• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIA ASRI - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DIA ASRI - Digilib UIN SUKA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu Kementerian Agama RI membuat peraturan baru mengenai pedoman yang dikeluarkan oleh UU.No.373 Umat Islam Tahun 2017 dan hasilnya sudah baik dibandingkan dengan SUSCATIN. Sebab melihat faktor implementasi UU.No.373, beliau sudah menggunakan modul-modul yang cocok untuk membangun fondasi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmmah. Oleh karena itu, Kementerian Agama Republik Indonesia membuat peraturan baru tentang pedoman yang dikeluarkan oleh Pedoman Umat Islam UU.No.373 Tahun 2017 dan hasilnya telah dibandingkan dengan baik dengan SUSCATIN.

Sebab visi faktor implementasi UU.No.373 sudah menggunakan modul yang tepat untuk meletakkan landasan keluarga sakinah, mawaddah, warrahmmah. Penulis juga menyadari dengan penuh kerendahan hati bahwa penyusunan disertasi ini tidak dapat selesai dan berjalan lancar tanpa doa, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materiil. Alimatul Qibtiyah, M.A, M.Si, Ph.D, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menyumbangkan pikiran, bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.

Kedua orang tua, ibu Hamidah dan Muhammad Syah tercinta, terima kasih atas segala doa dan dukungannya selama ini, sehingga memudahkan langkah anak anda dalam mencari ilmu dan menyelesaikan skripsi ini. Keluargaku tercinta, Kakakku tercinta Muhammad Sidik, Deni, Dayat dan Kakakku tersayang Dina Hariani, terima kasih atas doanya yang memudahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang telah terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami berharap hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya penelitian di bidang Psikologi Pendidikan.

PENDAHULUAN

KAJIAN TEORI

SEJARAH BIMBINGAN PERNIKAHAN

Perbandingan SUSCATIN dan Bimbingan Perkawinan oleh BIMAS UU.No.373 Tahun 2017 di KUA Kabupaten Aceh Tamiang

PENUTUP

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Kegunaan Penelitian
  • Kajian Terdahulu
  • Metode Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Sistematika Penulisan

Manfaat psikologis dari konseling pernikahan memiliki banyak manfaat, diantaranya membuat calon pasangan lebih dewasa dalam mengambil keputusan ketika ada masalah. Konseling pernikahan yang dilakukan oleh KAMENAG dan KUA merupakan salah satu hal yang sangat positif dalam menurunkan angka perceraian di Indonesia dan semangat para konselor juga berperan penting dalam menurunkan angka perceraian. DJ.II/491 Tahun 2009 tentang Kursus Bagi Calon Pengantin menyatakan bahwa “Badan Pembinaan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan yang selanjutnya disebut BP4 adalah organisasi keagamaan yang merupakan salah satu organisasi yang bekerja sama dengan KAMENAG dalam memberikan bimbingan perkawinan.

373 Tahun 2017 Mengenai kursus taman pengantin, fasilitator dalam panduan ini adalah dari KAMENAG sendiri dan berupaya untuk mendatangkan kementerian lain agar hasil dari panduan pernikahan ini dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada studi perbandingan antara SUSCATIN dan BIMAS Pedoman Perkawinan UU.No.373 Tahun 2017 di Kabupaten Aceh Tamiang. Peneliti memperkirakan ada minat terhadap Bimas Perkawinan UU.No.373 Tahun 2017 yang tidak dimiliki SUSCATIN (Kursus Calon Pengantin).

Jadi menurut peneliti jika kedua metode bimbingan perkawinan ini digabungkan maka akan tercipta hal yang lebih baik lagi dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah. Dalam hal ini penelitian ini akan menunjukkan bagaimana pandangan konsentrasi ini memberikan masukan terhadap opini mengenai pedoman hukum. PERBEDAAN KONSELING PERNIKAHAN SUSCATIN (KURSUS PENGANTIN MASA DEPAN DENGAN PANDUAN PERNIKAHAN BIMAS UU. NO. 373 Tahun 2017.

Menjelaskan dan mendeskripsikan peraturan bimbingan perkawinan yang menjadi standar dan pedoman dasar yang digunakan KUA di SUSCATIN dan Pedoman Perkawinan menurut Bimas UU.No.373 Tahun 2017. Membahas dan menganalisis secara mendalam metode pengajaran bimbingan perkawinan di KUA antara SUSCATIN dan Perkawinan Bimbingan Oleh Bimas UU.No.373 Tahun 2017. Berdasarkan observasi penulis, tidak ada penelitian khusus yang membedakan SUSCATIN dengan Bimbingan Pernikahan oleh BIMAS UU.No.373 Tahun 2017.

