Lokasi penelitian terletak di jalan Andi Abdullah Kota Pinrang yang terbagi menjadi 3 ruas jalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan usaha (perdagangan, pendidikan, kesehatan dan perumahan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ruas jalan Andi Abdullah.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi kalangan akademisi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian perencanaan transportasi khususnya yang berkaitan dengan evaluasi kinerja jaringan jalan yang diukur dengan sistem model kegiatan eksisting. Bagi pemerintah, sebagai bahan kajian atau bahan acuan dalam perencanaan dan pengembangan jaringan jalan serta sebagai kontribusi dalam penyempurnaan regulasi terkait perencanaan dan pengembangan jaringan jalan di Kota Pinrang.
Lingkup Penelitian
Sistematika Penulisan
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Struktur Ruang Kota
Daerah yang dilalui oleh transportasi akan mengalami perkembangan fisik yang berbeda dengan daerah antar jalur transportasi. Perkembangan kawasan di kawasan sepanjang sumbu transportasi akan tampak lebih besar dibandingkan dengan kawasan yang terletak di antaranya.
Bentuk Struktur Ruang Kota
Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas adalah poros transportasi yang menghubungkan pusat kota (CBD) dengan wilayah luar. Sementara itu, CBD berangsur-angsur berubah dari pusat layanan ritel (ritel) menjadi kompleks kegiatan perkantoran komersial yang layanannya tidak hanya mencakup wilayah kota, tetapi juga wilayah sekitar kota yang juga dikenal sebagai wilayah pengaruh kota.
Tata Guna Lahan Perkotaan
Klasifikasi Penggunaan Lahan
Lahan kering semusim adalah lahan pertanian yang tidak pernah diairi dan sebagian besar ditanami tanaman berumur pendek. Lainnya adalah tanah yang digunakan untuk infrastruktur jalan, sungai buatan atau alam, bendungan dan kanal.
Pola Penggunaan Lahan di Perkotaan
Orang lebih menyukai tempat yang dekat dengan segala aktivitas (sekolah, tempat kerja, belanja, hiburan, dll) karena biaya transportasi tentu saja bergantung pada jarak dan ragam kesenangan. Orang juga tergantung pada sifat orang di sekitarnya, jika mereka orang baik, maka mereka akan membayar lebih untuk mendapatkan lingkungan itu.
Sistem Aktivitas Perkotaan
Pola Pergerakan
Merupakan pola pergerakan yang dilakukan atas dasar kegiatan perjalanan di tempat tertentu dengan memperhatikan kondisi tata guna lahan suatu ruang/kawasan. Seseorang melakukan aktivitas dapat dilakukan pada pagi hari, siang hari, malam hari tergantung dari tujuan perjalanan tersebut.
Pengertian Transportasi
- Pengertian Jalan
Jaringan jalan utama adalah jaringan jalan yang berperan sebagai pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pembangunan seluruh wilayah pada tingkat nasional, yang menghubungkan semua simpul pelayanan distribusi berupa pusat-pusat kegiatan; Dan. Jaringan jalan sekunder merupakan jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa bagi masyarakat di perkotaan.
Jaringan Jalan Perkotaan
Volume Lalulintas
Kapasitas Jalan
Penentuan faktor koreksi pembagian arah didasarkan pada kondisi arus lalu lintas dari kedua arah atau untuk jalan tanpa pembatas median. Untuk jalan satu arah dan/atau jalan dengan penghalang median, faktor koreksi kapasitas karena pemisahan arah adalah 1,0. Faktor koreksi kapasitas karena besarnya kota ditentukan dengan memperhatikan jumlah penduduk kota, yang ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini.
Faktor koreksi kapasitas karena gangguan samping dan bahu (FCsf) Gangguan samping adalah akibat yang ditimbulkan oleh pejalan kaki, angkutan umum atau angkutan lain yang berhenti, kendaraan lambat dan kendaraan keluar masuk tanah di samping jalan dengan bobot pejalan kaki 0,5, umum angkutan/kendaraan lain berhenti dengan bobot 1,0, kendaraan yang masuk/keluar sisi jalan dengan bobot 0,7 dan kendaraan lambat dengan bobot 0,4. Untuk menentukan faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping dan bahu (FCsf) ditunjukkan pada Tabel 6 berikut ini.
Kecepatan dan Waktu Tempuh
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Hambatan Samping
Kinerja Jalan
Jika arus lalu lintas meningkat pada suatu ruas jalan, maka semakin tinggi pula waktu tempuh yang dibutuhkan.
Hubungan Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi
Hal ini sebenarnya merupakan konsep dasar dari teori antrian yang menyatakan bahwa keterlambatan yang terjadi pada tingkat kedatangan dan pelayanan terdistribusi secara acak. Hal yang sama juga terjadi dengan penggunaan lahan lain yang akan menimbulkan pergerakan manusia dengan orientasi aktivitas yang berbeda (Koloway, 2009).
Penelitian Terdahulu
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) menentukan urutan prioritas jalan kabupaten di Kabupaten Bangli berdasarkan SK.No.77/KPTS/Db/1990 Dirjen Bina Marga, (b) menentukan urutan prioritas penanganan jalan kabupaten di Kabupaten Bangli dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Method Process (AHP) Hierarchy Process (AHP), dan (d) menentukan kekuatan dan kelemahan penentuan skala prioritas pengelolaan jalan kabupaten berdasarkan SK.No.77/KPTS/Db/ 1990 Dirjen Bina Marga menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didapatkan urutan prioritas tertinggi dengan nilai LHR dan NPV tertinggi begitu pula sebaliknya, nilai LHR rendah dengan NPV rendah akan diperoleh hasil perhitungan skala prioritas urutan terendah. Berdasarkan hasil analisis, penentuan skala prioritas dari kedua metode dapat dibandingkan yaitu terdapat perbedaan urutan prioritas pada beberapa jalur.
Berdasarkan hasil analisis pada saat menentukan urutan prioritas dan dengan membandingkan hasil urutan prioritas yang baik diperoleh metode SK no. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pola penggunaan lahan terhadap sistem pergerakan di pusat Kota Brebes.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian
- Sampel
Penelitian akan dilakukan di Kota Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pada ruas Jalan Andi Abdullah. Perkembangan penggunaan ruang (kegiatan perdagangan dan jasa) yang sangat pesat menyebabkan pergerakan lalu lintas di sepanjang ruas jalan ini semakin padat pada waktu-waktu tertentu. Jalan Andi Abdullah memiliki aktivitas yang paling beragam dibandingkan jalan lainnya, sehingga menarik untuk dikaji dampak aktivitas tersebut terhadap kinerja jalan.
Jalan Andi Abdullah juga merupakan jalan yang menghubungkan pusat kota dengan Kabupaten Pinrang bagian utara. Tujuan penelitian dalam meneliti dampak kegiatan terhadap kinerja ruas jalan adalah para pelaku pergerakan sepanjang koridor jalan yang meliputi pengguna jalan, pemilik lahan dan pengunjung.
Variabel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah penggerak pergerakan yaitu pengguna jalan yang meliputi pengendara roda dua dan roda empat, pejalan kaki, kendaraan lambat seperti becak dan gerobak, pedagang dan pengunjung. Untuk menilai atau mengukur variabel-variabel tersebut diperlukan beberapa indikator yang dapat memberikan hasil penilaian yang dapat memberikan gambaran tentang pola pergerakan yang terdapat pada koridor Jalan Andi Abdula Kota Pinrang. Indikator yang menjadi ukuran nilai dalam evaluasi variabel dalam penelitian ini diperoleh baik melalui data primer yaitu berupa data lapangan, maupun melalui data sekunder berupa data soft copy (file dan data elektronik lainnya). ) dan data tercetak (data dokumen, buku dan artikel). dalam koleksi tercetak).
Penilaian variabel penelitian berdasarkan indikator yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya akan dievaluasi melalui berbagai metode analisis. Nantinya, metode ini akan dibantu dalam penerapannya dengan berbagai teknik analisis yang relevan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Jenis dan Sumber Data
Selain itu, data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan penelitian dan dokumen resmi yang berkaitan dengan penelitian ini. Menghitung lalu lintas rata-rata harian (LHR) per satuan waktu dengan membagi kendaraan berat, kendaraan ringan dan sepeda motor dengan interval waktu.
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara Terstruktur
Volume lalu lintas dengan menghitung dan mengamati jenis (kendaraan bermotor, kendaraan ringan, kendaraan berat, kendaraan lambat dan pejalan kaki) dan jumlah kendaraan yang melewati koridor Jalan Andi Abdullah. Pengamatan atau pengamatan ini dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu pada hari kerja 1 (satu) hari yaitu Senin, dan pada hari libur 1 (satu) hari masing-masing Minggu dan Jumat. Pemilik tanah diberikan kuisioner untuk mengumpulkan data tentang jenis kegiatan, luas/luas bangunan dan perubahan fungsi bangunan jika terjadi perubahan fungsi.
Wawancara dilakukan kepada pemilik lahan dan pelaku pergerakan yaitu pengunjung dan pengendara yang berada di lokasi penelitian. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data destinasi dan waktu tempuh/pengunjung, kepemilikan kendaraan dan parkir, data pendukung lainnya.
