Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas perlindungan dan rahmat-Nya penulis dapat mempersiapkan bahan kajian Gambar Teknik. Materi kajian ini merupakan perwujudan salah satu dari tiga dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh civitas akademika Program Pendidikan Vokasi Sarjana Teknologi Otomotif UPY. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya secara khusus turut berkontribusi dalam proses penyusunan bahan kajian ini.
Para pelaksana menyadari bahwa bahan ajar ini tentunya tidak lepas dari banyak kekurangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas bahan penelitian yang disajikan.
PENDAHULUAN
Dalam perencanaan, konsep-konsep abstrak yang melintasi pikiran diwujudkan dalam bentuk gambaran melalui suatu proses, permasalahan terlebih dahulu dianalisis dan disintesiskan dengan gambaran, kemudian gambaran tersebut diteliti dan dievaluasi, proses ini diulangi sehingga dapat dihasilkan gambaran yang sempurna. Dengan demikian, gambaran tidak hanya sekedar melukiskan gambaran, tetapi juga berfungsi sebagai penguat daya pikir bagi para perencana. Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa menyadari betapa pentingnya gambar dalam suatu pekerjaan teknik, mahasiswa juga diharapkan mampu membaca gambar teknik yang tidak terlalu rumit, serta mampu menuangkan gagasan sendiri dalam bentuk gambar sederhana.
ALAT-ALAT GAMBAR DAN STANDARDISASI
Alat-alat gambar
Oleh karena itu, amplas halus (No. 220 atau No. 400) harus disediakan dan disimpan atau ditempatkan pada lembaran galvanis (lihat Gambar 2.5 di bawah). Untuk mendapatkan garis yang bagus (rata dan tajam), sebaiknya pensil digambar dengan cara diputar sambil ditekan perlahan dan letakkan pensil dengan sudut 600 terhadap garis yang ingin digambar (lihat Gambar 2.6). Biasanya perubahan ini tidak terlihat, namun jika kita menggunakan kabut maka akan terjadi ketidaksejajaran saat menggambar garis satu dengan garis lainnya (lihat gambar di bawah).
Karena terdapat kurva tak kasat mata di ujung segitiga, garis m yang dihasilkan tidak sama dengan n. Oleh karena itu, sebelum digunakan, segitiga tersebut harus diperiksa terlebih dahulu kekuadratannya dengan cara diletakkan pada suatu garis lurus (di atas segitiga yang lain) lihat Gambar 2.10. Kita mengenal dua jenis pulpen, yaitu pulpen dengan mata/bilah yang dapat disesuaikan (trek-pen) dan pulpen dengan ketebalan tetap (tergantung ukuran yang diinginkan) dengan ukuran berbeda-beda, biasa disebut rapido (lihat Gambar 1.16).
Tinta yang kita isi di antara dua titik pada ketinggian x pada Gambar 1.17 di atas tidak boleh terlalu banyak (x=3 hingga 5 mm). Saat Anda menggambar sebuah garis, garis tersebut harus tegak dan ditarik 600 derajat searah dengan garis yang ditarik tersebut (lihat Gambar 1.18 di atas). Setelah garis selesai, penggaris kemudian digeser dari posisi A ke posisi B sehingga menghasilkan garis gagal.
Papan gambar diletakkan di atas meja atau ditempelkan pada standar yang dibuat khusus (lihat gambar 1.24).
Menyimpan Gambar
Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis dengan alas kertas atau plastik lunak, namun dapat juga dibuat dari jenis kertas lain. Disimpan bersama dengan metode pengumpulan gambar; Gambar yang berukuran besar dilipat sesuai dengan teknik pelipatan gambar, diurutkan berdasarkan kelompok, kemudian digabungkan menjadi sebuah file. Untuk menghemat ruang, beberapa gambar telah diperkecil ukurannya dan disimpan di kartu punch untuk membantu Anda menemukan gambar yang Anda inginkan.
Saat ini gambar dapat dibuat dengan menggunakan komputer sehingga gambar disimpan/disimpan pada floppy disk/harddisk.
MELIPAT KERTAS GAMBAR
Etiket (Kepala Gambar)
Jenis tag pertama yang memiliki kolom untuk tag proyeksi sebaiknya digunakan untuk gambar dengan proyeksi pada kuadran III atau dapat juga digunakan untuk gambar pada kuadran I. Sedangkan untuk jenis tag ke 2 tidak menggunakan tag proyeksi untuk keseragaman, ini khusus untuk proyeksi di kuadran I (Eropa).
GARIS DAN KONSTRUKSI GOEMETRIS
Tujuan Pembelajaran
Macam Garis dan Kegunaannya
Konstruksi Geometri
Lingkarilah busur lingkaran berjari-jari R yang berpusat di G dan H hingga diperoleh busur yang menyentuh kedua lingkaran di titik tersebut. Lingkarilah sebuah busur berjari-jari R2 yang berpusat di O hingga memotong busur lingkaran berjari-jari R1 di titik Q. Lingkarilah sebuah busur berjari-jari sembarang yang berpusat di A dan B hingga busur-busur tersebut berpotongan di R dan S.
Gambarlah sebuah lingkaran berjari-jari AC dan pusat C hingga memotong lingkaran berjari-jari r3 di titik D dan E. Lingkari kompas berjari-jari F dengan pusat di F hingga memotong perpanjangan IF di K. Putar kompas dengan jari-jari OA ke kanan dengan pusat di O hingga memotong sumbu vertikal di titik O.
Putar dial berjari-jari BE berpusat di O hingga memotong garis AB di F. Lingkari busur berjari-jari r3 = SP berpusat di S hingga memotong garis singgung (tegak lurus) di T sehingga diperoleh OP = OT (panjang OP sama dengan panjang garis OT).
PROYEKSI PIKTORIAL DAN ORTOGONAL
Proyeksi Otogonal
Proyeksi autogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektor. Garis yang memproyeksikan objek ke permukaan proyeksi disebut proyektor (lihat Gambar 4.16 di bawah). Selain tegak lurus dengan permukaan proyeksi, garis proyektor juga sejajar satu sama lain.
Macam–macam Pandangan
Bidang–bidang proyeksi
Jika penempatan benda-benda pada kuadran I tidak beraturan, maka penempatan sumbunya dapat disederhanakan dengan ruang yang tersedia, penyederhanaannya dapat dilakukan seperti pada gambar. a.) Garis sumbu terpisah dari gambar b.) Garis sumbu berimpit dengan gambar pada Gambar D. Untuk menampilkan gambar selanjutnya tidak diperlukan lagi garis sumbu dan garis bantu lainnya, sehingga yang terlihat hanya tampilan saja (lihat Gambar 2.24c), perlu ditegaskan kembali bahwa pada proyeksi di Kuadran I (proyeksi Eropa) terjadi pertumbuhan. Bidang H, V, dan D untuk proyeksi pada Kuadran III (proyeksi Amerika) yang telah dibuka adalah sebagai berikut.
Untuk membedakan antara gambar proyeksi kuadran I dan gambar/proyeksi kuadran III, perlu ditentukan simbol proyeksi dalam standar ISO (ISO/DIS 128) Ditetapkan bahwa metode proyeksi kedua dapat digunakan, sedangkan untuk gambar keseragaman ISO adalah digambar di sisi lain setelah proyeksi sudut pertama (kuadran I atau yang kita kenal dengan proyeksi Eropa). Simbol proyeksi terletak di kanan bawah kertas. Simbol/simbol proyeksi berbentuk kerucut terpotong (lihat gambar). a.) Simbol proyeksi pada kuadran I (Eropa) b.) Simbol proyeksi pada kuadran III (Amerika) Gambar D. Tanda panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan letak/posisi atau arah pemotongan sedangkan ukuran ditempatkan diatas garis ukur atau halaman pengukuran (lihat Gambar 3.28 dan 3.29).
Buat tampilan depan, atas dan kanan Penutup Katup di bawah dengan proyeksi "Eropa" (S1) dan "Amerika" (D3).