PROJEK TERBUKA
DILEMA YOGURT BERBASIS TANAMAN : MEMILIH ANTARA SUSU KEDELAI DAN SUSU KELAPA
PROPOSAL PENELITIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI BISNIS PANGAN
SEKOLAH ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, TEKNIK, DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA
2023
A. HIPOTESIS DAN STUDI LITERATUR
Susu kedelai dan susu kelapa merupakan dua bahan dasar nabati yang umum digunakan dalam industri makanan sebagai alternatif untuk susu hewani. Kedua jenis susu ini memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi rasa, tekstur, maupun nilai gizi. Susu kedelai, yang berasal dari kedelai, merupakan salah satu pengganti susu hewani yang paling populer. Kedelai kaya akan protein nabati, serat, dan lemak yang sehat, seperti asam lemak tak jenuh ganda [1]. Selain itu, susu kedelai sering kali diolah menjadi produk yang mengandung nutrisi tambahan seperti kalsium dan vitamin D untuk meningkatkan nilai gizinya. Rasa susu kedelai cenderung netral, dan teksturnya bisa memberikan kesan kental yang mirip dengan susu hewani, menjadikannya pilihan yang serbaguna untuk berbagai produk olahan nabati [2].
Di sisi lain, susu kelapa, yang diperoleh dari daging kelapa yang dihancurkan dan diperas, memiliki profil nutrisi yang berbeda. Susu kelapa rendah protein dan tinggi lemak, terutama lemak jenuh, yang sebagian besar berupa asam lemak laurat yang diyakini memiliki potensi manfaat kesehatan [3]. Rasa susu kelapa cenderung ringan dan memiliki nuansa yang khas dari kelapa, memberikan karakteristik eksotis pada produk yang mengandungnya. Selain itu, susu kelapa memiliki tekstur yang lebih encer dibandingkan dengan susu kedelai, memberikan kelembutan pada produk olahan [4].
Dalam konteks proyek praktikum terbuka mengenai dilema yogurt berbasis tanaman, pemilihan antara susu kedelai dan susu kelapa menjadi faktor kunci yang akan memengaruhi karakteristik akhir dari produk yogurt. Susu kedelai dapat memberikan kekentalan dan rasa yang lebih mirip dengan yogurt konvensional, sementara susu kelapa akan memberikan sentuhan eksotis dengan kelembutan dan aroma kelapa yang khas. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing tergantung pada preferensi rasa dan tekstur yang diinginkan dalam produk akhir.
Penting untuk diingat bahwa preferensi konsumen dapat bervariasi, dan pemilihan bahan dasar yogurt berbasis tanaman harus mempertimbangkan pasar sasaran dan tren konsumen saat ini. Oleh karena itu, kualitas yogurt berbasis tanaman tidak hanya bergantung pada karakteristik fisik dan kimia bahan dasar, tetapi juga pada bagaimana kombinasi tersebut merespon preferensi konsumen dan tren pasar.
Dengan demikian, evaluasi sensorik yang melibatkan preferensi konsumen dapat menjadi langkah kritis dalam menentukan mana yang lebih "bagus" sebagai bahan dasar yogurt berbasis tanaman dalam proyek praktikum ini.
Hipotesis proyek praktikum terbuka mengenai dilema yogurt berbasis tanaman ini mencakup asumsi bahwa pemilihan antara susu kedelai dan susu kelapa akan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan sensorik dari produk yogurt yang dihasilkan.
Diharapkan bahwa yogurt berbasis susu kedelai akan menunjukkan karakteristik yang lebih mirip dengan yogurt tradisional berbasis susu hewani, termasuk tekstur yang kental dan rasa yang khas, sementara yogurt berbasis susu kelapa dapat memberikan keunikan dengan kelembutan dan aroma kelapa yang khas. Hipotesis ini juga mencakup prediksi bahwa parameter fermentasi, seperti asam laktat dan keasaman, akan berbeda antara yogurt berbasis susu kedelai dan susu kelapa [5]. Oleh karena itu,
diharapkan bahwa hasil proyek praktikum ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik yogurt berbasis tanaman yang berasal dari dua jenis susu nabati berbeda, serta memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan produk yogurt berbasis tanaman yang lebih bervariasi dan disesuaikan dengan preferensi konsumen.
B. ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR 1. ALAT
Tabel 1.Alat pembuatan Yogurt
Tabel 2.Alat Uji Kadar Protein
No Alat Jumlah
1 Panci 2 L 2 buah
2 Kompor gas 1 buah
3 Tabung gas 1 buah
4 Spatula 2 buah
5 Termometer 1 buah
6 Sendok makan 2 buah
7 Termos 2 buah
No Alat Jumlah
1 Spektrofotometer 1 buah
2 Vortex 1 buah
3 Tabung reaksi 8 buah
4 Gelas beaker 50 mL 4 buah
5 Labu ukur 100 mL 1 buah
6 Batang pengaduk 1 buah
7 Mikropipet 1 mL 1 buah
8 Tip mikropipet 1 mL 1 kotak 9 Tabung sentrifugasi 10 mL 2 buah 10 Rak tabung reaksi 1 buah
11 Gelas ukur 50 mL 1 buah
Tabel 3.Alat Uji Kadar Asam Laktat
No Alat Jumlah
1 Mikropipet 1 mL 1 buah
2 Tip mikropipet 1 mL 1 kotak
3 Labu Ukur 100 mL 1 buah
4 Gelas beaker 200 mL 2 buah
5 Labu ukur 250 mL 1 buah
6 Pipet tetes 2 buah
7 Buret 50 mL 1 buah
8 Erlenmeyer 50 mL 4 buah
9 Labu ukur 50 mL 1 buah
10 Gelas ukur 50 mL 1 buah
11 Statis 1 buah
12 Klem 1 buah
Tabel 4.Alat Uji Sensori
No Alat Jumlah
1 Sendok makan 3 buah
2. BAHAN
Tabel 5.Bahan Pembuatan Yogurt
12 Pipet ukur 10 mL 1 buah
13 Bulb 1 buah
14 Sentrifugator 1 buah
15 Spatula 1 buah
16 Cuvette 9 buah
17 Kertas litmus 1 kotak
18 Gelas beaker 200 mL 1 buah
No Bahan Jumlah
Tabel 6.Bahan Uji Kadar Protein
Tabel 7.Bahan Uji Kadar Asam Laktat
1 Susu kedelai 1 L
2 Susu kelapa (santan) 1 L
3 Starteryogurt 2 sdm
No Bahan Jumlah
1 BSA bubuk 25 mg
2 Aquades 3 botol
3 Larutan Folin-ciocaltteau 5 mL
4 Na2CO3bubuk 2 g
5 CuSO4.5H2O bubuk 0.5 g 6 Na.K tartarat bubuk 1 g 7 Sampel yogurt susu kedelai 1 L 8 Sampel yogurt susu kelapa 1 L
9 NaOH bubuk 0.4 gr
No Bahan Jumlah
1 NaOH bubuk 0.4 gr
2 Serbuk PP 1 gr
3 Aquades 1 botol
4 Alkohol 95% 20 mL
5 Bubuk oksalat 1.57 gr
6 Sampel yogurt susu kedelai 1 L 7 Sampel yogurt susu kelapa 1 L
Tabel 8.Bahan Uji Sensori
3. PROSEDUR A. Pembuatan Yogurt
Gambar 1.ProsedurPembuatan Yogurt
No Bahan Jumlah
1 Yogurt susu kedelai 1 L
2 Yogurt susu kelapa 1 L
3 Yogurt susu sapi plain 1 buah
4 Air mineral 3 gelas
B. Uji Kadar Protein
a. Persiapan Kurva Standar Protein
Gambar 2.Prosedur Kurva Standar Protein
b. Uji Kadar Protein pada Sampel
Gambar 3.Prosedur Uji Protein Sampel
C. Uji Kadar Asam Laktat a. Uji Normalitas NaOH
Gambar 4.Prosedur Uji Normalitas NaOH
b. Uji Kadar Asam Laktat
Gambar 5.Prosedur Uji Kadar Asam Laktat
D. Uji Sensori
Gambar 6.Prosedur Uji Sensori C. REFERENSI
[1] S. A. N. W. Al Falah and S. Maharani, "Perkembangan Yoghurt Susu Kedelai,"
*Journal of Food and Culinary*, vol. 3, no. 2, p. 84, 2020.
[2] O. Komala, "Pelatihan Pembuatan Yoghurt berbahan Dasar Susu Kedelai (Glycine soja) dalam Meningkatkan Motivasi Berwirausaha," *Charity: Jurnal Pengabdian Masyarakat*, vol. 4, no. 2, pp. 59-67, 2021.
[3] W. V. T. Siswandi, G. S. S. Djarkasi, M. M. Ludong, T. D. Tuju, M. I. Taroreh, dan E. J. Nurali, "Aktivitas Antioksidan Yoghurt Sinbiotik Berbasis Daging Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) dan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L),"
*Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal)*, vol. 14, no.
1, pp. 20-31, 2023.
[4] S. J. Tabriiza, D. Gusnadi, dan E. Baharta, "Inovasi Talam Ubi Dan Kue Lumpur Berbasis Yoghurt Sebagai Subtitusi Santan Kelapa," *eProceedings of Applied Science*, vol. 6, no. 3, 2020.
[5] M. Maksum, I. Miwada, dan D. Lindawati, "PENGARUH PENGGUNAAN KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.) SEBAGAI INKUBATOR PEMBUATAN YOGHURT TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK," tahun 2020.