Berdasarkan pertimbangan pertama, alasan dilakukannya penelitian di KUA Kabupaten Aceh Tamiang adalah karena kabupaten tersebut telah melakukan pengajaran konseling perkawinan tersebut di atas. Alasannya, KUA kabupatenlah yang paling efektif menerapkan undang-undang tersebut dibandingkan KUA kecamatan lainnya. Kedua, alasan peneliti memilih untuk membandingkan pedoman SUSCATIN dengan UU perkawinan. TIDAK. 373 Tahun 2017, terdapat banyak perbedaan yang sangat spesifik diantara keduanya.

Penelitian ini bersifat deskriptif-normatif dan bertujuan untuk mendeskripsikan, membandingkan dan mensintesis sistem dan pelaksanaan pedoman hukum antara SUSCATIN dan UU. TIDAK. 373 Tahun 2017 tentang Pedoman Peraturan Perundang-undangan. Ketiga, penelitian menggunakan penelusuran dokumen berdasarkan peneliti mengumpulkan data saat menulis skripsi dengan menggunakan dokumen konseling pernikahan yang ada.15.

Pendahuluan

Kedua, untuk menambah data, peneliti melakukan pengumpulan data dan wawancara untuk mengetahui pemahaman dan kecenderungan karakteristik pejabat lembaga yang membidangi konseling perkawinan.13 Dalam wawancara, peneliti menggunakan wawancara percakapan informal, wawancara umum dan wawancara terbuka, yang mana kemudian distandarisasi 14 peneliti menggunakan 3 wawancara dasar Hal ini dikarenakan peneliti tidak hanya fokus pada wawancara formal saja.

Kerangka Teori

BAB IV Pelaksanaan Suscatin (Kursus Calon Pengantin) dan Bimbingan Perkawinan oleh BIMAS UU.No.373 Tahun 2017 di KUA

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan perkawinan SUSCATIN dengan penyuluhan perkawinan oleh KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017 di Kabupaten Aceh Tamiang lebih baik dalam proses pelaksanaan penyuluhan perkawinan oleh KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017. Karena kita melihat qua metode, materi, fasilitas Bimbingan Pernikahan menurut KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017 dikategorikan lengkap dan bersumber dari sumber di bidangnya masing-masing. Pembinaan SUSCATIN belum menerapkan proses pembinaan yang bersifat wajib, namun Pedoman Perkawinan berdasarkan KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017 bersifat wajib.

Kedua, Pedoman Perkawinan oleh KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017 sudah menerapkan pedoman dasar Kode Kamenag, sedangkan di SUSCATIN hanya sekedar formalitas saja. Ketiga, Pedoman Pernikahan oleh KAMENAG UU.No.373 Tahun 2017 dalam mempersiapkan keluarga sakinah, mawaddah dan warrmah. Materi yang disampaikan narasumber dinilai cukup karena materi yang diberikan mampu meningkatkan kualitas spiritual keagamaan calon pengantin. Sedangkan di SUSCATIN materi tidak diajarkan secara keseluruhan, hanya sebagian materi saja yang tidak diajarkan.

Saran

Pedoman Konseling Perkawinan, (Jakarta: Kementerian Agama RI, Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Sakinah Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga. Efektivitas Suscatin (Kursus Calon Pengantin) dalam pembentukan keluarga bahagia". Win Sunan Ampel ), Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol.

FOTO BERSAMA BAPAK UDIN SELAKU BADAN FUNGSIONAL DI KUA KEJURUAN MUDA
FOTO BERSAMA BAPAK UDIN SELAKU BADAN FUNGSIONAL DI KUA KEJURUAN MUDA

Gambar

FOTO BERSAMA BAPAK UDIN SELAKU BADAN FUNGSIONAL DI KUA KEJURUAN MUDA
FOTO BIMBINGAN PERKAWINAN DI KEJURUAN MUDA

Referensi

Dokumen terkait

Secondary Ids empty Ethics committees 1 Ethics committee Name of ethics committee Ethics committee of Iran University of Medical Sciences Street address Faculty of Health, Iran

Samevatting Die definisie van dissipelskap, soos wat dit na aanleiding van teksgedeeltes in die Skrif, asook vanuit die teologiese werke geformuleer is, kan soos volg verwoord word: