• Tidak ada hasil yang ditemukan

Digital Repository Universitas Jember

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Digital Repository Universitas Jember"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN NASIONAL MENJELASKAN LIMA SENSOR DAN FUNGSINYA. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN NASIONAL MENJELASKAN LIMA SENSOR DAN FUNGSINYA. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Mata Pelajaran Deskripsi Pancaindra Beserta Fungsinya untuk IV. kelas SDN Padomasana Jember; Mirza Satria.

Rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: “Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA, mata pelajaran mendeskripsikan panca indera dan fungsinya di SDN Padomasan 01 , Kabupaten Jombang, Kabupaten Jember?". Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian yang telah diuraikan di atas. , peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Deskripsi Panca Indera Dan Fungsinya Untuk IV. kelas SDN Padomasan 1 Jember".

Rumusan Masalah

Sub bab pembelajaran kooperatif menjelaskan pengertian model pembelajaran kooperatif yang merupakan pengertian dari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan. Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

Skenario model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPA untuk mendeskripsikan fungsi panca indera dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Diagram di bawah ini menunjukkan bahwa untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA model kooperatif dengan model konvensional diperlukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif puzzle dalam proses pembelajarannya, sedangkan kelas kontrol menggunakan model konvensional.

Gambar 2.1 Merencanakan kegiatan jigsaw
Gambar 2.1 Merencanakan kegiatan jigsaw

Penelitian yang Relevan

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah pretest posttest control group design, yang bertujuan untuk menguji pengaruh perlakuan tertentu terhadap gejala kelompok lain yang sama tetapi diperlakukan berbeda. Penelitian eksperimen dilakukan di kelas yang akan diberi perlakuan atau yang disebut kelompok eksperimen (experimental group) dan kelas untuk kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (control group) dalam Arikunto (2006:86). Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Padomasan 01 yang terdiri dari 2 kelas yaitu IVA dan IVB.

Sebelum menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen terlebih dahulu peneliti melakukan uji homogenitas dengan menggunakan data hasil pre test dengan materi yang sama sebagai acuan populasi yaitu seluruh siswa kelas IV SDN Padomasan 01 dengan menggunakan analisis data SPSS. program versi 20.00. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan uji-t karena subjek hanya terdiri dari 2 kelas. Jika hasil analisis 𝑡0 < 𝑡𝑡 maka populasi dinyatakan homogen sehingga dapat langsung menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui teknik undian.

Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dalam penelitian ini model konvensional yang digunakan adalah model ceramah-diskusi. Hasil belajar yang dirujuk dalam penelitian ini adalah skor hasil tes pada kain fungsi panca indera yang terdiri dari sub materi indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. a) Tahap persiapan.

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan kelas selama proses pembelajaran sebagai bahan acuan saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran puzzle. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar. Tes terakhir dilakukan untuk mengetahui nilai hasil belajar yang dicapai siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen.

Setelah dianalisis dan dihitung, diperoleh hasil 0,93 Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan menggunakan pedoman kriteria tingkat reliabilitas instrumen, yaitu 0,93 mengacu pada kriteria reliabel sangat tinggi dengan sejumlah kriteria.

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional yaitu model ceramah-diskusi, sedangkan pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perbedaan hasil pretest dan posttest pada masing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen diuji dengan menggunakan uji-t. Jika hasil analisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu harga thitung ≥ ttabel, maka Ha yang menyatakan ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa diterima.

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah 6,261> 2,009, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif Jigsaw dibandingkan dengan nilai siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Artinya Ha yang menyatakan ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Padomasan 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember diterima. Selanjutnya hasil perhitungan di atas menyimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa kelas IVB yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukkan tingkat keefektifan sekitar 42,66%.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Padomasan 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen dan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (model konvensional) pada kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Jisaw dan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif Jisaw. Pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jisaw diterapkan di kelas IV B yaitu sebagai kelas eksperimen.

Pada kelas kontrol pembelajaran berlangsung dengan model ceramah diskusi (conventional learning), dan pada kelas eksperimen dengan model cooperative learning of a puzzle. Hasil siswa dengan model pembelajaran collaborative puzzle memiliki skor rata-rata 87,50, sedangkan hasil siswa dengan ceramah diskusi memiliki skor lebih rendah yaitu rata-rata. Dari proses analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hasil yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif tipe jigsaw puzzle.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Padomasan 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.

Tabel 4.1 Data Hasil Tes pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol  No  Kelas Eksperimen  Kelas Kontrol
Tabel 4.1 Data Hasil Tes pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Arjasa. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Segitiga Dengan Model Jigsaw Puzzle Pada Pembelajaran Kolaboratif Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 4 Tanggul Tahun Pelajaran 2008/2009. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Subtema Keanekaragaman Wujud Alam di Kelas IV SDN Jelbuk 01 Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan penguasaan konsep-konsep luar yang luas pada bangun datar pada siswa kelas V. Peningkatan Hasil Belajar Jenis Pekerjaan Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN Bandean 4 Kecamatan Bangsalsari. Pelajaran IPA Topik utama mendeskripsikan panca indera dan fungsinya untuk siswa kelas IV SDN Padomasan 1 Jember.

Hasil belajar saintifik (perbedaan skor pretest dan posttest) siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil belajar saintifik (perbedaan skor pretest dan posttest) siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas IV pembelajaran IPA mata pelajaran Mendeskripsikan fungsi panca indera di SDN Padomasan 01.

Pedoman Tes

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN

SD NEGERI PADOMASAN 01

Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi dengan teman sekelas, siswa dapat memberikan contoh bagaimana fungsi masing-masing panca indera manusia digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan fungsi panca indera ke dalam kelompok-kelompok menurut bagian-bagian panca indera.

Materi

Menggunakan bulu mata untuk mengurangkan cahaya masuk ke mata apabila cahaya terlalu terang dan untuk mengelakkan habuk dan kotoran daripada memasuki mata. Bahagian dalam mata termasuk: lapisan rasa, lapisan koroid, membran retina atau retina, kanta mata, otot mata, dan saraf mata. Otot mata berguna untuk melekatkan bola mata pada dinding dalam soket mata dan menggerakkan bola mata.

Saraf ini bekerja dengan mentransmisikan rangsangan cahaya yang diterima oleh sel reseptor ke sistem saraf pusat di otak. Telinga bagian dalam terdiri dari jendela bundar memanjang, tiga kanal setengah lingkaran, dan koklea. Getaran ini kemudian diteruskan oleh tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya ke ujung saraf.

Dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu kecil yang dipanggil bulu hidung/silia. Hujung saraf olfaktori ini terbentuk bersama-sama dengan bulu halus pada selaput lendir yang berada di rongga hidung atas. Selanjutnya, rangsangan bau akan diterima oleh ujung saraf olfaktorius dan dihantar ke pusat olfaktorius dan saraf olfaktorius.

Makanan atau minuman yang sudah larut di dalam mulut akan merangsang ujung saraf pengecap. Selain itu, otak merespon rangsangan tersebut sehingga kita dapat mencicipi jenis makanan atau minuman tertentu.

Skenario Pembelajaran (Pertemuan pertama) No

Setelah tim ahli terbentuk, siswa yang lain dibagi ke dalam kelompok lain untuk mencari informasi. Epidermis berfungsi mencegah kuman masuk ke dalam tubuh dan mencegah air menguap dari tubuh.

Skenario Pembelajaran (Pertemuan pertama)

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan agar telinga tetap berfungsi dengan baik, kecuali. Tuliskan jenis-jenis panca indera pada tabel di bawah ini kemudian tuliskan jenis gangguan, penyebab dan cara pengobatannya. Aktif dalam kegiatan diskusi kelompok (aktif memberikan pendapat dalam kelompok) Berpartisipasi dalam kelompok tetapi masih sering bercanda dengan teman-temannya.

Setelah dilakukan uji validitas, diperoleh hasil bahwa dari 26 item item, 6 item tidak valid dan 20 item valid. Kemudian dapat dilihat dari hasil tersebut berada pada kategori tingkat reliabilitas yaitu reliabilitas sangat tinggi yaitu seri Masyhud, 2012:235). Dari hasil tersebut terlihat bahwa hasil t_hitung < t_tabel (0,481 < 2,009) sehingga kondisi kedua kelas sebelum penelitian dilakukan adalah homogen.

Berikut data hasil selisih posttest dan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen serta perhitungan uji-t dengan menggunakan analisis SPSS 21 X: Selisih pretest dan posttest nilai ujian di kelas Eksperimen Y: Selisih nilai pretest dan posttest di kelas Kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada pokok bahasan mendeskripsikan panca indera dan fungsinya di SDN Padomasan 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.

Gambar

Gambar 2.1 Merencanakan kegiatan jigsaw
Tabel 2.1 konversi skor kemajuan
Tabel 2.3 langkah langkah penerapan model pemblejaran kooperatif tipe jigsaw
Tabel 2.4 langkah-langkah penerapan model pembelajaran konvensional
+7

Referensi

Dokumen terkait

West Visayas State University Formerly Iloilo Normal School SENIOR HIGH SCHOOL La Paz, Iloilo City Physical Exam Schedule: May 22, 2017GAS NAME TIME 1 Reyes, Kyla Gabriella T..