjang hukum untuk memberikan persepsinya.
Anelisis Dats
- Data Displry (ynnanpilan data), yaitu .lata yang sudah relevan tersebut disaring dalam dituangkan dalam bab empat yang tersusun secara sistematis
HASILPENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
- Tanah Pertanian : 12,65 Km2
- Perkampungan : 45,54 Km2
- Areal Perkebunan : 22,30 Kmz
- Sungai & Danau : 42,86 Km2
- Lain-lain : 69,41 Km2
Alat transportasi yang dominan di Kota Palangka Raya adalah angkutan darat seperti mobil, sepeda motor, sepeda, becak, sedangkan angkutan air jarang digunakan kecuali masyarakat yang bertempat tinggal di tepian Sungai Kahayan. Berdasarkan hasil sensus penduduk akhir tahun pada Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, jumlah penduduk Palangka Raya pada tahun 2008 sebanyak 191.014 jiwa, 50,58% perempuan dan 49,42% laki-laki.
JUMLAH PENDUDTIK MENI.IRUT JENIS KELAMIN
DATA AGAMA PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA
DATA RUMAH IBADAH SE.KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2OO7
Ileskripsi Ilasil Penelitien Tentang Pandangan Ulama Mengenai Praktek Tata Cara Tradisi Bahilah datam Membayar Fidyah Shalat dan Puasa pada
Apabila pengiraan selesai, ketua acara hahilah memanggil waris atau walinya untuk melaksanakan kontrak dan memindahkan tugas melakukan bahilah ini. Setelah itu sesuai dengan hutang ibadat yang hendak dibayar dengan tebusan yang telah dilakukan iaitu apabila selepas satu pusingan bulatan atau lebih telah dilakukan sebelumnya. Menurutnya, sebenarnya ada pepatah lain tentang membayar hutang ibadah yang dibuat secara bailah, namun yang sering didengarinya ialah lafaz akad.
Kemudian ustaz T juga mengatakan bahawa pengakhiran pelaksanaan Bahilah ini adalah dengan membaca doa secara langsung yang dipimpin oleh ketua majlis. Apa yang berbeza sedikit dengan pelaksanaan Bahilah yang diterajui oleh beliau ialah lafaz perjanjian pembayaran hutang yang digunakan. Kerana dia sedar bahawa masalah pengiraan pembayaran hutang di dalam Bahilah ini lebih banyak dilakukan oleh tuan senapang atau imam wasi dan dia sering menjadi pengikut imam yang melaksanakan bahiloh ini daripada menjadi imam.
Adapun lafaz perjanjian penyerahan, hutang ibadat ini sama seperti yang dilafazkan oleh H.Zd kerana beliau (H.S) sering menjadi salah seorang pengikut Bahila yang memimpinnya. Kemudian diteruskan dengan bacaan doa dan pemulangan harta atau beras kepada keluarga atau waris.
BLANKO SERAH TERIMA SKRIPSI
NAMA NIM
PEMBIMBING II
Kemudian jika hal di atas sudah dilakukan maka dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembayaran fidyah atau tebusan agama yang ditinggalkan oleh almarhum, baik disengaja maupun tidak disengaja. Sholat fidyah diawali dengan pembayaran fidyah, kemudian dilanjutkan dengan pembayaran fidyah puasa, yang kemudian dilanjutkan dengan pembayaran zakat dan fidyah haji, dan terakhir dengan pembayaran fidyah yang berkaitan dengan hak-hak kaum Adam. Setelah acara praktik selesai, imam atau ustadz yang memimpin acara menawarkan kepada ulama jamaah hilah apakah harta yang digunakan bahilah akan dibagikan atau dikembalikan kepada ahli waris atau walinya.
Maka sesuai dengan kesepakatan para ulama saat itu, harta benda tersebut dikembalikan kepada ahli waris dan walinya untuk digunakan membayar hutang kebendaan yang digunakan dalam pelaksanaan bahilah. Setelah itu acara selanjutnya adalah pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh imam atau pemimpin acara bqhilqh.