Teknik Analisis Data
Data sekunder didapatkan dari dinas atau instansi terkait yang terkait dengan judul atau tema penelitian, antara lain RDTR Perkotaan Pinrang dan RTRW Kabupaten Pinrang, data sekunder juga diperoleh melalui media elektronik seperti internet khususnya untuk data kecamatan Pinrang dalam jumlah , serta beberapa data lain seperti literatur, jurnal dan beberapa data penelitian lain yang relevan dengan tema penelitian. Tujuan kedua: Menganalisis dampak kegiatan perdagangan dan jasa terhadap pergerakan angkutan jalan Andi Abdullah di Kota Pinrang. Analisis pengaruh pola aktivitas terhadap pergerakan transportasi dilakukan dengan uji korelasi menggunakan SPSS dan Microsoft Excel.
Definisi Operasional
- Letak Geografis Kabupaten Pinrang
- Pemanfaatan Ruang Kabupaten Pinrang
- Kependudukan
- Jalan Andi Abdullah
- Penggunaan Lahan Ruas Jalan Andi Abdullah
- Kapasitas jalan
- Derajat kejenuhan
- Hambatan samping
- Kecepatan arus bebas
- Dampak Pola Aktivitas Terhadap Sistem Pergerakan a. Berdasarkan Penggunaan Lahan Tarikan
Begitu pula dengan Jalan Andi Abdullah, banyaknya bangkitan lalu lintas di sepanjang ruas jalan tersebut sangat mempengaruhi kondisi Jalan Andi Abdullah. Penggunaan Lahan Jalan Andi Abdullah Berdasarkan Ruas Ruas Jalan Distribusi Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha). Volume Lalu Lintas Jalan Andi Abdullah Ruas 2 (Senin, Jumat dan Minggu) Tahun 2018 Ruas 2 Waktu Pengamatan.
Volume Lalu Lintas Andi Abdullah Ruas 3 (Senin, Jumat dan Minggu) Ruas 3 Tahun 2018 Waktu Pengamatan. Identifikasi kapasitas jalan pada Jalan Andi Abdullah bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting jalan dalam kaitannya dengan kemampuan jalan dalam menyerap beban jalan. Korelasi Pola Kegiatan (Perdagangan Jasa, Pendidikan dan Kesehatan) Terhadap Sistem Pergerakan Transportasi Pada Ruas Jalan Andi Abdullah.
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa yang memiliki hubungan kuat antara pola aktivitas dengan pergerakan transportasi di Jalan Andi Abdullah Kota Pinrang adalah aktivitas permukiman.
Pembahasan
- Kinerja Ruas Jalan Andi Abdullah Kota Pinrang
- Dampak Aktivitas Perdagangan dan Jasa Terhadap Kinerja Sistim Pergerakan Transportasi Jalan Andi Abdullah Kota Pinrang
- Implikasi Dampak terhadap Kesistiman Transportasi
Saat menghitung kecepatan arus bebas pada ruas jalan Andi Abdullah, nilai kecepatan arus bebas adalah 27 km/jam. Faktor lain yang menunjukkan buruknya kinerja ruas jalan Andi Abdullah tercermin dari kondisi terjadinya hambatan samping pada ruas jalan tersebut. Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengaruh adanya kejadian hambatan samping terhadap kinerja ruas jalan Andi Abdullah.
Hubungan atau korelasi yang menunjukkan adanya hubungan antara sistem aktivitas dengan sistem pergerakan yang terdapat pada ruas Jalan Andi Abdullah adalah dengan melihat hasilnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa yang memiliki hubungan paling kuat dalam pengaruh sistem pergerakan pada ruas jalan Andi Abdullah adalah model aktivitas permukiman.
Kesimpulan
Dari hasil pemodelan terlihat bahwa variabel atau indikator yang berpengaruh signifikan terhadap keadaan sistem pergerakan (volume lalu lintas) adalah variabel perdagangan jasa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa yang paling kuat hubungannya mempengaruhi sistem pergerakan ruas jalan Andi Abdullah adalah pola aktivitas permukiman. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan teori hubungan penggunaan lahan dan transportasi, pembangunan pusat perbelanjaan, perkantoran, perumahan vertikal dan penggunaan karena alasan lain merupakan bentuk perubahan sistem aktivitas. Perubahan sistem aktivitas, misalnya berupa penggunaan lahan komersial, akan meningkatkan pergerakan masyarakat yang sebagian besar berorientasi pada belanja, dengan menggunakan sistem jaringan yang ada.
Saran
DAFTAR PUSTAKA