SEJARAH BATU PADA ZAMAN DAHULU
Di zaman dahulu, batu adalah saksi bisu perjalanan panjang manusia di bumi ini. Mereka adalah bagai buku berlapis-lapis yang menyimpan rahasia masa lalu. Batu, seperti buku, memiliki beragam cerita yang tersembunyi di dalamnya jika kita mau melihatnya lebih dalam lagi.
Dulu, manusia pertama kali mengenal batu sebagai senjata, bagaikan kekuatan primitif yang tertanam dalam diri mereka. Mereka meraih batu dengan tangannya dan menggunakannya sebagai perlindungan dan penaklukan, seolah-olah batu itu adalah perisai dan pedang mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu, manusia mulai mengukir batu seperti seniman yang mengukir anekdot dalam sejarah. Piramida Mesir yang megah, Colosseum Roma yang besar, dan Angkor Wat yang megah adalah bukti betapa hebatnya manusia dalam mengukir batu seperti peribahasa yang akan abadi dalam catatan sejarah.
Batu juga menghadirkan ironi dalam cerita ini. Walaupun keras seperti baja, mereka juga rapuh seperti perumpamaan bahwa bahkan yang kuat pun dapat ditebus oleh waktu. Air yang mengalir dengan lembut pada akhirnya dapat mengubah wajah batu yang keras dan kokoh menjadi bentuk yang berbeda.
Namun, batu juga menghadirkan epifani. Mereka menginspirasi manusia untuk menjadi lebih kreatif. Dengan mengukir batu, manusia menghadirkan karya seni yang indah, menjadikan batu sebagai medium yang menginspirasi mereka untuk mencapai potensi kreatif yang luar biasa.
Terakhir, dalam pandangan yang lebih dalam, batu mencerminkan ketekunan manusia. Seperti batu yang terus-menerus terkena air yang mengalir, manusia juga terus menghadapi cobaan dan tantangan dalam sejarahnya. Mereka seperti batu yang bertahan dan terus berkembang meski dihadapkan pada berbagai rintangan.
Dengan cara ini, batu bukan hanya benda mati, tetapi adalah lambang yang menyimpan banyak cerita dan makna dalam perjalanan panjang manusia di muka bumi ini.