ANTAI-TSTS
DALAM MEMBAYAR FIDYAH SHALAT DAN PUASA PADA SUKU
Analisis Terhadap Hukum Bahilah dalam Membayar Fidyah Shalat dan Puasa Menurut llukum Islam
BANJAR DI KOTA PALANGKA RAYA
Analisis terhadap Praktek Tate Cara Tradisi Balrila& Masyarakat Suku Banjar di Kota Pilxngka Raya
- Dalam melaksanakan hilah alu amal daur, ada diantera amil atau
- Diantara anggota yang ikut melaksanakan hilah itu ada yang tidak mengetahui tata cara pelaksanaan hilah. Sebab ada yang ikut mengerjakan
Secara umum tradisi Bahita yang berlangsung di Kota Palangka Raya tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Kota Hulu Sungai, sebagaimana dijelaskan secara rinci oleh Alfani Daud dalam bukunya Islam dan Masyarakat Baryar, Deskripsi dan Analisis Kebudayaan Banjar yaitu untuk tujuan Bahitah terlebih dahulu harus memberikan kepada ahli warisnya sejumlah uang atau emas sesuai dengan perhitungan pembayaran utang agamanya. Menurut penulis, hal ini untuk memudahkan pemilik niat (pelaksana bahila) dan juga memudahkan penerima tebusan dalam memanfaatkannya. Penulis berpendapat bahwa hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyyah yang berkaitan dengan pentingnya niat dalam melakukan segala perbuatan.
Perlakuan orang yang mengambil sedekah adalah seperti anjing yang muntah dan memakan muntahnya. Begitu juga halnya dengan timbunan yang dibeli oleh wali atau waris si mati sebagai hutang, harganya juga tidak sah, kerana jual beli emas harus dengan Jika orang yang menyangka longgokan itu disedekahkan oleh pemiliknya kepada penjaga atau waris.
Atas kebijaksanaan penulis, wali atau ahli waris almarhum pada saat itu memberikan uang atau harta benda kepada ketua atau pendeta pelaksana iilai. Hal ini dibuktikan jika seseorang meninggal dunia dan harus hilah, maka umur orang yang meninggal dihitung setelah dikurangi 12 tahun atau 9 tahun (usia mulai baligh) jika yang meninggal adalah orang yang taat atau orang yang taat. siapa yang suka melakukan perbuatan asusila, hal ini tidak diperhitungkan.
Relevansi Tata Cara Trudisi Bahilalr Masyarakat Suku Banjar Terhadap Kehidupan Sekarang
Selain itu, perbuatan hilah yang dilakukan sebagian besar masyarakat saat ini seolah-olah mempunyai tujuan duniawi yang pasti, ibaratnya tanah kehidupan. Dari kaidah ini dapat dikatakan bahwa hukum yang terbentuk dari tradisi dan adat istiadat, dan tidak berdasarkan nash dan penegasan sunnah, dapat diubah atau dimodifikasi sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan perubahan tersebut, tradisi dan adat istiadat dapat berubah, dan perubahan tersebut akan menyebabkan perubahan hukum berdasarkan tradisi tersebut.
PENTI-TTLTP
BABVI
PENUTUP
Kesimpulen
- Diharapkan penilitian tentang bahilah tidak hanya sampai disini. Karena setelah dikaji dan ditelusuri lebih dalam banyak kitab-kitab klasik khususnya
Sebab setelah dikaji dan ditelusuri lebih dalam terhadap banyak kitab klasik, apalagi setelah ditelaah dan ditelusuri lebih dalam terhadap banyak kitab klasik, khususnya mazhab Hanafi yang membicarakan tentang Bahili. Oleh karena itu, mahasiswa STAIN Palangka Raya dan mahasiswa yang mempunyai keunggulan dalam berbahasa Arab dan mampu membaca kitab kuning dengan baik dihimbau untuk mempelajari hukum-hukum bahilah lebih dalam melalui kitab-kitab klasik (kitab kuning) tersebut. I uuirhu us-Sori li-lkhtiyar ul-Fiqhivah lt ur' Syaikh al-Albai, diterbitkan oleh L{udi Hartono dengan judul EnsiHopedi Fatwa Syaikh Alhuni-lakarrz'.
Ash-Shabuni, Mrrhammad Ali, Rqwa al-Bayan Tafslru Ayfrt al-Ahknmi Min al-Qur'dn, on redactie from Mu'ammal Hamidy and Imron A. Sttyyid al-Akhydr, vol./11 Vertaald door Adib Misri Musthala (ct .al) bertemu dengan gelaran Teriemah Noilul Authar, Semarang: CV. Salim, AMul Rashid Abdul Aziz, Hiduyah al-Anami bi Syarhi Bulfig al-Marumi Min Adillati al-Ahkarn i, vertaald door Bahrun Abubakar Ihsan dcngan.
Peson Keson dan Harmoni Al-Qur'an, Usman, Muchlis, Koidah-kaictah tJshuliyyoh dan I'iqhi1.yah, Jal- Nama 2. NIM
- Alamat
- Pendidikan
KHAIRUL ATQIA